Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat terletak tepat di pusat kota di antara aliran sungai Code dan Winongo dirancang oleh Pangeran Mangkubumi pada tahun 1775, tak lama sesudah penandatanganan Perjanjian Giyanti. Menyusuri istana yang juga berfungsi sebagai tempat tinggal raja dan keluarganya merupakan perjalanan yang menyenangkan dan sarat pengetahuan.
Kompleks Kraton Yogya dibagi menjadi dua, yakni area wisata dan area keluarga kerajaan yang tidak boleh dikunjungi wisatawan, misalnya Gedhong Jene (tempat menyambut tamu kerajaan), Gedhong Purworetno (ruang kerja Sultan), Bangsal Kencana, Bangsal Trajumas, Kaputren dan lain lain. Namun tak perlu khawatir, karena bagian lain yang bisa disambangi sangat banyak.
Banyak bangunan megah berupa pendopo atau bangsal atau museum benda bersejarah untuk dieksplorasi. Ada koleksi peralatan makan hadiah dari negara kerabat, aneka kain batik beserta sejarah pembuatannya, koleksi kursi Sri Sultan HB VIII dan permaisuri, serta koleksi lukisan. Salah satu lukisan yang jangan sampai dilewatkan adalah lukisan potret diri Sri Sultan HB VI karya maestro Raden Saleh.
Jangan lupa ke Gedhong Kaca untuk mengunjungi sebuah bangunan yang memaparkan secara lengkap informasi, dokumentasi, serta memorabilia Sri Sultan HB IX. Di gedung ini terdapat beragam pakaian seperti pakaian resmi kerajaan, pakaian yang dieknakan saat supitan. Pakaian berkuda dan sepakbola, seragam Pandu, meja kerja, lencana tanda jasa, ijazah, hingga koleksi kamera lawas milik Sultan.
Berkunjung ke kraton, jangan lupakan kamera. Lokasi menarik untuk berfoto bertebaran di istana Yogya ini. Mencari spot yang instagramable bukan hal sulit. Yang penting karena Kraton Yogya adalah tempat tinggal raja, sikap, perilaku dan cara berpakaian harus dijaga tetap sopan.
Kraton Yogya terbuka untuk kunjungan wisatawan setiap hari mulai pukul 09.00 – 14.00 WIB. Khusus hari Jumat kraton tutup pukul 11.00 WIB. Tiket masuk sebesar Rp 5.000 (wisatawan domestik) dan Rp 15.000 (wisatawan asing). Ada 2 loket masuk tersedia, yaitu di Tepas Keprajuritan (depan Alun-alun Utara) dan di Tepas Pariwisata (Regol Keben). Jika ingin melihat koleksi yang lebih lengkap disarankan untuk masuk melalui Tepas Pariwisata.
Menuju ke Kraton Yogya bukan hal sulit. Dari bandara, terminal dan stasiun kereta api tersedia beragam pilihan transportasi seperti bus TransJogja, taksi atau ojek. Jangan takut nyasar walau tanpa GPS, karena bisa dibilang tidak ada orang Yogya yang tidak tahu dimana Kraton Yogya berada.
Tulisan ini dimuat di Blog.AdventureYogya.Com
0 comments:
Posting Komentar
Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih