Beberapa bulan lalu ada yang nelpon, ceritanya ingin bikin aplikasi ala startup yang sekarang lagi marak. Ketika sampai ke masalah biaya, aku sampaikan, "siapkan saja sekitar 500 jutaan, pak..."
"Terlalu mahal, kemarin ada yang nawarin 30 juta saja untuk bikin aplikasi..."
Pembicaraan selesai sampai di situ tanpa minta kejelasan lebih lanjut. Sore tadi beliau nelpon lagi, curhat sudah habis 150 jutaan juta tapi bisnisnya belum berjalan sesuai yang diharapkan dan akhirnya kandas di tengah jalan.
Biar gampang dipahami, aku cerita gini. "Bapak ingin ikutan taksi online, cuma nyiapin uang muka mobil doang langsung mikir penghasilan jutaan tiap bulan. Cicilan kredit, bensin, servis, pulsa dll tidak diperhitungkan padahal beban biaya terbesar ada di situ. Gagal bisnis taksi masih mendingan mobilnya bisa dipake yang lain atau dijual untuk mengurangi kerugian. Aplikasi gagal dapatnya cuma kode kode program yang saya sendiri ga tau enaknya diapain..."
"Habisnya masnya bilang 500, ada orang lain bilang 30 cukup. Gimana saya tidak mikir macam-macam. Enaknya gimana ya, saya susah habis banyak..."
"Enaknya anggap saja itu biaya sekolah, pak. Lanjut kumpulin dana lagi kalo memang masih minat di bidang itu..."
Case closed...
Sekilas infonya...
Yang seperti itu bukan cuma beliau seorang. Satu tahun terakhir ada 6 orang yang ngontak dengan cerita dan pola pikir sama. Bikin aplikasi, pajang di playstore, dapat duit banyak...
Tapi yang lain ndak curhat seperti beliau, semoga sih sukses
#ITMumet
0 comments:
Posting Komentar
Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih