19 Desember 2008

Laku dan Rasa


Selepas acara pembukaan pameran Off / On semalam, sebuah obrolan pendek terjadi dengan seorang teman. Waktu itu aku berceloteh tentang sepotong kerinduan dari sebuah penantian panjang. Dan temanku itu berkomentar pendek, "sabar, kang..."


Sabar...
Agak lama juga aku diam. Benarkah selama ini aku tidak bisa sabar menjalani kehidupan yang kadang mudah dan kadang susah?

Mungkin benar kata temanku itu. Walau menurutku tak bisa dikatakan sepenuhnya. Sebagai manusia biasa, sabar bagiku ada dua macam. Bermacam masalah dan musibah mungkin aku bisa tenang menjalani. 

Aku bisa sabar "nglakoni". Tapi ketika kesendirian menyergap, aku seringkali bertanya-tanya dan mengeluh pada diri sendiri. Dalam hal "ngrasakna" ternyata aku belum mampu 100% jadi insan tawakal.

Dan ketika aku balik bertanya kepada temanku tadi. "Bisakah kamu sabar menjalani kehidupan..?"
Sigap temanku menjawab, "alhamdulillah bisa."

Ketika aku tanya, "bisa jugakah sabar merasakannya..?"
Temanku malah tersenyum dan menjawab ringan, "diempet lah. Paling jadi jerawat..."

Hmmm...
Ternyata sama saja.
Mungkin Bob Marley yang paling tepat memberikan jawabannya.
No Woman No Cry....


Gambar diambi dari Off/on Exhibition
Rejuvenate #15 Wahyu Geiyong


4 comments:

  1. Bener banget mas. Kita aja yang jarang menyadari.
    Nice post...

    BalasHapus
  2. kk please PM ke saya dnk, saya btuh bnatuan dari kk


    suhendra_kurnia@yahoo.co.id

    BalasHapus
  3. Email aja ke maseko@rawins.com
    Lagi sibuk banget neh...

    BalasHapus
  4. sabar terus ahhhhhhh sabarrrrr

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena