#Semua Umur
Bila ada kerjaan di daerah yang belum pernah dikunjungi, buka google adalah pritoritas pertama sebelum menentukan rute. Tindakan selanjutnya buka Google Maps dan disambung nanya-nanya ke orang lain yang pernah kesana.
Itu juga yang aku lakukan ketika ada pekerjaan di daerah Pelawan Kaltim sana.
Namun apa mau dikata...
Informasi di google simpang siur. Tentang transportasi lebih banyak nyangkut di milis pekerja pertambangan itu pun postingan jadul. Intip Google Maps cari tahu wilayah pedalaman Kalimantan ga bisa banyak bantu. Tanya ke yang kasih kerjaan malah dapat jawaban, "itu daerah Samarinda kali..."
#Mondol...
Selidik punya selidik, ternyata itu proyek multi level marketing alias teman yang kasih kerjaan dapat kerjaan dari orang lain yang dapat kerjaan dari orang lain yang juga dapat kerjaan dari orang lain dst dst...
Minta nomor kontak tangan pertama susah banget. Dampaknya update informasi yang aku butuhkan sangat lambat. Sesaat dibilang lewat Balikpapan, besoknya dikoreksi lewat Berau, eh besoknya malah ngaco dibilang lewat Tenggarong.
#Mumet...
Bolak-balik konfirmasi, akhirnya aku putuskan beli tiket ke bandara Kalimarau pakai Garuda penerbangan jam 11.15 dari Banjarmasin transit Balikpapan.
Tips buat hobi kelaparan, kalo pilih penerbangan ini jangan lupa bawa makanan banyak-banyak. Berangkat dari Banjarmasin jamnya nanggung, otomatis aku belum sempat makan siang. Di Balikpapan transitnya cuma satu jam, agak repot kalo harus turun dulu cari makan.
Sampai Kalimarau sekitar jam setengah tiga. Bandaranya cukup bagus tapi sepi di tengah hutan dan tidak ada tempat makan apalagi warteg. Untungnya Garuda kasih snack sehingga rada lumayan ada pengganjal perut.
Sayangnya...
Perutku itu agak udik. Biar kata makan roti atau lontong berapa biji, kalo belum nemu nasi tetap aja berasa belum makan.
Namun saat itu aku masih tenang. Aku pikir tar keluar bandara bisa cari warung makan di kota. Berasa di-PHP-in ketika travel yang aku pesan datang menjemput. Keluar dari bandara cuma sebentar lewat perkampungan setelah itu hutan dan hutan yang ada.
Cacing perut mulai demo, aku tanya ke sopirnya, "Berau jauh bener dari bandara, pak..? Udah kelaparan ini..."
"Dari bandara kalo ke Berau belok kanan, kita kan ke Sangkulirang jadi belok kiri..."
"Ooooh... Warung makan ada kah..?"
"Sekitar dua jam lagi, pak..."
#Waduh...