Pulang Ke Kotamu

#Semua Umur

Kekisruhan cutiku yang ditunda secara sepihak oleh perusahaan seperti yang aku ceritakan dalam jurnal Foreman Genset masih berlanjut. Bapak direktur yang terhormat masih saja ngotot melarangku pulang sebelum masalah genset teratasi. Aku cuma bisa kasak-kusuk dengan ibu wadir dan manager HRD Jakarta yang secara pribadi tidak ikut melarang. Tapi karena secara struktural posisinya tidak di level tertinggi, beliau-beliau tak bisa berbuat apa-apa atas nama perusahaan.

Mereka bisa ngerti yang dipermasalahkan bos itu sebenarnya bukan tanggung jawabku. Apalagi mereka tahu waktu ibue melahirkan si Ncip, aku tidak menolak penundaan cuti karena ada masalah jaringan yang tak mungkin bisa diselesaikan pasukan tanpa aku bantu. Memahami sifat burukku, makanya saat aku bilang mau tetap pulang dengan beli tiket sendiri, ibu deputy hanya jawab, "ya sudahlah..."

Buruan buka websitenya si raja singa cari penerbangan buat besok. Di situ aku temukan berita gembira yang lumayan asik andaikata nanti aku berkenan balik lagi ke kerjaan ini. Penerbangan Banjarmasin - Jogjakarta yang selama ini harus berebut tiket mahal karena cuma ada satu penerbangan, sekarang jadi dua penerbangan sehari. Tiketnya juga berada di kisaran 400 sampai 500 ribuan dari sebelumnya antara 800 ribuan sampai 1,2 juta.

Sulion memang sempat arogan dengan harga tiket setelah Mandala hengkang dari jalur ini. Selain itu, dengan adanya penerbangan tambahan aku jadi leluasa bisa pilih waktu. Sebelumnya, kalo pulang ke Jogja sih enak. Dari site berangkat pakai travel jam 10 malem, nyampe bandara subuh. Cuma nunggu sebentar, jam 6:30 sudah bisa terbang. Apesnya kalo balik ke Banjarmasin. Tanpa delay pun jam 22 lewat baru mendarat. Seringnya malah mendekati jam 12 malem yang artinya aku harus keluar biaya ekstra untuk nginep karena bus atau travel ke arah Tamianglayang sudah tidak ada lagi.

Balik ke website...

Sudah selesai isi berbagai macam tata urutan upacara booking, aku langsung klik confirm. Baru saat itu aku ingat kalo pembayaran dengan kartu kredit mensyaratkan batas waktu minimal 48 jam sebelum penerbangan. Jelas bikin mumet lah, setelah ingat aku cuma punya duit cash. Beli ndadak di bandara, males umpel-umpelannya. Mau buka internet banking aku ga berani karena pasti bikin ga enak hati.

Sebuah kontradiksi yang teramat ironis.

Saat ada yang nanya, "apa hiburan paling asik selama di hutan..?"

Pasti akan aku jawab, "internet dong..."

Ketika ditanya, "apa yang paling bikin galau..?"

Jawabanku ternyata sama, "internet..."

Khususnya internet banking

Saat lihat saldo rekening...

Hiks...
Sudahlah...

Ibue, Ncit dan Ncip...

Aku kan pulang ke kotamu...

Membawa setangkup haru dalam rindu...

image credit to Lion Air Website & private property