07 Maret 2008

Tentang Ciuman


Buset, dikerjain pasukan neh...
Rencana balik ke Jokja Kamis sore, mundur-mundur terus karena kereta penuh akhirnya kesampaian Jumat. Itupun pake kereta yang jam 9 malem. Ga penuh sih, dapet tempat duduk pula. Tapi menyebalkan. Di Cirebon kereta mandeg hampir dua jam. Katanya Argo Bromo anjlok pas masuk Stasiun Cirebon. Dah nyampe Jokja pasukan di telpon gada yang aktif. Yang aktif ga diangkat. Akhirnya ngojek deh ke Papringan.

Perjalanan kali ini kayaknya ga ada yang menarik buat diangkat. Kecuali obrolan via YM tentang ciuman dan pas banget dengan buku yang aku baca selama di kereta, Molecules of Emotion, Candace Pert, 1999.

Emang bener sih, ketemu seseorang yang istimewa membuat jantung berdebar kencang dan tangan berkeringat. Apalagi bila ditutup dengan seremonial ciuman yang membuat jiwa terasa melayang-layang dan bikin ga doyan makan tanpa merasa lapar.

Bukti neural menunjukkan fenomena jatuh cinta merupakan serangkaian reaksi kimiawi yang melibatkan kerja syaraf otak yang berakibat reaksi fisik dan mental seseorang. Riset yang dilakukan oleh Candace Pert menemukan adanya neuropeptides, sebuah rangkaian asam amino yang merangsang receptor panca indra dan menggerakan reaksi emosional tubuh. Sama dengan hasil risetnya penerima nobel dari Inggris di bidang kedokteran yang mampu mengurai kode DNA penentu gen. "Kegembiraan, kesedihan, memori, pengenalan diri, hasrat dan cinta adalah perilaku yang dihasilkan oleh sel-sel syaraf"

Zat kimia yang mampu merangsang munculnya perasaan gembira psikis adalah neuropeptida phenyle thylamine yang berhubungan dengan neuropeptida amphetamine yang banyak terkandung dalam biji coklat / kakao. Mungkin ini yang menyebabkan kita sering memberi hadiah coklat kepada kekasih tersayang.

Kedua zat tersebut memompa hormon adrenalin yang membuat jantung berdebar-debar dan pupil mata melebar. Adrenalin juga menimbulkan perasaan tentram dan bahagia. Saat kita berciuman, otak akan menghasilkan hormon endorphine yang mampu menguatkan kekebalan tubuh sehingga "demam" karena jatuh cinta dapat terobati.

Kalo begitu berarti jika kita sering berciuman, ketahanan tubuh akan lebih kuat ya...? Tapi tubuh dan iman kuat, si amin kuat kira-kira kuat engga...?

Hayooo sapa yang mau ciuman sama aku...?

0 comments:

Posting Komentar

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena