
Bingung dengan jawaban itu saya mengejar lagi. Trus dia menjawab, "yang satu kelihatan tenang sehingga energi positifnya kelihatan sekali. Beda banget dengan yang satu lagi. Coba deh nanti setelah pembukaan lihat sendiri, mas."
Cuma segitu memang obrolannya. Tapi tak urung saya jadi sering memperhatikan kedua seniman itu. Setelah pembukaan tampak sekali yang satu begitu santai tapi selalu mengawal setiap tamu yang datang dan melayaninya dengan baik. Sedangkan yang satu lagi selalu kelihatan sibuk kalau yang datang kelihatan kolektor berduit. Tapi ketika yang datang kelihatan biasa, jangankan menemani tamu, mendekat pun dia enggan. Ketika saya tanya, dia malah bersungut-sungut, "ngapain..? Ga penting. Ga bakalan beli orang kaya gitu. Buang-buang tenaga aja..."
Cuma setelah dua hari berjalan. Walau seniman sibuk itu selalu sungguh-sungguh setiap kolektor datang, belum satupun lukisan dia terjual. Sedangkan seniman santai yang tak pernah membeda-bedakan pengunjung sudah laku dua buah.
Saya jadi berpikir, apa iya sih ada yang namanya aura positif dan negatif yang keluar dari hati kita yang ternyata bisa mempengaruhi datangnya rejeki. Kalau begitu, strategi marketing profesional dengan pelayanan maksimal yang tepat sasaran tidak sepenuhnya berlaku donk..?
Hmmm...
Jadi bingung juga memikirkannya...
wallah, aku malah ngga ngerti marketing sama ilmu positip negatip gitu..
BalasHapusjadi ya maap, ga comment dulu... ;D