11 Juli 2018

Penipuan Susu

Pagi-pagi sudah dicolek lagi soal susu...

Nek miturut pendapatku yo, kisruhnya urusan persusuan di dunia medsos dimulai dari segelintir orang bego yang merasa tertipu karena kebodohannya lalu berpikir semua orang sama bloon dengan dirinya. Orang-orang yang jarinya lebih cepat ketimbang otaknya ini, jangankan mau kroscek cari informasi pembanding wong nemu tulisan ga jelas, baru baca judulnya thok langsung sibuk komen, like, share dan langsung merasa sudah berbagi kebaikan yang layak memperoleh kapling surga.

Kembali ke susu...
Bukan cuma susu, namanya beli sesuatu kan harus baca daftar isi apapun judul produknya. Yang dinamakan Susu Kental Manis kayaknya sudah dari dulu banget nama tertera di kalengnya cuma Kental Manis. Penjelasan produk itu mengandung susu ada di komposisi. Minuman sari kedelai juga tidak mengandung susu tapi adem ayem saja orang menyebutnya sebagai Susu Kedelai. Kasus sebaliknya seperti yang pernah rame di jurnal beberapa tahun lalu, ada yang ngeyel ketika dibilangin susu beruang itu susu sapi.

Pentingnya membaca komposisi sebelum secara sepihak menyalahkan orang lain bisa dirasakan ketika lewat Blitar dan beli keripik buah-buahan di pinggir jalan. Pandangan pertama adalah heran campur bingung melihat kemasan begitu besar namun harganya murah pol. Begitu buka alumunium foil kemasannya yang gembung langsung misuh-misuh lihat isinya cuma nyempil di pojokan.

Penipuan..!
Sabar dulu. Lihat dong netto-nya berapa gram dan timbang, kalo tidak sesuai bolehlah bilang produknya bermasalah. Yang mereka jual kan keripik dengan berat tertentu tak peduli seberapa besar kemasannya. Tak perlu juga bikin meme bertuliskan "siapa bilang udara itu gratis", karena bisa jadi kemasan digembungkan sebagai pengaman biar kripiknya tidak remuk saat ditumpuk-tumpuk dalam gudang.

Kalo susu kan susah ngecek beneran mengandung susu apa engga.? 
Pakai cara sederhana kan bisa. Jalan-jalan ke pabriknya atau ke daerah penghasil susu. Bisa ketauan mereka beli susu perah dari peternak atau tidak. Walaupun mungkin di produk, kadar susu sangat sedikit ketimbang kandungan gula, tidak bisa dong dibilang tidak mengandung susu. Itu bukan pabriknya yang nipu, tapi konsumennya yang pemalas.

Wegah, ngapain harus ngecek ke pabrik kaya orang kurang kerjaan..? 
Lah, males baca tapi rajin share apa bukan orang kurang kerjaan..?
Itu sejenis dengan yang pagi-pagi nulis panjang lebar gini tapi ga jelas maunya apa, haha..

Luweh...
Tak nyolekin susu maning ah...

2 comments:

  1. Mesti cerdas sebagai konsumen

    BalasHapus
  2. biar nggak lupa dan selalu ingat update terbaru di blog sobat, ijinkan saya untuk follow blog sobat ;)

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena