31 Maret 2008
Arti Kejujuran
Daripada membahas kesetiaan yang sudah tidak ada lagi di dunia ini, mendingan membahas mana yang lebih penting kejujuran dan perselingkuhan. Apa yang akan anda lakukan kalau pasangan anda selingkuh dengan orang lain walau hanya 3 kali selama 25 tahun pernikahan..?
Jawab dulu dalam hati baru lanjutkan baca cerita yang pernah beredar dari milis ke milis di bawah ini.
Konon di Daerah Bandung hiduplah sepasang suami istri.Suami (Mr.Dicky Subrata, SPE-5) berumur 25 tahun. Istri (Nyonya Isye Subrata) berumur 20 tahun. Lalu mereka berdua menjalani hidup dengan bahagia, rukun, makmur, damai sentosa. Lalu pada tahun kelima pernikahan mereka. mereka merayakan 5 tahun pernikahan konon kata orang, 5 tahun pertama merupakan masa-masa yang penuh "badai" dalam mengayuh bahtera rumah tangga. Lalu mereka makan malam bersama yang romantis di sebuah restaurant. Lalu pada malam sepulang dari restaurant mereka bercerita-cerita.
sehabis bercerita-cerita, cubit-cubitan diatas ranjang dan ...... eng..ing... eng... (censored), saat itu Mr. Subrata melihat istrinya membuka sebuah KANDAGA.
Kandaga itu adalah nama untuk sebuah kotak, berukir dan biasanya berisi perhiasan-perhiasan. dahulu selalu terbuat dari kayu jati kelas wahid. Penasaran, Mr. Subrata menanyakan kepada Ny. Subrata apa isi Kandaga itu. Namun dijawab oleh Ny. Subrata : "Maaf, Pa, mami nggak bisa memberitahukannya. Kalau memang Papa bener-bener sayang sama mami, udahlah, jangan tanya itu lagi. Mr. Subrata hanya bisa menurut saja.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, PELITA I, II, III, IV, V. telah dilalui.Tibalah masanya mereka ulang tahun perkawinan Perak. Acara berlangsung meriah di rumah yang asri dan ada acara barbeque di halaman samping rumah. Sehabis acara syukuran ulang tahun pernikahan. Setelah semua tamu pulang, "ritual" rutin terulang kembali. Disini lagi-lagi Mr. Subrata menyatakan keinginannya kepada istrinya untuk mengetahui apa isi Kandaga itu. Akhirnya sang Istripun luluh juga, setelah 25 tahun. Lalu terjadilah dialog tertutup tanpa pers:
"Papa memang benar-benar ingin mengetahuinya ? tapi Papa harus berjanji, bahwa Papa tidak akan marah. Papa tetap akan jadi papa yang selama ini mami kenal, apapun isi Kandaga itu."
Mr. Subrata merasa jantungnya mulai deg-degan.. tapi demi hasrat yang 25 tahun terpendam, OK lah. Maka Ny. Subrata berjalan ke arah lemari , membukanya dan mengeluarkan Kandaga itu. Alangkah terkejutnya Mr. Subrata. Isi Kandaga itu ternyata "hanya" 3 biji jagung dan uang Rp. 6.500. Mr. Subrata tak habis pikir, mengapa 25 tahun istrinya menjaga rahasia ini rapat-rapat. namun yang dijaga hanya 3 biji jagung dan uang tak seberapa.
Demi melihat suaminya diam membisu, maka Ny. Subrata pun angkat bicara.begini : "Pa, mami sadar bahwa mami bukanlah seorang wanita yang sempurna. Mami juga bukanlah seorang putri impian. Mungkin Papa heran, apa arti 3 butir jagung ini. Sebenarnya Mami berat untuk mengatakan ini... tapi mami juga sadar, sampai kapan mami akan hidup dalam dusta, terhadap suami yang mencintai Mami dengan tulusnyaa... (mata Ny. Subrata mulai menitikkan air mata).
"Tapi karena Papa sudah berjanji untuk tidak marah, dan tetap akan menjadi Papa yang dulu, maka mami memberanikan diri untuk bicara. Mami bukanlah istri yang setia... " kalimat itu meluncur dengan nada getir dan datar. "Selama rentang 25 tahun usia pernikahan kita, mami pernah selingkuh dengan lelaki lain. Tapi mami benar-benar menyesal telah melakukan itu. Dan sebagai prasasti peringatan, maka mama mengambil sebiji jagung dan memasukkannya ke dalam kandaga ini."
Mr. Subrata menarik napas panjang. Terasa berat sekali. tawar-menawar dalam hatinya. 3 kali selingkuh dalam rentang waktu 25 tahun. Bukan pertanda istri yang setia, memang. Tapi juga tak bisa dijadikan alasan bahwa istrinya termasuk istri yang tidak becus. Maka dalam hati Mr. Subrata berpikir : " ya, sudahlah... semoga tak terulang kembali.. "
Stop lagi ya...
Jawab lagi dalam hati. Masihkah jawaban yang pertama tadi tetap menjadi jawaban anda..? Atau mau merubah jawabannya. Gratis kok.. Kalo sudah lanjuuut...
Trus.. uang yang Rp. 6,500.00 itu apa, Mi?
"Sama, Pa... setiap kali mama melakukan selingkuh, mama tak lupa memasukkan sebiji jagung ke dalam kandaga ini. dan kalau jagungnya sudah banyak, Kandaga ini nyaris penuh, maka mami menjual jagung itu ke warung sebelah. Mami jual murah. lima ratus rupiah per kilogram. Uang itu tak pernah mami pakai untuk belanja."
CALCULATOR :
1 Kg = Rp. 500.00 === Rp. 6,500.00 = 13 Kg.
1 kg jagung = +/- 2,000 butir.
13 Kg x 2,000 = 26,000 butir jagung = 26,000 kali selingkuh dalam 25 tahun
25 tahun = 25 x 365 hari = 9,125 hari
SELINGKUH AVERAGE = 26,000/9,125 = 2,85 kali selingkuh / HARI
Itulah wanita...paling pandaiii menjaga rahasiaa....
YMers Terkontaminasi Autis
Klinthang klinthung kesana kemari setiap ketemu temen seperti ada lagu wajib.
"Mas, setingaken YM nang HP..."
Apa ujar-ujarnya saya itu pegawe Yahoo yah..? Tapi mau gimana lagi, dan kalo akhirnya koleksi aplikasi messenger di HP jadi tambah banyak. Dan temen yang terkontaminasi juga tambah terus. Padahal kalo diliat dari gejala-gejalanya, penggemar chating di HP itu persis seperti yang saya kutip dari depkes :
Penderita autisme klasik memiliki tiga gejala, yaitu:
* gangguan interaksi sosial
* hambatan dalam komunikasi verbal dan non-verbal
* kegiatan dan minat yang sangat terbatas
Persis kan..? Boro-boro berinteraksi sosial, ada temen apa mertua didepannya saja jadi cuek. Tetap saja bersenam jempol dengan indahnya. Komunikasi apa lagi. Cuma tangan yang bicara lalu cekikikan macam kuntilanak. Minat, boro-boro minat liat cewek seksi liat. Pokoknya mantheng terus ke layar HP.
Weeeh lah...
Ternyata...
Poster di kantor APA SIY..
(Asosiasi Penggemar Autis Seluruh Indonesia Yaaah...)
Muara Angke Jakarta Utara
Sampai kulkasnya juga ditempelin stiker yang rasial banget
Kalo kurang jelas, klik lah gambarnyah...
NB.
Yang kepengen autis, donlot saja dari sini...
- MIG33
- SHMessenger
- Ebbudy
- YMTiny
- Agile Messenger
27 Maret 2008
Kalau 18 Tahun Pasti Porno
"Kalau disitu mensyaratkan usia 18 tahun, pasti porno!"
Hebat ga..? Ucapan menteri tuh...
Berarti kita bikin KTP apa SIM juga porno ya..?
Kita daftar PNS apa Tentara juga iya..?
Toh sama syaratnya. Usia 18...
Bukan sih saya ga setuju ama UU ITE atau saya pro pornografi walaupun suka bugil kalo lagi mandi. Tapi mbok yao, sebagai seorang publik figur lebih hati-hatilah kalo ngomong.
Lalu apakah pornografi itu sah kalo untuk usia di atas 18 tahun..?
"Ada yang punya alasan pornografi itu bagus untuk disebarluaskan? Ada yang punya alasan kekerasan itu bagus untuk membangun moral bangsa ini? Common sense universal values, itu yang kita sepakati bersama. Dari situlah kita bertindak," sambung Menkominfo
Betul pak, saya juga setuju kok kalo situs-situs porno dibabat habis. Minimal untuk mengurangi dampak global warming selama belum ada musuh dalam selimut.
Di dalam Bab VII Pasal 26 disebutkan, “Setiap orang dilarang menyebarkan informasi elektronik yang memiliki muatan pornografi, pornoaksi, perjudian, dan atau tindak kekerasan melalui komputer atau sistem elektronik.”
Sanksi pidana maupun denda itu tertuang dalam Pasal 42 (1) –Ketentuan pidana. Bunyinya: Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan pidana denda paling banyak Rp.1.000.000.000,-. (satu milyar rupiah).
Nah, lho... ini lebih siip lagi.
Sapa saja yang mau beramal jariyah 1 ember ke pemerintah atau mau ngekos gratis selama tiga tahun, silakan buka web porno atau kirim gambar saru. Ini sesuai dengan UUD 45 pasal 34 "Warga kos dan anak telantar dipelihara negara" Itu mencakup anak telantar dan suka ngekos di MP kayaknya...
Berbanggalah kita sebagai warganegara, ternyata negara sudah punya kepedulian terhadap "anak" kita yang telantar sehingga melarikan diri ke situs porno sebagai area penyalurannya.
Cuma kalo melihat yang sudah-sudah, birokrat kita cuma senengnya anget-anget tai ayam. Sibuk banget di awalnya, trus adem ayem sesudahnya. Apalagi kalo proyek-proyek pengadaan hardware dan software pembrantas situs porno itu sudah selesai, yakin bakalan sepi lagi deh suara mereka...
Hmmm...
Harus buruan cari musuh neh, sebelum UU ITE berjalan...
Roy Suryo Lagi
Setelah ucapan nyleneh dari Menkominfo dan Roy Suryo menimbulkan protes di berbagai blog dan milis, Situs Depkominfo menjadi korban pertama atas disahkannya Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Wajah Roy Suryo muncul dalam aksi deface di situs itu.
Dan Roy masih saja memukul rata dengan mengatakan, "pelakunya adalah 'mereka."
Siapa 'mereka' yang dimaksud Roy?
"Kelompok blogger dan hacker yang selalu bertindak negatif adalah pelakunya. Hal ini membuktikan, yang namanya blogger dan hacker Indonesia belum bisa mencerminkan citra positif," tegas Roy kepada detikINET, Kamis (27/3/2008).
Yang lebih mengenaskan adalah ucapan Roy selanjutnya, ketika ditanya langkah apa yang bakal diambil menanggapi kejadian ini, Roy mengatakan masih menunggu action Depkominfo. "Saya gak mau terpancing, hacker dan blogger gak pernah saya anggap. Paling saya akan ada di belakang Kominfo, tunggu saja action saya," lanjutnya, tanpa menyebut langkah yang bakal diambilnya lebih lanjut.
Sementara Depkominfo santai-santai saja menanggapi serangan itu, yang sedikit deg-degan malah situsnya SBY. "Sempat deg-degan pas tau Depkominfo kena, soalnya DNS (domain name server) kita di sana. Jangan -jangan pindah kayak dulu lagi," ujar Anjar Ari Nugroho, Koordinator Tim Teknis Situs SBY, kepada detikINET, Kamis (27/3/2008).
Sebelum itu mereda, situsnya Partai Golkar gantian diserang. Topiknya masih si wajah mblengeri. Roy Suryo...
Sekilas tampak di halaman depan situs yang beralamat di http://www.golkar.or.id tersebut normal-normal saja. Tetapi jika di teliti pada bagian box 'Berita Internasional' pada lajur kanan, akan tertulis:
Haiiiiiiiiiiii... Jumpalagi..... dgn Tante Roy
Adyuh Mana Ujyan Ga da Ojyek Bechex Bechex *iklan cincha dolo ya pak admin* Maap pak admin cuma pengen titip numpang pesen aja..... buat Tante Roy siapakah.akyu@yahoo.com
Trus kalo link itu diklik akan masuk ke sebuah artikel yang menayangkan foto mirip Roy Suryo yang 'disandingkan' dengan dua perempuan bule! Di bawah foto tersebut tertulis pesan dari si pelaku, yang intinya menyatakan dirinya bukanlah seorang blogger.Pesan tersebut secara lengkap tertulis:
Adyuh Roy Roy... please deyyy jangan suka NATO deh yey, jadi nye kayak yang nepsong gede tenaga kurang gitu bo. Geli2 gimanaaa gitu dengernye aih.. mati. eik curiga jangan2 yey sekong ya bow, maen tuduh2 blogger.. dihhh malu deh.... Secara eik kan bukan blogger kaleee. Ya udeh, kiss by dulu yah buat om roy. Maap ye pak mentri, om admin, cuma intermesum aje dari eik.. aih intermesso maksudnye, kite2 dukung pak mentri kok.. :)) dari siapakah.akyu@yahoo.com. thx buat ortuku yang sudah menciptakan seekor monster. The Deranger Products of Evil Coder
Yaaah... monggo dilanjut deh perangnya
Sayah mah mau lenggahan sinambi leyeh-leyeh saja...
Ngopi karo udud...
nek ana...
26 Maret 2008
Blogger Dianggap Ancaman UU ITE
"Meski telah memiliki undang-undang, yang perlu diwaspadai adalah kemungkinan ada perlawanan dari para ’blogger’ dan ’hacker’ yang biasanya akan mengganggu sistem pemblokiran tersebut."
"Saya yakin para blogger dan hacker pasti akan melakukan serangan terhadap sistem itu. Tetapi, kemungkinan ancaman tersebut bukan berarti melemahkan niat pemerintah,"
Eh, masa Roy Suryo sampai bilang kayak gini, saat menjelaskan soal UU IT.
Kalau MPers juga dikatagorikan sebagai blogger, gawat juga dong. Masa kita dianggap sebagai sumber potensi negatif oleh pemerintah. Dan mengapa pula hacker ikut dibawa-bawa. Padahal saya yakin untuk pakar sekaliber Roy Suryo, beliau lebih tahu tentang definisi dan bedanya hacker dengan cracker atau carder. Hacker itu punya kode etik yang cukup bagus dan mulia menurut saya.
Dan kalo yang sekelas Roy Suryo saja sudah demikian pemikirannya, apalagi masyarakat awam. Saya ingat bagaiman ketika di daerah saya pertama kali mau didirikan warnet. Tanggapan lingkungan begitu jelek. Di mata mereka internet itu adalah gambar dan film saru. Harus kerja keras bener-bener untuk mengikis pandangan itu supaya masyarakat bisa memahami kalau dunia maya itu identik dengan dunia nyata. Selalu ada positif dan negatifnya.
Dengan adanya ungkapan pakar seperti itu, apakah masyarakat awam, sekali lagi awam, tidak akan semakin ngeres memandang internet. Padahal buat kita, atau saya pribadi internet lebih banyak sisi positifnya. Kita bisa nambah teman, bisa belajar, bisa usaha, cari lagu apa program gratisan, dan cari hiburan juga termasuk ke situs porno itu. He he he...
Yah...
Semoga berjalan sebagaimana yang diharapkan, pak...
Tapi tolong diralat yah...
Cuma sedikit kok MPer yang suka iseng
Kalo yang jahat sih banyaaaak....
Read More
"Saya yakin para blogger dan hacker pasti akan melakukan serangan terhadap sistem itu. Tetapi, kemungkinan ancaman tersebut bukan berarti melemahkan niat pemerintah,"
Eh, masa Roy Suryo sampai bilang kayak gini, saat menjelaskan soal UU IT.
Kalau MPers juga dikatagorikan sebagai blogger, gawat juga dong. Masa kita dianggap sebagai sumber potensi negatif oleh pemerintah. Dan mengapa pula hacker ikut dibawa-bawa. Padahal saya yakin untuk pakar sekaliber Roy Suryo, beliau lebih tahu tentang definisi dan bedanya hacker dengan cracker atau carder. Hacker itu punya kode etik yang cukup bagus dan mulia menurut saya.
Dan kalo yang sekelas Roy Suryo saja sudah demikian pemikirannya, apalagi masyarakat awam. Saya ingat bagaiman ketika di daerah saya pertama kali mau didirikan warnet. Tanggapan lingkungan begitu jelek. Di mata mereka internet itu adalah gambar dan film saru. Harus kerja keras bener-bener untuk mengikis pandangan itu supaya masyarakat bisa memahami kalau dunia maya itu identik dengan dunia nyata. Selalu ada positif dan negatifnya.
Dengan adanya ungkapan pakar seperti itu, apakah masyarakat awam, sekali lagi awam, tidak akan semakin ngeres memandang internet. Padahal buat kita, atau saya pribadi internet lebih banyak sisi positifnya. Kita bisa nambah teman, bisa belajar, bisa usaha, cari lagu apa program gratisan, dan cari hiburan juga termasuk ke situs porno itu. He he he...
Yah...
Semoga berjalan sebagaimana yang diharapkan, pak...
Tapi tolong diralat yah...
Cuma sedikit kok MPer yang suka iseng
Kalo yang jahat sih banyaaaak....
21 Maret 2008
Cari inspirasi di Blok M
Abis nyamperin order bikin web buat Mas Arief Bintaro, Mas Sugeng ngasih nanya."Gimana, mas. Sudah ada gambaran desain webnya?"
Ditanya gitu aku malah bengong. "Duh, ga tahu nih, mas."
"Masih buntu pikirannya? Trus ke Mangga Dua gimana besok..?"
"Ga tau juga, mas.."
"Waduuuh, gimana neh."
Hihi.. Kasihan Mas Sugeng malah yang bingung. Tapi abis itu malah nepuk punggungku, "Kita nongkrong di blok M ya. Siapa tahu dapat inspirasi.."
Aku ga jawab trus ngabur deh ke Blok M Plaza. Cape muter-muter, nongkrong di foodcourt lantai 6. Tapi dasar pikiran jeblok, fresh engga, makan juga ga enak. SMS Si Vivi malah salah kirim. Nelpon, malah diketawain...
"Ha ha ha.. Mas Eko dudulz..."
Nyampe maghrib belum nemu apa-apa. Trus turun deh ke mushola. Kali aja trus adem. Tapiii... Abis maghrib bukannya jadi plong malah tambah bengong.
Masa sih di Mall sekelas blok M sandal bututku lakuuuu...? Sapa lagi yang tega nyolong sandal kesayangan penuh kenangan itu. Lama terbengong-bengong di depan mushola sampe akhirnya preman pengurus mushola ngasih sandal bandol biar ga pulang nyeker.
Hmmm...
Bener kali iklan koran di tipi. Kalo susah cari inspirasi ga perlu ke Blok M. Cukup baca koran ajah... Baru sekarang deh aku percaya iklan..
20 Maret 2008
Sepi
Seandainya aku mampu membuat dirimu kembali
hati ini tak kan beku karena merasa sendiri
Seandainya aku mampu membuat dirimu kembali
hati ini takkan beku karena merasa sendiri
Sepiiiiiiii.....
Kenapa kita bertemu lagi, sayaaaang...?
Tak terasa sudah tiga bulan aku ngegembel kesana kemari tak tentu arah tujuan hanya untuk mencari pengganti dirimu agar tak selalu mengusikku. Dengan segala kesibukan yang kubuat-buat sampai kadang fisikku ambruk terforsir, akhirnya aku mampu melupakan keindahanmu
Tapi mengapa sih semuanya semu..? Buktinya hari ini aku harus mengakrabi dirimu lagi. Seharian aku tak temukan kesibukan yang berarti. Berusaha nelpon sana sini pun tetap nihil tanpa hasil.
Yaaah...
Mungkin memang hanya dirimu teman setiaku. Baru sekarang aku sadar, betapa berharganya keberadaanmu. Aku semakin yakin, aku tak sanggup hidup tanpamu.
I miss you, sepiiii...
Mbak Evie,
Pinjem lagunya yak...
Kemana langkah hatiku berpijak
selalu kubawa dirimu dijiwa
bayang-bayang menggoda
halus menembus rasa
saat- saat bahagia
telah berganti duka
*Reff :*
Seandainya aku mampu membuat dirimu kembali
hati ini tak kan beku karena merasa sendiri
Seandainya aku mampu membuat dirimu kembali
hati ini takkan beku karena merasa sendiri
Bagai mimpi saat kusadari
dirimu kini tiada …
Disisiku lagi
Kemana langkah hatiku berpijak
selalu kubawa dirimu dijiwa
bayang-bayang menggoda
halus menembus rasa
saat- saat bahagia
telah berganti duka
Read More
hati ini tak kan beku karena merasa sendiri
Seandainya aku mampu membuat dirimu kembali
hati ini takkan beku karena merasa sendiri
Sepiiiiiiii.....
Kenapa kita bertemu lagi, sayaaaang...?
Tak terasa sudah tiga bulan aku ngegembel kesana kemari tak tentu arah tujuan hanya untuk mencari pengganti dirimu agar tak selalu mengusikku. Dengan segala kesibukan yang kubuat-buat sampai kadang fisikku ambruk terforsir, akhirnya aku mampu melupakan keindahanmu
Tapi mengapa sih semuanya semu..? Buktinya hari ini aku harus mengakrabi dirimu lagi. Seharian aku tak temukan kesibukan yang berarti. Berusaha nelpon sana sini pun tetap nihil tanpa hasil.
Yaaah...
Mungkin memang hanya dirimu teman setiaku. Baru sekarang aku sadar, betapa berharganya keberadaanmu. Aku semakin yakin, aku tak sanggup hidup tanpamu.
I miss you, sepiiii...
Mbak Evie,
Pinjem lagunya yak...
Kemana langkah hatiku berpijak
selalu kubawa dirimu dijiwa
bayang-bayang menggoda
halus menembus rasa
saat- saat bahagia
telah berganti duka
*Reff :*
Seandainya aku mampu membuat dirimu kembali
hati ini tak kan beku karena merasa sendiri
Seandainya aku mampu membuat dirimu kembali
hati ini takkan beku karena merasa sendiri
Bagai mimpi saat kusadari
dirimu kini tiada …
Disisiku lagi
Kemana langkah hatiku berpijak
selalu kubawa dirimu dijiwa
bayang-bayang menggoda
halus menembus rasa
saat- saat bahagia
telah berganti duka
19 Maret 2008
Premanisme TV Terhadap Anak
Beberapa hari ini saya mendapat email atau PM yang isinya identik :
Mari dukung petisi "Tinjau Kembali Tayangan Idola Cilik dan Tayangan-tayangan yang Tidak Sesuai dengan Usia Anak di Televisi Nasional"
Di beberapa blog termasuk MP pun saya temukan tulisan-tulisan senada. Ada yang pro dan kontra memang. Ada yang menganggap acara Idola Cilik sebagai ajang pencarian bakat dan ada pula yang menganggap itu sebagai ekspolitasi anak untuk kepentingan komersial.
Saya pribadi cenderung berpikir tentang pendapat kedua. Tidak cuma Idola Cilik kok, melainkan banyak sekali program-program TV yang mengarah ke tujuan yang sama. Bolehlah kalo itu disebut pencarian anak berbakat, tapi sistem penjurian dengan SMS itu yang membuat aroma bisnisnya terasa kental. Apalagi keberanian TV menayangkan itu di prime time yang merupakan waktu paling mahal buat iklan.
Dari segi psikologis juga terasa sekali pemaksaan anak untuk berbuat, bersikap, berbusana dan berbudaya dewasa. Ini pemaksaan terhadap keindahan masa kanak-kanak. Jangan heran bila mereka akhirnya berani bertindak sebagaimana layaknya orang dewasa begitu menginjak masa remaja.
Lalu apa bedanya TV dengan preman yang saya lihat di pelataran Pasar Senen beberapa waktu lalu. Anak-anak di bawah umur dipaksa ngamen atau mengemis lalu sebagian besar hasilnya disetorkan preman yang punya kawasan.
Coba baca deh, ucapan Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata (PDP), Sambudjo Parikesit yang mengatakan, semua pihak perlu meningkatkan kewaspadaan menyusul laporan hasil riset UNICEF yang menyebutkan ada sekitar 40.000 anak Indonesia menjadi korban eksploitasi komersial anak. Secara umum ada tiga macam kegiatan yang sering terjadi yakni prostitusi anak, pornografi anak dan perdagangan anak (trafficking).
Sosialisasi Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak yang disertai dengan penyedian hotline service atau tempat pengaduan harus lebih mudah diakses masyarakat jika terjadi kasus di lapangan. Dan harus bisa menjerat eksploitasi anak terselubung seperti pada kasus di berbagai program unggulan TV itu.
Yang mengherankan sebagai orang tua, kenapa harus bangga dengan pemerkosaan hak anak itu. Apakah orang tua hanya memikirkan popularitas yang sebelum waktunya. Kenapa pula harus bangga kalau anak kesayangannya masuk TV untuk acara tidak karuan itu, bukannya didukung untuk berprestasi di bidang akademis.
Apa sih indahnya jadi artis, kalau nyatanya moral hanya menjadi bagian terkecil porsinya dalam kehidupan kaum jetset itu. Berapa persenkah selebritis kita yang benar-benar berkualitas dan berapa persenkah yang hanya bisa menjual kebodohan-kebodohan individu mereka sekaligus mengajarkan bahwa kebodohan itu bisa dijadikan uang.
Alangkah nikmatnya menjual diri...
Mungkin lagu lama dari Ebiet G Ade tepat untuk kasih sayang salah sasaran itu. Hmmm... Seberkas Cinta Yang Sirna...
Read More
Mari dukung petisi "Tinjau Kembali Tayangan Idola Cilik dan Tayangan-tayangan yang Tidak Sesuai dengan Usia Anak di Televisi Nasional"
Di beberapa blog termasuk MP pun saya temukan tulisan-tulisan senada. Ada yang pro dan kontra memang. Ada yang menganggap acara Idola Cilik sebagai ajang pencarian bakat dan ada pula yang menganggap itu sebagai ekspolitasi anak untuk kepentingan komersial.
Saya pribadi cenderung berpikir tentang pendapat kedua. Tidak cuma Idola Cilik kok, melainkan banyak sekali program-program TV yang mengarah ke tujuan yang sama. Bolehlah kalo itu disebut pencarian anak berbakat, tapi sistem penjurian dengan SMS itu yang membuat aroma bisnisnya terasa kental. Apalagi keberanian TV menayangkan itu di prime time yang merupakan waktu paling mahal buat iklan.
Dari segi psikologis juga terasa sekali pemaksaan anak untuk berbuat, bersikap, berbusana dan berbudaya dewasa. Ini pemaksaan terhadap keindahan masa kanak-kanak. Jangan heran bila mereka akhirnya berani bertindak sebagaimana layaknya orang dewasa begitu menginjak masa remaja.
Lalu apa bedanya TV dengan preman yang saya lihat di pelataran Pasar Senen beberapa waktu lalu. Anak-anak di bawah umur dipaksa ngamen atau mengemis lalu sebagian besar hasilnya disetorkan preman yang punya kawasan.
Coba baca deh, ucapan Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata (PDP), Sambudjo Parikesit yang mengatakan, semua pihak perlu meningkatkan kewaspadaan menyusul laporan hasil riset UNICEF yang menyebutkan ada sekitar 40.000 anak Indonesia menjadi korban eksploitasi komersial anak. Secara umum ada tiga macam kegiatan yang sering terjadi yakni prostitusi anak, pornografi anak dan perdagangan anak (trafficking).
Sosialisasi Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak yang disertai dengan penyedian hotline service atau tempat pengaduan harus lebih mudah diakses masyarakat jika terjadi kasus di lapangan. Dan harus bisa menjerat eksploitasi anak terselubung seperti pada kasus di berbagai program unggulan TV itu.
Yang mengherankan sebagai orang tua, kenapa harus bangga dengan pemerkosaan hak anak itu. Apakah orang tua hanya memikirkan popularitas yang sebelum waktunya. Kenapa pula harus bangga kalau anak kesayangannya masuk TV untuk acara tidak karuan itu, bukannya didukung untuk berprestasi di bidang akademis.
Apa sih indahnya jadi artis, kalau nyatanya moral hanya menjadi bagian terkecil porsinya dalam kehidupan kaum jetset itu. Berapa persenkah selebritis kita yang benar-benar berkualitas dan berapa persenkah yang hanya bisa menjual kebodohan-kebodohan individu mereka sekaligus mengajarkan bahwa kebodohan itu bisa dijadikan uang.
Alangkah nikmatnya menjual diri...
Mungkin lagu lama dari Ebiet G Ade tepat untuk kasih sayang salah sasaran itu. Hmmm... Seberkas Cinta Yang Sirna...
Masih sanggup untukku tahankan
Meski telah kau lumatkan hati ini
Kau sayat luka baru di atas duka lama
Coba bayangkan betapa sakitnya
Hanya Tuhanlah yang tahu pasti
Apa gerangan yang bakal terjadi lagi
Begitu buruk telah kau perlakukan aku
Ibu menangislah demi anakmu
Sementara aku tengah bangganya
Mampu tetap setia meski banyak cobaan
Begitu tulusnya ku buka tanganku
Langit mendung, gelap malam untukku
Ternyata mengagungkan cinta
Harus ditebus dengan duka lara
Tetapi akan tetap ku hayati
Hikmah sakit hati ini
Telah sempurnakah kekejamanmu
Petir menyambar hujan pun turun
Di tengah jalan sempat aku merenung
Masih adakah cinta yang disebutkan cinta
Bila kasih sayang kehilangan makna
Meski telah kau lumatkan hati ini
Kau sayat luka baru di atas duka lama
Coba bayangkan betapa sakitnya
Hanya Tuhanlah yang tahu pasti
Apa gerangan yang bakal terjadi lagi
Begitu buruk telah kau perlakukan aku
Ibu menangislah demi anakmu
Sementara aku tengah bangganya
Mampu tetap setia meski banyak cobaan
Begitu tulusnya ku buka tanganku
Langit mendung, gelap malam untukku
Ternyata mengagungkan cinta
Harus ditebus dengan duka lara
Tetapi akan tetap ku hayati
Hikmah sakit hati ini
Telah sempurnakah kekejamanmu
Petir menyambar hujan pun turun
Di tengah jalan sempat aku merenung
Masih adakah cinta yang disebutkan cinta
Bila kasih sayang kehilangan makna
15 Maret 2008
Sabtu Malam di Angke
Rencana menemui Pakar IT Onno W Purbo untuk gendu-gendu rasa tentang Pecel Curing akhirnya batal. Malah Ucrit yang baru kembali ke Indo nongol di Markas Starlight. Bisik-bisik tetangga sebentar trus meluncur ke Muara Angke setelah hujan reda.
Rencana sih mau hunting foto di Kota Tua sama Pelabuhan Sunda Kelapa, tapi cuaca kurang siiip. Jadinya cuman muter-muter di galangan kapal Muara Angke. Ga ada yang aneh dan hasilnya juga kurang oke. Insya Alloh deh Senen besok naik cetak. He he he...
Cuman pas mau pulang, datang kamplenk walaupun terus pergi lagi. Dan yang paling penting Lik Khamshe malah ngajak Pramukaan, bikin api unggun di depan markas ngapak.com Ternyata uenak juga ikan ayam-ayam dibakar sama pete bakar.
Heeeeeu... kapan-kapan lagi deh bikin acara ginian bawa pasukan ureng-ureng sebanyak mungkin. Thanks, Lik...
Wareg deh...
08 Maret 2008
Nasi Kucing di Markas Ngapak.com
Kamis sore sampai jumat pagi kereta penuh terus. Akhirnya ngacir ke daerah Priok, nyari temen yang namanya Veve Andini walau ga tau kayak apa wujudnya. Nyampe Terminal Kota, aku nelpon nanyain alamatnya. Ealah buset, yang ditanya malah ngakak...
"Ngapain nyari gue ke Priok..? Rumah gue di Kemang..!!! Elo salah orang kali..."
Jabang bayi..!!! Berarti kemaren janjian ama sapa yak..? Daripada bingung akhirnya ngeloyor kesana-kemari sambil hunting foto di kota tua. Sampai keingetan kalo aku punya temen bekas anak buah di Purwokerto dulu. Mampir tuh ke konter HP di pojokan jl. Krapu.
Aku nanyain alamatnya disitu.
"Bang, kalo jl. Kembung sebelah mana yak..?"
"Waduh ga tau tuh. Kesana kali..."
Waduh, orang situ aja ga tau. Kesasar jauh apa yak..? Daripada bingung, aku nelpon ke si Kamplenk. Halah, pulsa abis. Untung masih di konter. Trus isi pulsa deh. Nah... abis ngisi pulsa, si abang tukang konter itu berkata gini...
"Bang, kalo mau ke jalan kembung terus aja kesana. Tar di jembatan belok kanan trus kiri. Tar nemu jl. Kakap belok deh ke arah Museum Bahari. Nemu jalan layang belok kanan lalu kanan lagi. Sebelah kiri tuh..."
Halah... Si abang semblothongan banget. Masa ditanya alamat aja baru jawab setelah kita beli pulsa disitu. Kenapa ga dari tadi bilang, mau kasih tau tapi bayar....
Jakarta memang luar biasa...
Sebentar di tempat Kamplenk, Kang Khamshe nelpon. Trus meluncur deh ke Muara Angke menyambangi markasnya ngapak.com. Baru aja duduk trus diajak makan. Hmmm... pasti diprotes lagi neh...
Abis jumatan muter-muter di galangan kapal sekalian cari-cari gambar yang asyik. Sayang cuaca ga sip buat foto-foto. Jadilah balik ke markas ngapak.com. Nah disitu kita ngabisin waktu buat meracuni si Kamplenk dengan virus multiply. Sampai akhirnya ga mau bangun tuh anak dari depan komputer. Akhirnya rencana balik Jokja pake kereta jam 5 sore mundur lagi...
Tapi gapapa lah. Yang penting sambutan dari juragan ngapak semedulur banget. Dan yang takkan terlupakan tuh acara makan nasi padang rasa nasi kucing. He he he... bingung yak..?
Sama aku juga bingung...
07 Maret 2008
Tentang Ciuman
Buset, dikerjain pasukan neh...
Rencana balik ke Jokja Kamis sore, mundur-mundur terus karena kereta penuh akhirnya kesampaian Jumat. Itupun pake kereta yang jam 9 malem. Ga penuh sih, dapet tempat duduk pula. Tapi menyebalkan. Di Cirebon kereta mandeg hampir dua jam. Katanya Argo Bromo anjlok pas masuk Stasiun Cirebon. Dah nyampe Jokja pasukan di telpon gada yang aktif. Yang aktif ga diangkat. Akhirnya ngojek deh ke Papringan.
Perjalanan kali ini kayaknya ga ada yang menarik buat diangkat. Kecuali obrolan via YM tentang ciuman dan pas banget dengan buku yang aku baca selama di kereta, Molecules of Emotion, Candace Pert, 1999.
Emang bener sih, ketemu seseorang yang istimewa membuat jantung berdebar kencang dan tangan berkeringat. Apalagi bila ditutup dengan seremonial ciuman yang membuat jiwa terasa melayang-layang dan bikin ga doyan makan tanpa merasa lapar.
Bukti neural menunjukkan fenomena jatuh cinta merupakan serangkaian reaksi kimiawi yang melibatkan kerja syaraf otak yang berakibat reaksi fisik dan mental seseorang. Riset yang dilakukan oleh Candace Pert menemukan adanya neuropeptides, sebuah rangkaian asam amino yang merangsang receptor panca indra dan menggerakan reaksi emosional tubuh. Sama dengan hasil risetnya penerima nobel dari Inggris di bidang kedokteran yang mampu mengurai kode DNA penentu gen. "Kegembiraan, kesedihan, memori, pengenalan diri, hasrat dan cinta adalah perilaku yang dihasilkan oleh sel-sel syaraf"
Zat kimia yang mampu merangsang munculnya perasaan gembira psikis adalah neuropeptida phenyle thylamine yang berhubungan dengan neuropeptida amphetamine yang banyak terkandung dalam biji coklat / kakao. Mungkin ini yang menyebabkan kita sering memberi hadiah coklat kepada kekasih tersayang.
Kedua zat tersebut memompa hormon adrenalin yang membuat jantung berdebar-debar dan pupil mata melebar. Adrenalin juga menimbulkan perasaan tentram dan bahagia. Saat kita berciuman, otak akan menghasilkan hormon endorphine yang mampu menguatkan kekebalan tubuh sehingga "demam" karena jatuh cinta dapat terobati.
Kalo begitu berarti jika kita sering berciuman, ketahanan tubuh akan lebih kuat ya...? Tapi tubuh dan iman kuat, si amin kuat kira-kira kuat engga...?
Hayooo sapa yang mau ciuman sama aku...?
06 Maret 2008
Beginikah Jakarta
Seneng atau sebel kalo ada yang ngajakin makan...?
Bingung ga jawabnya..?
Harusnya aku seneng.
Tapi aku juga suka sedih.
Kena apa..? Tiliki...
Tiliki, nangapa..?
Sebagai orang yang beriman kita harus berbagi kesenangan dengan orang lain. Termasuk pada waktu kita ada yang mengajak makan. Walaupun cuma bisa berbagi dengan teman sekedar posting kalo aku habis makan plus kasih foto makanan yang kita santap. Tapi entah kenapa, amal yang begitu indah itu malah sering menuai badai. Ada aja yang protes....
Lebih ga suka lagi kalau seperti malam tadi. Diajakin makan sexy lady yang pasti enak sekali. Cuman sayang pedesnya berkali-kali. Padahal sudah dari sononya aku tuh paling alergi dengan yang namanya pedes... Enaknya dikit, sakitnya lamaaaa...
Buktinya sampai pagi aku malah ga bisa tidur harus bolak-balik ke toilet. Celakanya pagi pagi dr. Andre dah nyamper ngajakin pergi ke Meridien bareng Tata. Mau pake taxi boros, naik bajaj kaya ga etis. Apalagi ngojek Yu Windie. Yang ada cuman ambulans. daripada pusing, brangkat deh pake pengangkut mayat buat jalan-jalan.
Baru nyampe bundaran HI dah mulai tuh isi perut berontak lagi. Mau terus terang, tengsin. Ga ngomong rasanya udah payah. Akhirnya aku turun di Karet. Maksudnya mau cari WC umum. Dasar ga apal jakarta, ga nemu deh tempat ngebom itu. Mau ikut numpang di toilet gedung-gedung mewah yang ada disitu, malah diusir satpam.
Weeeeh... Jakarta kok begini ya...?
Kepaksa lompat lagi pas ada Patas 44 lewat. Setengah mati rasanya nahan bahan peledak. Alhamdulillah selamat sampai Kebayoran dan akhirnya ngebom dengan tenang. Ahhh... Puas rasanya...
Apalagi sambil mengenang kejadian tadi. OOT dikit neh. Tadi pas keluar markas, tuh ada motor diembat bajaj, ceritanya. Pas rombongan kita lewat, orang-orang rame tuh nyetop kendaraan kita pake acara ngalangin jalan segala. Sampai si Tata yang jadi supir sewot...
"Hei, ngapain elo nyetop-nyetop pake maksa. Emangnya ini taksi apa...?"
Eh, orang-orang disitu malah bengong. Aku juga sempat bengong, sampai dr. Andre nyeletuk ke si Tata.
"Elo yang bego, Ta. Kita naek ambulan..."
"Eh, iya deh buset..." Cuman jawab gitu si Tata sambil ngacir tancap gas.
Hihihi...
Begini kah Jakarta
Ga punya rasa kemanusiaan banget yah...?
No Smoking
Jadi Si Kabayan Saba Kota ternyata ga enak. Kebiasaan hidup berpanas ria di tengah sawah mencari belut berpengaruh pada fisikku saat beberapa hari harus keluar masuk ruangan ber AC.
Semalaman ga tidur di kereta, setengah hari di Lemhanas, dilanjut ke Gedung BDN sorenya, lalu ke Tangerang masih dengan Bus ber-AC. Pake acara hujan-hujanan tuh di Patas AC yang bocor. Sampai Kantor PT. Alvantys di Ruko Diamond Tangerang, masih juga harus melek sampai jam 3 subuh mendapat training webstore dari Kang ML. Pake AC juga. Sialan...
Akhirnya... pagi-pagi mau bangun susah banget. Badan panas liat sekeliling kamar keliatan muter. HP yang lagi dicas di meja sebrang bolak-balik bunyi pun ga bisa ngambil. Maksain bangun malah mau jatuh. Akhirnya aku cuekin ajah... Paling tar ada yang ribut merasa kehilangan. He he he...
Alhamdulillah siangan dikit badan rada enak. Bangun pelan-pelan, ngecek missed call yang sampai 36 panggilan sama SMS 18 biji. Mandi dan cabut ke Jakarta lagi. Heeeh kayak setrikaan aja nih beberapa hari.
Di Jakarta pun sama saja. Di tempat Lik Ihin juga sama full AC. Ngedesain webset di ManetVision sami mawon... Apakah aku harus merubah kebiasaan hidup kalo maksa tetap di Jakarta, dari heavy smoker menjadi no smoking forever..?
Tapi dipikir ga ada gunanya tuh pake prinsip no smoking. Buktinya kalo pas jalan-jalan, wuaduuuuh....Asap knalpot berhamburan kemana-mana. Dan kayaknya ini lebih gawat deh dari asap tembakau.
Walau disebutkan dalam asap rokok mengandung 4000 bahan berbahaya, tapi kayaknya belum ada deh orang lagi merokok terus mati. Kecuali merokoknya di gudang mesiunya PT Dahana. Kalo asap knalpot udah banyak cerita, seperti peristiwa Mobil Mercy Pak Kyai beberapa bulan lalu. Bener-bener langsung mati klesed gara-gara knalpot bocor.
Apa mungkin bener idenya bunda dan yu windie. Dengan adanya ruang AC bisa dijadikan alasan untuk keluar ruangan dengan alasan mau merokok, padahal mah... mbuh.!!!
Dah ah.. persetan Jakarta, aku sudah kangen Jokja. Besok hari semoga aku sudah disana lagi...
Pejabat Ngeblog
BUKAN hal yang aneh kalau ada pejabat pemerintah muncul di koran, majalah, televisi atau radio. Mulai dari presiden, menteri, gubernur, bupati, walikota atau anggota dewan memang kerap menjadi santapan media massa apalagi kalau sedang tersangkut kasus korupsi, politik atau berita lainnya.
Tapi bagaimana kalau mendengar ada pejabat yang namanya muncul di internet lewat alamat website atau blog? Masih janggal dan menarik untuk disimak rasanya. Kenapa? Kenyataannya, meski internet masuk ke Indonesia sejak sepuluh tahun yang lampau, tapi tetap saja jumlah pejabat pemerintah yang melek teknologi informasi atau apalagi sampai punya website atau blog pribadi bisa dihitung tanpa jari alias sangat sedikit sekali.
Pejabat Eksekutif yang sudah bikin webset misalnya Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, Jusuf Kalla, Juwono Sudarsono (Menteri Pertahanan), I Gede Winasa (Bupati Jembrana, Bali), John Tabo (Bupati Tolikara, Papua). Dari kalangan legislatif, ada Hidayat Nur Wahid (Ketua MPR), Mahfudz Sidik (Anggota DPR RI), Aboebakar (DPRD Kalimantan Selatan) dan sebagainya. Sebelumnya, pejabat yang telah lengser pun telah merintis membuat website yang aktif. Sebut saja ada Abdurrahman Wahid (mantan Presiden RI), Yusril Ihza Mahendra (mantan Menteri Hukum dan HAM) dan Sutiyoso (mantan Gubernur DKI Jakarta). Di MP pun ada seperti MPnya Om Sarwono Kusumaatmaja.
Website atau blog pribadi memang bisa menjadi sarana untuk menjelaskan apa saja yang berhubungan dengan pejabat tersebut. Mulai dari kegiatan kerja sehari-hari, kehidupan pribadi atau keluarga, hasil pemikiran/ tulisan artikel, atau sekedar memuat janji-janji menjelang kampanye pemilihan umum atau pemilihan kepala daerah.
Dengan kata lain, website dan blog pribadi bisa menjadi media yang sangat membantu dalam memberikan “hak jawab” kalau ada pejabat yang sedang menjadi sorotan karena dituduh korupsi, “diserang” lawan politik atau cuma ingin melampiaskan uneg-uneg-nya.
Masalahnya, informasi apa saja yang sekiranya bermanfaat dan menarik untuk disajikan dalam website atau blog pribadi pejabat? Terus terang tidak ada standar baku menu atau informasi yang perlu dimuat di dalam website atau blog pejabat. Kalau bisa website atau blog pejabat justru banyak berisi informasi yang bisa menggambarkan sisi lain dari pejabat bersangkutan. Misalnya, website seorang bupati, sebaiknya banyak berisi pandangan pribadi bupati terhadap daerahnya. Website Menteri Pendidikan bercerita tentang dunia sekolah dari kacamata seorang menteri, anggota legislatif berbicara soal dinamika politik dalam sidang anggota dewan dan seterusnya.
Tapi informasi yang ada dalam website atau blog pejabat kebanyakan masih sebatas kumpulan informasi profil pribadi dan artikel kegiatan sehari-hari. Meresmikan pesantren, menerima kunjungan anggota dewan, kunjungan sosial dan sebagainya. Semua itu membuat website atau blog pejabat tak ubahnya hanya corong atau “humas” lembaga pemerintah. Tapi hal itu bisa dimaklumi, karena website atau blog pejabat biasanya dibuat oleh tim redaksi atau oleh staf pemerintah. Akibatnya ya itu tadi, semua informasi tentang pejabat dibuat dengan bahasa dan gaya yang resmi.
Sejatinya, website atau blog pejabat dibuat layaknya buku harian. Si empunya alias pejabat harus banyak terlibat jadi gaya bahasa pun harus casual, rileks dan santai. Walaupun berita yang dibuat berasal kegiatan resmi sang pejabat.
Payah memang pejabat kita. Kalah sama mamas eko yang ga bisa melewatkan hari tanpa menulis...
02 Maret 2008
Mencari Sesuap Nasi
Cari sesuap nasi ternyata lebih susah daripada nyari sepiring spagheti sekalian teman makan yang sexy. Bolak balik Jakarta - Solo - Jokja - Jakarta - Tangerang seperti sudah menjadi jalan hidupku sekarang. Adventure dengan apa adanya ini kadang mengingatkanku pada pengalamanku beberapa tahun lalu.
Saat itu aku juga sedikit terpuruk dihantam krisis moneter berkepanjangan. Berusaha bangkit di Cilacap dalam kondisi sulit dan terus terusan dikhianati oleh temen yang seharusnya begitu deket dan bersama-sama membangun usaha. Sampai babak belur dikerjain orang berkali-kali, aku maafkan, berkhianat lagi, aku maafkan lagi eeeeh... masih tega jadi pagar makan teh-tehan..
Merasa sulit mengapai masa depan di Cilacap walau aku punya lahan di situ, aku pergi ke Surabaya. Ada temen yang menjanjikan lahan usaha yang sepintas sangat menjanjikan. Tapi sampai disana, harapan-harapanku mentok di ambang pintu. Harus ada persyaratan berat yang harus aku miliki, tidak sekedar ijasah dan sepatu. Pokoknya aku harus benar-benar perfect untuk bisa meraih peluang itu.
Memang disana tak sepenuhnya mengecewakan, karena temanku memberikan jaminan untuk menumpang hidup disitu. Terasa indah memang, tapi kan tak mungkin aku selamanya begitu. Aku juga ingin punya masa depan sendiri. Yang benar-benar milikku sendiri.
Kebimbangan demi kebimbangan memerlukan pemikiran yang panjang. Aku di Cilacap punya lahan harapan, tapi terlalu banyak sakit dan kepedihan disana. Dan temankupun tak pernah mengijinkan aku pergi dari sana sebelum aku punya tujuan yang jelas.
Aku bertahan di Surabaya juga tak mungkin. Aku memang bisa numpang dan meminjam harapan orang untuk sementara waktu. Namun jaminan masa depan sangat aku butuhkan. Dan aku ingin kepastian itu dan tak ingin menunggu. Bagaimana orang bisa termotivasi dan semangat meraih cita-cita, kalau kepastian kebahagiaan di masa depan tak jelas.
Lama sekali aku merenungkan itu. Bahkan sampai sekarang pun aku masih terus merenung. Tetap di Surabaya dengan harapan semu atau kembali mencari lahan harapanku di Cilacap walaupun kepastian bisa tercapai kembali aku sama ga tau.
Aku harus kemanaaa...?
Haruskah menuju Negeri Di Awan mencari penerang hidupku dulu. Venus itu...
Jumat malam di jalan Sabang
Pulang dari Tangerang, ada yang nelpon, tapi engga tau nomer siapa. Baru pencet Yes, belum juga bilang halo, dari sana ada suara cewek nyerocos duluan.
"Hei, kang.. Elo dimana..?"
Buset deh... Udah manggil kang, kok elo ya..? Tapi suaranya rada kenal tuh.
"Di Merdeka Selatan. Maaf, sapa nih..?"
"Eh, gue kesitu deh. Mo nungguin dimana..?"
"Boleh, tapi ini sapa dulu...?"
"Gue Lina, bego... Gile bener elo dah ngelupain gue.."
Waduh buset... Emang bener itu suara temen lama yang udah 7 taunan ga ketemu. Tapi dulu waktu masih di Banjar sopan banget ga sekasar ini. Ada apa sama dia... Tau nomer aku dari sapa ya...?
Aku diem sebentar rada bingung. Rencana malam ini mau ke Bundaran HI nemuin pasukan blogger yang suka ngumpul disana. Masa harus gagal lagi planning malam ini. Siang tadi janjian ama Vie di Perpus DKI juga udah gagal gara-gara kelamaan di Gedung BDN Thamrin
"Heh, malah diem sih elo. Gue kemana neh..?"
"Ya udah. Aku tungguin di pojokan perempatan Jalan Sabang deh." akhirnya aku menjawab pasrah.
Paling nunggu setengah jam nongol tuh makhluk. Gile beneeer... Jauh ama Lina yang aku kenal beberapa tahun lalu. Pake BMW seri 5, dandanan sexy abis, gaya model ABG, duduk tumpang kaki dan pake ngerokok segala.
Ngobrol panjang sampai jam 1. Intinya dia cerita kalo dia udah cerai ama suaminya. Anaknya yang cewek belom nambah juga seperti dulu. Cuman kehidupannya meningkat pesat setelah hijrah ke Jakarta 5 tahun lalu.
Yang ga berubah hanya satu.
Ya, untuk hal yang satu itu dia belum juga berubah seperti saat 7 tahun lalu. Saat dia ada konflik berkepanjangan dengan suaminya dan banyak curhat sampai akhirnya mengajak menikah. Umpet-umpetan juga siap.
Tapi aku tolak permintaan yang satu itu. Aku gak mau dong, ikut menambah runyam rumah tangga orang. Apalagi aku lagi merasakan bahagianya hidup tuh. Baru punya jagoan yang lagi lucu-lucunya...
Yang rada kepikiran tuh, pas dia ngomong. "Kamu sekarang sendirian kan...?"
Iya sih... tapi engga lah. Walau aku suka dengan pertemuan ini, tapi kamu dah berubah begitu banyak. Dan ada satu kesan yang aku ga suka dari segala ucapan dan tindakannya selalu ada makna tersirat yang kira-kira berarti "Kenapa elo dulu ga mau ama gue... Rasain loe sekarang...."
He he he, lumayan....
Jumat malem dapat temen ngobrol dan makan gratis.
Tapi maap, soal report body, cuman kang ML yang tau....
01 Maret 2008
Bisnis Air Minum
Kondisi air tanah saat ini begitu memprihatinkan, terutama di kota-kota besar.Penelitian yang dilakukan oleh seorang anak perempuan yang baru berusia 12 tahun, Jasmine Roberts. Lewat penelitian ini Jasmine berhasilmendapatkan penghargaan proyek sekolah menengah.
Jasmine membuktikan penelitian ini dengan mengambil contoh es batu dan air toilet dari lima restoran siap saji yang berada di wilayah Florida Selatan. Setelah lengkap, ia melakukan pengecekan bakteri dari contoh es batu dan air toilet itu di University of South Florida. Dari hasil tes positif ditemukan bakteri E.coli yang biasanya terdapat dari sisa air pembuangan yang menyebabkan timbulnya beberapa jenis penyakit.
"Bakteri ini seharusnya tak berada di dalam es batu. Jasmine membantu kita memperingatkan adanya bahaya kesehatan yang bisa disebabkan oleh es batu ini," ungkap Dr. David Katz komtributor masalah kesehatan 'Good Morning Amerika'seperti dilansir detikhot dari ABC News, ( 27/2/2006 ).
Baik Jasmin dan Dr. David mengatakan bahwa es batu tersebut dinilai lebih kotor dari air toilet karena mesin es batunya tidak bersih dan orang menggunakan tangan yang kotor untuk mengambil es. Sedangkan air toilet dinilai lebih bersin karena berasal dari sumber air yang telah melalui proses penyaringan.
Ini adalah kejadian hari ini. Bisa dibayangkan bagaimana kondisi air minum kita sepuluh tahun mendatang...?
Reversed Osmosis adalah salah satu sistem penyaringan air yang memanfaatkan Ozone (O3) sehingga dapat lebih hygienis walaupun tidak melalui 27 cara pemurnian. Airnya terasa bersih dan jernih banget. Bahkan hasil uji ph airnya yang lebih rendah dari aqua. Dan peralatan ini saya temukan di PT. Pacul Cicipilah yang memproduksi HEXA RO, dari pangkalan di Jalan Kaliurang km 8,5 Jogjakarta Telp. 085643223609.
Mesin RO untuk kapasitas 60 galon/hari bisa sampai 20 Jutaan. Dengan struktur depot pada umumnya, BEP nya sepertinya cepat. Seperti yang diungkapkan Direktur Pacul, untuk konsumen Teh Tongji saja, sebulan bisa mencapai 1000 galon dengan harga per galonnya Rp 7000. Biaya operasional per galon tidak sampai Rp 3000 yang sebagian besar justru diserap oleh biaya transportasi antar galon. Jadi kalau saja sistem transportasi dan distribusinya dapat ditekan dengan cara yang efektif dan efisien misalnya dengan sepeda motor yang ada gerobaknya, biaya itu bisa ditekan lebih lebih rendah.
Ayo siapa berminat menjadi usahawan air..? Tidak usah takut akan gulung tikar. Karena sampai 100 tahun ke depan sepertinya kita belum bisa meninggalkan kebiasaan minum air. Sedangkan ketersediaan air bersih sudah berkurang sekali...
Langganan:
Postingan (Atom)