Berbagi cerita dengan teman yang berpuluhtahun tak jumpa, anak menjadi salah satu tolok ukur kisah kesuksesan. Dari sekian panjang daftar pertanyaan, salah satu yang masuk kategori wajib ain adalah "anakmu berapa" tidak ada yang nanya "istrimu berapa". Padahal katanya kesuksesan pria itu didukung oleh wanita hebat di baliknya, bukan anak yang banyak.
Atau mungkin yang dimaksud wanita hebat adalah yang bisa beranak banyak, sehingga jumlah anak menjadi indikator kehebatan seorang wanita. Ini bisa dilihat dari kebiasaan kebanyakan orang yang mengucapkan selamat atas kehadiran bakal anggota keluarga baru dengan mengusap perut hamil si ibu, bukannya burung si bapak yang sudah susah payah menanam benihnya.
Tapi ya ada yang berpikir sebaliknya, katanya kebanyakan anak itu masalah. Ini adalah tipe manusia kekinian yang sudah melupakan filosofi leluhur yang secara gamblang bilang "banyak anak banyak rejeki..."
Semakin banyak anak semakin banyak rejeki yang harus dicari, maknanya kan gitu. Salahnya dimana coba..?
#RajinBikinAnakYuk
Setuju bang,,emang gitu adanya
BalasHapus