02 Agustus 2007

Burung Elang


Pernahkah kita merasakan bahwa kehidupan ini membosankan dan seolah tanpa makna, sehingga kita merasa enggan untuk menghadapinya. Dan kalau kita hitung-hitung sudah terlalu banyak kata-kata sia-sia yang terlontar dari mulut kita yang menandai kebosanan dan kejenuhan tersebut. Kalau kita daftar mungkin kata-kata tersebut ada seperti ini :
Saya jenuh...
Segalanya kacau....
Saya letih.....
Saya bosan....
Segalanya mengganggu saya.....
Saya muak dan jenuh akan semuanya.....
Hidup selalu sama....

Cobalah ambil waktu sejenak dan renungkan bahwa anda dapat mengatasi hal tersebut dan mendapatkan jalan keluar dan bahkan anda menjadi pemenang dari masalah tersebut. Jangan pernah anda berpikir tentang diri anda sebagai orang yang gagal.

Itulah yang paling berbahaya, karena pikiran selalu berusaha melengkapi apa yang ia gambarkan. Sebagai gantinya, coba tanamkan dalam benak anda suatu gambaran mental tentang diri anda yang berhasil dan anda memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain.

Di bawah ini ada suatu ilustrasi tentang burung Elang yang mengira dirinya adalah seekor ayam, yang mungkin bisa membantu membuka wawasan kita dan cara pandang kita, serta dapat kita diskusikan bersama untuk saling berbagi pengalaman.

Suatu hari seorang pemuda petualang mendaki gunung yang tinggi di dekat peternakan ayam ayahnya dan menemukan sarang burung elang. Ia lalu mengambil sebutir telur dari sarang tersebut dan membawa pulang ke peternakan, kemudian meletakkan telur tersebut bersama dengan telur-telur ayam di bawah induk ayam yang sedang mengerami. Induk ayam mengerami semua telur-telur tersebut, sehingga tiba saatnya telur-telur tersebut menetas dan keluarlah elang kecil bersama dengan anak-anak ayam.

Elang kecil dibesarkan diantara anak-anak ayam dan tidak pernah mengetahui apapun mengenai keelangannya, selain menjadi seekor ayam. Dia lompat kesana kemari, berlari-lari dan mengais-ngais makanan di tempat sampah seperti layaknya seekor ayam.

Untuk sementara waktu elang tersebut merasa puas dan menjalani kehidupan ayam yang normal. Akan tetapi ketika elang tersebut mulai tumbuh dewasa, ada suatu perasaan yang mengganjal dalam dirinya.

Kadang kala elang tersebut berpikir,"Pasti ada yang lebih daripada sekedar ayam di dalam dirinya."

Tetapi elang tersebut tidak pernah melakukan apapun mengenai hal itu, hingga suatu hari seekor induk elang yang hebat terbang diatas halaman tempat ayam-ayam tersebut. Anak elang tersebut memperhatikan dan merasakan kekuatan baru yang aneh pada sayap-sayapnya. Ia menjadi sadar akan detak jantung yang kuat di dalam dadanya.

Dan ketika ia menyaksikan elang yang terbang tersebut pikiran itu datang," Saya Bisa Seperti Itu".

Pekarangan ayam ini bukan untuk saya. Saya ingin naik ke angkasa dan bertengger pada tebing batu terjal di gunung. Anak elang tersebut tidak pernah terbang, tetapi kekuatan dan naluri terbang berada dalam dirinya. Ia merentangkan sayapnya dan terangkat ke puncak sebuah bukit yang rendah. Dengan gembira ia terbang ke puncak bukit yang lebih tinggi dan akhirnya ke langit biru dipuncak gunung yang tinggi. Elang itu telah menemukan dirinya yang besar.

Tak seorangpun dapat menjadi anda seefisien yang anda bisa. Akan tetapi anda harus menemukan diri anda yang besar dan sejati. Karena saat itulah anda tahu bahwa anda bisa, sebab anda akan belajar berpikir bahwa anda pasti bisa, dan anda akan menemukan diri anda sendiri.

Tolaklah dari benak anda akan hal-hal yang tidak dapat anda kerjakan. Beberapa hal terbesar yang dapat dicapai oleh seseorang yang tidak pernah tahu atas apa yang tidak dapat mereka lakukan. Jadi dengan tidak mengetahui, mereka akan terus maju dan mengerjakannya.

PEMENANG BUKANLAH MEREKA YANG TIDAK PERNAH GAGAL, MELAINKAN MEREKA YANG TIDAK PERNAH BERHENTI MENCOBA.
ANDA TIDAK AKAN PERNAH MENGECAP SUKACITA KESUKSESAN, TANPA MENGALAMI DUKACITA KEGAGALAN.
SETIAP LANGKAH ADALAH ANUGERAH.

0 comments:

Posting Komentar

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena