Repost dari Quora
Pertanyaan : Mengapa aliran kejawen tidak dimasukkan ke dalam agama resmi negara Indonesia? Bukankah kejawen telah lama ada?
-----
Bagi Kejawen, agama itu sekedar ageman (syariat). Yang utama adalah ugeman (hakikat). Tidak ada ketentuan baku tentang syariat sepanjang tidak melenceng dari hakikat.
Diibaratkan orang bepergian, penganut Kejawen bebas pilih moda transportasi apa pun yang penting sampai ke Jakarta. Berbeda dengan kebanyakan konsep agama (khususnya garis keras) yang justru sibuk memperdebatkan "kendaraan" yang dipergunakan sampai kadang lupa sebenarnya mau pergi kemana.
Ketiadaan bentuk ibadah baku dan kitab suci yang disepakati itu yang membuat kejawen dan semacamnya misal kaharingan tidak dianggap agama. Biar berkeadilan sosial, negara memberi ruang kepada mereka dengan istilah kepercayaan.
Pertanyaan : Mengapa aliran kejawen tidak dimasukkan ke dalam agama resmi negara Indonesia? Bukankah kejawen telah lama ada?
-----
Bagi Kejawen, agama itu sekedar ageman (syariat). Yang utama adalah ugeman (hakikat). Tidak ada ketentuan baku tentang syariat sepanjang tidak melenceng dari hakikat.
Diibaratkan orang bepergian, penganut Kejawen bebas pilih moda transportasi apa pun yang penting sampai ke Jakarta. Berbeda dengan kebanyakan konsep agama (khususnya garis keras) yang justru sibuk memperdebatkan "kendaraan" yang dipergunakan sampai kadang lupa sebenarnya mau pergi kemana.
Ketiadaan bentuk ibadah baku dan kitab suci yang disepakati itu yang membuat kejawen dan semacamnya misal kaharingan tidak dianggap agama. Biar berkeadilan sosial, negara memberi ruang kepada mereka dengan istilah kepercayaan.
0 comments:
Posting Komentar
Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih