02 Agustus 2009

Pit Stop

Pagi-pagi, direkturku kasih tugas, "Ko, kamu cari gambar pit stop F1 dan cari tahu maknanya."

Sepintas perintah itu terasa biasa. Namun aku tahu kebiasaan bosku dan aku yakin tidak sebatas mencari gambar di google.

Sampai siang ini aku masih berusaha mencari tahu tentang pit stop dan aku berusaha menghubungkan dengan kejadian-kejadian beberapa hari lalu.


Pikiranku tertuju ketika malam pembukaan pameran kemarin. Biasanya aku mondar-mandir memeriksa segala detil event yang berlangsung. Malam itu aku memang merasa "ga mood" dan lebih banyak diam di kantor mengerjakan persiapan event Agustus. Sampai bosku masuk ke kantor dan kasih komentar, "Pameran kalo dah dibuka, berarti udahan yo, ko..?"


Dari situ aku mulai bisa menelusur sangkut paut antara semangatku yang lagi "mbleret" dengan pencapaian produksi galeri. Kenapa arena balapan Formula 1 dan kenapa harus pit stop. Hmmmm...?

Dari sisi harfiahnya, formula 1 mungkin bisa diartikan sebagai racikan jitu untuk mencapai nomor satu. Semua orang beradu skil, teknologi, fisik, mental dan dana yang luar biasa besar hanya untuk menjadi pemenang mencapai garis finish.

Dan untuk mencapai segala tujuan akhir itu, kita tak bisa terus menerus memacu mobil tanpa henti. Harus ada pit stop. Harus berhenti sejenak, mengganti ban, mengisi bahan bakar, memeriksa kondisi mesin sebelum kembali ke arena balapan.


Tapi walau ada fasilitas pit stop sebagai tempat pemberhentian, tetap saja kita tak bisa bersantai santai. Harus dicari strategi agar bisa masuk pit stop sesedikit mungkin dan tidak terlalu lama berada disitu.


Aku melihat sebuah kerjasama yang luar biasa antar kru pit stop sehingga semua pekerjaan yang menuntut ketelitian tinggi itu bisa seleai dalam hitungan detik. Satu kesalahan kecil bisa membuat mobil meledak seperti dalam beberapa kejadian.


Dengan analogi itu agaknya akupun harus berhenti sejenak. Mengevaluasi apa yang sudah aku kerjakan dan membentuk satu tim tangguh yang mampu bergerak cepat dan meminimalisir tingkat “kecelakaan” sebelum aku harus kembali melesat menuju tujuan akhir dengan target menjadi pemenang.


Kira-kira begitu yang terpikirkan olehku.

Ada masukan lain..?


Ilustrasi "TheNinja"
Karya Pramono IR
Tujuh Bintang Art Space

0 comments:

Posting Komentar

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena