20 Mei 2009

Aku dan Orang Ketiga

"Kamu suka nulis. Tulisan kamu kadang tajam. Tapi kenapa kamu ga mau belajar jadi penulis atau kritisi seni di pameran...?

Itu pertanyaan yang sering aku terima dari orang-orang di dekatku. Salah satu alasannya, penulis lebih menguntungkan daripada menjadi seniman atau galeri. Begitu katalog dicetak, penulis langsung bisa terima honor. Sedangkan seniman dan galeri masih harus berharap-harap cemas apakah karya yang dipajang bakal laku atau tidak.

Buatku ini bukan sekedar mau atau tidak mau saja. Tapi banyak kompleksitas yang harus aku cermati, karena kasusnya berbeda.

Aku suka ngeblog karena memang dari dulu aku suka menulis. Segala persoalan hidup aku larikan ke tulisan mulai dari sekedar kertas dan spidol, mesin ketik sampai kini kita mengenal blog. Buatku itu arena pelarian yang paling aman daripada aku lari ke hal yang negatif.

Untuk ngeblog aku tak pernah punya beban karena itu ajang pelepasan beban. Aku menulis untuk diriku sendiri. Terserah orang mau bilang apa, asal sudah tegang aku harus segera ejakulasi dengan bahasa tulisanku. Kalo suka silakan baca, ga suka silakan klik tombol close. Ga susah kan..?

Sedangkan untuk menulis kritik seni atau belajar menjadi kurator, paling tidak aku harus memikirkan tiga hal.

Satu...
Di situ ada aku, pikiranku dan perasaanku. Aku harus bisa suka dengan tulisanku sendiri dengan segenap apa yang ada dalam diriku tentang sebuah karya seni.

Dua...
Ada aku dan pihak kedua disitu. Aku harus bisa merasa pas dengan pikiranku dan orang-orang seperti seniman, kurator, kolektor, galeri serta pihak-pihak yang berkecimpung di bidang seni sehingga tidak merasa aneh dengan pemikiranku.

Ketiga...
Ini yang paling sulit. Aku dan orang ketiga ada disitu. Akan terasa sekali betapa sulitnya menggambarkan, menelaah, mengoreksi dan mengevaluasi sebuah karya seni dengan pikiranku agar bisa diterima dengan ringan dalam pikiran dan perasaan orang awam.

Untuk yang pertama mungkin aku tidak merasa bermasalah. Yang keduapun sepertinya lebih mudah untuk dilakukan dengan relatif mudah. Tapi dengan orang ketiga, membayangkan saja aku sudah merasa berat.

Jadi biarlah kurator dan kritikus seni saja yang melakukan itu sebagai lahan penghasilan. Aku sudah cukup enjoy menjadi kuli di galeri ini.

Alasan klise.
Aslinya males nulis serius dan nyari bahan refrensi kesana kemari...
Hehehehe...

Ilustrasi "Bukan Tokoh"
Karya Lulus
Tujuh Bintang Art Space

3 comments:

  1. hai salam kenal

    ngeblog emang mengasikan

    BalasHapus
  2. walau sekedar nyampah, tetap saja asiiik....

    BalasHapus
  3. Lebih teman pasti lebih baik, klo lebih cepat ... (belum terbukti) lebih baik juga...

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena