19 Juni 2016

Mimpi Basah

#Semua Umur

Pertengahan April kemarin, aku putuskan untuk beneran resign dari perusahaan dan ga bakal balik lagi ke tambang. Rasanya aneh saja, talak cuma sampai tiga, keluar kerja sampai lima kali di perusahaan yang sama...

Selepas itu datang beberapa penawaran menarik dari perusahaan lain. Namun rasa lelah terus menerus jadi orang gajian malah kian dominan. Ngobrol ke ibue Ncip cuma dijawab, "manut.."

Posisi nganggur, ga punya duit dan ga punya ide membawaku ke Bandung ketemu teman-teman yang juga pengangguran. 

Mungkin ini salah...
Pengangguran semestinya nyamperin yang sukses biar bisa numpang jalan. Mudah tapi kayanya ga enak. Makanya aku pilih jalan lain dengan asumsi pengangguran itu lebih bebas berhayal tanpa beban. Jadi kebayang kalo beberapa pengangguran ngumpul, hayalannya langit ke tujuh saja lewat.

Aku cari kosan di belakang UIN Bandung sebagai base camp. Sengaja di komplek kampus biar bisa murah meriah biaya hidupnya. Nilai tambahnya kalo ngumpul mahasiswa siapa tahu otak jadi kebawa intelek. Soal banyak pemandangan bening, itu mah bonus...

Berbagai ide yang keluar aku saring mana yang prospeknya paling bagus tapi biayanya paling rendah. Nongkrong ngalor ngidul ngecek respon pasar akhirnya tercetus rencana bikin sistem kehadiran untuk sekolah dengan merk belum terdaftar CardPlus.

Awalnya aku cuek ketika teman di perusahaan lama bilang mimpiku ketinggian. Aku pikir tak ada yang salah mencoba mewujudkan impian besar dari kos-kosan kumuh. Makanya aku cuma nyengir sambil bilang, "mimpi basah yang indah saja ga harus tidurnya di hotel mewah..."

Saweran sama teman buat beli peralatan demo, marketing jalan, respon bagus dan mendadak kening berkerut ketika ada yang menanyakan legalitas.

Browsing sana sini nemu tatacara pendirian PT cuma butuh dana sekitar 10 jutaan. CV lebih murah, tapi kata teman sekalian saja PT biar lebih leluasa ke depannya.

Buka dompet cek limit kartu kredit, aku teriak ke teman, "gampang, bro..."

Tepok jidat lagi setelah baca detil persyaratan harus ada modal disetor minimal 50 juta dan harus ada kantor yang setelah tanya sana sini sewa ruko sampai 40 juta pertahun dengan minimal kontrak 2 tahun...

Aku buka dompet cek kartu kredit lagi ketika teman nanya gimana, lalu bilang oke. Baru diam setelah teman nanya, "bulan depan bayar kartunya gimana..?"

#Mikir...



10 comments:

  1. Huwaaaah... Bingung mau komentar apa... Yang pasti, moga sukses Om dan diberikan kemudahan untuk setiap rencananya. Amiiiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih doanya, bu...
      BTW lagi teraniaya engga ya..?

      Hapus
    2. Alhamdulillah nggak Om... Hahaha mosok kudu teraniaya sek lagek doa ben diijabah 😆😆

      Hapus
    3. kata pak kyai gitu kok
      hehe

      Hapus
  2. Gesek teruusss sampe lecet..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangankan cuma lecet
      Berdarah darah sudah biasa...

      Hapus
  3. Huwooooo... Mugi ketemu dalane Om. Lama ora mampir juga aku euy. Crowdfunding wae Om. Ngumpulke dari teman-teman. Kali ada yang mau ikutan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cari ide cemerlang paling gampang memang dari teman teman nongkrong pinggir jalan, om...

      Hapus
  4. Semoga sukses Mas... sesukses mimpi basahnya..

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena