27 Oktober 2007

Teori Cepat Kaya


Ada yang menarik saya temukan di MPnya Pak De Akmal

Isinya gini nih :

Emil syarif Lahdji, seorang pengusaha arab yang kaya raya sedang kedatangan seorang teman lama, sebut saja Hendri.Melihat si Emil berhasil membangun ekonominya dengan cepat, iapun bertanya rahasia agar cepat kaya.Si Emil pun berkata dengan memberikan rumus cepat kayanya, “Jika kau ingin cepat kaya, belilah sebuah barang yang harganya Rp.1000, Kau harus jual kembali dengan harga Rp.25.000. Per hari kau harus jual barang itu sebanyak 2000 buah, maka dalam satu tahun kamu akan memiliki kekayaan sebesar Rp.17.280.000.000, mudah sekali bukan????”

Menarik sekali posting yang saya baca di blog pakde itu. Ternyata untuk menjadi kaya tidak begitu sulit. Tapi ternyata untuk sebagian besar orang kok sulit sekali, termasuk saya, he he he…

Saya jadi ingat pelukis terkenal dunia, Van Gogh. Awalnya mengikuti tipikal pelukis di zamannya dengan gaya impresionisme. Namun ketidakpuasan terhadap pengekangan ekspresi seni oleh pakem impresionisme membuat ia beralih pada gaya ekspresionisme.

Namun sayang, walaukarya-karyanya termasuk jajaran lukisan termahaldi dunia, Van Gogh tidak pernah mengenyam hasilnya. Bahkan ada yang menyatakan Van Gogh tidak pernah menjual sendiri lukisannya selama hidupnya. Penghargaan publik semasa hidupnya kurang sekali. Malah lukisan favoritnya dia tukar dengan segalon bensin.

Kekasihnya saja dia beri hadiah daun telinga saking cintanya namun tak memiliki harta yang berharga. Akhirnya sang kekasih pun pergi meninggalkannya.

Berbeda dengan Picasso, seorang seniman yang terkenal dalam aliran kubisme dan dikenal sebagai pelukis revolusioner pada abad ke-20. Sepanjang hidupnya Picasso bergelimang kemewahan.

Padahal menurut saya pribadi apa sih indahnya lukisan Picasso?

Ada yang menyatakan bahwa Picasso hanya butuh waktu 5 menit untuk membuat satu lukisan. Picasso justru membutuhkan waktu berhari-hari pada waktu menyiapkan suatu pameran. Segalanya dipersiapkan semewah mungkin. Tamu-tamu yang diundang dari kalangan jetset, selebritis, profesional sampai pejabat tinggi.

Saat pembukaan pameran, Picasso akan menyapa satu persatu tamu dengan ramah lalu memberikan kesempatan untuk saling mengenalkan dirinya masing-masing. Keakraban terjadi antara artis dengan dokter, dokter dengan pengusaha, pengusaha dengan gubernur atau walikota.

Sambil tamu-tamunya mengekspresikan dirinya masing-masing, Picasso mendekati tamu-tamunya satu persatu dan menyapa,

“Yang mulia saya beri kesempatan pertama melihat mahakarya saya dan memberikan penilaian”. Sang tamu akan menyebutkan sebuah angka dan picasso mencatatnya. Demikian dan seterusnya sampai semua tamu memberikan harga penawarannya.

Picasso akan bertepuk tangan 3 kali lalu meminta perhatian hadirin, lalu menyebutkan harga penawaran yang telah dicatat tadi. Dokter A, 10 ribu. Artis B, 15 ribu, dst…

Inilah permainan Picasso yang sesungguhnya. Dia berhasil memanfaatkan apa yang orang lain namakan “GENGSI”. Dengan cara ini, gubernur yang semula menawar 100 ribu misalnya, setelah tahu penawaran yang lain akan berkata 1 jutadolar!!!

Ga kebayang kan, jerih payah selama 5 menit dihargai 2 juta dollar? Tapi itulah adanya. Dengan memanfaatkan efek domino, berita lukisan Picasso yang laku jutaan dolar akan sampai ke telinga kalangan atas lain dan segera minta Picasso untuk membuat pameran lagi.

Lalu, apa sih bedanya Picasso dengan Van Gogh? Van Gogh adalah seniman istimewa yang selalu terfokus pada karya bermutu tinggi hingga untuk menyelesaikan satu lukisan butuh waktu berhari-hari. Tapi Van Gogh tidak pernah memikirkan apa yang akan didapat dari karyanya itu selain kepuasan pribadi.

Picasso adalah orang yang jeli melihat kelemahan manusia dan mampu memanfaatkannya dengan baik. Tanpa perlu bersusahpayah untuk memikirkan biaya produksi dan ini itunya Picasso dapat meraup dollar dengan mudah. Makanya menurut saya, Picasso bukanlah seorang seniman lukis, tapi seorang seniman marketing yang jempolan.
Mana yang anda pilih? Van Gogh atau Picasso?
Wassalam

http://id.wikipedia.org/wiki/Picasso
http://id.wikipedia.org/wiki/Vincent_van_Gogh

Read More

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena