#Semua Umur
Akhirnya dapet tuh informasi yang benar tentang itu. Bukan sarang semut beneran dari tanah, melainkan tumbuhan epifit semacam benalu yang menempel di pohon. Disebut sarang semut karena bonggolnya berlubang-lubang dan banyak semut bersarang di situ.
Terlepas dari berbagai mitos sarang semut yang katanya mampu mengobati kanker segala, aku pikir wajar kalo harga yang ditawarkan di internet lumayan mahal. Tumbuhnya dalam hutan di pepohonan tinggi dan pasti banyak semut yang siap menyerang siapa saja yang mengganggu sarangnya.
Sarang semut dikonsumsi setelah dikeringkan. Penyusutannya sangat banyak. Kemarin aku dapat dua bonggol besar yang total beratnya ada kali 2 kg, setelah dijemur cuma tinggal segenggam doang. Pas aku kirim ke rumah lewat jasa kurir, di resinya tertulis 0,1 kg sudah termasuk dus pengemasnya.
Aku ga berani bilang kasiatnya apa. Di google banyak, tapi rata-rata artikelnya milik orang jualan yang aku ga tau itu bisa dipertanggungjawabkan secara medis atau cuma promo berbusa-busa.
Kata google mengkonsumsinya dengan cara direbus pake dua gelas air di panci non alumunium sampai tersisa 1 gelas. Berhubung repot, aku cuma merendamnya pake segelas air panas. Rendam pagi diminum sore, rendam lagi sore untuk diminum pagi.
Baru nyoba 3 hari, jadi belum jelas kasiatnya apa. Yang sudah terasa sejak hari pertama mengkonsumsi adalah sering pipis, cepet haus dan produksi lendir di pangkal tenggorokan meningkat. Mungkin ini efek sarang semut yang orang bilang untuk membuang racun tubuh.
Tidak ada efek lain yang bikin ga enak badan. Cukup siapin air putih banyak-banyak karena bentar-bentar haus. Yang agak nyebelin adalah besernya. Tiap ke lapangan jadi sering parkir di pinggir jalan untuk buang air kecil.
Rada repot kalo ada kerjaan di tower. Kencing dari atas takut benjol disambit orang gara-gara hujan lokal. Turun dulu, males naiknya lagi. Masa diiket pake karet..?
Ada yang punya pengalaman lain..?
Read More