13 Januari 2009

Usia Klimaks...

Mungkin sudah ada empat orang yang bertanya, kenapa sih aku kelihatan begitu menggebu-gebu di tahun 2009 ini. Padahal aku sendiri menyatakan pengejaran dan ambisiku atas karir sudah cukup.

Semua itu benar. Aku memang merasa cukup untuk pekerjaan. Tapi untuk kehidupan aku masih merasa banyak yang perlu ditata. Apalagi selama ini aku tersugesti oleh ucapan guru sekolahku dulu. Beliau mengatakan bahwa puncak usia produktif manusia adalah 35 tahun. Jadi dengan mengesampingkan unsur nasib dan keberuntungan, bila usia itu kita belum sukses, akan lebih sulit bagi kita mengejar kesuksesan duniawi.

Benar tidaknya aku tidak tahu, karena aku belum mengalaminya. Tapi entah kenapa sugesti itu terus melekat sampai kini. Akhir 2009 usiaku sudah 35. Makanya banyak sekali target duniawi yang harus aku tata sejak awal tahun.

Lalu bagaimana target untuk urusan akherat? Itupun mulai ditata, tapi sepertinya belum terlalu mendesak. Walau umur kita tak pernah tahu ujungnya, mungkin di usia 40 aku akan lebih mengejar hal itu.

Mungkin terkesan terlalu materialistis. Tapi itulah adanya. Apalagi kalo mau menyelami falsafah jawa, dimana pria utama adalah yang memiliki griya, turangga, garwa dan kukila. Jadi ada tiga hal yang mesti kuperoleh di tahun ini dengan sekuat tenaga. Griya atau rumah, garwa atau pendamping sampai akhir hayat, turangga yang artinya kuda tapi untuk jaman sekarang mungkin lebih tepat disebut kendaraan.

Kalo yang terakhir kayaknya no comment deh. Dari dulu aku sudah punya burung, walaupun lama ngangur...

Baaaajiguuur....


2 comments:

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena