#Semua Umur
Melanjutkan perjalanan ke Pelawan - Sangkulirang - Kaltim yang sampai Kelaparan di Berau kemarin...
Cari informasi travel daerah Berau di google lumayan sulit. Beberapa blog agen travel kelihatan tidak pernah update. Nomor telpon tercantum pun tidak bisa dihubungi.
Akhirnya nemu agen travel Samarinda yang melayani perjalanan ke Berau. Dari beliau aku dapat informasi kalo ke Sangkulirang lewat Berau itu muter-muter. Secara garis lurus di peta, Sangkulirang ke Berau memang lebih dekat ketimbang ke Samarinda.
"Harus muter jauh beratus kilometer karena ada sungai besar", begitu katanya.
Gambarannya kalo dianalogikan jalan jalan di Jawa, aku dari Jakarta mau ke Solo.
Naik pesawat transit di Semarang lanjut ke Jogja karena secara logika Solo lebih dekat dari Jogja ketimbang Semarang. Tapi karena antara Solo sama Jogja ada sungai besar, aku harus muter ke arah Semarang lewat Magelang Ambarawa baru balik arah ke Solo...
#mumet...
Ongkos travelnya deal 600 ribu untuk dua orang. Di tengah perjalanan, supirnya berubah pikiran minta carter 1,5 juta alasannya penumpang cuma dua orang. Demi alasan kemanusiaan dan hari juga sudah gelap aku iyain aja yang penting sampai tujuan.
Sampai di daerah Bengalon yang merupakan pertigaan antara Samarinda Berau dan Sangkulirang, sopirnya dodol ganti acara lagi. Kali ini bilang repot dari Sangkulirang balik ke Samarinda ngosong. Aku dicarikan penginapan di Bengalon dan dia bilang paginya akan ada travel Samarinda Sangkulirang yang jemput.
Mulai kesel sebenarnya
Tapi masih aku iyain ketika sopirnya minta ongkos 800 ribu dengan janji ga perlu bayar lagi ke travel yang jemput besok. Aku mikirnya sudah jam 2 pagi di tempat asing mending istirahat dulu nunggu hari kembali terang.
Nah paginya...
Aku telpon sopirnya tidak aktif. Siang sampe agak sore tetap saja tidak bisa dihubungi. Kepiye jal..?
Daripada kerjaan berantakan nunggu yang ga pasti aku jalan-jalan ke pasar Bengalon cari kendaraan. Angkutan umum ga ada, akhirnya ada yang nawarin avansa carteran minta 1,5 juta. Aku komplen, "dari Samarinda saja 300 ribu per orang masa dari Bengalon segitu..? Sejuta aja ya..."
Sopirnya ngasih pencerahan, "sampeyan dibohongi, pak. Bengalon Sangkulirang itu jauh banget dan jalannya rusak. Kemaren kasih harga segitu biar dia dapat penumpang aja. Buktinya minta tambah dan diturunin di jalan..."
#Oowh...
Cross check ke google maps ga bisa buka karena sinyal modol, imanku pun goyah dan bilang oke.
Dua jam kemudian...
Baru aku sadar bahwa orang ikhlas dan orang bodoh itu batasnya tipis banget. Yang sopir carteran bilang jauh banget, ternyata dua jam sudah sampai.
Jadi mikir untuk melakukan amandemen pepatah...
Malu bertanya sesat di jalan, nanya dijalan hati-hati dibohongin...
#Haha...
Priwe lik deneng bisa dilomboni supir
BalasHapusapa iya..orang ikhlas dan orang bodoh itu batasnya tips banget...setipis apa yaaaa....
BalasHapuskeep happy blogging always,,,salam dari makassar - banjarbaru :-)
emang ga ada orang lain yang bisa ditanyain..? GPS nya dipakai dong, Gunakan Penduduk Sekitar ...
BalasHapushahah..kasian.. diboongin teyus.. :D
BalasHapusmemang tak semua ikhlas ngasih amal
BalasHapusjangan sesalkan yg sudah terjadi.jadikan saja pengalaman
BalasHapus