03 April 2012

Pulang

#Bimbingan Orang Tua
 
Adalah Janusz, orang Polandia tahanan Uni Soviet yang melarikan diri dari kamp Siberia pada waktu perang dunia II. Dalam kisah yang difilmkan dengan judul The Way Back, diceritakan perjalanan panjang seorang Janusz melalui gurun Siberia dan sampai memutar melalui India. Karena namanya sudah masuk daftar hitam KGB, Janusz bahkan harus menunggu Uni Soviet runtuh agar dia bisa masuk Polandia yang waktu itu memang berada di bawah ketiak Uni Soviet. Sehingga baru tahun 1989 Janusz bisa kembali ke rumah dan berkumpul dengan istrinya.
 
Pulang...
Sebuah kata yang teramat biasa bagi sebagian dari kita. Namun terasa beda untuk sebagian yang lain. Walau tak harus sehebat perjuangan Janusz, rintangan-rintangan kecil untuk mencapai kata pulang seringkali harus kita hadapi. Seperti kepulanganku kali ini. Aku rasa tidak ada yang berpikir bahwa aku sudah persiapkan itu sejak 3 bulan lalu.
 
Saat pulang dari cuti yang lalu, aku dapatkan target pekerjaan begitu banyak. Aku harus atur schedule yang teramat ketat agar jadwal cutiku tak sampai molor. Tapi manusia memang cuma bisa berusaha. Ternyata tahapan-tahapan kerja yang sudah aku susun terganjal oleh bagian pengadaan yang terlambat merealisasi permintaanku sampai satu bulan lewat. Jadwal super ketat untuk 3 bulan harus aku kerjakan satu bulan setengah. Jangankan untuk ngeblog atau bersantai-santai, jam tidur pun banyak yang hilang. Siang hari kerjakan proyek di lapangan dan malam hari nglembur seting dan coding. 
 
Mungkin ini terlalu ngoyo. Tapi buatku bukanlah memforsir diri yang tiada arti. Ini adalah perjuangan untuk menyeimbangkan urusan pekerjaan dan keluarga. Hitungan 10 minggu kerja dan 2 libur pun sebenarnya sudah kurang seimbang. Bagaimana kalo harus molor seperti dulu dimana cutiku pernah diundur sampai 2 bulan. Atau seperti ketika Ncip lahir. Perusahaan ga mau tahu istriku melahirkan dan aku sudah waktunya cuti. Pokoknya sebelum kerjaan beres aku tidak boleh pulang.
 
Sepertinya perusahaan tak pernah memikirkan bahwa dalam kondisi seperti itu, kerja karyawan sebenarnya sudah tidak efektif. Badan masih di kerjaan, tapi hati dan pikiran sudah melayang di rumah. Saat di rumah sedang tidak ada masalah pun, tidak pulang lebih dari 3 bulan bukanlah hal yang direkomendasikan. Jangankan manusia. Sepeda motor pun sebulan sekali sangat disarankan ganti oli. Kecuali mau ganti nama jadi bang Toyib. 
 
Pulang memang memiliki banyak makna. Suka atau tidak suka tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Seorang istri yang suaminya kerja jauh, tentu sangat merindukan kata pulang untuk bercinta. Tapi istri mana yang suka bila suaminya punya kebiasaan pulang ke rumah setelah bercinta. Apalagi kalo sebelum pulang harus menyerahkan sebagian isi dompetnya dulu. Atau malah pulang dengan mengendap-endap dan keluar lewat jendela. 
 
Kayaknya cuma satu kalimat saja yang bakal terucap
Mending berpulang ke rahmatullah aja loe...
 
Wassalam...

11 comments:

  1. wis ndang mulih... wae om..

    BalasHapus
  2. welcome home raw :)
    ini baru enak templatenya..

    udah ganti oli kan?
    sekarang saatnya ganti busi..hehehe..
    titip sun buat anak-anak ya..?

    BalasHapus
  3. akhirnya muncul juga, udah lama ga kliatan. aku pikir si Om udah tersesat di hutan belantara mana gitu heheheee

    BalasHapus
  4. ooh pantesan lama menghilang nih mas

    BalasHapus
  5. sekarang sudah pulang ke rumah kan... ganti oli gitu :p

    BalasHapus
  6. Tak kiro neng ngendi je kowe om :-h

    BalasHapus
  7. ha.,ha...ha...pernaeh mbandreng temen lah

    BalasHapus
  8. Pulang, bukan hanya persepsi tentang kembali kelrumah, tapi lebih dari itu.. Ada rindu dan cinta, yang penting sampai rumah jangan pas "tanggal merah", jadinya bisa ganti oli juga hehe

    BalasHapus
  9. iya pak,
    pulang dan bertemu keluarga adalah impian setiap orang yang jauh dari keluarganya,
    tapi apa boleh buat , sebagai karyawan yang harus menuruti perintah atasan :D

    BalasHapus
  10. akhirnya muncul, pas muncul ceritanya masih pada 1 tema : pulang, hehehhe..

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena