30 Oktober 2013

Logika Terbalik

#Bimbingan Orang Tua

Nonton orang cekcok di depan mess malah bingung sendiri. Semua merasa benar dengan argumentasi masing-masing walau menurutku logikanya dibolak-balik.

Pemutarbalikan logika memang sudah mewabah di segala lapisan usia. Lihat saja anak sekarang, kalo dilarang malah kaya disuruh. 

Dikasih tahu jangan corat-coret meja, besoknya sudah ada tulisan, "meja ini jangan dicoret-coret..."


Buka contekan dikit...
Logika berasal dari kata Yunani λόγος (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika merupakan ilmu pengetahuan dimana obyek materialnya adalah berpikir dan obyek formalnya adalah penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya.

Dalam upaya memaparkan pikiran serta pendapat, tak jarang kita mencoba membantah pikiran yang lain dengan menunjukkan kesesatan penalarannya.

Aku contohkan dulu waktu nasehatin si Adi agar mau bangun pagi. Sebagaimana umumnya anak sekarang, segala macam nasehat hanya akan memancing satu kata, mengapa..?

Merasa ngomong dengan balita, aku coba bikin cerita. 
"Dulu ayah pernah bangun pagi terus jalan-jalan, eh nemu uang, mas..."
"Tapi itu kan punya orang, yah..."
"Maksudnya gini. Dengan bangun pagi, kita bisa dapat rejeki lebih banyak. Andaikata ayah bangun siang, uangnya keburu dipungut orang lain, kan..?"

Jagoanku terdiam aku kira sudah mampu mencerna inti ucapanku
Ga taunya malah bikin perlawanan dengan logika terbaliknya
Adi bilang ga mau, aku pun tanya kenapa..?

"Bagusan rejekinya orang bangun siang, ayah..."
"Kok bisa..?"
"Orang yang duitnya jatuh, bangunnya lebih pagi dari ayah kan..?"
#ngelus dengkul...


Kisah lain waktu mudik lebaran beberapa tahun lalu. Di jalan sempat ketemu mantan ibue Ncip yang baru pulang dari sawah. Dalam perjalanan selanjutnya, aku kepikiran ngeledek ibue yang lebih betah di Jogja ketimbang di kampung ngurus sawah.

Aku bilang, "coba pikir, apa jadinya kalo dulu ibu jadi kawin sama dia...?"
Jawabannya telak, "dia jadi orang Jogja, ayah jadi tukang macul di kampung..."
#tepok jidat...

Dah ah...
Bentar lagi dijemput travel
Sampai jumpa besok pagi di Jogjakarta...


NB
Mohon maaf...
Sampai dua minggu kedepan aku mungkin kurang aktif balas komen...

Read More

29 Oktober 2013

Mencari Kambing

#Bimbingan Orang Tua

Kejadian seperti aku ceritakan dalam jurnal Nyolong Ayam dulu terulang lagi dalam kasus air minum.

Sebagian warga mess mengeluh tenggorokan gatal tiap kali minum air dari dapur. Aku bisa mengerti mengingat kondisi air di sini tak terlalu baik. Tanah gambut alias batubara muda begitu mudah larut dalam air, sehingga air minum untuk karyawan harus beli ke depot isi ulang di kota. 

Secara teori, air hasil penyaringan Reserve Osmosis itu bebas kotoran dan bibit penyakit. Sayangnya proses pengangkutan dan distribusinya parah. Air diangkut menggunakan water turn yang entah berapa bulan sekali dibersihkan. 

Untuk nyedot masuk dan keluar bak penampung digunakan pompa air yang pasti tak lepas dari karat. Belum lagi kondisi selang yang selama perjalanan digulung begitu saja di bak mobil sementara debu beterbangan. 

Sebagian warga mess yang ga tahan dengan air dari dapur lebih suka nyetok sendiri. Padahal harga Aqua disini 40 ribu perak per galon.

Aku yang males nambah pengeluaran lebih suka menyelinap ke villa big bos. Dispenser di situ selalu pake Aqua. Air yang biasa diminum karyawan cuma buat isi bak mandi. Juragan bisa gatal-gatal kalo mandi pake air yang ada di kamar mandi karyawan.

Modus itu awalnya aman dan nyaman. Sampai kemudian teman-teman tahu kelakuanku trus pada ngikut. Sialnya mereka kalo ambil ga kira-kira. Sudah berombongan, tiap orang ga cukup satu botol besar.

Ketauan air minum cepat habis, skandal pun terbongkar. Juragan logistik yang masih sodara bos ngomel-ngomel. Tapi dasar sontoloyo, teman-teman dengan damainya menunjuk ke arahku, "tuh yang ngajarin, bu..."

Menyebalkan memang...
Tapi diributkan pun tak bakalan menyelesaikan masalah
Lagian aku sudah menyadari posisiku yang sering dijadikan kambing hitam

Kulit sudah jelas hitam
Soal kambing, mungkin ada kaitannya dengan pesbuk

Pertama kali kenal aku pake gambar kambing sebagai foto profil dan tak pernah ada yang komplen. Giliran aku ganti dengan foto sendiri malah dihujat habis-habisan. Katanya kerenan yang kemaren...
#Semprul


Aku bilang
Demi kenyamanan hidup, orang harus kreatif mencari ide
*termasuk ide mencari kambing...

Orang bilang
Saya tidak pernah bilang bahwa karyawan adalah kambing. Saya hanya bilang mereka harus diperlakukan seperti kambing - Alfred Hitchcock


Read More

28 Oktober 2013

Menanti Keajaiban

#Bimbingan Orang Tua

...Ra maido sopo wong sing ora kangen
Adoh bojo arep turu angel merem...

Semprul gak..?
Satu minggu menjelang cuti merupakan fase tergalau buatku. Eh, tetangga sebelah sepanjang waktu muter lagunya Didi Kenyot...


Orang boleh berteori apa pun. Namun urusan kangen, SBY bilang lagu diatas 2000% bener. Beragam nasehat dan petuah bijak hanya akan dijawab dengan satu kata, "bullshit..."

Tak perlu baca bukunya Einstein, orang kangen sudah paham betul relativitas waktu yang terlipat ruang hati. Ahli kesehatan juga bingung mendefinisikan kenapa jadi susah makan dan tidur.

Orang paling rasional pun, kepalanya bakal dipenuhi bayangan irasional akan keajaiban. Tentang pintu Doraemon misalnya. Atau gosok teko berharap ada suara tanpa wujud memberinya satu permintaan.

Kian hari penyiksaan psikis itu semakin bertubi. Suara ibue mendadak terdengar lebih merdu. Anak-anak yang tahu bapaknya mau pulang sudah mulai mengajukan proposal. Beli mainan, jalan ke pantai, pengen naik pesawat dll dll.

Belum lagi teman-teman hutan. Dengar ada yang mau cuti, satu persatu sibuk mengajukan daftar permintaan dari sekedar bakpia atau kaos dagadu sampai titip beli gadget.

Rumangsane jaelangkung kali..?
Berangkat ga diongkosin, pulang dimintai oleh-oleh...

Yoweslah...
Aku tunggu saja datangnya keajaiban di hari kamis depan

...Umpomo tanganku dadi suwiwi
Iki ugo aku mesti enggal bali...


Aku bilang
Aku anggap cukup selama mulut masih bisa bilang sabar
Walau hati tak pernah bisa menerima kata itu...

Orang bilang
Kalo anda berdarah rendah, pulanglah saat istri palang merah - balada perantau


Read More

26 Oktober 2013

Ngelem Amplop

#Gambar Bercerita



Hare Gene..?
...

Jaweten - Barito Timur
04/07/2013 | 10:31



Read More

Ora Sopan

#Banyumasan

Wayah mene nembe bae ngliyep, lawang kamar ana sing nggedor-gedor. Gelem ora gelem kudu menyat mbok ana panggilan darurat. 

Jebule mbuh sapa nyong ora wawuh. 
Karo ngantuk tek peksa nyengir men keton sopan. "Onten napa, pak..?"

"Arep takon, apa kiye ruangan IT..?"
"Nggih leres..."
"Oooh ora kleru berarti. Suwun, mas..."

Lhah, itu deneng..? 
Dijawab bener-bener malah balik kanan maju jalan. Timbang penasaran, gagian tek takoni, "Ana perlu apa sih, pak. Mbok nyong teyeng ngrewangi..?"

"Ora papa, mas. Nyong karyawan anyar nembe teka kang Jakarta. Wingi dipeseni kon nemoni pak Budi HRD. Jere satpam, kamere nang sebelah ruangan IT."
"Oh pak Budi..? Sing kiye kamere, pak.."
"Ya wis, pareng sit ya.."

Ladalah...
Kiye anu aseng gelut apa keprimen janjane..?

Karo mandan mangkel tek takoni maning karepe kepriwe. 
Lha koh goleh semaur, "Ngesuk bae, mas. Ora sopan wis wengi nggugaih wong turu..."

Oooo ra sopan gundhulmu ruag..!
Mau nggedor lawang rumangsane nggugah kethek apa..?
#wong gemblung...

Cara ngendi arep jal..?
Arep mertamu koh ndadak miskol dimin meng tanggane...


Kesimpulane
Sopan apa ora kuwe tergantung jabatan
#nasib kuli...


Read More

25 Oktober 2013

Birokrat Swasta

#Semua Umur

Merasa sudah menyerahkan urusan keuangan ke ibue Ncip, aku tak pernah mikirin rekeningku di bank. Tiap ibue transfer di awal bulan, aku cuma ambil jatah sabun doang. Sisanya tar juga ilang sendiri di-debet bank untuk bayar kartu kredit.

Beberapa waktu lalu, iseng-iseng aku cek transaksi lewat internet banking dan nemu pendebetan rutin sebesar 155 ribu perbulan. Sempat mikir agak lama sampe inget dulu pernah dapat tawaran asuransi lewat telepon. Saking betenya ditelponin mulu, aku cuma jawab iya iya sambil telponnya ditaruh di meja.

Inget pemotongan sudah berjalan dua tahun, aku hubungi pihak bank melalui email menanyakan polisnya. Katanya sudah dikirim. Kalo beneran belum terima, aku harus ajukan surat pemintaan dilampiri bermacam dokumen termasuk surat kehilangan dari kepolisian. 

Aku jawab saja, "Males ah ribet. Minta formulir penutupan account aja deh..."

Besoknya masuk email balasan, "kami akan membuatkan duplikat polis tanpa persyaratan administrasi apapun..."

Nah gitu dong...
Tapi habis itu, pikiranku malah ngelayap kemana-mana
Aku jadi ngelamun, andaikata pelayanan birokrat kita bisa seperti itu 

Habisnya waktu cuti kemarin aku ngurus e-KTP ke kecamatan, sampe sekarang belum juga ada kejelasan kapan jadinya. Padahal bulan depan KTPku habis masa berlaku dan katanya mulai tahun depan hanya e-KTP yang berlaku.

Jangan bilang bank bisa begitu karena butuh duit dari nasabah. Negara juga butuh duit dari warganya. Tiap bulan gajiku dipotong pajak 700 ribu emang tidak masuk kas negara..?

Mbuhlah...


Aku bilang
Kayaknya keren kalo aku kirim email ke kecamatan bilang ga mau ribet urus KTP, trus orang kecamatan jawab, "besok KTP nya diantar ke rumah tanpa biaya, pak..."

Orang bilang
Semestinya masyarakat sadar bahwa birokrat itu bukan karyawan swasta - Pegawai Kecamatan


Read More

Ban Serep

#Bimbingan Orang Tua

Buat orang yang otaknya suka error kaya aku, jadi ban serep di kerjaan adalah sebuah konsekuensi. Dimana orang jarang mau ngajak diskusi atau minta masukan saat merencanakan sesuatu dan baru nyamperin setelah semuanya dianggap buntu.

Kalo dikomplen kenapa tidak ngomong dari awal sebelum masalahnya jadi kusut, jawaban yang umum adalah, "ogah gua ngomong sama orang gila..."
#semprul...


Adalah sebuah resiko ketika orang tak punya ijasah maksa masuk ke kalangan berpendidikan tinggi. Hanya kesadaran itu yang membuatku tak perlu merasa tersisihkan dari pergaulan dan musti ikhlas jadi tukang nyebokin sisa orang.

Soal kerja sih sama
Perbedaannya cuma di mindset doang. Teman-teman itu kerjanya bener, selalu mengikuti segala teori yang didapat di sekolahan walau kadang terjebak dalam diskusi berlarut-larut sampai lupa untuk segera memulai pekerjaan.

Aku mana mampu disuruh ngitung sampe integral differensial segala. Disodorin kerjaan ya langsung hajar modal kirim Fatihah ke McGyver doang. Kasarnya, main tendang alat pun aku lakuin asalkan bisa berfungsi normal.
#mental kuli...

Semua orang tau itu
Makanya kalo teman sudah mumet buruan kerjaannya dikasihin ke aku. Syukur-syukur jadi. Kalo pun gagal, aku sudah terbiasa dengan komentar si bos, "elu tendangin lagi ya..?"
#mondol...

Otakku terlalu taktis untuk mikir secara strategis. Kerja lebih banyak pake perasaan ketimbang mikirin teori. Dampaknya aku sering dikomplen teman saat dimintai pendapat.

"Kenapa begitu caranya..?"
"Perasaan kalo bunyinya begini, masalahnya ada di sini..."
"Lu kalo ngomong perasaan perasaan mulu sih..?"
"Udah tau gua begini, kenapa masih nyuruh-nyuruh juga..?"
#hening...





Apa yang aku pikir, ucap dan lakukan kebanyakan muncul secara spontan. Ini pun suka diprotes temen termasuk untuk urusan di luar kerjaan. Contohnya kemarin ada teman nanya, "gua baru kenalan sama cewek cakep, cuy. Kasih apa ya biar dia mau ama gua..?"
"Kasih nomer hape gua aja..."
"Monyoong...!!"

Beneran teman yang tak tau berterima kasih...


Aku bilang
Mencoba memahami kalo otakku terlalu kecil untuk berpikir jauh ke depan. Hidup itu terlalu singkat dan sayang kalo dinikmati dengan cara yang rumit. Senyampenya aja dah...

Orang bilang
Tiada istri sabun pun jadi - jomblo ngenes


Read More

24 Oktober 2013

Terkesima

#Bimbingan Orang Tua

Satu lagi teman meninggal di tempat kerja

Kalo beberapa waktu lalu ada yang masuk crusher alias mesin penghancur batu, kali ini tenggelam di sungai gara-gara terjatuh saat ngedraf tongkang.

Di Undang-undang tentang K3, memang ada aturan mengenai Alat Pengaman Diri. Namun rata-rata yang dilakukan perusahaan sebatas menyediakan APD saja. Faktor manusianya seringkali dilupakan.

Ada juga perusahaan yang mensyaratkan kemampuan renang bagi karyawan yang bekerja dekat air. Sayangnya suka lupa bahwa berenang di air mengalir itu beda dengan renang di kolam dan perlu diadakan pelatihan khusus.

Bila cara mengatasi arus deras atau pusaran air tak sampai ke tahap simulasi, wajar orang akan terkesima bahkan panik saat menemukan situasi yang berbeda dengan kebiasaan. Padahal dalam kondisi darurat, keselamatan jiwa benar-benar tergantung pada seberapa cepat kita mampu mengendalikan otak dan perasaan.

Pernah aku alami...
Lagi nyupir rada ngebut tiba-tiba ada sepeda motor keluar gang pake gaya selonong mampus. Hanya ada waktu satu detik untuk memperkirakan kecepatan, ngintip spion dan cari lokasi aman. 

Biarpun penumpang komplen kepalanya benjol kejeduk pintu, mobil bisa aku kendalikan dan parkir di tempat yang aman. Eeeh, si ibu bukannya ngerem motor malah ngejerit sambil nutup telinga pake kedua tangan. Akhirnya ya dicipok tuh aspal.



Image credit Reo Adam


Terkesima merupakan bawaan manusia sejak lahir yang perlu dilatih agar tidak berakibat fatal. Ini pula yang jadi alasan kenapa aku sok dibilang kejam saat ajak anak-anak berenang.

Kalo si Ncit kelelep, tak bakalan langsung aku tolongin. Sengaja aku tunda beberapa detik agar sensor motorik dan refleknya terlatih menghadapi situasi tak terduga. 

Kira-kira begitu ceritanya...


Aku bilang
Keseringan kerja di tempat ekstrim, bisa dibilang aku rada mampu atasi kondisi terkesima. Sayang tidak begitu mampu kalo nemu kondisi terpesona...

Orang bilang
Disamperin sales asuransi itu lebih bikin gugup ketimbang kematian - korban sales



Read More

23 Oktober 2013

Keep Calm

#Bimbingan Orang Tua

Kemarin...
Teman di HRD site forward email dari HRD Jakarta berkaitan dengan cutiku.

Entah mengapa pengajuan cutiku ditolak Jakarta dengan alasan baru kerja 10 minggu dari seharusnya 12 minggu. Teman di HRD site keukeuh dengan angka 10 minggu karena sudah sejak awal memang segitu. Pihak Jakarta ngotot 12 minggu dengan dalih arsip surat pengangkatanku yang menyebut 10 minggu tidak ditemukan.

Mumet lihat acara berbalas pantun yang berlarut-larut, aku klik balas ke semua dan ketik, "sudahlah, tak perlu meributkan masalah ga penting kaya gitu..."

Eh, malah teman di sebelah protes, "tumben kalem amat, pak..?"
#dodol...


Sejak masuk hutan...
Ada perubahan yang tidak aku sadari telah terjadi. Mulai nyadar waktu ibue Ncip mempertanyakan kenapa aku kalo ngomong jadi kenceng. Ceplas-ceplos ga pake basa basi sih sudah ada sejak dulu, tapi tidak separah ini.

Suasana di kerjaan yang membuatku begitu
Lokasi tambang begitu terbuka dan bising oleh alat berat tak bakalan bisa ngomong bisik-bisik. Lingkungan panas dan kehidupan keras memaksa orang berprinsip sekarang mati besok juga mati. Ditambah kekeliruan paham yang rutin terjadi antara site dan pusat bikin meeting terasa gak asik tanpa gebrak meja.

Dan semuanya mulai berubah sejak negara api menyerang

Pelan-pelan aku belajar untuk kembali seperti dulu. Setelah merasa ada perubahan, saat cuti yang kemarin aku coba konfirmasi ke ibue, apakah aku masih kelihatan beringas..?




Jawabannya malah bikin aku garuk kepala. "Yang dikalemin tuh gaya ngomongnya aja... Urusan yang itu-itu jangan ikut letoy atuh. Udah ga cinta lagi ya..?"

Whoooaaat..?
Urusan itu-itu tuh apaan ya..?
#mikir...


Aku bilang
Hidup secara sempurna memang hanya ada di negeri dongeng. Biarkan mengalir saja dah. Enjoy aja...

Orang bilang
Keep calm, bukak sithik joss - HaSoe SE


Read More

21 Oktober 2013

Kegagalan Bahasa

#Bimbingan Orang Tua

Sore-sore ada yang ribut gara-gara gagal paham soal bahasa...

Teman bagian pengairan pesan saringan air ke logistik. Dia menulis "filter air" di surat permintaan barang. Entah bagaimana ceritanya, bagian pembelian memahaminya sebagai "air filter" sehingga yang datang adalah saringan udara.


Kasus kesalahan bahasa semacam ini sudah sering terjadi. Payahnya, teman yang kenyang makan sekolahan suka pake bahasa keren dan lupa yang dihadapi orang yang kurang sekolah. Ngerti istilah hanya berdasar apa yang dia dengar tanpa tau cara nulisnya atau sebaliknya. 

Sama dengan sopirku dulu
Awal gabung dengan IT selalu menulis di laporan kerjanya, "mengantar aiti ke tambang..."

Ketika kesalahpahaman ini jadi masalah, aku lebih suka salahkan teman-teman pinterku yang cuma omong doang tanpa pernah mau jelasin maksud dan cara penulisan sebenarnya. Bukannya aku bela orang lokal, tapi karena aku pun sama oon dengan mereka. 

Aku tak pernah sekolah tinggi. Belajar apapun modal google. Tulisan dan cara baca ga nyambung sudah jadi kelebihanku. 




Contohnya beberapa tahun lalu... 
Aku disuruh belanja server ecpi. Merasa belum pernah baca komputer bermerk itu, setengah mati aku mikirnya. Sampai Mangga Dua baru aku mudeng, kalo ecpi itu adalah HP alias Hewlett Packard.

Langsung nelpon si bos...
"Bilang dong dari tadi. Hape, bos. Hapeee..."
"Buset dah. Gua punya karyawan bego semua..."
"Emang kenape bos..?"
"Kemaren gua bilang hape, temen elo malah beli henpon..."
#Hening...


Ada juga kasus sebaliknya...
Si bos nyuruh presentasiin konsep IT secara keseluruhan. Biarpun di blog aku suka slengean nulis download sebagai donlot dll dll, ketemu juragan harus pake bahasa yang benar dong. 

Aku pun bilang, "minta waktu satu jam, bos. Saya siapin ITIL-nya dulu.."

Yeeh si bos malah ngomel bilang aku ga sopan
Padahal maksudku mau nyiapin gambaran konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi atau dalam bahasa keren disebut ITIL alias IT Infrastructure Library


Maksudnya mau bikin gambar kayak gini kok...


Aku bilang
Gagal paham itu manusiawi. Semestinya yang merasa ngerti harus lebih mawas diri dan tidak menyalahkan orang lain. Ajarin dong, jangan cuma ngomel doang...

Orang bilang
Ajarin dan hajarin itu batasnya setipis silet - Peni Rose



Read More

19 Oktober 2013

Kentut

#GambarBercerita





Galon Style
...

Ncip | Banguntapan - Yogyakarta
16/10/2013 | 19:58


Read More

18 Oktober 2013

Gagal Paham

#Bimbingan Orang Tua

Sebelumnya mohon maaf bila di jurnal Citarasa Indonesia kemarin terjadi penghapusan komentar secara sewenang-wenang.

Namun perbuatan tak senonoh itu bukan didasari suka atau tidak suka, melainkan ada misi ngawur untuk keperluan pribadi tentang kebiasan berngeblogria (bener gak basanya..?)

Dari situ aku bisa mengerti bahwa mengangkat tradisi kampungan itu bukan hal yang mudah. Jangankan membuat jurnal berbahasa dan mengangkat tema daerah, bikin pantun sederhana dalam bahasa bebas saja rasanya repot banget.

Aku lihat cukup banyak teman yang gagal paham dengan syarat ketentuan berlaku. Bahkan ada contoh komen dihapuspun masih saja ada yang nyelonong komen sebagaimana biasanya.

Namun kebiasaan ini justru jadi pembenaran kenapa aku tak pernah menanggapi komentar sampai ke hati. Mau dihujat atau dipuji, semua numpang lewat doang dan dilupakan pada detik berikutnya.

Sesuatu yang manusiawi
Jangankan memahami tulisan orang yang belum tentu sesuai minat, baca klausul kredit bank yang menyangkut hidup dan matinya dompet pun aku males. Seringnya langsung teken tanpa mikir panjang. Akhirnya saat bermasalah cuma bisa nelen ludah setelah pihak bank menyebutkan pasal aturan yang aku tanda tangani.

Gagal paham terkini terjadi sore tadi. Ada teman yang nyodorin kartu memori sambil bilang, "tolong editin fotoku bareng cewek cantik biar ngetren kaya yang di tipi..."




Ternyata aku gagal memahami maksudnya dan yang nyangkut di kepala cuma kata cewek cantik, ngetren dan tipi. Buntutnya, teman bukan berterima kasih sudah dibantuin malah ngomel habis-habisan gara-gara gambarnya aku bikin begini...





Tenar di tipi bareng cewek cantik



Aku bilang
Sering gagal paham bukan aib buatku. Karena hanya keledai yang tak boleh masuk ke lubang yang sama...

Orang bilang
Gagal paham itu, nyariin gayung waktu mandi di shower - Nenek Gayung



Read More

Citarasa Indonesia

#Semua Umur

Kuda kepang makan beling...
Selamat datang di Citilink...

Itu jawabanku waktu teman bilang aku katrok, suka nulis pake bahasa Banyumasan tanpa terjemahan plus tak peduli yang komen pake bahasa apa tetap aku jawab secara ngapak...

Biarin aja dibilang egois...
Dengan budaya impor saja kita tak merasa canggung. Nyaman saja kita ngomong pake bahasa Inggris, Arab atau China. Apa salah seminggu sekali mencoba membumi secara penuh bikin jurnal dan balas komentar masuk dengan bahasa ibu daerahku sendiri..?

Isi jurnalnya sih ga terlalu penting karena harapanku sebatas menambah koleksi tulisan ngapak di ranah global agar orang tau bahwa bahasa ini belumlah punah dari muka bumi.

Keinginan melestarikan kearifan lokal ini kulakukan setelah berkaca pada mereka yang menyadari keunggulan lokal untuk keperluan branding. Ketika tren pakaian berbau impor naik daun, aku dikejutkan dengan melesatnya produk yang Indonesia banget macam Joger Bali atau Dagadu Jogja

Strategi lokalisasi ini bahkan membuat anomali pada merk impor, misalnya Mc Donald. Dimana lagi ada McD jualan nasi ayam kalo bukan di Indonesia..? 

Trus, kenapa dalam chatting itu aku contohkan Citilink..?

Kita semua tahu Citilink lahir dari kegerahan Garuda menghadapi serangan Lion Air yang menggerogoti pasar low cost carrier. Perlu jalan di tempat selama 10 tahun sebelum akhirnya Citilink mulai bisa mengembangkan sayapnya. Salah satu strateginya adalah dengan menciptakan branding baru yang menyajikan citarasa lokal.




Sempat kaget campur haru campur bingung campur lucu saat pertama naik Citilink disambut pramugari dengan cara berpantun.

Makan ketupat lauknya ikan...
Pesawat mau berangkat, hape harap dimatikan...

Mengangkat budaya secara sederhana, namun memiliki kesan yang mendalam. Bahkan mungkin bakal lebih menarik bila penumpang turut berpantun saat bicara dengan awak kabin.

Jarinya lentik bagai penari
Di hari raya memakai topi...
Mbak yang cantik mohon kemari
Bolehkah saya memesan kopi..?

Indonesia yang indah...

Dan kemarin aku nemu yang asik di yutub. Ada fashion show dalam penerbangan Citilink dalam rangka Hari Batik Nasional. Yang penasaran dan internetnya kuat buffering bisa lihat video di bawah. Pendek aja ga sampe 2 menit kok.




Cuma ada satu kata dariku, menarik..!

Masih berminat bilang budaya lokal itu kampungan..?


Aku bilang
Naik pesawat ke Jogjakarta
Disambut senyuman sang pramugari...
Terserah orang mau bilang apa
Dari sononya aku kampungan sekali...

Pramugari bilang
Terbelalak mata liat si Atun
Cantik jelita bak putri Solo...
Mari kita komen berpantun
Kalo engga, gua hapus looo...!!!


Read More

17 Oktober 2013

Kenapa Ngiklan.?

#Semua Umur

"Katanya tidak suka iklan, kenapa ngiklan juga, lu..?"

Akhirnya ada komplen berkaitan jurnal berlabel Iklan yang menurutku lebih tepat disebut kesan dan pesan.

Aku namakan testimoni, karena yang kuceritakan adalah pengalaman pribadi saat menggunakan suatu produk atau merk tertentu. Bagaimanapun juga aku musti seimbang antara memuji dan menghujat sesuatu.

Ini berbeda dengan jurnal iklan dalam bentuk kontes. Motivasi penulisnya bukan lagi berbagi dengan teman, melainkan murni iseng-iseng berhadiah. Pernah pake produk apa engga bukan hal penting disini. Wajar bila terkesan berbusa-busa kadang sedikit ngibul dalam penulisannya. 

Dominannya faktor hadiah, sampai-sampai aku pernah komentar yang berbau mempertanyakan, besoknya langsung lenyap. Beneran bukan menyanggah, cuma minta penjelasan detil karena aku memang lagi perlu alat itu.

Siapa sih yang ga mau dapat hadiah..? 
Namun lihat dulu kenyataannya dong. Setelah marketing produk banyak memperalat blogger, begitu sulit kita mencari informasi yang obyektif. Setiap ketik nama produk di Google, yang nongol kebanyakan tulisan promo peserta kontes.

Tulisan teman-teman memang tidak ada yang salah. Namun potensi membutakan orang sehingga membeli produk yang keliru juga musti kita pikirkan.

Bila merasa diri jurnalis publik, tak semestinya kita hanya menonjolkan kelebihan tanpa mengungkap kekurangannya. Produk 100% sempurna itu tidak ada. Dan kita musti sadar bahwa kepedulian terhadap konsumen di Indonesia masih kurang. Masa sih kita malah ikut-ikutan tak peduli..?

Aku contohkan waktu kontes Pure It...
Kebetulan aku lagi butuh alat penyaring karena air di rumah kondisinya kuning berkarat. Cari info di internet, tak kutemukan informasi  gamblang tentang kemampuan Pure It menyaring logam berat. Sampai halaman sekian google isinya tulisan teman-teman mengunggulkan produk Unilever yang dikatakan sangat efektif untuk membunuh bakteri.

Nanya ke SPG Pure It di Carefour pun cuma dapat nomor hapenya doang tanpa ada penjelasan memuaskan. Beruntung aku ketemu teknisinya dan ngobrol agak panjang. Dapatlah keterangan bahwa Pure It tidak bisa mengatasi pencemaran logam berat dan air baku yang dipersyaratkan adalah air PDAM atau air tanah yang bebas kotoran.




Nah lho...
Pernahkah hal itu terpikirkan oleh peserta kontes..? 

Pikirkan pula berapa persen orang yang mau berpikir bahwa bakteri dan logam berat itu berbeda. Masih banyak teman kita yang langsung membuat penilaian final hanya dari pandangan sekilas tanpa mau cari informasi lebih banyak.

Begitu ceritanya kenapa aku kurang suka kontes iklan. 
Tapi mohon dipahami bahwa jurnal kontes ini berbeda dengan blog yang memang diniatkan untuk jualan. Dan tidak sepakat sangat diijinkan di sini...


Aku bilang
Tidak ikutan kontes kayak gitu saja dosaku melalui jurnal ngaco sudah teramat banyak...

Orang bilang
Berbohong untuk kebaikan diri itu tidak dosa - Akil Muchtar



Read More

16 Oktober 2013

Olah Raga

#Bimbingan Orang Tua

Di sini...
Olah raga termasuk aktifitas yang mahal. Bukan dalam artian biaya karena alat fitnes ala kadarnya tersedia di mess. Terasa mahal itu karena keterbatasan waktu yang diembat habis oleh kata malas.

Ada teman yang bilang, tak perlu lagi olah raga karena kerjaan di lapangan jauh lebih melelahkan ketimbang jogging. Ada benarnya namun tak bisa dibenarkan karena yang namanya olah raga butuh keteraturan waktu, gerak dan suasana yang mendukung misalnya udara yang bersih.

Jalan kaki keliling tambang mana bisa nemu udara bersih. Yang ada hanya debu batubara yang kandungan belerangnya tinggi. Secara kimiawi, sulfur ketemu air akan jadi asam sulfat. Berarti banyak nyedot debu batubara itu sama saja dengan mengisi paru-paru pake air aki.

Yang rutin aku lakukan hanyalah push up dan sit up barang 20 atau 30 kali tiap bangun tidur. Itu pun bukan diniatkan olahraga sebagaimana mestinya. Tapi buat ngilangin pegel pinggang efek tidur ga pernah bener posisinya doang.

Aku bisa olah raga rada bener kalo ada kerjaan masuk hutan di luar area tambang. Cari saja sungai yang airnya bersih untuk puas-puasin renang. Berenang barang satu jam efeknya lumayan dahsyat. Habis itu perut langsung lapar dan mata mengantuk. Makan terasa enak tanpa begadang termasuk tanda-tanda orang sehat kan..?




Susahnya...
Acara renang macam itu tak bisa direncanakan. Jadinya tak pernah bawa celana renang, handuk, sabun dan semacamnya. Nyebur ke sungai modalnya cuma kancut doang sambil baca mantra agar tidak ada anjing hutan keluyuran nyari santapan tulang.

Masalah lain...
Sungai di hutan kadang penuh ranting pohon roboh. Renang di musim kemarau gini musti hati-hati saat menyelam agar badan tidak nyangkut dahan kayu di dasar sungai.

Tapi yang namanya hobi kan susah
Renang tanpa salto dari pohon berasa boker ga pake cebok

Untungnya pekerja tambang kemana-mana tak pernah lepas dari yang namanya APD alias alat pengaman diri. Jadi biar memenuhi ketentuan Safety Departement, aku loncatnya pake helm...





Ada lagi masalah...
Karena tanpa persiapan, waktu pulang aku harus berpolosria tanpa kancut. Maksa pake celana basah sampe mess, takutnya bikin burung berubah jadi melinjo gosong. Makanya rada repot kalo tiba-tiba ada emergency call yang mengharuskan aku ke tambang saat itu juga.

Tak usah dibayangin ga enaknya pake celana jeans tanpa kancut. Buat jalan saja sudah ga nyaman, eh musti ketemu operator alat berat yang sexy bohay
Yang tadinya geli-geli doang
Bisa mendadak gelisah...

Begitulah kisahnya...


Aku bilang
Olah raga itu mudah tapi maksain dirinya yang susah. Makanya aku ga pusing dibilang olah raganya tidak wajar. Yang penting hepi...

Orang bilang
Kesehatan itu penting buat diri sendiri, namun bisa merugikan bagi orang lain - Tukang Obat


Read More

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena