Pertanyaan : Saya berumur 49 tahun, berpengalaman kerja 12 tahun, dan saya berbisnis tetapi karena gagal ingin bekerja lagi tetapi setelah lama melamar tidak pernah dipanggil. Apakah masih ada kesempatan kerja untuk saya?
Jawaban :
Faktor usia memang masalah tersendiri ketika melamar pekerjaan. Posisi jabatan senior lowongannya tidak banyak. Posisi junior, perusahaan lebih pilih pekerja muda yang lebih energik dan update dengan situasi terkini.
Skill pun seringkali bukan nilai tawar yang efektif mengingat perkembangan jaman khususnya di bidang teknologi terlalu cepat.
Saya cukup lama di IT, lepas dari sana 2 tahun saja rasanya sudah ketinggalan jauh. Belum lagi faktor daya ingat yang saya rasakan menurun. Apa yang dulu setiap hari saya kerjakan, ketika ada yang nanyain, saya mendadak ngelag panjang sebelum akhirnya googling.
Makanya ketika bisnis saya jatuh di awal 2017, alih-alih melamar kesana kemari, saya pilih pulang kampung yang biaya hidupnya rendah sehingga bisa dicukupi dengan kerja serabutan. Yang saya lakukan hanya say hello dan hahahihi ke teman teman lama di whatsapp.
Beneran cuma ngobrol ngalor ngidul tanpa pernah terang-terangan minta dicarikan pekerjaan. Saya sok jaim ini karena ingat kelakuan sendiri. Dulu, beberapa teman yang rutin chat mendadak saya kurangi responnya gara-gara dia sering mengeluh serba kekurangan, carikan kerjaan, minta modal atau bahkan minjem duit. Saya justru respek dengan teman yang saya tahu nganggur tapi ceritanya selalu optimis dengan yang dia alami.
Hasilnya ada saja teman yang nawarin walau cuma kerjaan freelance dan beberapa malah proyek terima kasih. Tetap saya jalani karena targetnya, saya punya sarana untuk otak agar tetap hangat dan hubungan dengan relasi tetap baik.
Setelah 3 tahun lebih, alhamdulillah saya dilamar untuk posisi yang menarik. Direkomendasikan ke perusahaan oleh teman yang selama ini suka nyuruh kerja bakti. Dasarnya apa, saya tidak tahu. Suer…
Terima kasih, semoga membantu.
Salam…
Repost dari Quora
Jawaban :
Faktor usia memang masalah tersendiri ketika melamar pekerjaan. Posisi jabatan senior lowongannya tidak banyak. Posisi junior, perusahaan lebih pilih pekerja muda yang lebih energik dan update dengan situasi terkini.
Skill pun seringkali bukan nilai tawar yang efektif mengingat perkembangan jaman khususnya di bidang teknologi terlalu cepat.
Saya cukup lama di IT, lepas dari sana 2 tahun saja rasanya sudah ketinggalan jauh. Belum lagi faktor daya ingat yang saya rasakan menurun. Apa yang dulu setiap hari saya kerjakan, ketika ada yang nanyain, saya mendadak ngelag panjang sebelum akhirnya googling.
Makanya ketika bisnis saya jatuh di awal 2017, alih-alih melamar kesana kemari, saya pilih pulang kampung yang biaya hidupnya rendah sehingga bisa dicukupi dengan kerja serabutan. Yang saya lakukan hanya say hello dan hahahihi ke teman teman lama di whatsapp.
Beneran cuma ngobrol ngalor ngidul tanpa pernah terang-terangan minta dicarikan pekerjaan. Saya sok jaim ini karena ingat kelakuan sendiri. Dulu, beberapa teman yang rutin chat mendadak saya kurangi responnya gara-gara dia sering mengeluh serba kekurangan, carikan kerjaan, minta modal atau bahkan minjem duit. Saya justru respek dengan teman yang saya tahu nganggur tapi ceritanya selalu optimis dengan yang dia alami.
Hasilnya ada saja teman yang nawarin walau cuma kerjaan freelance dan beberapa malah proyek terima kasih. Tetap saya jalani karena targetnya, saya punya sarana untuk otak agar tetap hangat dan hubungan dengan relasi tetap baik.
Setelah 3 tahun lebih, alhamdulillah saya dilamar untuk posisi yang menarik. Direkomendasikan ke perusahaan oleh teman yang selama ini suka nyuruh kerja bakti. Dasarnya apa, saya tidak tahu. Suer…
Terima kasih, semoga membantu.
Salam…
Repost dari Quora
0 comments:
Posting Komentar
Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih