11 April 2013

Mitos Ular Nagaraja


#Dewasa

Lagi nongkrong di teras belakang mess ada ular nyamperin. Karena paling ogah berurusan dengan makhluk melata itu, aku minta tolong orang lokal untuk mengusirnya agar tidak masuk.

Dari obrolan dengan orang asli sini setelahnya, aku bisa mengerti bahwa pemahaman tentang ular dan mitosnya tidak berbeda jauh dengan di Jawa. Misalnya tentang ular bila disakiti bisa mengenali pelakunya. Jika terbunuh, teman-temannya akan nyamperin untuk membalaskan dendam. Makanya bila terpaksa harus membunuh ular, eksekusinya musti dilakukan secara cepat di bagian kepala. Kudu langsung mati sebelum dia memanggil ular lain.

Kental berbau mitos memang. 
Namun aku punya teman aktifis komunitas yang kerjaannya meneliti mitos-mitos di masyarakat secara iptek modern. Salah satunya penelitian di goa Nagaraja yang terletak di pantai Selok Cilacap. Mereka tertarik dengan cerita tentang berkumpulnya ular-ular dari segala penjuru dalam waktu tertentu di goa tersebut.

Secara umum, daerah Selok Srandil memang sangat lekat dengan hal-hal berbau mistis yang menyangkut sejarah panjang kekuasaan negeri ini. Dimulai sejak jaman Majapahit dimana Gajahmada dipercaya menjalani masa pensiun sebagai pertapa di situ. Dilanjut saat Danang Sutawijaya alias Panembahan Senopati mengambil sejumput tanah sebagai syarat agar bisa membabat hutan Mentaok yang menjadi cikal bakal Mataram. Sampai masuk era modern, Soekarno dan Soeharto pun menjadikan gunung Selok sebagai tempat mengasah kemampuan spiritualnya.


Pantai Selok - image credit Detik

Kembali ke soal penelitian teman...
Mereka mendapatkan data, bahwa di tempat-tempat yang dikatakan angker, pada waktu-waktu tertentu ada pancaran frekuensi elektromagnetik di kisaran gelombang 28 kHz. Anehnya gelombang itu hanya ditemukan terbatas di lokasi angker dan tidak terdeteksi di luar wilayah itu.

Secara pseudoscience, mereka membuat kesimpulan bahwa berkumpulnya ular di goa Nagaraja ada hubungannya dengan kemunculan frekuensi misterius itu. Sedangkan menurut mitos yang berkembang di masyarakat, ular-ular itu sedang dikumpulkan oleh pejabat kerajaan laut selatan yang bernama Nyi Blorong.

Jadi ada 3 hal yang bisa ditarik benang merahnya. Pertama ular bisa mengenali orang yang menyakiti dan mengirimkan data tersebut kepada ular lain. Kedua, ada frekuensi 28 kHz misterius saat ular-ular berkumpul di gua Nagaraja. Dan terakhir tentang mitos Nyi Blorong.

Aku jadi mikir bahwa ular itu tak ubahnya CCTV yang berfungsi untuk merekam dan menyimpan data kemudian mengirimkan secara wireless menggunakan sinyal 28 kHz ke server laut selatan yang dikelola Nyi Blorong

Membunuh ular harus mati sekali pukul di bagian kepala, bisa jadi karena DVR dan transceivernya terletak di situ. Ini sama dengan strategi militer yang selalu menyerang fasiltas radar dan komunikasi dalam kesempatan pertama sebelum menyerang unit lainnya. 


Menuju Gua Nagaraja - image credit Sara Wijaya @ Mister Tukul TV7

Bila dihubungkan dengan keyakinan ala kraton Jogja yang menganggap Nyi Roro Kidul itu nyata, bisa jadi kerajaan Laut Kidul sebenarnya sekumpulan manusia ultra modern dengan kecanggihan teknologi kamuflase sehingga tidak bisa kita deteksi. Kita menganggap itu ghaib atau khayalan, karena memang teknologi kita belum sampai kesana. Ini sama dengan manusia tahun 80an mengatakan hape di film Startrex sebagai imajinasi sutradara semata.

Mantap juga bila benar seperti itu...



Intinya
Tak perlu dipikirkan terlalu jauh. Ini hanyalah pemikiran liarku yang bermodalkan praduga tak bersalah saja. Dianggap gila pun tak masalah karena itu hanyalah sebuah wacana. Yang jelas aku selalu tertarik dengan mitos atau cerita rakyat dan ingin menuangkannya kedalam logika modern...




86 comments:

  1. Mulai berulah lagi manusia sesat ini
    Sungguh mengherankan ketika hidup di abad modern dgn berbagai kemajuan teknologi kamu masih berpikir ala jahiliyah. Masih mending jika keyakinanmu itu berangkat dari kebodohan karena tinggal di tengah hutan belantara atau terpencil yang tak pernah mengenyam pendidikan. Ngaku terpelajar masih mempercayai takhayul bahkan mengajak orang lain apa yang lebih tepat selain kata laknat.
    Segeralah insyaf hai perusak akidah umat. Apa kamu akan menunggu kiamat datang?
    Semoga hidayah segera datang menghampirimu
    Na’udzubillahi minal kufri wasy syirki billaah

    BalasHapus
    Balasan
    1. ah elah pak anoman nyerobot petromax...

      pak...
      kan udah berulang kali aku ceritain dalam jurnal kalo aku ini tinggal di hutan. juga tentang kurang pendidikan wong stm saja tidak lulus.

      tentang tahayul dan sebagainya kita tidak semestinya main vonis karena ilmu itu senantiasa berkembang. sesuatu yang saat ini dianggap keajaiban suatu waktu bakal jadi hal biasa.

      seperti tentang isra. jaman dulu itu hanya bisa dipercaya dengan keimanan karena tak mungkin manusia normal bergerak begitu cepat dari makkah ke masjidil aqsa. saat ini perjalanan itu sudah bisa digambarkan setelah ilmuwan menemukan teknologi teleportasi. saat ini memang belum bisa implementasi. namun suatu saat sepertinya akan menjadi hal yang umum.

      soal aqidah itu urusan masing-masing orang, pak
      kita tidak berhak mengatur keyakinan orang lain karena kitapun tak mau dipaksa berkeyakinan lain. tuhan menciptakan manusia berbeda-beda itu untuk saling melengkapi bukannya untuk diseragamkan otaknya

      ya mohon maaf kalo aku memang sesat, pak
      biar tidak laknat, aku tak masuk islam wae po kepiye..?

      Hapus
    2. dua orang pinter bertemu nih.
      ndengerin aja ahh.

      Hapus
    3. Mas Rawins sering menyelipkan foto foto wanita cantik dalam beberapa postingannya di blog. Siap Lapor "bos besar"

      Hapus
    4. biar sedap dipandang
      kaya pak asep suka pasang gambar makanan enak
      bikin ngiler, tau..?

      Hapus
    5. Mas anoman sebaiknya kalo mau jentelmen jangan pake anoman yah, biar bisa diskusi gitu..hehe...

      Hapus
    6. mungkin bukan jentelman, om...
      tapi ledis...

      Hapus
    7. mas anonim itu ndeso banget ya
      kalau belum tahu juga jangan sok tahu

      Hapus
    8. eh sori anoman yg paling atas ya
      bkn atas ini dan yg ini

      Hapus
    9. haha balakurawanya nongol...

      Hapus
    10. wahahahhahahah, anonim anonim
      keyen banget komennya.

      mas pasha ungu.

      ketemu nyi roro kidul nggak???
      kalo ketemu minta nopennya yak?
      pengen aq ajak ngedate :D

      Hapus
    11. sekarang saatnya semua orang mengubah nama menjadi anonim. yukk??

      Hapus
    12. http://www.facebook.com/trykoen

      ini bagus untuk mengetahui keadaan jaman dahulu seperti apa yang terjadi.
      tapi kita jangan berfikir kebelakang, pikiran kita harus maju ke depan untuk masa depan manusia.

      Hapus
    13. WAH MAS ANOMAN MANUSIA PALING BENER YA... HEBAT BISA MENILAI ORG YG SESAT DAN TIDAK SESAT... TP SYG MASI DIIKUTI HAWA NAFSUNYA DLM MENILAI SESEORANG... SEANDAINYA MAS ANOMAN HIDUP DIJAMAN NABI MUSA, JGN2 PAS KETEMU NABI KHAIDIR JUGA DIANGGAP SESAT NIH, XIXIXIXIXI.... SUPER NIH EMG MAS ANOMAN :))

      Hapus
    14. saya sangat bersyukur dan bertrima kasih bynk
      kepada.MBAH RIJI atas bantuan no.ghoib/ritualnya“4D( 2661)`
      alhamdulillah benar-benar tembus~~~
      berkat bantuan MBAH saya bisa melunasi utang2 keluarga saya
      dan hanya rasa trimakasih yg tak terhingga yg bisa saya ucapkan kpd MBAH RIJI
      Inza allah KI tuhan akan membalas atas semua kebaikan MBAH
      Ini info buat sahabat yg lagi kesulitan masalah ekonomi
      terlilit utang atau mau cari modal dengan singkat melalui jalan togel
      HUB; NO MBAH RIJI;_082 388 362 128_jgn di sms hub. lansung.
      saya sebagai saksi hidup beliau dan bukti nyata MBAH RIJI
      yg punya room terima kasih assalamu alaikum

      Hapus
    15. hi anonim, anda beragama islam itu hanya kebetulan aja, kebetulan anda dilahirkan oleh orang islam, agamamu itu bukan pilihanmu, tapi sekali lagi cuma kebetulan, kalau cuma kebetulan kenapa anda menilai fenomena kehidupan ini dengan kacamata agama anda? lagi pula islam itu warisan bangsa arab yang hobinya berselisih paham dan akhirnya perang, jika anda orang indonesia, harusnya anda malu dong membanggakan warisan orang lain.. dan asal tau aja islam itu di terima oleh nabi muhamad di dalam goa juga lho...seperti goa gunung raja itu, hayooo.. apa anda mau menyebut nabi muhamad mencari pesugihan juga....?

      Hapus
    16. org islam yg sesungguhnya tidak bilang akan menghilangkan sejarah budaya di negri masing masing karena islam mengajarkan sejarah dan menjaga alam semesta bukan menghujat itu. anonim km kudu yg insaf pelajaran agama islam mu blm sampe tingkat marifat

      Hapus
  2. Ular...hemmmm. komplek kami juga sering disamperin ular tu Pak, karena beberapa spot di dalam komplek masih kawasan hutan dan semak2 rawa. Nggak tanggung2 lho, pernah suatu hari cobra ketangkep sama security (pakai tangan kosong), diaplud di fesbuk. Pernah lagi pyton segede lengan orang sewasa...

    Tapi nggak cuma ular kok, semut pun punya teknology canggih di luar dugaan kita, diantara ribuan koloni semut, dia bisa membedakan bau, mana semut yang sekoloni, mana yang enggak...

    ...ssst Pak Raw ternyata kolom di atas ngikutin Pak Raw terus dan memantau...

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku memang tertarik dengan perilaku binatang atau yang lainnya apalagi bila ada sangkut pautnya dengan mitos yang tersebar luas dan hampir identik di berbagai daerah yang berjauhan jaraknya. aku pikir ini perlu ditelusuri. kalo cuma cerita dari mulut ke mulut, kok bisa temanya sama dengan daerah lain.

      contohnya berbagai legenda sering berkisah tentang putri dilamar kasih syarat berat semalem harus selesai, lalu digagalkan pake pasukan penumbuk padi yang akhirnya bikin ayam jantan berkokok. berbagai cerita berbeda punya spot sama

      jadi menarik setelah ingat nenek moyang kita suka menyamarkan sesuatu yang kalo didesak akan dijawab ora ilok atau pamali doang. aku kadang mikir, jangan jangan leluhur kita tidaklah primitif. mereka menguasai teknologi canggih namun karena sesuatu hal semua itu tidk diwariskan ke anak cucu bahkan disamarkan.

      tapi ya tetap sekedar wacana saja bu
      buat nambah wawasan biarpun diceramahin anoman mulu..

      Hapus
    2. iya ya Pak Zach, sayang, trus diem2 memperhatikan, secret admirer gitu...

      Hapus
    3. Saya liat foto mas Rawins di bawah gapura ya.
      Wah anak muda sekali

      Hapus
    4. duh...
      saya masih abg pak. pemuda harapan pemudi..

      Hapus
    5. BTN tuh pak, Bocah Tua Nakal, weekekekkeke

      Hapus
    6. For :RAWINS..penyamaran atau perumpamaan nenek moyang kita.. tdk bisa lagi kita telita atau cari jawabannya.. karena.. banyak org sdh mengikuti yang dari luar negri... dan kadang jejak nenek moyang kita di anggap kolot.Tapi ajaran dari luar negri yg nota bene.. ajaran nenek moyang org sono..malahan kita jadikan pedoman.. hehehhe

      Hapus
  3. Waae. Ada penggemar setianya dapet pertamax. Saya kok tertarik sama konsep kalo di kerajaan nyi blorong itu ada semacam makhluk yang lebih canggih teknologinya dari manusia yang mengadakan penelitian di bumi. Mungkin frekwensi itu sarana monitoring mereka sama pasukannya yang juga pake kamuflase cuman sayangnya ternyata ular nangkep sinyak itu dan jadi ngumpul. Mistis deh jadinya. Lagian komen pertama kok menghakimi gitu toh ya? Lha wong Tuhan itu kan maha besar bisa menciptakan makhluk segala macem apapun kan? :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku pikir ada anomali disitu. ngapain ular ngumpul di waktu waktu tertentu seperti dikomando. menjadi berbau mitos karena masyarakat sekitar yang tak tahu penjelasannya mengaitkan itu dengan nyi blorong.

      asik om kalo ngobrol dengan teman di komunitas itu. banyak orang pinter tapi tidak keminter. mereka juga cerdas bisa melepas "ageman" masing-masing karena menyadari saat itu lagi bahas mitos, bukan agama...

      Hapus
    2. aku kemarin beli mie ayam juga kena mitos yun... mie ne atos... heheheh

      Hapus
  4. Saya sih nggak terlalu percaya yg begituan. Hahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo saya percaya, ular adalah hewan berbahaya

      Hapus
    2. santai saja om, lik...
      disini bebas kok ga bakal dipatuk ular

      Hapus
    3. tebar garam yang banyak lik...biar lebih aman hehehe... :)

      Hapus
    4. garam kan di laut
      disini gunung, om...

      Hapus
    5. pantesan ibue suka komplen ketekku kecut :D

      Hapus
  5. wah memang klo denger yang namanya "srandil" itu ketenaran di daerah saya. sangat identik dengan yang namanya mitos dan mahkluk" sakral dan pemujaan,,,,we ada mbah bejo juga yah hehehehehe makasih infonya gan

    BalasHapus
    Balasan
    1. ooo orang srandil juga tho..?
      kenal dengan lik zach dan kang pacul dong..?

      Hapus
  6. rasanya logis jika hewan punya kepekaan dan karakteristik sendiri. termasuk dia itu "titen" dan solisaritas antar ularnya kental.
    itu aja sih yang pernah saya baca. jadi mungkin logis jika membinasakan ular perlu cara khusus, yaitu cepat dan bukan di dekat sarangnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah itu dia lik
      aku tertarik dengan teknologi yang dipergunakan untuk kirim data antar ular itu. walau sebagian teman kita menganggap telepati itu mistis, aku lebih suka mengatakannya sebagai teknologi.

      teman di lsp satria nusantara pernah cerita bahwa tiap sel tubuh menghasilan biolistrik sepersekian volt. dengan latihan nafas mereka bisa memperbesar energi itu dan memancarkannya secara wireless untuk pengobatan jarak jauh.

      dari sini aku jadi mikir kalo manusia tak bisa lepas dari gelombang elektromagnetik dan bisa terpengaruhi secara fisik maupun psikis. pantas saja amerika berambisi besar dengan proyek haarp yang bertujuan tak hanya sebagai weather control, tapi juga mood control. dan semuanya cuma pake sarana gelombang elektromagnetik...

      Hapus
  7. selok srandil ya Kang..
    enyong pernah mau shalat di sebuah tempat di situ
    saya kira mushalla, jebule penuh dupa dan menyan

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe
      yang ngaco sebenarnya ya mbah harto dulu. indonesia yang kaya budaya dan keyakinan dibatasi hanya 5 agama. keyakinan lain dipaksakan bergabung bedasarkan kemiripan ritual. di suku dayak agama kaharingan disatukan dengan hindu. kejawen dimasukan islam. ketika ritual mereka tercampuraduk, ya bukan salah mereka dong.

      tapi malah keren, lik
      seperti di srandil itu mushala ada, vihara ada, pemujaan ada. dan mereka tak pernah saling anoman menganomani satu sama lain. bener bener rahmatan lil alamin...

      Hapus
    2. Mushola dekat rumah saya malah kebak asep obat nyamuk bakar

      Hapus
  8. Wah ini bahasannya sangat keren ini..

    Itu bukan Rianti Chartwright ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ga tau om asal comot. sengaja pilih yang alus alus biar pas dengan tema makhluk halus...

      Hapus
  9. Setiap tempat pastia da penguninya :D baik yang halus maupun yang kasar *lho??*

    BalasHapus
    Balasan
    1. binatang dan mikroba termasuk penghuni juga kan..?

      Hapus
  10. wahhh ketinggalan banget ni saya, saya belum pernah ke Cilacap sama sekali, padahal suami sepupu saya orang Cilacap...

    BalasHapus
    Balasan
    1. dah kapan pulang ke jogja. tar bareng ke cilacap sekalian aku nengok mertua..

      Hapus
  11. takut deh kalau sama ular. serem

    BalasHapus
    Balasan
    1. katanya...lagi kalau dikejar sama ular...larinya kita harus loncat loncat ya lik....ini termasuk mitos juga apa....teori yang udah kadarluasa ya ...hehehe :)

      Hapus
    2. Yang jelas larinya harus pake kaki kan? Hehe..

      Hapus
    3. belum tentu kadaluarsa, om
      bisa jadi nenek moyang kasih petunjuk harus loncat-loncat karena tahu satu rahasia tertentu. misalkan sensor ular jadi kacau seperti rudal berpenjejak laser ditipu dengan gerakan zigzag...

      Hapus
  12. haiyyah ngomongin ular ... takuutt!!
    eh tapi itu ular-ularnya sungguhan suka ngumpul di situ gitu? hiii...
    dan pantai selok itu berapa jauh ya dari gandrung mangu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. gandrungmangu kan cilacap barat
      kalo selok cilacap bagian timur...

      Hapus
  13. ngomongin masalah ular...jd inget sama mertua saya di juga nih lik...kbetulan di cilacap juga....saat ketiduran nonton tv di lantai ubin...sebelah wajahnya ada ular ngelingker...hihi...

    pas bangun langsung jadi geger se isi rumah...tapi heran nya kok ndak ganggu ya.....cuma ikutan numpang tidur aja di sana...
    #aneh memang :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ular itu asal tidak diusik mereka ga bakalan ganggu kok. mereka kan sensitif terhadap gerakan. makanya kalo ada ular kita harus diam biar tidak terdeteksi. itu ularnya nyamperin cuma mau ngopi isi pikiran doang kali, buat dilaporin ke nyi blorong. heheh

      Hapus
  14. karena saya gak mudeng saya silent aja mas :) yang jelas saya takut ular

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bu gapapa
      aku juga takut kok sama ular

      Hapus
  15. Wah ini postingan yang ilmiah mas, saya jadi manggut-manggut dibuatnya, karna memang baru tahu hihi..

    BalasHapus
  16. soal radar, kiy lagi dolanan perang-perangan Red Alert, mbangun instalasi radar kudu butuh pembangkit listrik 5 buah, ck..ck..ck.. wes tau dolanan red alert to om? mirip empire tapi jaman modern :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha seneng aku jadi rusia. sayang ga jalan di wine ubuntuku sejak diupgrade ke 12.10 age of empire juga error padahal act of warlancar jaya...

      Hapus
  17. keren. jangan2 ada pangkalan alien tuh di laut selatan. hihi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. masih belum berani mengambil kesimpulan, om
      terbatas dugaan dugaan dengan cara menyambungkaitkan fakta yang ada

      Hapus
  18. ujarku nyi blorong penguasa segara lor kang..nek kidul lha jelas Nyi roro kidul...

    BalasHapus
  19. saya ngga pernah mengganggap gila akang, tapi lebih sering menganggap gila pada para blogger yang berkomentar disini, termasuk saya...itu saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya sih...
      sayangnya orang gila biasanya suka datang ke tempat orang gila juga...

      Hapus
  20. Keren kang bahasa penyampaiannya dengan menggunakan bahasa supranatural yang di ilmiahkan. Walau aku gak mudeng, tapi aku suka. He.....x9

    Sukses selalu
    Salam Wisata

    BalasHapus
    Balasan
    1. mendingan jangan mudeng pak
      kalo mudeng trus nanya detilnya aku malah bingung sendiri, hehe

      Hapus
  21. saya juga pernah mukul kecoa sampai mati,malamnya ada kecoa seperti mengamuk,sepertinya pasangannya

    BalasHapus
  22. adanya modern kan berasal dari tradisionil........

    BalasHapus
  23. 90% Cewek2 tidak tkut ama ular dn malah sgt seneng..Ada yg suka mbelai dn ada yg jdikan mainan.. kalo diusup2 kepala ular yg pasti ceweknya mesem..namanya juga Ular Kasurrrrr... hehehehe Hanya 10% yg geli ama ular dn termasuk goblok.. hahahhaa

    BalasHapus
  24. Saya setuju dgn bung Rawins.... untuk si anoman yg primtif dan dangkal pemahamannya, tolong ya kalau komentar jgn nyolot gitu... kalau anda punya iman dan islam seharusnya anda percaya dgn tahayul. Saya aja yg prnah mesantren juga percaya tahayul... karna perkara tahayul itu wajib kita percayai sebagaimana kita percaya bahwa Allooh itu juga menciptakan makhluk ghoib selain manusia.... bagaimana kamu bisa percaya dgn tuhanmu jika kamu tak percaya dgn yg namanya si tahayul...???

    BalasHapus
  25. Rawin....terusna...ra sah mikirna si kunyuk(anoman)...ngaku islam ra tau menghayati islame...wedi di anggep.wong penghayat...golongan kulak jare adol dhean...jajal takoni...derajadte jibril karo bouroq dhuwur ndi...? Kenapa malah khewan sing nganter saw sowan ngarso dalem Allah ta'ala...?

    BalasHapus
  26. Pernah saya ke lokasi itu..brangkat air nya dangkal pas pulang busyett dah ombak nya bejibur tinggi..subahanallah..kebesaran yg esa...pas di tanya orang mas kesini ada niatan apa saya bilang"kesasar neh pak....mau piknik ke pantai ayah malh kesini...😄😄😄😄😄😄

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena