"Mas, beli esia dong." pinta suara di seberang telepon.
"Buat apa sih, nomer HPku sudah segini banyak. Kayak konter aja," aku berkilah.
"Kan murah buat nelpon lokal."
"Kan sudah ada flexi?"
"Kan nomerku esia, mas.."
Lho, apa hubungannya? pikirku.
Tapi entahlah, pas beli pulsa di konter, aku beli juga perdana esia.
Murah inih, pikirku.
Setelah pasang RUIM aku telepon temanku itu, "nih, nomerku..."
Beberapa waktu berselang, teman belum berubah juga. Tetap saja pada kebiasaan SMS atau miskol seperti biasanya. Penasaran, aku telpon dia.
"Hoi, aku kan sudah beli esia. Ngapain masih SMS juga. Masih pakai acara ngadat segala kalau telat balas. Sudah tahu aku sibuk belakangan ini."
Yang ditanya malah nyengir, "maksudnya kan biar mas murah kalo nelpon aku..."
"Huuu, mau mahal atau murah kan pulsa-pulsa aku. Ngapain kamu yang pusing. Emangnya kamu yang beliin pulsa?"
"Ga gitu, mas. Maksudnya biar pulsa mas ga cepet abis. Biar nelponnya ga sebentar-sebentar doang.."
lho ini deneng lagi?
BalasHapuskaya kue maning :D
Hapusanu lawas kiye kang.
Hapus