13 Juli 2009

Hari Minggu, Kantore Preiiii...

Ada kesulitan tersendiri ketika nomor telepon pribadi telah tersebar ke client atau rekanan kerja. Ketika masih di lingkungan kerja, mungkin ini memudahkan akses ketika kita tidak di tempat. Tapi sebagai makhluk yang punya kepentingan pribadi, masalah ini terasa sekali ketika kita sudah berada di luar jam kerja. Privasi kadang jadi terabaikan.
Di saat hidup masih dalam kesendirian, aku enjoy aja dengan fungsi komunikasi kantor yang buka 24 jam sehari 7 hari seminggu. Namun ketika ada orang lain di sekitar kita yang juga butuh perhatian, gangguan dari telepon ini cukup menganggu juga.

Untuk itu, hari minggu kemarin, seharian HP tidak aku sentuh walau tidak aku matikan. Dan ketika aku buka, tercatat ada missed call 48 dan 26 sms. Ditambah di senin pagi aku menerima banyak komplen dengan teleponku yang tidak diangkat sehari kemarin.

Ada yang bisa menerima ketika dijawab kemarin hari minguu, kantore preiiii.... (walah Sarmidi mode : on). Tapi ada juga yang ngomel dan tidak mau tahu bahwa aku butuh waktu untuk keluargaku.


Memang tidak ada yang enak dalam semua pilihan hidup. Tapi tetap saja aku harus bisa melakukan itu. Jadi mulai saat ini, nomor Simpatiku hanya berlaku untuk jam kerja saja deh. Di luar itu, kalo memang butuh silakan hubungi nomor flexi atau telepon rumah. Yang penting bukan untuk urusan dinas. Dan aku tidak mau menerima alasan ga mau nelpon ke nomor itu karena tidak satu operator. Titik...

2 comments:

  1. kantore prei ning telpune karo yang bawa kan isih urip mas... bwahaha

    BalasHapus
  2. Lha kalo disuruh ngurusi kerjaan 24 jam yo piye...
    Emange UGD po..?

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena