30 April 2013

Anomali Bahasa di Cilacap

Tunggul Buta dari kejauhan
#Bimbingan Orang Tua

Jurnal ini lumayan panjang dan menyebalkan. Kalo takut kebawa mumet, silakan dilewat saja...


Sudah sejak lama aku tertarik dengan keragaman bahasa di wilayah Cilacap sampai kuanggap sebagai anomali. Fenomena ini aku rasakan setelah melihat ada perberbedaan dengan daerah lain yang perubahan bahasanya terjadi secara bertahap.

Perhatikan saja pola perubahan bahasa dari Jawa Timur sampai Cilacap dan dari ujung Jawa Barat sampai Cilacap. Tidak ada peralihan drastis dan selalu memiliki daerah antara. Seperti bahasa Jawa Jogja ke Jawa Banyumasan memiliki bahasa transisi di daerah Kedu dimana dialek masih ikut ke Jogja namun kosa kata Banyumasan semacam inyong sudah masuk.

Di Cilacap perubahan bahasa terjadi begitu ekstrem tanpa batasan geografis yang mencolok. Banyak daerah yang hanya dibatasi pesawahan bahkan jalan atau selokan kecil tapi sebelah pakai bahasa Jawa dan sebelahnya lagi berbahasa Sunda. Sepintas tak kelihatan memang. Namun bila kita membaur akan terasa keanehan itu karena seringkali ada dua orang yang satu ngomong Jawa satunya Sunda tapi nyambung.

Sekian lama aku mencari literatur kebanyakan mentok di penelitiannya W.J Van der Meulen, sejarahwan asal Belanda yang menetap di Jogja. Dimana sejarah wilayah seputaran Gunung Slamet tak lepas dari kerajaan Galuh Purba di abad ke 3 sebelum masehi yang batas kekuasaannya meliputi wilayah dari Cirebon, Ciamis, Kebumen, Purwodadi, Batang dan sekitarnya.

Kerajaan Galuh Purba menjadi cikal bakal berbagai dinasti yang berkuasa di Nusantara. Tak terlalu salah bila dikatakan bahasa Banyumasan merupakan akar budaya Jawa tertua. Namun hanya itu yang dapat ditelusuri sementara fenomena peralihan bahasa secara drastis belum aku temukan.

Jadinya aku pakai metodenya Van Der Meulen dimana penelusuran sejarah dilakukan melalui legenda, mitos atau cerita rakyat yang saling berkaitan dan bisa ditarik benang merahnya.


Wilayah Galuh Purba - image credit banjoemas.com


Salah satu nya dari Jangka Jayabaya. Di bait 164 menyebutkan kalimat nugel tanah Jawa kaping pindho. Memotong tanah Jawa untuk kedua kalinya bisa berarti pulau Jawa sebelumnya pernah dibelah. Atau dulunya terbelah lalu bersatu untuk kemudian akan dibelah untuk kedua kalinya.

Ini ada kaitannya dengan legenda masyarakat seputaran gunung Slamet, dimana gunung tersebut dipercaya sebagai penjaga keselamatan tanah Jawa. Mitos itu menyebutkan suatu saat gunung Slamet meletus, tanah diantara sungai Comal sampai Losari, antara sungai Serayu sampai Citandui akan hilang dengan bersatunya laut Jawa dan laut kidul.

Mitos lain tentang daerah bernama Cilongkrang, masih di wilayah Cilacap. Berasal dari kata ci dan longkrang yang artinya air dan celah. Melihat kontur wilayahnya, daerah tersebut berbentuk lembah sempit memanjang seperti celah namun tidak ada sungai di tengahnya. Bila kita pakai metodologi Van der Meulen yang juga menelusuri sejarah melalui nama daerah, bisa jadi di masa purba wilayah tersebut memang ada sungai atau air dalam jumlah besar.

Celah Cilongkrang itu diapit dua baris pegunungan yang dinamakan Gunung Kelir dan Tunggul Buta. Mitosnya Gunung Kelir merupakan tempat menyembunyikan perahu emas yang suatu saat akan bersatu dengan Tunggul Buta. Kelir itu sendiri artinya layar dan Tunggul Buta bisa diartikan tonggak raksasa. Bersatunya kedua gunung tersebut bisa diartikan sebagai merapatnya perahu layar ke tonggak raksasa sebagai dermaganya.



Peta Jawa abad ke 18 (tambahan dari Mang Maya) - credit to Wikipedia


Ada benang merah yang bisa ditarik dari mitos-mitos tersebut dimana pulau Jawa dahulu pernah terpisah dan suatu saat akan kembali dipisahkan dengan tenggelamnya wilayah Cilacap. Belum bisa dipastikan secara ilmiah karena cerita rakyat itu berada di daerah samar untuk diterjemahkan antara pengartian secara harfiah dan pemaknaan secara filsafat.

Kemudian...
Apakah perubahan bahasa secara ekstrem di wilayah Cilacap ini merupakan warisan selat purba yang memisahkan pulau Jawa..?

Ada yang berkenan diskusi..?



Intinya
Sekedar berwacana tentang kearifan lokal daripada mumet baca berita politik saat ini. Sekali lagi ini tentang budaya dan tak perlu dibawa ke sisi lain apalagi religi...



Read More

29 April 2013

Peluang Bisnis Baru


#Bimbingan Orang Tua

BBM bersubsidi mau dibuat dua harga. Bensin untuk kendaraan umum dan sepeda motor harganya tetap Rp 4500, kendaraan pribadi Rp 6500 dan dijual di SPBU yang berbeda. Sepintas indah bener itu, bos...

Dipikirnya Indonesia itu cuma Jawa doang kali. Ga mikir seperti di Kalimantan yang SPBU satu kabupaten satu. Jarak antar SPBU bisa 50 kilo itu pun lebih sering tutup karena stoknya kosong. Solar datang besok pagi saja sudah harus markirin kendaraan di antrian sejak sore hari.

Belum lagi disini angkutan air masih mendominasi. Pasti repot pengawasannya biar tidak salah sasaran. Dibedain menurut tipe kendaraan juga sulit karena masyarakat umum banyak yang pakai speedboat sementara perusahaan tambang masih banyak yang pakai perahu kelotok. Belinya pun pake jeliken karena ga mungkin bawa perahu ke SPBU.

Memang belum jelas mau beneran direalisasi apa engga. Namun andai kata penguasa negara memaksakan, daripada demo main bakar-bakaran mendingan kita ambil positifnya saja. 

Ada peluang bisnis yang lumayan menggiurkan dengan cara beli bensin pakai sepeda motor seharga Rp 4500 lalu dijual ke kendaraan pribadi dengan harga Rp 5500. Angka keuntungan 20% itu sangat besar, bos...

Asumsikan saja kita pakai sepeda motor laki dengan kapasitas tangki 10 liter. Sehari beli bensin 10 kali berarti potensi keuntungan per hari 100 ribu. Per bulan 3 juta bukan nilai yang kecil.

Mau dapat lebih banyak, gunakan saja keuntungan bulan pertama untuk ambil motor baru secara kredit. Atau sekolahkan sertifikat tanah untuk beli angkot bekas biar sekali kulakan bisa 40 liter. Sehari belanja 10 kali, diatas kertas dalam sebulan bisa dapat keuntungan 12 juta. Asyik ya..?


Antri sejak sore tanpa kepastian besok kebagian atau tidak...


Tidak perlu terlalu muluk-muluk menjadi kaya raya
Jalanin saja bisnis ini barang setahun
Dijamin negara ini makin bangkrut...



Intinya
Sekedar mengambil hikmah dari musibah
Siapa berminat..?


gambar dari google


Read More

28 April 2013

Tanpa Iklan


#Semua Umur

Apa yang aku suka dari browser Firefox dan Chromium..? 

Salah satunya karena browser tersebut support add on atau extension berjudul Adblok Plus.

Adblock Plus adalah browser extension bikinan kelompoknya Wladimir Palant yang berfungsi untuk mengusir iklan dari halaman browser. Bisa juga untuk memblok widget flash atau image yang tidak dikehendaki.

Terus terang aku suka empet ketika buka halaman yang penuh tempelan. Mending kalo iklan itu pakai gambar statis.  Banyak yang pergunakan animasi gif bergerak atau tulisan berwarna mencolok berkedip-kedip bikin sakit mata.

Bukan cuma blog pribadi saja, Detikcom pun dulu pernah lupa diri memenuhi halaman beritanya dengan iklan sementara informasi yang disampaikan cuma seupret. Untung sekarang sudah tidak lagi.

Dengan Adblock Plus masalah itu bisa diatasi. Selain browsing lebih nyaman, bandwidth juga lebih hemat khususnya buat yang internetnya pake kuota karena flash player pun bisa diblokir.


Halaman tanpa dan pakai ABP


Cara instalnya mudah. Buka saja websitenya Adblock Plus di alamat adblockplus.org

Klik tombol instal berwarna hijau dan tunggu beberapa saat sampai downloadnya selesai lalu instal. Secara default, Adblock Plus sudah memasang filter subscription secara otomatis. Filter subscription adalah daftar alamat iklan yang diblokir. Secara rutin diperbaharui mengikuti perkembangan. Extension terinstal akan secara berkala mengunduh data terbaru dari subscription list langganan.




Untuk menambah subscription list, tinggal klik tombol add. Untuk mengurangi klik tanda silang merah. Tak perlu berlangganan terlalu banyak karena akan memberatkan browser. Aku sendiri selalu pakai EasyList+ABPIndo dimana iklan-iklan dari website berbahasa Indonesia sudah dicover.

Tidak semua iklan masuk list tersebut. Namun Adblock Plus kasih alternatif untuk memasukan secara manual. Kalo di Firefox, waktu kita buka flashplayer misalnya di sudut widgetnya akan muncul tulisan Block transparan. Klik saja itu maka playernya akan hilang dan datanya tersimpan di browser. Sehingga tidak akan muncul lagi saat kita buka halaman yang sama di lain waktu.




Untuk Chrome, logo ABP muncul di address bar sebelah kanan. Klik saja logo tersebut dan akan muncul Easy Create Filter. Setelah itu geser kursor ke arah obyek yang akan diblokir dan ditandai dengan kotak berwarna kuning transparan. Klik saja obyek yang dikehendaki. Akan muncul kotak dialog widget yang akan diblok. Kalo yakin klik OK.

Obyek yang sudah diblok bisa dibuka lagi dengan menghapusnya dari daftar blacklist. Adblock Plus juga bisa didisable kapan saja bila diperlukan.

Masalah tetap ada walau tidak banyak. Salah satunya di blognya Elsa Yellow Life. Musik yang dipasang sebenarnya asik, tapi seringkali tak sesuai mood. Mungkin beliau memasang music player langsung dalam template - bukan di widget - sehingga kalo di blok, halaman jurnalnya ikut lenyap dari pandangan. Jadinya sebelum buka blog tantenya Dija, aku sudah siap-siap pencet tombol mute daripada terjadi tawuran di speaker.

Masalah lain aku temukan di blog Info Saja nya pak Abed Saragih. Kayaknya beliau memasang iklan di footer. Iklan itu memang tak tampak, tapi sepertinya frame nya tidak hilang dan menghalangi tombol publish. Semula aku pikir browserku error. Sudah ngetik panjang lebar komentarnya tidak bisa di poskan. Beberapa kali halaman direfresh lalu ketik ulang masih sama saja sampai misuh-misuh tanpa sadar.




Sudah mau mutung nutup halaman beliau, baru ketauan ada tombol close kecil di ujung frame transparan tersebut. Klik itu, bisa deh komentarnya dipublish. Atau halaman discroll ke atas sampai tombol publish nya berada di atas frame transparan juga bisa.

Kira-kira begitu ceritanya...
Semoga bermanfaat


Intinya
Adblock Plus memang bikin nyaman dan bebas mata sepet, tapi bakal dimusuhin pengiklan. Aku minta maaf buat teman yang blognya penuh iklan trus di situ aku komentar ga suka iklan. Habis di browserku kan ga keliatan...


Read More

27 April 2013

Awan di Pemakaman Uje


#Bimbingan Orang Tua

Sore ini, temen-temen pada ribut dengan beredarnya foto awan berbentuk orang tengah berdoa yang katanya terjadi saat pemakaman Ustadz Jeffry.

Menurutku ini menarik...
Bukan tentang awan atau pemakamannya. Melainkan fenomena sebagian dari kita yang begitu gampang dihebohkan dengan hal-hal semacam itu tanpa cross check.

Tadi aku memang tak banyak komentar karena belum tahu berita sebenarnya. Kemudian aku coba mencari beberapa data pendukung melalui Google dan menemukan beberapa hal.

Pertama tentang foto tersebut
Pemakaman orang sekaliber Uje, bisa jadi dihadiri oleh ribuan orang. Dari sekian banyak pelayat, rasanya tak masuk diakal bila fenomena awan tersebut hanya diketahui oleh satu orang. Apalagi posisi awan itu cukup tinggi kayaknya bisa dilihat dari seantero Jakarta. Aku cari-cari di Google, yang ada hanya foto itu saja dan tidak ditemukan foto senada yang memiliki sudut pengambilan gambar berbeda.

Kedua tentang pengunggah foto
Kebanyakan beredar dari hape ke hape, twitter dan beberapa website. Namun hasil pencarian Google tidak aku temukan foto itu dimuat di website berita. Kebanyakan dimuat di blog pribadi. Ada sih beberapa web yang domainnya dikasih embel-embel news. Namun dari bentuknya, aku yakin itu website milik perorangan yang khusus copas berita.

Penambahan kata kunci Kompas, Antara atau yang sejenisnya pun tidak menemukan hasil. Ada sih yang nyangkut di domain Detikcom. Tapi bukan dari bagian news, melainkan forum yang artinya diunggah secara bebas oleh anggota forum tersebut.

Asumsiku ini bisa juga salah. Karena foto itu baru beredar sore tadi, ada kemungkinan Google belum sempat mengindeksnya secara lengkap.

Kalaupun itu benar terjadi, fenomena kehebohan semacam ini tetap saja mengherankan buat aku. Paling tidak aku menemukan ketidakkonsistenan di sana. Saat gambaran awan aneh itu muncul pada peristiwa yang ada sangkutpautnya dengan keagamaan, banyak yang berdecak kagum mengatakan itulah tanda kebesaran Tuhan yang mengiringi umat shalehnya. "Subhanallah..!!"

Namun ketika bentuk awan dan peristiwanya menunjukan hal yang berlawanan, dengan gigih mereka menampik dengan kata tahayul dan sebagainya. "Cuma awan doang kok, mau berbentuk apapun cuma kebetulan semata..."

Mungkin akan ada orang yang mengatakan jurnal ini membelokkan akidah umat...

Terserah orang mau berpikir apa. Namun di mataku justru kehebohan semacam itulah yang bikin akidah rusak. Tak peduli itu bikin orang makin beriman, bila caranya seperti itu di mataku tetaplah sebuah penyesatan.

Mungkin ada yang masih ingat jurnal lamaku berjudul Cek Dong. Atau minimal pernah lihat foto seperti di bawah ini berikut narasinya




Banyak teman percaya bahwa itu benar-benar gedung bioskop yang runtuh gara-gara memutar film penghinaan terhadap nabi. Padahal itu foto dari gempa di Chili 2 tahun sebelumnya.

Sebelumnya pernah gempar dengan beredarnya foto yang katanya kekerasan terhadap muslim Rohingya. Padahal itu foto saat para biksu Budhha dari Tibet tengah membantu evakuasi korban gempa di China.

Menurutku ini penyesatan parah yang mencoba menyelewengkan arti kata solidaritas umat. Dakwah dengan cara menghasut, apakah itu sesuai dengan perintah Tuhan..?
Tuhannya ninimu dierag-erag..?

Kira-kira begitu...


Intinya
Kemajuan teknologi juga mempermudah orang menebar berita yang belum tentu benar. Tak perlu salahkan kemajuan jaman, karena teknologi juga memberi kita kesempatan untuk membuktikan keabsahan suatu informasi. Tak semestinya kita tergagap dalam euforia informasi sehingga begitu mudah klik share sebelum kita cari data pembanding.

Jurnal ini pun belum tentu benar. Aku tulis ini bukan untuk menghasut atau mencari kebenaran, melainkan sekedar ingin berbagi agar kita tidak selamanya gumunan dan mudah percaya pada pandangan pertama. Mohon maaf bila ada yang kurang berkenan...


NB.
Cara mengecek informasi dari foto, bisa dibaca di jurnal Cek Dong. Memang tidak bisa diandalkan 100%. Tapi dengan itu minimal kita telah berusaha mencari kebenaran. Dapat atau tidak itu sih urusan nasib...


------- Update 27 April 2013 15:04
Hasil pencarian lebih lanjut, aku nemu foto tersebut sudah diunggap orang di pesbuk pada tanggal 16 April dengan skrinsut seperti di bawah ini



Aslinya bisa dilihat disini

Case Closed..!!






Read More

26 April 2013

Foto Berdua


#Semua Umur

Ada yang nanya...
Aku sering pasang foto bersama anak-anak atau teman kerja, kenapa jarang posting foto berdua ibue Ncip..?

Memang iya sih
Foto bareng ibue cuma ada di jurnal jadul dan sekarang tak pernah lagi. Bukan apa-apa, aku memang ga punya lagi stok foto berdua dan itu beneran masalah teknis.

Dulu aku punya kamera saku yang ngejepretnya bisa pakai timer. Mau foto duaan tinggal pilih sudutnya, cari posisi buat naruh kamera, seting timer lalu action dan prettt...
#Praktis...

Gara-gara bosen kamera rusak mulu, sarana foto-fotoan praktis cuma hape ibue doang. Ini yang repot. Walau ada fitur timer, tapi susah ngatur posisi hape sesuai sudut yang diinginkan. Hapenya terlalu tipis ga bisa berdiri sendiri. Kadang nyoba diakalin pake batu tetap saja repot ngatur ganjalnya biar ga nyenggol layar sentuhnya.

Jalan kemana-mana selalu berempat, makanya cuma bisa foto gantian. Aku sama anak-anak atau ibue bareng Ncit Ncip. Mau minta tolong orang lain motoin juga serba salah. Nyuruh bapak-bapak atau ibu-ibu biar aman, seringkali hasilnya kurang memuaskan. Tak jarang malah sibuk ngajarin cara njepretnya sampai ga enak sendiri.

Di tempat wisata beberapa kali minta tolong mas-mas yang bawa DSLR. Aku pikir minta tolong beliau pasti cakep hasilnya. Eh, ga taunya malah motret pake kamera dia juga trus bilang, "mohon tunggu 5 menit saya cetak dulu fotonya, pak. Dua puluh ribu per foto mohon dibayar dimuka..."
#Dodol...

Lebih modol lagi waktu di Jakarta dulu. Maunya sih foto berdua bareng Tugu Monas. Orang yang dimintain tolong juga keliatannya pakar. Setengah jongkok kasih instruksi ini itu layaknya fotografer. "Mundur dikit, pak... Mundur lagi..."

Begitu jaraknya agak jauh, habis ngitung satu dua tiga bukannya motret malah ngacir bawa kabur kameranya...
#Semprul...

Alternatif lain untuk foto berdua sebenarnya ada. Kulihat Citra sudah akrab dengan hape ibue termasuk kameranya sampai memori penuh dengan foto mbek. Tapi ga tau ada apa dengan Citra. Kalo main-main sendiri, hasil jepretannya banyak yang bagus. Begitu disuruh motret aku bareng ibue, acting mesra berakhir dongkol sampai lemes tanpa terasa. 

Kalo dikomplen malah ngakak-ngakak...
#Anak iseng...




Intinya
Hal sepele pun kadang jadi tak mudah dalam kenyataan.
Harus ngutang kamera berikut tripod keknya...


Read More

Code Name


#Semua Umur

Edisi ribet...
Kalo takut mumet silakan dilewat saja...

Lagi donlot Ubuntu 13.04 Raring Ringtail yang baru saja rilis di tanggal 25 April ini. Nyomot file 801 MB artinya kudu bengong sekitar 1 jam. Timbang ngelamun tar kesambet, aku pengen cerita tentang nama-nama unik yang ditempelin ke setiap versinya.

Penyebutan code name selain kode versi, kayaknya sudah umum banget dipergunakan tak hanya untuk Ubuntu. Biasanya penamaan ini memilih satu hal yang spesifik sebagai ciri khas dan diurutkan mengikuti susunan abjad.

Contohnya di Android yang menggunakan nama makanan sebagai label. Penamaan ini baru dimulai pada versi 1.5 dengan nama CupCake. A dan B dilompati mungkin sengaja dialokasikan untuk versi sebelumnya.

Setelah itu namanya berlanjut menjadi Donut (1.6), Eclair (2.0), Froyo (2.2), Gingerbread (2.3), Honeycomb (3.0) lalu Ice Cream Sandwich (4.0) lalu Jelly Bean untuk versi 4.1

Mengikuti urutan abjad, desas desusnya Android versi 5.0 dan 5.5 akan menggunakan nama yang Indonesia banget. Yakni Ketupat dan Lemper....




Untuk Ubuntu lebih unik lagi. Terdiri dari dua kata dengan huruf awal sama dan menggunakan nama binatang. Ubuntu rilis dua kali dalam setahun setiap bulan April dan Oktober. Kode versinya diambilkan dari tahun dan bulannya. Seperti versi 12.04 berarti keluaran bulan 4 tahun 2012. Versi 12.10 berarti keluaran bulan Oktober tahun 2012 dan seterusnya.

Diawali dari versi 4.10 dengan nama Warty Warthog. Dilanjut sempat ngacak ke Hoary Hedgehog lalu Breezy Badger. Mulai versi 6.06 Dapper Drake, selanjutnya urut abjad ke Edgy Eft, Feisty Fawn, Gutsy Gibbon, Hardy Heron, Intrepid Ibex, Jaunty Jackalope, Karmic Koala, Lucid Lynx, Maverick Meerkat, Natty Narwhal, Oneiric Ocelot, Precise Pangolin, Quantal Quetzal  dan yang terbaru dinamakan Raring Ringtail.

Nama selanjutnya kayaknya ga terlalu susah. Entah kalo sudah nyampai awalan X. Ada gak binatang yang huruf awalnya X. Masa dikasih nama Xuntilanax Xixixixxx...?

Ada usulan..?


Intinya
Sekedar mengisi waktu luang doang
Tapi untung namaku tidak dikenal oleh relawan Ubuntu
Sehingga versi 13.04 ini tidak dinamakan Ubuntu Rawin Rubesh...
#Emangnya aku binatang..?



Read More

25 April 2013

Instal Line Messenger di Ubuntu

#Bimbingan Orang Tua

Dasar si bebek...
Abis bikin jurnal tutorial, begitu banyak yang nanya-nanya malah uring-uringan. Kenapa ga ikutan kaya orang lain yang blognya khusus tutorial tapi suka cuek dengan komen masuk. Apalagi yang bersifat pertanyaan teknis. Kadang cuma dijawab "terima kasih kunjungannya..."
#Dodol..


Beban tanggung jawab itu yang bikin aku seringkali males nulis tutorial. Tapi demi temen, kali ini aku ceritain pengalaman pribadi deh. Sekali lagi cuma pengalaman, bukan tutorial...


Maraknya aplikasi android, sementara aku ga punya gadget ber-OS itu memaksaku instal emulator di laptop. Emulator android yang aku pake adalah BlueStacks, mengikuti apa yang diajarkan si Bebek.

Namanya emulator itu tidak bakalan sempurna sebagaimana aslinya. Ini yang sering tidak dipahami oleh sebagian user. Sehingga ketika ada masalah suka bikin repot penulisnya. Aku coba instal di laptop HP430 dengan OS Windows 7 Ultimate 64bit, aplikasi semacam Whatsapp, Facebook, Twitter berjalan lancar. Tapi untuk WeChat dan Line selalu crash.

Beruntung Line mengeluarkan aplikasi versi PC sehingga bisa instal langsung di Windows. Donlot saja langsung di websitenya Line lalu instal sebagaimana umumnya.

Yang perlu diingat, Line versi PC ini tidak bisa dipakai untuk SignUp. Mendaftarkan dirinya harus di hape android dengan memasukan nomor hape berikut email. Akun email ini yang nantinya digunakan untuk login ke Line versi PC.

Pendaftaran email ini pun harus dilakukan di hape android. Walau Line versi Java juga ada, fasilitas memasukan alamat email tidak aku temukan. Entah untuk versi Blackberry atau iPhone aku belum coba. Aku sendiri daftarnya lewat Line di BlueStacks. Kalo cuma daftar doang masih bisa dan belum sampai crash.




Tutorial instal Line di PC versi Windows aku lihat bertebaran di Google. Yang butuh panduan silakan cari sendiri. Berbeda dengan cara instal Line versi PC di Linux, jarang banget artikelnya. Repotnya aplikasi ini tidak bisa diinstal secara langsung menggunakan emulator Wine.

Aku nemu tutorial ini di Solutions4Linux

Kemudian coba instal di laptop HP430 dengan OS Xubuntu 13.04 beta 2 64bit. Syarat utamanya di Ubuntu kita sudah terinstal Wine. Kemudian buka terminal lalu masukan perintah-perintah dibawah ini


#!/bin/bash
mkdir line_tmp
cd line_tmp
wget http://dl.desktop.line.naver.jp/naver/LINE/win/LineInst.exe
7z x -y LineInst.exe
inode1=$(ls -ilab | awk 'FNR == 4 {print $1}')
inode2=$(ls -ilab | awk 'FNR == 6 {print $1}')
find . -inum $inode1 -exec mv {} LINE \;
find . -inum $inode2 -exec mv {} resources \;
mv ./resources/res ./LINE
mv ./LINE ../
cd ..
rm -R line_tmp



Kalo sebelumnya sudah donlot installernya, berarti perintah baris kedua sampai keempat bisa dilewati untuk menghemat benwit. Bikin saja folder di home dengan nama line_tmp kemudian installernya masukan disitu.

Pada proses instalasi yang aku lakukan muncul error sebagai berikut :





Abaikan saja dan lanjutkan sampai selesai. Buka folder LINE di home lalu klik dua kali pada file Line.exe. Di laptopku muncul error begini :





Abaikan juga dengan klik tombol close lalu aplikasi Line Messenger pun terbuka dan silakan login dengan alamat email yang sudah didaftarkan.

Tidak ada perbedaan cara penggunaan dengan Line versi Windows. Tetap enteng tidak seberat Whatsapp pake BlueStacks juga belum pernah terjadi crash.

Sedikit beda hanyalah tombol minimize / close yang biasanya ada di bagian atas aplikasi. Di Ubuntu tombol itu tidak kelihatan. Untuk meminimize cukup klik aplikasinya di taskbar. Kalo mau menutup, juga melalui taskbar pakai klik kanan kemudian pilih close

Satu lagi kekurangannya. Apabila aplikasi tertutup program lain misalnya browser, saat ada pesan masuk kadang notifikasinya tidak muncul. Tidak ada taskbar berkedip-kedip seperti di Windows sehingga perlu diperiksa sesekali kalo-kalo ada pesan baru.


Kira-kira begitu yang aku alami saat menginstal Line Messenger di Linux Ubuntu. Spesifikasi perangkat dan versi Operating System berbeda mungkin akan beda pula ceritanya. Silakan dicoba-coba sendiri bila menemukan masalah.

Semoga bermanfaat...




Read More

Citra Sekolah

#Semua Umur

Sekarang...
Telpon Citra selalu membangunkanku tiap pagi, "ayah... Tita koyah duyu engga nangis..."

Pamitannya sih bener. Tapi embel-embel engga nangisnya ga pernah ketinggalan.

Kata gurunya, hari pertama masuk si Ncit sempat nangis. Mungkin asumsi Ncit sebelumnya yang namanya sekolah itu main perosotan. Begitu masuk disuruh baris-berbaris langsung ngambek dia.

Malemnya aku bilang ibue, kalo ga mau berangkat lagi jangan dipaksain. Dan katanya, "boro-boro ga mau sekolah, waktu dijemput juga ga mau pulang. Giliran disuruh masuk ruang makan aja, ribut minta pulang..."

Citra memang sulit kalo disuruh makan. Jajan atau ngemil pun susah. Susunya saja yang boros sampai mbahnya geleng kepala anak 2 tahun anggaran buat susu ga cukup 2 juta sebulan. Makanya ketika rewel minta sekolah, aku okein saja dengan harapan dia mau belajar makan kalo rame-rame.

Soal pergaulan aku ga kawatir. Si Ncit anaknya supel dan mandiri. Apalagi kalo temennya kecil-kecil relatif lebih aman. Biarpun suka berantem, dia sukanya nonjok anak yang lebih gede. Di lingkungan rumah pun lebih banyak gaul sama teman cowok daripada teman yang sebaya.

Yasudah lah, nduk...
Selamat sekolah saja, biarpun kata ibue ada yang meleset dari bayangan. Dulu mikirnya bisa lebih leluasa beres-beres rumah saat Ncit sekolah. Ternyata malah lebih repot karena si Ncip jadi rewel ga punya teman bermain.

Trimak-trimakno nasibmu deh, bu...
Heee...


Intinya
Niat dan kesempatan saja tak cukup untuk mewujudkan suatu keinginan. Harus dipikirkan juga masalah yang bakal muncul dari kenyataan yang meleset dari bayangan semula. Karena sudah jadi kepastian hidup, saat satu masalah selesai pasti akan menyeret satu masalah baru...


Read More

23 April 2013

Dear Diary


#Semua Umur

Dear Deary...
Sepotong kata ngetren di dekade 90-an yang kini sudah tenggelam entah kemana.

Kemajuan jaman telah membawa perubahan termasuk perilaku manusianya. Kertas dianggap jadul dan beralih ke gadget elektronik. Curahan perasaan yang dulu selalu disembunyikan di bawah bantal kini tak lagi afdol bila tidak diketahui banyak orang.

Penghayatan saat patah hati pun turut berubah. Dulu biasanya membakar surat cinta atau buku harian. Sekarang kayaknya belum pernah dengar orang bakar hape gara-gara putus cinta. Paling banter klik unfollow putusin pertemanan tapi masih suka ngintip status mantannya. Move on yang ga konsisten...

Lebay tingkat tinggi itu yang membuatku sesekali doang membuka jejaring sosial. Biarpun hak setiap orang ngomong apa saja, tapi tetap saja empet saat baca status teman yang ditujukan ke pasangannya, "jemput sekarang ya, cyiint..."

Kayaknya jaman kian canggih telah membuat orang lupa caranya nelpon atau sms...

Beberapa teman pernah mengeluh tentang melorotnya moral anak sekarang. Mungkin teman melihat itu cuma dari sepinya tempat ibadah dari anak muda. Dia tidak melihat kenyataan bahwa anak sekarang lebih suka berdoa atau dakwah di pesbuk. Tak salah rasanya si Mark Zukacebog memindahkan Tembok Ratapan dari Jerusalem ke pesbuk.

Blogger lebay pun banyak. Tak kurang-kurang yang isinya meratap-ratap seperti besok mau kiamat, sementara di sebelahnya mendayu-dayu bermain kata romantis. Namun jumlahnya tak sebanyak di jejaring sosial. Itu salah satu alasan kenapa aku lebih suka eksis di blog. Dimana pertemanan lebih banyak dipengaruhi oleh isi kepala yang tercurah dalam jurnal. Bukan sekedar liat foto lalu klik add...



Intinya
Kira-kira begitu kenapa blog yang aku pilih sebagai buku harian
Walau tidak lagi pakai pembuka dear diary...


NB
Maap belum bisa banyak gaul seperti biasanya


Read More

21 April 2013

Kontroversi Kartini


#Bimbingan Orang Tua

Setiap 21 April, Kartini menjadi topik rutin baik itu yang pro maupun kontra. Aku sendiri menganggap ini menarik, karena kita bisa berwacana dengan dua wawasan yang berlawanan arah. Sayangnya fanatisme membabi buta ala Indonesia Raya masih saja belum hilang dalam benak sebagian dari kita. Sehingga wacana menarik ini jadi menyebalkan di akhirnya.

Secara pribadi, aku cenderung percaya bahwa Kartini memang hanya boneka Belanda sebagai alat propaganda politik etis. Dimana saat itu Belanda kehilangan pamor di daerah jajahan dan berusaha meniru Inggris yang lebih maju dalam hal memakmurkan koloninya.

J.H. Abendanon dengan posisinya sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda dengan mudah mendapatkan dukungan media massa untuk mempublikasikan buku kumpulan surat-surat Kartini itu secara besar-besaran. Sayangnya surat-surat asli Kartini tidak bisa dilacak keberadaannya sehingga memunculkan kontroversi bahwa sebagian isi buku tersebut adalah rekayasa.

Kartini dianggap alat propaganda bisa lebih terasa ketika sekolah Kartini dibangun dimana-mana bukan oleh keluarga Kartini melainkan oleh Yayasan Kartini yang didirikan oleh keluarga Van Deventer, tokoh politik etis. Pun penerbitan Kalender Raden Kartini mirip dengan propaganda caleg atau calon kepala daerah saat ini selagi musim kampanye.

Namun...
Apapun adanya itu hanyalah catatan sejarah. Tak perlu sampai berdebat kusir seperti yang bisa kita baca di kolom komentar beberapa media online antara yang pro dan kontra.

Kalo memang diskusi, kenapa bukan mencari titik tengah sebagai win win solution agar apa yang terjadi di masa lalu bisa bermanfaat di masa mendatang. Memperdebatkan perbedaan justru membuat kita melupakan esensi sebenarnya dari peringatan hari Kartini. Mengapa mereka tidak bahas ide-ide Kartini yang sesuai dengan kondisi saat ini lalu bersama-sama mengaplikasikannya secara damai..?

Seperti saat memperdebatkan ketidaksetujuan Kartini tentang poligami. Buntut-buntutnya malah jadi saling hujat antar agama. Aneh saja ada orang yang mengatasnamakan tuhan tapi ngomongnya kasar. Padahal salah satu isi surat Kartini menulis, "...agama harus menjaga kita daripada berbuat dosa, tetapi berapa banyaknya dosa diperbuat orang atas nama agama itu..."

Aku juga bisa melihat penyelewengan lain dari pola pikir seorang teman feminis. Dalam banyak hal dia sering menggunakan Kartini sebagai icon semangatnya. Namun dalam pergerakannya kadang terlalu frontal dan melupakan bahwa semangat Kartini itu berintikan pada perluasan hak dan pendidikan perempuan untuk kesejahteraan keluarga.




Skrinsut pola pikir teman itu bisa dilihat pada gambar di atas. Itu merupakan potongan dari jurnal 5 tahun lalu yang aku kasih judul Perempuan Sakit Jiwa.

Menurutku, perempuan itu tak perlu lagi menuntut kesetaraan karena kenyataan bicara bahwa perempuan itu diistimewakan. Misalnya di KRL  ada gerbong khusus wanita. Kalo minta disetarakan, berarti menuntut gerbong khusus itu dihapuskan dong..?

Perempuan bebas pergi kemana-mana pakai celana panjang, sementara laki-laki tidak ingin pakai rok. Cewek bisa bergandengan tangan atau saling cium pipi dengan sesamanya di tempat umum. Coba kalo cowok yang begitu..?

Selamat Hari Kartini...


Intinya
Perempuan itu istimewa
Memahami dan menghayati semangat Kartini secara benar akan menambah keistimewaan itu. Menuntut emansipasi berlebihan justru melenceng dari cita-cita Kartini dan membuatnya jadi simbol tanpa makna. 
Laki-laki dan perempuan diciptakan berbeda untuk menjadi partner yang saling melengkapi. Laki-laki memang kepala keluarga. Namun layaknya direktur fungsinya lebih banyak disisi aproval sementara konsep lebih banyak dikerjakan perempuan sebagai sekretaris. Jangan dilupakan bahwa senyum atau manyunnya sekretaris berpengaruh besar pada ditandatangani apa tidaknya proposal yang diajukan. 

Tak perlu ada rasa lebih tinggi atau rendah. Kalo memang bisa gantian apa susahnya sih. Toh kebanyakan laki-laki lebih mudah kalah tempur bila ambil posisi di atas dibanding bergaya woman on top.
Sekedar analogi...


Read More

20 April 2013

Kantor Kedua


#Semua Umur

Ada sebuah meja yang sudah bertahan beberapa tahun di teras belakang mess tanpa ada yang berani ganggu gugat. Meja itu teramat nyaman untuk bekerja. Menghadap hutan dan berudara segar tidak seperti ruang server yang sumpek dengan peralatan plus terlalu dingin karena AC memang tak boleh mati sedetikpun.

Kantor kedua adalah istilah saat ini. 
Dulu di sini lah aku ngantor selama setahun lebih. Awal datang ke site, aku sempat bengong dengan surat tugas sebagai IT tapi kerjaan yang ada sebatas betulin laptop error. Perkembangan selanjutnya malah kacau ketika kerusakan genset, kulkas sampai mesin cuci laporannya ditujukan ke mejaku.

Tak ingin nyasar profesi, aku usulkan pembangunan jaringan internet kecepatan tinggi dan sistem ERP untuk mendukung produktifitas perusahaan. Perlu waktu dua bulan lobi sana sini mulai dari tingkat supervisor sampai ke direksi sebelum akhirnya pembangunan networking disetujui secara bertahap.

Saat itu perusahaan baru saja belajar berjalan dengan fasilitas serba minim. Kamar yang idealnya untuk 4 orang pun diisi 6 sampai 8 orang. Tak kebagian ruangan kerja, aku minta ijin menjadikan teras belakang mess sebagai kantor. Hasilnya lumayan keren. Bulan pertama disitu, laptopku ilang dari laci.
#Semprul...

Buat kerja memang nyaman. Pandangan luas tak terkungkung tembok derita. Repotnya kalo kerjaan lagi numpuk dan maksa aku lembur sampai malam. Susah untuk kerja tenang karena teman-teman suka ikutan nongkrong di situ. Jangankan orang, babi hutan atau kuntilanak iseng juga suka nyamperin.

Masalah lainnya adalah nyamuk. Tiap sore selepas ashar sampai isya adalah jamnya nyamuk jalan-jalan. Aku diakalin dengan bikin api unggun kecil pengusir nyamuk. Sayangnya angin suka berubah arah sehingga teman-teman misuh-misuh karena asapnya masuk kamar semua.




Dari sekedar tempat ngetik di awalnya, makin lama kantorku semakin ruwet dengan peralatan switching seiring progres pembangunan infrastruktur sistem. Aku baru dapat ruangan ketika peralatan kecil banyak yang hilang dan server error kena tempias air hujan. Sejak saat itulah kantor bersejarah ini berubah menjadi kantor kedua.



Intinya
Minimnya prasarana bukan alasan untuk menurunkan kinerja. Tak punya kantor ekslusif seperti yang lain bukan alasan untuk merasa minder. Aku justru menganggap ini kantor paling nyaman dari semua kantor yang ada. Bahkan aku bisa menyombongkan diri kepada teman-teman dengan mengatakan biar aku cuma staf rendahan, tapi punya status sebagai pejabat teras...


Read More

19 April 2013

Kamar Baru


#Semua Umur

Hidup di mess bersama banyak orang memang penuh suka duka. Senengnya suasana jadi rame ga terasa banget kalo hidup jauh dari peradaban. Secara default untuk level manager ke bawah satu kamar diisi 4 orang. Sebenarnya memadai karena ruangannya cukup luas. Namun kadang susah juga kalo ketiban apes dapat teman sekamar yang jorok atau ngoroknya kaya buldoser kehabisan oli.

Beberapa bulan lalu aku sudah cukup nyaman dengan teman sekamar yang bisa kompakan dan mau gantian bersih-bersih. Memang ada pengurus yang bantu-bantu di mess. Tapi ada rasa ga nyaman kalo cuma beresin selimut atau nyapu kudu setiap waktu panggil mereka. Ga tega juga nyuruh-nyuruh cewek berstatus ABG bersihin ruangan dengan kancut bertebaran.

Namun satu persatu teman-teman keluar kamar karena mutasi atau pindah kerjaan. Beberapa bulan berjalan aku tinggal sendirian. Secara teori seharusnya lebih nyaman. Nyatanya tidak karena kamarku sering berubah fungsi jadi kamar tamu. Kalo ada orang yang butuh menginap sementara waktu pasti dimasukan kamarku. Repotnya kebanyakan dari mereka ga begitu peduli dengan kondisi kamar. 

Baru aku sapu atau rapihin sudah diberantakin lagi. Mungkin dipikirnya tidur di hotel kali. Bangun tidur langsung ngacir ninggalin selimut atau sampah begitu saja. Ditegur juga percuma orang mereka tidak menetap.

Sampai 2 hari lalu bos GA nyamperin dan bilang bingung juragan HRD baru yang mau datang ga mau tidur rame-rame. Beliau minta pendapat yang sebenarnya memintaku mengalah pindah dan kamarku yang akan dipake.

Soal pindahnya sih aku ga pikirin. Orang itu hak perusahaan dan aku pun sudah beberapa kali pindah kamar. Cuma rada dongkol saja selama 3 tahun disini baru kali ini ada orang baru yang begitu belagunya ga mau bareng orang lain.

Ga ada tempat lagi sementara aku tak boleh pindah ke mess di luar komplek sama ibu direktur, keputusannya aku ngungsi ke ruang sebelah yang selama ini jadi kantor IT. Sebagian barang-barang dipindahin ke gudang dan jadilah kantor paling keren buat temen-temen. Satu-satunya kantor di sini yang bisa kerja sambil tiduran di springbed.

Lihat saja di gambar, lumayan rapi kan kamarku yang baru..?

Anggap saja begitu buat menghibur diri. Soalnya kalo lihat sudut yang lain, minta ampun deh. Suara kipas server yang 24 jam tidak pernah mati jadi pengantar tidur. Dinginnya juga mantap karena pake AC 2 biji. Berisik alarm saat emergency atau mati lampu rajin memutus mimpi dan yang paling repot harus rajin bangun pagi sebelum teman-teman ngantor.





Intinya 
Nikmati sajalah...
Tak perlu dianggap jadi doktor yang mondok di kantor. Anggap saja tempat kerja yang keren dan nyaman seperti kantornya Google yang mirip tempat bermain untuk memancing kreatifitas karyawan. Dengan adanya tempat tidur di kantor, berarti perusahaan bisa lebih banyak menuangkan harapan kepada timku. Kan harapan itu selalu dimulai dari mimpi. Oleh karena itu, aku bisa banyakin tidur agar bisa bermimpi lebih banyak...



Read More

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena