1.Yang pertama adalah kecantikan yang klasik, anggun, intelektual. Wanita tipe ini biasanya tidak mempunyai warna kecantikan yang amat menonjol, namun biasanya dari pancaran matanya serta gerak dan lekuk tubuhnya yang luwes dan penuh kelembutan akan memberikan ketenangan bagi yang berdekatan dengannya.
2.Yang kedua adalah kecantikan yang bersifat melindungi, memberikan ketenangan, rasa aman dan kasih seperti seorang ibu kepada anaknya. Tipe ini digambarkan sebagai seorang wanita yang lembut, dan biasanya juga tidak cantik sekali, namun wajahnya nampak sabar (santha) dengan pandangan mata teduh dan bentuk tubuh yang agak tambun, mempunyai buah dada yang besar, pinggul dan pinggang lebar namun menunjukkan adanya kekuatan
3.Yang ketiga adalah tipe yang sekarang biasa disebut agresif (dalam pengertian yang positif) mungkin sebagai gambaran watak dan sikap remaja-remaja kita saat ini, mereka tidak hanya mau menerima namun juga mampu untuk mengambil sikap dan tindakan yang tegas. Tipe ini memang sangat menarik untuk disimak, mereka selain digambarkan mempunyai bentuk badan dengan lekuk- lekuk yang sempurna (bak gitar Spanyol) luwes namun berotot juga seringkali digambarkan bersikap dinamis tanpa menunjukkan sikap kejam dan semena-mena, berwajah cantik, menunjukkan kecerdasan dari bentuk mata serta pandangannya dan menunjukkan kematangan jiwanya
4.Keempat boleh dikatakan adalah tipe kecantikan yang serba kaku, keras kepala, menunjukkan ke-aku-an yang menonjol, bahkan dalam gerakannya terlihat keinginan untuk diperhatikan. Tipe ini juga nampak garang dan terkesan tidak bisa menyembunyikan apa yang tengah dialami, dan justru inilah daya tariknya.
Sedangkan menurut Bung Afatih kriteria cantik atau persyaratan dasar kecantikan adalah:... a woman, with inner qualities at least should have these following qualities:- Admired by people around her not for her physical appearance, rather for her personality- People feel comfortable talk to her and sit down around her- Having good self-esteem, self-respect and loyalty- Humble and honest
Artikel yang bagus tentang makhluk penuh misteri yang satu ini.Cuman, Kalo Bung fatih sering jalan-jalan ke luar negeri, saya mah cuma banyak ngobrol, tukar pikiran ama temen-temen yang di luar negeri, saya jadi mikir kenapa banyak sekali perbedaan antara kecantikan wanita di Indo dan di luar Indo. Perbedaan kultur memang membuat perbedaan itu pasti ada. Tapi kalo sampai ke hal yang bersifat basic dari pesona wanita ini ikut berbeda, saya heran juga.Nah, jadi jelas yang dimaksud dengan wanita cantik di sini penekanannya adalah kecantikan "dalam".
Kalau ternyata yang bersangkutan memiliki fisik yang bagus, maka itu adalah bonus. Dengan kata lain wanita yang cantik luar dalam memiliki nilai lebih. Kalau yang cantik hatinya mendapat nilai 10 (nilai tertinggi), maka yang cantik luar dalam mendapat nilai 10+ Karena yang terakhir ini memiliki "cobaan" dan tantangan lebih besar untuk menjadi wanita yang memiliki inner beauty.
Orang boleh setuju boleh tidak dengan opini saya, tapi yang jelas saya melihat ada beberapa hal yang bisa digarisbawahi.
1. Wanita barat secara fisik rata-rata cantik. Itu mungkin yang membuat mereka tidak merasa cantik. Dengan demikian, mereka lebih konsentrasi untuk memperbaiki karakter mereka, karena mereka merasa tampilan fisik mereka hampir serupa (mayoritas cantik). Bandingkan dengan negara-negara di mana kecantikan itu menjadi barang langka, katakan Indonesia, baru cantik sedikit sudah jadi "selebritis" dan dikejar-kejar cowok. Ini sangat berpengaruh pada psikologi yang bersangkutan: menjadi pongah dan lupa memperbaiki bagian "dalam"nya.
2. Umumnya mereka lebih terdidik (educated) dan semua orang tahu, pendidikan di Barat lebih maju. Individu terdidik jelas memiliki sikap sosial yang lebih memberi kenyamanan pada sekitarnya.
3.Hidup di negara maju dan kaya membuat mereka relatif tidak memiliki penyakit psikologis yang umumnya diderita individu yang hidup dan besar di negara dunia ketiga seperti mental kuli, feodalistik, minder, dan sok kosmopolit alias sok gedongan. Dengan tiadanya penghambat psikologis seperti disebut di atas, pertumbuhan kejiwaan mereka relatif lebih stabil dan normal dibanding mereka yang tumbuh di negara berkembang. Mereka pun tidak gampang lari dari "hak"nya hanya karena sedikit uang.
Ketiga unsur itu sedikit banyak membuat wanita-wanita bule tampil lebih cantik dan elegan dalam bersikap kepada siapapun. Kepada yang lebih unggul secara strata sosial mereka tidak mudah minder dan ketika bergaul dengan kalangan kere, jelek dan melarat mereka tidak merendahkan apalagi menghina.
Menurut Anda sendiri, wanita cantik itu seperti apa? Dan apa kriteria kecantikan itu sendiri?
Dan wanita mana yang paling memenuhi kriteria Anda?
Thanks buat Kang Sudir dan Bung fatih
http://karangreja.multiply.com/journal/item/1/Wanita-wanita_CANTIQUE
http://afattih.wordpress.com/2007/10/04/siapa-wanita
Arsip Multiply (Termasuk Komentar) .
Jadi inget sama Desperate Housewives?
BalasHapusFilm yang menurut aku punya point bagus mengenai asal muasal selingkuh. Mbok ga nonton, tek critani ya, kang..
Lynette Scavo, punya 5 anak (1 anak tiri) suaminya setia banget, suatu hari si suami jatuh sakit. Ga bisa bangun dari ranjang. Muncul koki baru sing ganteng. Tiap hari disanjung, dimanjakan dengan masakannya yang enak-enak. Lama-lama si Lynette ini ga bisa melewatkan hari tanpa berduaan dengan si koki ganteng. Intinya dia butuh pelepasan. Dari kesibukan kerja, dari cape ngurusin anak dan suami. Dia manusia normal yg butuh dimanjakan, dipuji dan dihargai. Semua orang pasti pernah ngalamin yg namanya 'tergoda.' Apalagi kalo yang menggoda fisiknya emang ++
Pointnya apa? Back to reality, kalo hubungan ini diteruskan, hancurlah semua yang sudah dia bangun. Yang namanya selingkuh itu kaya fatamorgana, kalo ngotot diterusin, ujung2nya ga akan pernah bahagia. Hubungan yg berawal dr pengkhianatan, akan selalu berujung dengan penderitaan.
Menyedihkan ya, kang. Tapi kenapa harus tersandung dengan batu yang sama ya...?
Ya gampangnya gini, beg..
BalasHapusKita ingin buat rumah yang bagus ga mungkin sesuai keinginan bila pondasinya jelek. Sebagus apapun bangunannya tetap saja gampang roboh. Kebalikannya, asal pondasinya kuat biarpun bangunannya jelek insya alloh kuat. Masalah trus roboh, kita cukup hanya dengan mendirikannya saja tanpa harus gali sana sini pasang ulang pondasi.
Itu kan pepatah saja beg, walaupun bener. Keledai tidak akan terjerumus ke lubang yang sama. Tapi manusia kan tidak sebodoh keledai. Malah saya pikir gini, beg. Sekali kita tergoda untuk mencoba, seterusnya kita akan lebih mudah terperosok lagi. Makanya sekuat apapun dorongan itu, saya berusaha untuk tidak mendekatinya. Walaupun istilahnya tidak ada penyaluran selama sekian lama, biarlah berkarat daripada kita bermain api. Waktu meraskan panasnya sampai meleleh kadang kita balik kanan. Tapi begitu mengeras lagi, kita akan lebih mudah untuk mendekati api itu. Apalagi punya pikiran biarlah meleleh, toh nanti bisa keras lagi..
Tapi gini lho, kang..
BalasHapusPenelitian di amerika tingkat perselingkuhan yang dilakukan laki-laki antara 50-80%. Untuk di Indonesia sekitar 50-60%. Padahal itu kan imbang. Tapi kenapa setiap mendengar kata selingkuh, selalu dikonotasikan ke laki-laki. Perselingkuhan oleh perempuan kurang terekpos. Padahal laki-laki juga selingkuhnya kan dengan perempuan juga. Nek karo wit gedhang lah.. lain ceritanya...
Iya mbok, kang..?
Ini kang,
BalasHapussaya lagi baca berita lama di BBC, tentang penelitian yang dilakukan oleh peneliti Belgia dari Universitas Leuven mengenai kemampuan pengambilan keputusan seorang pria bisa terganggu jika ia melihat gambar wanita seksi.
Penelitian ini melibatkan 176 mahasiswa dengan rentang usia 18-28 tahun. Mereka dibagi dalam beberapa kelompok dan diminta mengamati benda dan gambar yang berbeda. Ada kelompok yang diminta untuk melihat foto wanita seksi, sementara kelompok lainnya melihat gambar pemandangan. Setelah itu, kelompok lain diminta untuk meraba pakaian dalam wanita untuk menggambarkan kualitas dan bahannya. Sedangkan kelompok pembanding hanya diminta untuk menilai kualitas sebuah kaus oblong. Kelompok terakhir diminta untuk mengamati pose seorang model cantik dan grup pembandingnya hanya mengamati gambar wanita lanjut usia. Selesai proses tersebut, mereka diberikan permainan uang. Mereka ditawari pilihan untuk menerima tawaran pembagian uang. Jumlahnya, tergantung tawar-menawar di antara pemberi dan penerima.
Hasilnya, benda dan hal-hal yang berbau sensual ternyata terbukti menganggu cara berpikir pria dalam mengambil keputusan. Kelompok pria yang sebelumnya diberi benda-benda berbau seksi seperti pakaian dalam wanita dan foto seksi terbukti lebih mudah menerima tawaran-tawaran yang tidak menguntungkan.
Dalam penelitian ini, tingkat hormon testoteron pria juga ikut dijadikan indikator. Semakin tinggi tingkat hormon testoteron pria, semakin buruk ia dalam mengambil keputusan setelah tes tadi. Tanda pria yang tingkat testoteronnya tinggi adalah pria yang jari manisnya lebih panjang ketimbang telunjuk. Penelitian tersebut membuktikan, pria dengan testoteron tinggi lebih sensitif terhadap hal-hal yang berbau sensual.
"Jika tidak ada pemicu (hal-hal berbau sensual) mereka bertindak normal. Namun ketika muncul godaan mereka menjadi lebih impulsif. Ini adalah naluri dan tak ada pria yang bisa melawan dorongan tersebut," ujar salah satu peneliti Dr Siegfried DeWitte. Tes serupa juga dilakukan pada wanita. Hasilnya, peneliti belum bisa menemukan hal-hal berbau sensual yang bisa mengubah perilaku wanita.
Nah kang..
Berarti laki-laki memang lebih gampang terganggu oleh perempuan. Tapi kenapa sih harus istri orang..? Dan kalo perempuan dikatakan tidak gampang terganggu oleh hal hal sensual, berarti memang yang ada di otak perempuan cuma duit dan duit saja. Bukan semata-mata karena kebutuhan biologis secara psikis.
Coba pikirkan ini, kang..
Itulah yang dikatakan manusia modern. Feminism merebak sementara agama diselewengkan. Padahal kalo boleh saya misalkan begini :
BalasHapusKalau dokter melarang makan udang bukan berarti menentang Tuhan yang menghalalkan makanan itu, begitu kan kang?!
"Kuluu min thayyibaati ma razaqnaakum"
Juga jelas dalilnya bukan?! Apakah saya harus protest kepada dokter dengan segala macam akidahnya, berargumen mendekati kekufuran, dipengaruhi roh jahat, bisa ngga nanti mendebat Tuhan di alam barzakh dan seterusnya.?! Makanya saya juga agak bingung ketika permasalahan seperti ini seringkali dikomentari dengan cara pikir "logika". Uniknya lagi, bahkan mereka yang "berkiblat" ke Saudi dan utamanya mengikuti Ibnu Taimiyah mengharamkan "logika" tetapi pada prakteknya malah sering kali menggunakan "logika" ini. Contoh sederhana, ketika si A bilang hitam, seringkali si B yang memang sudah tidak senang dan tidak sependapat mengatakan itu artinya tidak putih. Ya benar saja tidak putih, tapi tidak putih itu secara tidak langsung mereduksi maksud hitam si A karena bisa saja kuning yang haram. Untung sekali dalam cara pengambilan hukum ada ushul fiqih yang dengan tegas dan jelas memberikan standard dan jenis-jenis apa yang dinamakan dengan "Mafhum muwafaqah" dan "mafhum mukhalafah" dan tema-tema lainnya itu.
Kelihatannya yang namanya selingkuh itu makin hari makin menjadi trend, bukan hanya dalam lingkup keluarga tetapi juga dalam lingkup sosial, politik, keagamaan dan lainnya. Bahasa yang digunakan untuk pembenaran berbagaimacam, tapi yang jelas intinya sama. Perselingkuhan dalam keluarga yang dilembagakan disebut poligami ( SEbelum nikah mereka kan selingkuh dulu ), perselingkuhan politik dibilang demokrasi, perselingkuhan ekonomi disebut Joint Venture.
BalasHapusBawor urung ngrasakna anake digawa merad nang bojo ya esih bisa ceramah...
BalasHapusNek soal selingkuh baru nikah itu sih udah terbawa jaman serba instan dan segala sesuatu bisa dikridit. Uang muka dulu, sisanya nyicil..
Ngono wooor...
Maaf tidak bermaksud Ngrasani tetangga, ya.. Di daerah saya kan banyak TKI/TKW. Ketika si istri berangkat menjadi TKW dilandasi semangat untuk merubah nasib keluarga, beberapa tahun mereka berpisah menahan segala gejolak dan penderitaan, Si suami dirumah mengasuh anak dan (Biasanya) membangun rumah, Eh... setelah rumah jai, ternyata istrinya pulang dengan JAGO Lain kemudian tanpa rasa dosa minta cerai. Kejadian macam begini banyak sekali Win/Beg.
BalasHapusPancen wor...
BalasHapusTidak ada, mungkin ada tapi persentasenya sedikit sekali lah yang sukses membuat keluarga bahagia dalam keadaan terpisah. bagaimanapun juga manusia punya hasrat yang butuh disalurkan. Banyak juga sih kasus istrinya jasi TKW, ngirim bukannya untuk sesuatu yang bermanfaat. Tapi malah buat royal. Tidak menghargai keringat istrinya banting tulang siang malam mencari rejeki. Walaupun mungkin siang mbanting tulang di rumah juragannya dan malam dibanting dengan sukarela di kamar juragan.
Ironisnya memang kang bawor, angka kasus perceraian sekarang kian meningkat. Dan yang paling menyolok itu peningkatan perpisahan itu semakin berasal dari inisiatif pihak istri alias cerai gugat.
BalasHapusSaya nemu data nih di Suara Islam
Di Makassar, Sulawesi Selatan. Data 1999-2003 menunjukkan kasus cerai yang diproses di Pengadilan Agama Makassar terus mengalami peningkatan. Tahun 1999, misalnya, cerai talak 198 kasus, cerai gugat 326 kasus. Menyusul tahun 2000 terdiri dari cerai talak 232, cerat gugat 427 kasus dan tahun 2001 cerai talak 205 kasus , talak gugat 372, dan 2002 sebanyak 221 cerai talak dan 385 cerai gugat, terakhir tahun 2003 tercatat sebanyak 235 cerai talak dan cerai gugat 426 kasus.
Di Bandung, Jawa Barat, pun begitu. Selama periode Januari-Agustus 2004, jumlah perceraian yang tercatat di Pengadilan Agama PA Bandung mencapai 1.093 kasus. Hampir 70% dari 1.093 kasus cerai itu adalah cerai gugat, yakni istri menggugat suami.
Malang juga sami mawon. Berdasarkan catatan Panitera Pengadilan Agama Kabupaten Malang, Jawa Timur, ada 2274 kasus gugatan cerai sejak Januari-Juli 2004. Angka ini lebih tinggi dibanding angka kasus tahun-tahun sebelumnya. Angka itu menunjukkan, dalam sehari setidaknya ada 10 kasus gugatan cerai. Sebanyak 1.444 atau 63,50% kasus itu diajukan oleh istri.
Apakah ini pengaruh gerakan feminism yang meningkat sehingga dengan alasan kesetaraan, perempuan pun ingin seperti laki-laki yang memiliki hak talak. Walaupun berhak menuntut atau gugat cerai, tapi kan ada ketentuannya. Tapi nyatanya walaupun suami masih sanggup menghidupi keluarga walaupun hanya pas-pasan, seringkali dijadikan alasan oleh istri. Tapi apakah alasan itu dapat dibenarkan kalau elihat kenyataan gugatan itu dilakukan setelah mendapat JAGO baru. Bukannya gugat dulu baru cari...
SELINGKUH= Selingan Indah Itu NGuras Keringat Uang dan Hati= harga****
BalasHapusTidak ada selingkuh yang indah yu... Yakin..!!!
BalasHapusPunya data lanjutan ga, kang rawin..?
Sabar kang..
BalasHapusNemu nih.. Menurut Sekjen Komnas Perlindungan Anak (PA), Arist Merdeka Sirait dalam acara "Mengupas Masalah Aktual Anak", di Kantor Komnas PA, Jakarta (4/4/07), biang utama perceraian adalah masalah ekonomi. Dari 109 kasus perceraian di DKI yang dilaporkan ke Komnas PA pada 2006, 26 kasus (23,85%) terjadi karena faktor ekonomi. Faktor lain karena pertengkaran terus-menerus 21 kasus (19,26%), kekerasan dalam rumah tangga 13 kasus (11,92%), perselingkuhan 9 kasus (8,25%), dan campur tangan dari keluarga 15 kasus (13,76%), kelainan seksual 4 kasus (3,66%). “Faktor lainnya adalah ketidak cocokkan, sebanyak 21 kasus,” katanya.
Tapi kacau lah datane.. Data dari Ditjen Pembinaan Peradilan Agama Depag menyatakan, faktor ekonomi dan selingkuh telah menjadi biang perceraian keluarga nomor wahid. Dan kayaknya memang perselingkuhan saling kait mengait dengan soal ekonomi. Kayaknya walau laki-laki bejat banyak, tapi kalo ekonomi mapan istri yang terlibat selingkuh bisa dicegah. Tapi batasan mapan ini apaaaaa....?
Angel mbok..?
Bener kang rawin. Data depag memang menyatakan seperti itu. Seperti yang kemarin saya posting di tempate yu ropi
BalasHapusDapat kita lihat berupa pernikahan menurun drastis, sedangkan perceraian akibat perselingkuhan makin meningkat, bahkan perempuan menggugat cerai lebih banyak dibanding yang ditalak oleh suami.
Data stastistik dari Direktorat Jendral Pembinaan Peradilan Agama Tahun 2005:
13.779 kasus perceraian yang bisa dikategorikan akibat selingkuh
9.071 karena gangguan orang ketiga
4.708 akibat cemburu.
Persentasenya mencapai 9,16 % dari 150.395 kasus perceraian tahun 2005 atau 13.779 kasus! Alhasil ,dari 10 keluarga yang bercerai , 1 diantaranya karena selingkuh. Rata-rata , setiap 2 jam ada tiga pasang suami istri bercerai gara-gara selingkuh.
Perceraian karena selingkuh itu jauh melampaui perceraian akibat poligami tidak sehat yang hanya 879 kasus atau 0.58% dari total perceraian tahun 2005. Perceraian gara-gara selingkuh juga 10 kali lipat dibanding perceraian karena penganiayaan yang hanya 916 kasus atau 0,6 % .
Lah padahal gangguan orang ketiga pun sangat dekat dengan selingkuh kan..?
Kepriwe jal...?
Selain Selingkuh itu memang sudah bawaan sifat manusia, keadaan sosial ekonomi jaman sekarang juga merupakan ladang subur bagi tumbuhnya mental seperti itu, apalagi bagi yang hanya melhat kenikmatan sesaat dimana materialisme dan konsumerisme telah merasuk ke hampir semua orang. Yang jelas ketika suami istri tidak tinggal dalam satu rumah tanga, maka peluang untuk terjadinya perselingkuhan akan semakin besar. Kasus-kasus Cerai Gugat oleh istri terhadap suaminya makin hari semakin marak, Di Pengadilan Agama Banyumas tingkat perceraian paling banyak dari daerah saya karena daerah saya termasuk pensuplai TKI/TKW yang cukup potensial. Sejalan dengan peningkatan ekonomi keluarga hasil kerja di LN peningkatan nilai kepuasanpun meningkat, jadi kasus istri gugat suami itu nampaknya semakin menjadi trend, tidak peduli nasib perasaan anak dan suami, yang penting pribadi Happy ( Maunya)
BalasHapusSaya juga nemu ini beg..
BalasHapusMajalah Time (Asia's Divorce Boom, 5 April 2004) menyebut:
karena kaum hawa semakin sadar dengan tuntutan kesetaraan dalam kehidupan berumah tangga. Selain itu, banyak perempuan Asia yang tidak lagi mau menomorduakan kebutuhan mereka setelah kebutuhan suami. Seorang public prosecutor di Thailand yang diwawancarai menengarai, kasus perceraian meningkat karena istri zaman sekarang lebih individualistis. Jika menghadapi masalah dalam pernikahan, mereka cenderung lebih memikirkan kepentingan mereka sendiri ketimbang keharmonisan keluarganya.
Perempuan Asia masa kini juga semakin independen secara finansial, simpul seorang pengacara Malaysia seperti dikutip Time. Hal ini diperkuat ucapan selebriti Alya Rohali yang juga dikutip Time. "We have proved that we can succeed financially, with or without a man," kata Alya yang gagal dalam perkawinan pertamanya.
Data lain menyebutkan :
Dalam kasus perceraian di Malang, menurut Siti Romiyati, Wakil Panitera PA Kabupaten Malang, kebanyakan penggugat adalah tenaga kerja wanita (TKW). Mereka ini umumnya berdomisili di kecamatan yang menjadi kantong-kantong TKW seperti Dampit, Gondanglegi, Pagelaran, Donomulyo, Pagelaran, Tumpang, dan Kepanjen.
Siti menjelaskan, gugatan cerai banyak diajukan para TKW sepulang dari luar negeri. Mereka mengalami perubahan gaya hidup. Pengalaman dan hasil bekerja keras di luar negeri membuat mereka ingin tampil lebih modern dan modis. Begitu melihat sang suami masih bertahan pada penampilan ndeso (katrok), tentu saja mereka tidak tahan.
Di kalangan TKW malang, perselingkuhan yang membubarkan perkawinan bisa dilakukan kedua belah pihak. Misalnya ulah sang suami yang berfoya-foya, berselingkuh dan kemudian kawin lagi dengan uang kiriman istri.
Sebaliknya, tak sedikit TKW yang mudik membawa gandengan baru dan meninggalkan suaminya. Sjaiful Effendi, Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Tumpang, menerangkan, setiap bulan ada saja TKW yang baru tiba di daerah asalnya minta dinikahkan dengan warga asing yang sudah mereka bawa dari luar negeri. Umumnya, sang pria adalah warga negara tempat TKW bekerja dan atau pria dari negara lain yang juga bekerja di negara yang sama. Kebanyakan pasangan ini merupakan sesama rekan kerja. Sejak Januari hingga Agustus, lebih dari 10 kali KUA Tumpang menikahkan TKW dengan pria asing.
Klop dengan apa disampaikan kang bawor.
Gimana kalo dah begini..?
Rika jan bakat dadi wartawan lho. Data-dta itu menunjukkan kebenaran hukum agama yang memberikan hak dasar untuk Talak pada suami, sebab kenyataan membuktikan seorng suami akan berpikir berulang kali untuk melakukan perceraian karena seorang pria lebih banyak menggunakan rasio, sedangkan seorang wanita lebih banyak menggunakan rasa, maka bagaimana kacaunya seandainya hak dasar talah ada pada wanita, Lha Wong mereka hanya diberi kesempatan mentalak suami jika dalam kondisi darurat saja, mereka dengan gegap gempita melakukan gugat cerai ( Rapak) apalagi jika diberi hak mutlak, wah Kayane nikah seminggu "Jamale" kurang gedhe langsung minta cerai.
BalasHapusIni kang dari Kompas
BalasHapusDi Jakarta, Komnas PA mengungkapkan, dari 9 kasus perceraian akibat perselingkuhan, 7 di antaranya dilakukan ibu yang berselingkuh dengan pria lain. “Memang mengejutkan, tapi itulah yang kami temukan,” kata Sekjen Komnas PA, Arist Merdeka Sirait.
Bukannya setuju Neng/Om, cuma sebenarnya setiap orang baik laki maupun perempuan itu pasti pernah tertarik pada rumput tetangga, soal kemudian mau makan rumput apa tidak itu tergantung dari bagaimana kita mengendalikan diri, Sudah aku katakan didepan jika belum pernah melakukan Tolong Jangan sekali-kali melakukan, sebab tidak ada hasil yang dapat dinikmati kecuali KESAKITAN. Sakit buat yang melakukan, sakit juga buat yang ditinggal selingkuh.
BalasHapusPenjungkirbalikan akidah mungkin disini, kang bawor. Makanya kalo disebut kiamat main dekat ya ada benarnya. Wolakwaliking jaman sudah berlaku kok. Laki-laki rambutnya panjang, perempuan pake celana panjang, ora kathokan malah wong ga pantes di sebut celana apa rok, gombal seupil diblebedaken thok. Laki-laki malah ngasuh anak, perempuan dengan alasan kesetaraan keluyuran ke taiwan. Akibatnya akhlak anak makin bobrok. Bagaimanapun juga kelembutan seorang ibu sangat diperlukan oleh seorang anak, apalagi bapaknya sing goleh ngempeng nganti tua...
BalasHapusNek poligami menurut rika piwe, wor..?
BalasHapusEsih meng poligami maning jan ebeg ya...
BalasHapusKan kemarin di tempate yu sopi dah saya tulis panjang lebar, beg.. Nyoh tek kutipna maning:
Ini kan sederhana saja. Selingkuh dan poligami itu sami mawon. Orang selingkuh pun ada yang ngongkosi simpenan dan anak2nya. Dan yang poligami banyak juga yang menelantarkan istri mudanya. No difference. Selingkuh dan poligami adalah sama2 pengkhianatan.
1.Dalam bahasa jalanan ada beda antara nikah dan kawin. Nikah adalah urusan surat, kawin adalah urusan urat. Poligami yang kita diskusikan di sini tentu saja urusan yang pertama, urusan surat: Seorang lelaki yang beristeri menikah lagi dengan perempuan kedua, dst, yang dilakukan dengan tatacara islam dan memenuhi Undang-Undang Perkawinan (UU NO.1 Tahun 1974). Sedang perselingkuhan adalah urusan urat: perselingkuhan adalah kawin (baca bersetubuh) tanpa nikah: bisa dengan anak-anak, gadis, janda, bini orang lain, PSK, sesama lelaki......
2.Perbedaan pertama: Poligami harus transparan. Tatacara islam mengharuskan hadirnya unsur: wali / penghulu, ijab-kabul, mahar / mas kawin dan minimal dua saksi. Undang-undang mengharuskan adanya izin tertulis dari isteri pertama, bahkan kalau syarat poligami yang diatur undang-undang tak terpenuhi (isteri mandul, sakit, tidak bisa melayani) diperlukan keputusan pengadilan agama yang mengizinkan poligami. Selingkuh harus dilakukan dengan diam-diam kecuali ebeg biasa selingkuh di depan saksi..???
3.Perbedaan kedua: Poligami menghadirkan ikatan-ikatan hukum. Kewajiban hukum suami isteri (nafkah lahir bathin, perlindungan, waris), status hukum anak, kewajiban selaku orang tua dst. Selingkuh seratus persen rekreasi seksual (pinjam Dr.Yes - jangan No melulu dong!). Anak yang lahir dari selingkuh tidak memiliki hubungan hyukum dengan ayah biologisnya (seandainya bisa diketahui siapa ayah biologis tersebut)
4.Jadi jelas, poligami - dan tentu juga poliandri bila diperbolehkan oleh undang-undang - jelas bukan semata urusan seksual. Rekreasi seksual di luar lembaga monogami, pasti lebih mudah, murah, njeprah tur mblarah-mblarah dilakukan lewat selingkuh ketimbang harus poligami. Dan mungkin ini alasan yang menyatakan industri PSK sesuai HAM sementara poligini melawan HAM
5. Mana yang lebih muna? Mana yang lebih punya dampak negatif secara sosial, politik,ekonomi, hankam, demografi, geografi, biologi, hukum dll dll. Silakan pikirkan dalam otak masing-masing. Yang penting fakta jangan diputar-balikan.
Yang pasti keduanya sama-sama bejat dan berkhianat.
Kalo ada yang nanya poligami tuh kan tuntunan agama..?
Itu kan jaman kanjeng nabi. Saat orang shalat subuh masih gelap dan shalat ashar belum gelap. Sekarang ashar saja langsung disambung maghrib..? Apa ya yang seperti itu masih sesuai...? Menurut saya poligami itu malah sebuah bentuk perselingkuhan kaum munafik yang bersembunyi di balik nama agama.
Selingkuh juga bejat. Yang lebih bejat dari pembunuh katanya tukang fitnah, yang suka nyebut orang lain sampah. Pelaku selingkuh menurut saya jauh lebih bejat lagi karena fitnah lebih sering berbentuk kebohongan yang suatu saat akan terbuka kebenarannya. Tapi yang namanya selingkuh, karena benar-benar terjadi, kebusukan fitnahnya akan semakin membusuk di kemudian hari. Walaupun ada sebagian orang yang berlapang dada kembali bersatu dengan dalih "demi anak", tetap saja ada sebuah "rasa" yang tidak akan hilang seumur hidup. Rasa apa sih...?
Pediiih jendraaaal...........
Waca nganti wareg..
Celakanya bagi TKW di Hongkong, mereka selingkuh bahkan nikah dengan sesama jenis ( aku baca di Radar Banyumas) tanggalnya saya lupa tapi kira-kira sebulan yang lalu. sempat diposting juga oleh salah seorang MPer di Hongkong. CILAKA MBOK
BalasHapusYang paling sedih kan gini wor..
BalasHapusSudah tau selebritis itu gaya hidupnya ga beres. Tipi sekarang malah menjadikan ketidakberesan itu sebagai komoditas untuk mengeruk keuntungan. Padahal apa yang muncul di tipi paling gampang diikuti oleh penonton sampai ke tingkat anak-anak. Apalagi yang ABG, asal seleb idolanya berbuat apa, tanpa pikir panjang langsung diikuti. Menjadi bobrok malah jadi kebanggan.
Kalau jaman dulu Whitney Houston, Natalie Cole, Nikka Costa, Diana Ross, bener-bener ngejual suara, tapi kebanyakan vokalis cewek sekarang jadi jual bodi. Tengok saja sederatan biduan fave remaja macam Britney Spears, Christina Aguilera, Shakira, Pink, Kylie Minogue, J-Lo (Jennifer Lopez), Destiny’s Child, Atomic Kitten pada berlomba pamer aurat. Bahkan grup instrumentalia macam Bond aja merasa ‘wajib’ menunjukkan keseksian tubuhnya. Nggak terkecuali duo vokalis yang beranjak dewasa M2M mulai ikut-ikutan seniornya pake busana nyablak. Ya kebanyakan dari mereka adalah penganut aliran moderat, alias modal dengkul dan buka aurat. Amit-amit deh, meskipun imut-imut!
Tahu Eminem kan? Nah, si bocah bengal yang lihai nge-rap ini udah dicap sebagai public enemy masa kini gara-gara lirik-lirik lagunya yang kasar dan meghujat banyak kalangan, termasuk ibunya sendiri. Di New Zealand, para distributor kaset diancam denda jika menjual album Marshal Mathers pada anak-anak di bawah usia 18 tahun. Oktober 2000, Jaksa distrik Ontario Kanada, melarang show Eminem di SkyDome setelah seorang wanita memprotes lirik lagunya yang bertentangan dengan undang-undang antikebencian di sana.
Bukan hanya orang lain yang memprotes dan menggugat doi, ibunya sendiri juga menggugatnya sebesar 10 juta dolar, karena lirik lagunya ada yang melecehkan sang ibu. Duh, Eminem belum pernah denger cerita Malin Kundang sih ya!
Salah siapa anak jadi begini..? Inilah efek dari keluarga yang berantakan. Selalu anak yang kadi korban. Saat anak menjadi dewasa, diapun akan melakukan hal yang sama dengan pengalamannya dulu. Selingkuh dan selingkuh...
Kaya multilevel marketing ya...?
Ya getho kang..
BalasHapusUrusan seks bebas juga adalah jajanan sehari-hari kaum seleb. Emang sih yang bukan seleb juga banyak. But, karena mereka nggak terkenal, akhirnya dianggap biasa. Tapi perjalanan kisah-kasih kaum seleb adalah daya tarik. Britney dan Justin Timberlake adalah contoh seleb muda yang doyan ngesek bebas. Justin Timberlake setelah putus dari Britney pernah ngomongin soal Britney. Kata Justin, Britney sudah tidak ‘selugu’ pengakuannya. Itu pula sebabnya Britney ngotot mengajak Justin menikah dalam usia muda. “Aku nggak mau,” kata Justin.
The Sun melaporkan pembicaraan antara Justin dengan teman seperjalanannya dalam sebuah penerbangan Atlanta-Los Angeles. Si teman yang menolak dibeberkan identitasnya itu mengulang perkataan Justin. Katanya, "Everyone thinks she is still a virgin but that is a joke. She lost her virginity a while ago — and I should know." Waduh!
Ya, demikianlah kehidupan para seleb dunia. Nggak Barat, nggak Timur, semuanya sulit untuk mengendalikan diri. Khususnya soal freesex ini. Termasuk hmmmmmmm.... brengsek lah...
Celaka dua belas memang. Sialan...!!!
Tapi mbalek ke masalah seleb ya..
Apakah mereka itu bener-bener cuma memikirkan dunia semata tanpa memikirkan kalo kehidupan mereka juga jadi bibit kebobrokan mental bangsa. Mikir dong.. Jangan sampe kelakuan bejatmu diikuti banyak orang. Sadar dong Mbak dan Mas kita yang jadi seleb, bahwa kelakuan buruk Anda akan ditiru orang. Jangan bangga kalo ditiru. Malah berbahaya lho. Sekarang aja nggak sedikit remaja yang ber-pearcing ria. Nggak laki, nggak cewek, semuanya sama-sama dipearcing. Kebiasaan di-piercing alias tindik, dibawa oleh gerombolannya Bon Jovi. Nggak cewek nggak cowok, semuan bertindik. Mulai di telinga, lalu pindah ke hidung, bibir malah ada juga yang nekatz nge-pearcing di lidah. Terakhir, pusar juga di-pearcing alias ditindik. Kayak Agnes 'Dini' Monica yang nge-pearcing di Amrik. “Di Amrik, pearcing lebih steril, jarum dan obatnya masih disegel. Penindiknya pun memakai sarung tangan, jadi hati-hati banget,” kata si pelantun theme song sinetron Pernikahan Dini. Itu juga buah dari ‘keteladanan’ para seleb. Memalukan!
Itulah fenomena dunia modern..
BalasHapusPadahal, agama kita mengajarkan sikap untuk berhati-hati dalam berperilaku. Soalnya, kalau perbuatan buruk kita sampai diikuti orang lain maka kita juga ketiban pulungnya. Sabda Nabi saw.: "Siapa saja yang mencontohkan perbuatan yang baik kemudian beramal dengannya, maka ia mendapat balasannya (pahala) dan balasan serupa dari orang yang beramal dengannya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan siapa saja yang mencontohkan perbuatan yang buruk kemudian ia berbuat dengannya, maka ia mendapat balasannya dan balasan orang yang mengikutinya tanpa mengurangi balasan mereka sedikitpun," (HR Ibnu Majah)
Bayangkan kalau seorang seleb berbuat sesuatu yang jelas maksiatnya, gonta-ganti pacar, selingkuh, freesex, narkoba, kemudian diikuti oleh ‘jama’ahnya’ yang berjumlah ribuan, sebesar apa dosa yang harus ia tanggung. Nggak kebayang juga kalau yang mengikuti contoh itu mencapai jutaan orang, wah berapa besar dosa yang melekat pada sang seleb. Ngeri membayangkannya. Jangan sampai lah kamu ikut-ikutan begitu ya?
Kita bisa tidak sih minta supaya pemerintah ‘menertibkan’ (baca: memberi sanksi) mereka yang terlibat. Apa akan selalu mentok pada kata Hak Asasi Manusia..?
Mumet lah..
di Indonesia, Wanita cantik ya Dian Sastro...
BalasHapus:)