07 Februari 2011

Mitos Gadis Dayak

Sebelum menginjakan kaki di Bumi Borneo, aku begitu sering dicekoki pandangan stereotip tentang suku Dayak yang katanya ganas dan beringas. Begitu juga pandangan tentang gadis-gadisnya yang angker untuk disentuh. Sekali berani macam-macam, katanya bakalan tak bisa pulang, gelap, bingung dan yang lebih sadis lagi "gagang pacul" bisa hilang.

Namun setelah bergaul dengan mereka, bayangan kejam dan biadab itu tak terlihat sama sekali. Yang aku temukan justru masyarakat yang ramah tamah dan cenderung pemalu. Mereka juga bisa menerima pendatang dengan dengan baik-baik dan tidak suka mendahului berbuat ulah dengan dalih yang punya kawasan. Seperti mereka yang memilih mengalah ketika orang luar berbondong-bondong membalak hutan atau menggali kandungan tambang di tanah mereka. Mereka juga tak meributkan ketika sebagian warganya berpindah ke keyakinan yang dibawa pendatang.

Aku pikir semua pandangan negatif itu hanyalah satu bagian dari budaya "sawang sinawang" sebagian dari kita. Apalagi pasca kerusuhan etnis Sampit dulu, dengan mudah kita menggeneralisir pandangan tentang suku Dayak yang sadis. Buatku itu bukanlah simbol kebiadaban suku Dayak. Dimana-mana orang kalo diusik pasti melawan. Dan itu bukan semata-mata penyerangan melainkan pembelaan diri yang wajar dilakukan setiap orang. Bahkan KUHP pasal 49 saja menyebutkan bahwa noodweer alias pembelaan darurat itu tidak bisa dipidanakan walau melakukan hal yang termasuk tindak pidana. Tentu saja dengan memenuhi syarat dan ketentuan berlaku.

Kenyataan di lapangan, di Jawa yang katanya lebih beradab, penyerangan fisik justru lebih sering terjadi hanya karena hal yang sepele. Bahkan orang yang mengaku beragama pun tak merasa berdosa menyerang orang lain hanya karena berbeda baju. Lihat saja penyerangan terhadap jamaah Ahmadiyah yang marak terjadi. Ini kontras sekali dengan mitos suku Dayak tentang panglima Burung. Meskipun kejam dan beringas dalam keadaan marah, Panglima Burung sebagaimana halnya orang Dayak tetap berpegang teguh pada norma dan aturan yang mereka yakini. Antara lain tidak mengotori kesucian tempat ibadah -agama manapun- dengan merusak atau membunuh di dalamnya. Kekerasan dalam masyarakat Dayak ditempatkan sebagai opsi terakhir, saat kesabaran sudah habis dan jalan damai tak bisa lagi ditempuh.

Kebetulan di kantor ada satpam yang katanya jawara dan pernah mengalahkan 6 orang bersenjata parang yang mencegat di jalan dengan tangan kosong. Namun aku tak melihat sedikitpun sisi keganasannya dalam kesehariannya. Waktu aku sempatkan ngobrol tentang budaya kekerasan suku Dayak, beliau mengatakan itu sebagai kebohongan besar dan ganti menunjuk salah satu suku di Jawa sebagai suku yang ganas. Falsafah tentang pertahanan diri suku Dayak dilakukan tanpa ada keinginan untuk show of force sama sekali. Mereka tak mau membawa senjata di tempat yang salah. Mandau hanya dibawa saat ke hutan dan tidak akan dicabut dari sarungnya bila tidak dibutuhkan. Ini sama dengan kebiasaan orang Jawa yang selalu menyembunyikan keris di belakang tubuhnya dan memindahkannya ke depan hanya pada saat darurat.

Aku juga sempat bertanya tentang mitos gadis Dayak yang bisa bikin linglung laki-laki yang menggodanya. Beliau cuma tertawa dan mengatakan itu bukan soal gadisnya, melainkan laki-lakinya. Dikatakan bakalan tidak bisa pulang ke Jawa memang ada benarnya. Bagaimana mungkin laki-laki bisa betah di kampung halamannya bila hatinya sudah tertambat di Kalimantan. Pengertian jalanan mendadak gelap kalo akan pulang juga bisa diartikan sama. Yang gelap hatinya yang enggan pulang, bukan matanya. Lalu tentang kemaluan yang hilang itu bisa saja terjadi di suku lain dengan istilah santet. Secara logika, orang tua siapa yang tidak sakit hati bila anak gadisnya dijahatin orang. Masalah dia menggunakan jalan kasar atau halus untuk balas dendam, itu kembali ke diri masing-masing orang. Dan itu terjadi di semua suku, bukan hanya milik suku Dayak saja.

Tentang gadis Dayak cantik atau tidak, itu relatif tergantung masing-masing orang yang melihatnya. Masalah bila ngobrol suaranya keras, itu karena faktor budaya, bukan orangnya. Sama kasusnya dengan orang Banyumas yang berteriak ngapak saat berbisik romantis. Identik juga dengan kasus sebaliknya pada orang Jogja atau Solo yang bersuara lembut saat misuh-misuh. Jadi tidak ada masalah dengan gadis Dayak atau bukan. Selama kita tidak berbuat ulah, tak ada mitos kekejaman  yang perlu ditakutkan.

Semoga jalanku tidak akan berubah gelap...

257 comments:

  1. Jadi ternyata bayangan saya tentang orang dayak selama ini salah donk,,,kukira orang dayak tuch,,,orangnya serem2,,,hitam,,,trs pakaiannya aneh2 gitu,,,ehhh ternyata malah sepertinya kebalik,,,,hehhee

    makasih infonya tentang orang suku dayak ya bang,,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu kan dalam pakaian tradisional. terlihat serem karena mereka memang suku prajurit. kalo kesehariannya sih sama kaya kita di jawa...

      Hapus
    2. betul Mi,bahkan sdh banyak kepala sukunya bertitel S2 sekolah di Jawa.aku pernah tinggal di pedalaman Kaltim mereka sangat welcome pada pendatang sejauh kita berniat dan berkelakuan baik,pendidikannya rata2 minimal SMA,D3 dan S1 diatas 30% walaupun harus merantau sekolah.infrastruktur memang tertinggal jauh belum lagi fasilitas lainnya.ibu angkatku orang Tidung sukses menyekolahkan anakcucunya hingga S1,ayo rekan2ku kita bantu pembangunan di Kaltim perbatasan baik dengan dana atau sumbangsih pemikiran,buanglah jauh2 image Dayak itu primitif

      Hapus
  2. ya..ya..ya ...betul...selama kita menghoramti budaya daerah lain...Insya Allah...aman2 deh... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. apa sih kuncinya pergaulan kalo bukan sikap menghormati kebiasaan lokal..?

      Hapus
    2. Ag jga org Kalimantan lho..masih ya dh ngk punya prasangka jelek terhadab org kayak

      Hapus
    3. Ag jga org Kalimantan lho..masih ya dh ngk punya prasangka jelek terhadab org kayak

      Hapus
    4. aku juga orang kalimantan.. pada saat maen ke jawa pasti orang memandang kalimantan itu primitif... dan ganas.. padahal gak... betul kata mas rawins.. klo masalah ganas, justru kami sebagai orang kalimantan memandang di jawa lah yang ganas... persepsi itu muncul karena kita hanya mendapat kabar dan isu belaka..

      Hapus
    5. apalagi di jakarta, kan ada slogannya tuh...

      "IBUKOTA LEBIH KEJAM DARI PADA IBU TIRI"

      huehehehehehhe...

      Hapus
  3. assalamualaikum..
    saya pikir kita hanya terkungkung oleh cerita-cerita yang belum kita buktikan saja, nyatanya tidak se-serem yang kita bayangkan dan kita dengar ya?
    memang unik khasanah budaya kita. Mari kita jaga.
    salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. indonesia memang kaya budaya, ceu...
      terlalu kaya sampai telinga kita tak mampu menangkap semuanya
      jadilah informasi yang masuk cuma sepotong sepotong..

      Hapus
  4. mengenai mitos ini, baru tau seteLah membaca uLasan di atas. sebeLumnya sempat serem juga sih kaLo mendengar tentang mitos tersebut, apaLagi mengenai gagang pacuL yang bisa raib. hehehehehe....

    Liek, iku foto neng duwur duwe'e sopo. asLine kenaL ra?. nggo aku wae Liek, urung duwe seteLan. hihihihihi......

    BalasHapus
  5. Cewek Kalimantan enggak beringas kok :)
    Aku cewek turunan Jawa-Kalimantan. Tapi, lebih banyak turunan Suku Dayak (Kalimantan) walaupun fisik seperti orang Jawa. DIsini, aku betah kok :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku juga betah. sayang aku kemari sudah gak bujangan lagi
      jadi pengen mau eh malu...

      Hapus
  6. bgni mas ya, orang jawa itu cinta damai, dan kalau saya sndiri memang suka dengan kebudayaan suku dayak, orang jawa ngga anarki kok, cuma orang jawa campuran madura atau orang madura yang tinggal di jawa yang memang memperlihatkan seolah olah jawa itu anarki, terima kasih~

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurutku anarkis apa engga tidak bisa disangkutpautkan dengan kesukuan agama atau golongan. peran lingkungan sepertinya lebih dominan. orang solo yang terkenal lemah lembut saja, begitu ketemu bonek jadi beringas. kasus sebaliknya juga banyak kan..?

      Hapus
  7. betul 100% kata junkies.memang seperti itu

    BalasHapus
  8. nah... nah ane suka ni catatan... nambah2 referensi gue... salam hormat selalu...
    ni kebetulan pernah neliti ttg dayak,,, akhirnya dapat infomasi tambahan khususnya ttg kewanitaannya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. hayah...
      kalo kewanitaannya ane juga demen, gan...

      Hapus
  9. jawa cinta dayak21 Juni 2011 pukul 07.44

    sy sdh buktikan sendiri kl cewek dayak terutama dekat sanggau cantik2 dan ramah..sy bs pulang kok ke jawa tapii...hati saya ga bs pulang sampai sekarang....dah 5 thn!....selalu kesana pikiranku...

    BalasHapus
  10. Balasan
    1. ai juga..
      sayangnya ada peribahasa cinta tak harus memiliki
      hiks

      Hapus
  11. Dayak, Jawa, Betawi, Minang dan semua suku dari Sabang sampai Merauke....... Semua saya cinta..... Bhinneka Tunggal Ika

    BalasHapus
  12. emang orang dayak cantik2 kali..kenapa sampe dibilang serem?
    haduh kacau...mitosnya bukan tentang cewenya kali...

    BalasHapus
    Balasan
    1. namanya juga mitos
      bunyinya bisa apa saja. tapi kebenarannya kan ga sepenuhnya...

      Hapus
  13. gadis dayak= cantik dan serem... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. cantik dan menarik kok
      aku juga mau...

      Hapus
    2. maaf ya mas suku dayak memang cantik tapi ga serem,sebetulnya fisik geneologi ada kesamaan dengan suku2 di Formusa,Taiwan,Thai,Myanmar,Filipine dan sebagian bercampur arab,india tentunya mereka jadi catik2 tidak kalah dengan artis2 Jakarta,mau tahu datang saja ke Borneo

      Hapus
  14. bener kawan orang bnyak mengira orang dayak itu serem, padahal itu salah besar gak ada orang dayak serem mereka baik hati ramah yang penting kita juga harus menghormati mereka, apalagi cewek2 dayak emang bener mereka cantik2'. intinya orang dayak itu baik,saya orang jawa tapi sya berani ngomong karena saya udah kenal sma mreka bahkan cewek2 nya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. namanya juga pandangan orang yang sering mengeneralisir sesuatu. sama kasusnya seperti kalo orang dengar kata anak stm. pasti yang pertama kebayang adalah gemar tawuran. padahal kalo dibikinkan statistik, yang suka tawuran ga sampe 10% dari jumlah siswa. aku bisa bilang karena aku anak stm juga..

      Hapus
  15. terkadang apa yg didefinisikan tdk sesuai dengan kenyataan nya.

    BalasHapus
  16. wewwww satpamnya luarrrr biasa donk, berati kantor nt insyaallah aman tentram tuh xexexex

    BalasHapus
  17. tapi kayaknya gadis dayak cantik2 yah :3

    BalasHapus
  18. Bagaimana mata nggak gelap kalau melihat yang seperti pada foto ilustrasi kiriman (posting) ini? Mata saya pun bisa gelap dan nggak bisa pulang... Jadi linglung...

    BalasHapus
  19. Assalamualaikum..
    Saya mau nanya ni bg,kebetulan kita org Sumatera (Aceh),di sumatera ada yg sukunya sangat mirip dengan suku dayak,baik dari segi kecantikan perempuan nya,maupun dr segi perlengkapan perang dan pakaian daerahnya.suku itu adalah suku Nias,yg saya tanyakan apa ada hubungan kedua suku ini???‎​​​-̶̶•-̶̶•̸Ïž•̸Thank You•̸Ïž•̸-̶̶•-̶ ™,
    Wasalam..

    BalasHapus
    Balasan
    1. ane harus cari bahan bacaan dulu, gan
      bawah ane mungkin tau...

      Hapus
    2. Kalo nias gak ad hubungan nya dengan Dayak, kecuali suku mentawai sumatera, itu memang persis suku Dayak,
      Konon katanya suku mentawai adalah suku dayak kalimantan yang transmigrasi ke sumatera untuk mencari lahan pertanian baru..

      Hapus
    3. Nias dan Dayak itu memang hubungan, karena sama2 rumpun Proto-Melayu (Melayu Tua)

      Hapus
  20. kepada atas ane,
    aku orang kalimantan asli dan jg memiliki darah dayak, kalau dilihat dari kaca mata ilmiah mengenai proto melayu mungkin bisa saja, tapi sejauh ini belum ada penelitian yg membuktikan mereka berhubungan dekat. kalau diambil dari legenda masyarakat dayak dari seluruh dayak di kalimantan itu hampir sama ceritanya, dimana mereka itu awalnya berasal dari daerah yunan yang kemudian hijrah ke selatan (legenda ini terlepas dari kajian ilmiah peneliti, akan tetapi kepercayaan turun-temurun masyarakat dayak) nah kalau yg berhubungan dekat dengan dayak itu antara lain suku melayu kalimantan dan Banjar. dimana kedua suku ini pada dasarnya berasal dari dayak yang masuk melayu (masuk islam) dan memisahkan diri dari kebudayaan lama, dan menyesuaikan diri dengan budaya islam,sehingga membentuk budaya baru yang disebut melayu(ini hanya untuk kasus melayu di kalimantan)
    salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya pernah baca juga "katanya" jawa itu sebenarnya pendatang dari dayak sampit yang migrasi ke selatan karena wabah dan membentuk kelompok menjadi suku JAWI (jawa/jowo) benar nggak ya,,,,,

      Hapus
    2. nah kan atas ane dah kasih penjelasan...

      Hapus
    3. waktu saya belajar sejarah,bangsa Yunan hijrah keselatan 3000SM bahkan sebelum itu orang Formusa(TaiwaN) sudah hijrah ke Borneo.Jawa,sumatra dan Kalimanta termasuk golongan Melayu besar.atribut Dayak banyak kesamaan dg suku2 diFormusa Filipine Thai,Myianmar dan beberapa bahasa tingginya sama dengan bahasa Jawa karena dulu sama2 hindu dan berbahasa Sansekerta,Thanx.

      Hapus
    4. memang ada dua paham yang saling bertolak belakang. hasil penelitian van der meulen mengatakan orang jawa berasal dari kutai yang masuk melalui tegal dan mendirikan kerajaan galuh purba yang menjadi cikal bakal seluruh kerajaan di jawa.

      pendapat kedua justru datang dari kepercayaan suku dayak maanyan yang mengatakan leluhurnya merupakan campuran bapak dari daratan china dan ibu dari jawa.

      mana yang lebih mendekati kebenaran, mari kita cari literatur lainnya agar bisa lebih obyektif kesimpulannya

      Hapus
  21. saya orang dayak..kebanyakan orang mengira orang dayak tu serem..padahal enggak bahkan banyak yg bilang primitif karena gak berpendidikan...itu semua gak bener contohnya saya ..yang bisa berhasil kuliah diFakultas Kedokteran dan masih banyak lagi anak2 dayak yg luar biasa..jadi saya harap anda gak perlu takut dengan kami selama anda memperlakukan kami dengan baik ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. orang sering menganggap mereka yang jauh dari peradaban sebagai sumber kebiadaban. padahal kenyataanya seringkali terbalik. mereka yang terisolir lebih menghargai dan menjaga harmoni alam. kebalikannya manusia modern malah mengacak-acak keseimbangan alam seenak udelnya ga mikir anak cucunya nanti...

      Hapus
    2. benar bro, bahkan orang asli Banjar ada yang jadi imam besar di Mekkah dan adapula yg jadi walikota disana.

      Hapus
  22. saya orang jawa....melihat orang dayak itu sama dengan orang madura...sama-sama keras. Bedanya kalau madura itu keras diluar, dayak keras didalam.

    BalasHapus
  23. Banyak pandangan mengenai suatu suku yang salah, saya sendiri sudah pernah bekerja di beberapa tempat di Indonesia, mulai dr sumatra sampai papua termasuk kalimantan tentunya.

    Secara khusus memang setiap suku punya karakter yang berbeda, keras dan halus sangatlah relatif, tergantung situasi dan tergantung pribadi orang per orangnya, namun secara umum suku-suku di Indonesia menurut pendapat pribadi saya memiliki tipology yang sama, yaitu tipology orang timur; ramah, bersahabat, care, dan sifat-sifat orang timur lainnya.

    Mengenai beberapa mitos negatif terhadap beberapa suku, hemat saya hanyalah terjadi akibat gesekan budaya yang tak terhindarkan, contohnya saya pinjam karakter orang batak totok bertemu dengan orang jawa totok tentu anda bisa memperkirakan apa yang akan terjadi, namun yakinlah seiring waktu batak dan jawa tadi akan menjadi akrab dan saling menyesuaikan diri (maklum lah mereka kita kan orang timur)

    wasalam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul sekali
      kita tidak bisa menilai budaya orang lain dengan kacamata kita sendiri. kalo mau obyektif ya terjunlah dulu dan melebur ke dalamnya

      Hapus
  24. Gadis Dayak emang cantik-cantik karena memang mereka aslinya keturunan Cina

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut legendanya sih begitu. bapaknya dari daratan china dan ibunya dari jawa...

      Hapus
    2. Oomnya dari arab bro,tuh adikku kaya Kajoll bintang India

      Hapus
  25. Kami masyarakat dayak memang tidak seseram dan sekasar yang dipikirkan orang luar pulau. :)
    Kami ramah menerima pendatang dan pendatang itupun harus ramah pada kami.
    Tapi kalau kaum pendatang macam-macam di tanah borneo, keramahan kami itu akan berbalik 180 derajat. :)
    Isen Mulang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul bro...
      isen mulang, kaya festival dong..?
      semoga bumi dayak tetap Gumi Jari Janang Kalalawah

      Hapus
  26. mau nanya,, apa semua orang yang keturunan asli kalimantan disebut orang suku dayak?? mohon penjelasannya, makasih ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. suku dayak ada banyak hanya sering sering disebut Dayak saja Dayak di kalimantan khususnya di kalimanyan tengah ada banyak suku dayak dan bisanya di kelompokkan dengan bahasan umum mereka contoh dayak kahayan/dayak besar, dayak maanyan, dayak bakumpai, dayak siang, dayak kadorieh, dll

      Hapus
    2. betul sekali penjelasan di atas...

      Hapus
    3. mcm2 suku d kalimantan bos..
      tp setau gue yang sekarang lagi merantau di kalimantan barat , di sini suku aslinya , ada dayak , melayu , dan sambas..
      untuk pendatang nya ,, ada jawa , madura , bugis , cina , arab , batak , dll..
      di sini ,, saya yang beretnis bugis-betawi udh lama hidup rukun dgn org dayak..
      pdhl udh jd rahasia umum kalau org bugis brwatak keras..
      sm seperti saya ,, tp blm prnh tuh ad konflik sm org dayak..
      selagi kita gx duluan mulai..
      khusus untuk madura ( pendatang ) ,, ini nh sebenar nya biang keributan.. padahal di pulau madura ny sendiri mlh ramah2 menurut gue.. atau cuma madura perantau aja ya yang doyan buat ulah ??
      khusus untuk melayu ,, bagi orang dayak yang udah masuk islam / beragama islam ,, mereka bysa menyebut nya orang melayu..
      padahal tetap aja mereka dari suku dayak..
      gx tau jg kenapa..

      Hapus
  27. wekekek ... itu memang tergantung individu mas :P
    bukan kelompok
    kalo aku sih fun fun aja
    kalo emang cantik ya dibilang cantik
    kalo enggak ya enggak
    tapi kalo lihat dari foto itu, emang cantik sih :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. dimana mana pasti ada yang cantik ada yang biasa
      cuma manusia kan punya prinsip rumput tetangga keliatan lebih hijau
      wajar ketika kita menganggap orang lain cantik karena memang bentuk wajah seperti itu jarang kita temukan dalam keseharian

      Hapus
  28. menarik bener om bahasannya, milih picturenya cihui bener:D

    kalo cewek dayak bikin cowok gak bisa pulang kayaknya bukan mitos om,
    awalnya temen ane kecanthol waktu kuliah di Malang, sekarang dikabarin dah menikah dan tinggal disana hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. kan dah di bahas... sama rwin...cowok itu gak bisa pulang karena mang udah jatuh hati ma cewek dayak.... so, mo pulang kampuang ke jawa jadi males... di samping ongkosnya mahal... perlu waktu lama pula.. ya udah... betah deh di tanah dayak..

      Hapus
    2. hehehe...
      susah kalo hati sudah bicara. apalagi soal lawan jenis...

      Hapus
  29. HEEMM Saya dpt tugas di borneo sangat terkesan sekali dengan orang suku daya turu tama gadisnya yg baik hati ramah dan cantik

    BalasHapus
    Balasan
    1. secara umum orang dayak memang baik hati kok...

      Hapus
    2. betul bro aku juga sudah rindu pulang ke Tidung

      Hapus
  30. Setuju dengan tulisan Bapak ... secara lahir di kalimantan

    BalasHapus
  31. i like it
    Thanks infonya :D

    BalasHapus
  32. haha
    luar biasa
    klu Cuti ini
    harus jalan2 ke borneo ini :)
    oh.. ia mgk ada event2 atau semacam festival yg mngkin diadakan setiap tahunnya?
    mksh infonya

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada acara NAIK DANGO bulan 5 diadakan setiap tahun, tepatnya di pontianak jalan SUTOYO

      Hapus
  33. haha
    luar biasa
    klu Cuti ini
    harus jalan2 ke borneo ini :)
    oh.. ia mgk ada event2 atau semacam festival yg mngkin diadakan setiap tahunnya?
    mksh infonya

    BalasHapus
  34. Kalimantan, I'm coming.. :D

    BalasHapus
  35. xixixi
    temen2 dari dayak emang cantik2 kok :D

    BalasHapus
  36. insya allh jika kita berbuat baik kita juga akan mendapatkan hal baik...
    :)

    BalasHapus
  37. Istri saya Asli Dayak Mas memang tidak bisa dipungkiri mengenai hal -hal d iatas, istri saya sendiri mengiyakan tetapi cuma yang hidup dipedalaman kalau yang sudah hidup di kota Sudah jarang yang bisa

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul bro...
      dan masalahnya aku tuh hidupnya di pedalaman. jadi deket dengan yang gitu gitu...

      Hapus
  38. hahaha pakdeku orang jawa dapet daya banjarmasin beneran gak bisa pulang tuh beliau di kalimantan betah sampe puluhan tahun

    BalasHapus
    Balasan
    1. kena pelet dayak berarti tuh..
      eh tapi di banjarmasin kan kebanyakan orang banjar, bukan dayak

      Hapus
    2. orang Banjar itu asal-muasalnya juga sebenarnya dari 3 sub suku dayak di Borneo ini di antaranya, Dayak Bukit, Dayak Ma'anyan serta Dayak Ngaju yang dulunya beragama Kaharingan, animisme, kemudian memeluk agama Islam.
      saya jua orang Banjar Tabalong dari kulaan Dayak Ma'anyan

      Salam Damai utk saudara"ku sesama orang Borneo :)
      KAYUH BAIMBAI - EMBANGUN ODAH ETAM

      Hapus
  39. Mereka sama seperti kita. Kalau gak di salahin ya damai2 saja. Bahkan bisa dikatakan lebih beringas kita soalnya ada yang suka cari masalah. Soalnya q pnya tmen orang sana.

    BalasHapus
  40. Menarik sekali pembahasannya neh, kebetulan saya pernah hidup di borneo hampir selama 11 tahun dan semua dareah di sana pernah saya singgah dan menetap dari Kalbar, Kalteng, Kalsel dan terakhir di Kaltim...kehidupan ke empat daerah itu memang berbeda namun merujuk kepada ulasan di atas tentang masyarakat Dayak banyak sekali anggapan orang dari luar borneo yang bertolak belakang,,,,saya banyak memiliki kawan orang dayak dan tidak ada tuh yang seperti diceritakan orang2 jawa,,mereka semua bersahabat

    BalasHapus
    Balasan
    1. dimana mana sambutan orang kan tergantung bagaimana kita ketuk pintunya kan, bro..?

      Hapus
  41. Saya pikir sawang sinawang itu berlaku bukan cuman suku dayak aja mas, tapi semua suku dianggap punya ciri khas masing-masing. Bisa aja pendapat itu muncul karena ada kejadian-kejadian yang menimpa seseorang sehingga dia memunculkan stigma dan "gebyah uyah" kepada keseluruhan anggota suku itu. Namun tentu saja semuanya berpulang ke individu masing-masing, karena saya yakin lain kepala lain pula "isi"nya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. intinya jangan melihat orang lain dari kacamata kita sendiri kan, bro..?

      Hapus
  42. Akhir-akhir ini merasa prihatin, banyak kekerasan justru dilakukan oleh mereka yang merasa paling benar ... dan ketidaktegasan aparat membuat mereka semakin menjadi-jadi ... semoga Bhinneka Tunggal Ika tidak hanya sekedar motto saja ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. mereka sebenarnya hidup damai dalam harmoni alam. manusia modern itu yang datang merusak keseimbangannya demi uang. akhirnya yagitudeh...

      Hapus
  43. mitos adalah keragaman budaya negeri ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. tapi keragaman budaya kita bukan mitos kan...?

      Hapus
  44. Saya orang jawa malah sempet pacaran ama orang dayak. :D
    Emang betul apa yang dikatakan sang penulis.
    Bikin betah di Kalimantan...:D

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku juga betah disini
      tapi yang nungguin di rumah yang mpot mpotan
      hehe

      Hapus
  45. emang numpang cari rejeki disini, bro...

    BalasHapus
  46. Dayak ramah sama spt banjar dan kutai selalu welcome pd pendatang tinggal kitanya aja yg harus punya motto "5i mana bumi di pijak d ssitulah langit di junjung"

    BalasHapus
  47. Sepertinya gambar gadis dayak yang diposting di sini diambil dari situs atau blog lain ya. Andai saja iya sebaiknya dicantumkan sumber aseli darimana foto itu diambil, dan atau disertakan URL nya. Sebaiknya begitu.

    Saya di Kalimantan Barat dan apa yang disampaikan di tulisan ini emmang benar adanya. Ada banyak kesamaan dengan di Kalimantan Barat. Salam persahabatan selalu, dan salam kenal ya. :))))))))))))))

    BalasHapus
    Balasan
    1. jiah pak asep pake komplen segala..?
      perasaan malah situs lain yang nyomot dari sini, pak... :D

      Hapus
  48. Sama kayak mitos yang dikenal orang bhw org Makassar itu kasar ... ah ... saya ketawa saja sekarang kalo dengar. Mau sebal sudah capek :D DUlu waktu masih tinggal di lingkungan yang heterogen (tapi suku kami minoritas) banyak yang nanya, juga menyudutkan dan mereka merasa sukunya lebih baik.

    Tapi krn sudah sering dengar pendapat begitu ya sudah, biar sajalah asal saya yang tidak berpendapat spt mereka :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. abisnya kalo makasar masuk tipi yang dibahas cuma tawuran mulu sih bu
      hehehe piss...

      Hapus
  49. Setuju..
    Vhia juga org dayak asli...

    BalasHapus
  50. bener tu banyak pandangan kayak gitu sampai2 kalau ada pendatang yg belum tau apa2
    dengar mitos begitu jd sungkan berteman dengan kami

    BalasHapus
  51. Wah ... Salam dari Sampit. hehehe. nah ini dia yang saya maksud dari mainset yang seharusnya ada di masyarakat. Sungguhpun perbedaan hanya terletak pada unsur-unsur kebudayaan. Dan yang terpenting ketika kita masuk pada budaya orang lain, maka nilai-nilai mereka lah yang harus kita hormati. "Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung."

    BalasHapus
  52. waw... bahan referensi nih, kebetulan taun depan ane mau tinggal di kalimantan, hehe

    BalasHapus
  53. Bener itu.... saya pernah ditugasi blusukan ke pedalaman Kalimantan. Orang Dayak memang pemalu, nggak macam macam, ramah serta sopan santunnya tinggi. Gue nih yg di Jawa udah terkenal paling santun digeng gue ternyata masih kalah santun sama mereka. Hatinya halus orang Dayak. Nggak macem macem gitu deh orang Dayak, nggak suka nonjolin diri pribadi dan lebih cenderung nerima apa adanya. Gue ke pedalaman yang nggak ada listrik dan jauh dari mana mana, sehingga ketemu sama suku suku disana. Sebelum pergi ada rasa takut karena ke pedalaman tapi setelah ketemu ealah ternyata berbeda jauh. Orang Dayak menerima welcome orang Jawa, mungkin karena orang Jawa juga punya sopan santun yang tinggi, walau gue udah terimbas pengaruh kota metropolis tp kan tetep punya sopan santun bro. Mereka nggak lebay kayak di Jawa, meskipun jauh dari kota tapi tetep nggak mendayu dayu kayak di Jawa, mas tolongin aku, mas help me plz, dsb.... mereka nggak seperti itu. Mereka hidup apa adanya jadi makin sayang dan tambah cinta aja sama masyarakat Dayak. Terus terang pulang dari sana langsung jatuh cinta pada budaya dan adat masyarakatnya. Pengennya sih bisa ngebantu meningkatkan taraf hidup suku2 yg jauh dipedalaman. tapi apa daya dana nggak punya, akhirnya cuman bisa medoakan mereka supaya hidup bahagia tentram dan sejahtera. Hiks..... I love You Dayak.... (Swear!!! dari lubuk hatiku yg paling dalam, tp ini khusus suku dipedalaman kalau yg udah dikota sih sama aja dgn kita disini.)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Namanya niat nggak ada batas expirednya mas :D

      Hapus
  54. admin tolong kapan2 bisa posting tentang mitologi2 atau dongeng tidur buat anak dari suku dayak ndak ? soalnya ane perlu referensi nih. tolong di bantu ya ^_^

    BalasHapus
  55. Like this, memang tidak seharusnya kita menilai seseorang sebelum benar-benar mengenalnya ya :)

    BalasHapus
  56. gw orang jawa yg merantau ke kalbar_disini gw ketemu sama cewek dayak dan pacaran baru 8 bulan,pas pertama kali bertamu kerummahnya gw merinding setengah mati ,dan cara penyambutan mereka sama saja seperti dijawa
    gw juga pernah ajak dia kejawa,brebes
    hampir satu kampung gempar dikiranya cewek gw itu orang cina padahal dayak
    dan untuk sekarang gw ada di kapuas hulu

    BalasHapus
  57. Bicara suku dayak dari segi keunikan kehdiupan wanitanya sangat mengasyikan. Dan cerita mitos itu semua tergantung dari pada sikap dan prilaku kita untuk dapat membawa diri kita di setiap lingkungan dimana kita tingga dan menetap.

    Nah..... biasanya kalau sudah mengunjak dan meminum air tanah sana, barulah kita menyadari bahwa diri kita terbuka tentang fenomena keindhan kehidupan masyarakat sana yang sebenarnya. Bahkan ada orang ang tidak sampai mau kembali bila sudah berada di sana.

    Contoh kecil sederhana, adalah salah satu daya tarik kita dapat kita ekspresikan melalui hasil karya dalam bentuk apa saja. Dan selanjutnya ya terserah pada diri oramg tersebut mau dibawa kemana arahnya. He....x9


    Salam Wisata

    BalasHapus
  58. Menarik sekali isinya, walaupun belum pernah ke kalimantan tapi menurut persepsi saya: biasanya pendapat yang tidak sesuai fakta itu dari orang-orang yang belum mengenal sepenuhnya. Saya juga sedang 'merantau' ke daerah lain. Sebelumnya banyak pendapat tentang suka A begini suku B begitu, tapi ya saya menyimpulkan: kalau kita baik dan saling menghormati, kita akan lebih dihormati lagi. Saya betah di perantauan :D

    BalasHapus
  59. yakin nih bisa dipercaya infonya?? masalah aku lagi deket sama cewek dayak. jadi gak perlu nih aku takut ke mereka??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aneh , Kok bisa Takut ya ? AKu Cewe dayak Malahan Lebih takut sama Bonek hahaah

      Hapus
    2. hahaha udah udah jangan tawuran dimari...

      Hapus
  60. orang dayak baik dan ramah,.. yang paling penting itu karna satu hal
    hanya karna Kasih dan ajaran Yesus.
    God Bless Dayak,
    God Bless Borneo

    BalasHapus
  61. Ah, terbuka wawasan saya... dan juga mata saya yang dari tadi nahan ngantuk. Mbak2 yang paling atas bikin saya kesengsem. :)

    BalasHapus
  62. Orang Dayak itu sabar, dan ramah.. Apa bila dilecehkan atau digangu maka akan bersifat ganas.. Saya sendiri orang Daya asli...

    BalasHapus
  63. sebelum ku ke klimntan mmng tmn ku ksih tau ktnya jngn smpai kcantol sma gds dyk tkut gc bsa plang n itunya ilang...
    buktinya smpai skrng msh ADA....

    BalasHapus
  64. sebelum ku ke klimntan mmng tmn ku ksih tau ktnya jngn smpai kcantol sma gds dyk tkut gc bsa plang n itunya ilang...
    buktinya smpai skrng msh ADA....

    BalasHapus
  65. emang bener tuh banyak omongan kaya gitu tentang suku dayak, sampe beberapa bulan lalu pernah harus berkunjung ke kalimantan urusan kerjaan, dikasih tau temen suruh ati2, jangan sampe nabrak hewan piaraan mereka, karena ntar bayarnya bisa muahaaaaalll,,, ahh entahlah,,, menurut saya sih cuma oknum aja,, hahaha,,, seneng bener nyalahin si oknum :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu emang bener mas, hukum adat yang kami anut berasal dari nilai kehidupan yang bergantung sama alam,
      Jadi hal yang bersangkutan dengan yang hidup, baik hewan, tumbuhan, yah apa ajalah, itu sangat kami jaga dan hargai, makanya kalo salah-salah bisa kena denda adat. :)

      Hapus
    2. memang bro,tapi kalo kita memahami aturan mainnya tidak menyusahkan kita,hukum2 yg tidak sesuai lagipun sudah disesuaikan dengan sikonnya disana ada ketua adat yg jadi hakim yg bijak,ada musyawarah disana

      Hapus
  66. Kadang yang namanya mitos ada benarnya ada juga yang boong.

    BalasHapus
  67. Terima kasih atas informasi yang di berikan, salam kenal aja.

    BalasHapus
  68. 2011 - 2013, masih dibahas juga,,, :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. asal yg positif enak juga dibahas sist,apalagi untuk pembangunan daerah yg tertinggal,please deh sist

      Hapus
  69. Banyak orang yang melihat dari sisi luarnya saja, makanya banyak mitos yang tidak jelas yang beredar. padahal tidak semua mitos itu benar.

    BalasHapus
  70. Semoga dengan adanya artikel ini dapat mengubah pikiran seseorang dalam menanggapi tentang mitos yang beredar.

    BalasHapus
  71. Saya orang Dayak Benuaq, jadi contohnya gini
    Semut itu kecil, tapi kalo diinjak bakalan gigit kan ?
    Gitu juga prinsip orang Dayak. Orang baik kami balas lebih baik, orang jahat kami balas lebih jahat.
    Silahkan main main ke kalimantan, kami open kok, yang penting ingat, selama tamu sopan, tuan rumah jadi segan
    Salam damai dari orang Dayak ke seluruh saudara indonesia.
    Salam bhineka tunggal ika
    Assalammualaikum

    BalasHapus
    Balasan
    1. Akuuuur Jang Awang,kita bersaudara.biarlah yg jahat Allah yg balas dan Neraka tempatnya.Ajak saudara2 kita yg punya potensi membangun daerah pedalaman Borneo terutama sepanjang perbatasan.

      Hapus
  72. aduuh dari dulu aku pngin banget maen ksana tp blum kesampaian, hiks.

    BalasHapus
  73. jadi tahu tentang gadis dayak....makasih ya......salam kenal

    BalasHapus
  74. Thanx Rawins,semoga blog ini menjadi ajang komunikasi orang2 yg peduli dg Borneo,saling tukar informasi untuk pembangunan Tana Borneo. sekali gus ajang PROMOSI segala potensinya terutama dibidang Pariwisata budaya dan alam serta industri rakyatnya.amiiin.

    BalasHapus
  75. yang mas rawin katakan benar sekali,, saya lahir di kalimantan dan besar di kalimantan,, walaupun saya bukan suku dayak tapi kebanyakan dari teman saya orang dayak,, mereka sebenarnya tidak ganas seperti yang dibayangkan, hanya saja jangan memulai keributan dengan mereka, ibarat kata "orang jual mereka beli". mereka baik dan bisa dibilang sangat baik.. pernah pada tahun berapa waktu itu ada kerusuhan antar suku di tempat saya di kalimantan hingga memenggal kepala dan memakan daging manusia depan mata saya, sangat mengerikan kalau ingat kejadian waktu itu.. tapi semua itu balik ke pribadi kita masing2 bagaimana kita membawa sikap dan pribadi kita dalam bersosialisasi hingga jangan sampai menyulut permusuhan..

    BalasHapus
  76. Dimana mana klo yang namanya cewek itu cantik, klo cowok ganteng, orang kalimatan bilang suku jawa ceweknya cantik-cantik ..tuh lihat di sinetron klo nga percaya

    BalasHapus
  77. ya mas kepingin sekali ke kalimantan. tuk lebih mengenal suku dayak. ajak ya kalau ke sana.. hehe

    BalasHapus
  78. Makanya bagi msyarakt d'luar kalimantan,jgn takut brgaul sama kami...
    krna kami tdak suka mncari masalah...
    yg pnting,,, "ANDA SOPAN KAMI SEGAN".

    BalasHapus
  79. Di daerah Kalimantan ada suku yang mungkin kita tidak tahu, dan banyak dari kita yang mempercayai mitos yang belum tentu benar adanya.

    BalasHapus
  80. Perlu pembuktian yang sangat hati-hati akan adanya mitos.

    BalasHapus
  81. kalau mau tau lebih bnyk tntang org dayak datanglah ke kampung saya, atau kalau tak bisa setidaknya cari teman org dayak di facebook. Saya asli org dayak ngaju. Mengenai kecantikan gadis dayak saya kira tidaklah berlebihan, seperti admin bilang di atas "rumput tetangga nampak lebih hijau dari pd rumpu di halaman sendiri"
    menurut mata saya yg memang org dayak ini ya, peluang saya utk pasti jatuh cinta pd gadis dayak itu 70% dari total mereka. peluang jth cinta pd gadis jawa juga sama 70%, tak berlebihan kan?
    Saat ini malah aku lagi jatuh cinta pada ayank ku di pulau jawa.

    BalasHapus
  82. jogja-solo adalah pusatnya jawa... disini suku dari setiap pulau ada... apakah mereka disambut baik dan wajar...? tanyakan sendiri pada anak anak dayak yg sekulah di jog ja solo... dan apakah orang jawa disambut baik oleh orang dayak..? tanyakan sendiri pada orang orang jawa di sana...! selama kuliah di jogja aku pernah 1 th pacaran sama anak kalimantan asli dayak... banyak bertengkar juga sih... tapi sama sekali bukan karena suku... karena selingkuh kwkwk

    BalasHapus
  83. kacang kacang es teh es teh yang dingin yang ding

    BalasHapus
  84. beras Rp. 9,5
    gula 1 kg Rp. 12
    rokok filter 1 bks Rp 10
    a mild Rp 13,5

    monggo di tumbas hehee

    BalasHapus
  85. berarti sama dengan perkiraan orang, jika orang orang asli papua itu menakutkan, padahal aslinya enggak. terbukti dari temen temen luar pulau yang ketika datang ke papua akan memeberikan komentar, orang papua itu ternyata aslinya ramah..

    BalasHapus
  86. cewek-cewek dayak cantik2 n putih lho. kalo keganasanya, ndak tahu. mungkin ketemunya pas lagi ramah. nah, kalo pas lagi garang, bisa disantet. hahaha...

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya klau misalnya org tsb niatnya macam2 ya psti gak tinggal diam dnk gan

      soalnya org2 dayak kn snang brteman, mndapat teman baru

      ya misalnya ad cwek dayak yg snang brteman dgan seorang cwok pndatang
      eh si cwok mlah niat gak baik
      ya pstinya gak tinggal diam

      tpi ya gak main santet2 juga kali
      ada yg namanya hukum adat

      Hapus
  87. assalam mualaikum
    mas..saya senang dgan postingan seperti ini
    ini bisa mengubah pndangan org2 luar tntang kami
    kami kan emg gak sekejam yg d sangka2
    hahahahaha

    kami di sini ramah trhadap pndatang
    saya tinggal di daerah transmigrasi
    dan jujur, saya mlah kaku bahasa saya sendiri dan lebih mahir bahasa jawa

    hahahahahaha

    BalasHapus
  88. saya sendiri keturunan dayak manyan, dan saya kira semua manusia di bumi ini sama diciptakan, yang berbeda hanya kecantikan hatinya :)

    BalasHapus
  89. Benar kata admin, pandangan terhadap orag DAYAK Selalu miring kalau tidak pernah datang ke pulau KALIMANTAN. Saya asli orang DAYAK NGAJU
    waktu saya Menuntut ILMU di YOGYAKARTA pernah orang JAWA bertanya kepada saya Begini "BENAR TIDAK, ORANG DAYAK makan MANUSIA, "BENAR TIDAK ORANG DAYAK PUNYA EKOR",BENAR TIDAK ORANG DAYAK SUKA MOTONG KEPALA" saya Jawab pertanyaan tersebut benar semua tapi saya jelaskan satu persatu...1). BENAR TIDAK, ORANG DAYAK makan MANUSIA,benar waktu kecil/waktu bayi saat menyusui saya bilang, kalau sudah besar nggak lagi heee....2)."BENAR TIDAK ORANG DAYAK PUNYA EKOR" saya bilang benar...tapi kalau laki-laki saya bilang ekornya kedepan heee, lalu dia tanya lagi kamu'kan org dayak kok nggak punya ekor??? lalu saya tunjuk EKOR saya hehehe...lalu dia bilang saya juga punya heee..kalau orang dayak suka motong kepala saya bilang tiap hari xixixixi...tempatnya di pasar/di tempat pemotongan hewan lalu dia penasaran...saya jelaskan motong kepala ikan, kepala ayam, kepala sapi kepala kambing dsb..
    itu semua anggapan org yang blm pernah keluar dari pulaunya sendiri...orang dayak ramah, sopan santun punya etika juga...tp kalau diusik...pasti.....sama seperti suku lain.

    BalasHapus
  90. Saya lahir dan tinggal di balikpapan sampai usia remaja. Org tua msh dsana. Sampai saat ini tdk pernah ada cerita klo suku asli sana ribut2 dg kami pendatang. Gak ada cerita jg suku dayaknya klaim sana sini tanah turunannya, spt yg biasa kita jumpai di sumatera dan jawa. Yang ada malah pendatang yg usil dan melakukan tindak pidana, bahkan klaim sana sini soal tanah turunannya, pdhl mereka jg dari suku sebelah pulau. Salut buat suku dayak !!!

    BalasHapus
  91. Heran dch,kok suku lain yg lum mgnal suku2 dayak. Pikirannya negatif bgt.t.t.... Aq dayak kenayatn.... Tp aq biasa aja. Mlh aq lbh jenius n kreatif di bandingkn dgn suku lain..yg bisanya cma ngatain n ngjelek2in suku org sembarangan.... Lol

    BalasHapus
  92. mantap nih penjelasan mimin dan komeng2 yg ada. tak ada yg perlu di takutkan klo kt benar2 beriman pd Allah. Ingatlah apa sj yg menimpamu disebabkn perbuatanmu sndri, jgn menimpakan kesalahan pd org lain.tks

    BalasHapus
  93. Memang banyak sekali mitos yang belaum tentu benar dengan kenyataan.

    BalasHapus
  94. barito timur itu dekat anjir ya ???

    BalasHapus
  95. kalo kurang yakin.. datang aja langsung ke borneo tercinta ..
    heheheee
    saya satu dari sekian gadis asli kalimantan ..

    semua pandangan negatif itu tidak sepenuhnya benar ..
    atas peristiwa sampit dulu kan udah ketahuan tuh siapa yg bikin ulah duluan .. gak mungkin ada asap kalo gak ada api ..
    dan seharusnya para pendatang harus menerapkan pepatah 'dimana bumi dipijak.. disitu langit dijunjung'

    tabe pahari uras'e .. takan mananjung ka kalimantan .. :)

    BalasHapus
  96. Suka sama foto cewe dayak.. cakep banget ternyata.. hehe

    BalasHapus
  97. Rino wengi tansah kelingan
    Perawan ayu kalimantan
    Bantal guling tak sayang-sayang
    Nganti koyo wong kedanan....

    BalasHapus
  98. Kalau aku tahunya, cewek Dayak itu cantik-cantik berkulit kuning langsat.

    BalasHapus
  99. hueheee teman saya ada orang kalimantan tapi belum pernah ketemu cewek dayak asli heheh. tulisan di blog nya keren keren mas.. saya suka baccanya.. :D salam

    BalasHapus
  100. Bagus sekali artikel nya, Saya sendiri campuran dayak ngaju dan maanyan , dan Dayak itu Welcome kog kepada pendatang, anda sopan kami pun segan, dan sebalik nya, oh iya Coba deh jalan2 ke barito timur atow selatan di situ banyak gadis dayak maanyan, kalo mw liat yg cantik2 di situ gudang nya hahha :D

    BalasHapus
  101. wah... jadi nambah nih wawasan saya...
    nice artikelnya mas....

    BalasHapus
  102. Salam... saya orang Dayak pedalaman yang sedang menempuh studi S2 di JOGJAKARTA... Tulisan Anda benar2 menunjukkan betapa Anda menghargai kearifan suku kami... Tabi'... Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat ka' Jubata....

    BalasHapus
  103. Yah Anjir Itu di Pulang Pisau, jauh amat dari Bartim. Kl ke bartim musti lewat Palangkaraya kl mau cepat

    BalasHapus
  104. waduh bahaya nih pasangan saya orang kaltim. mudahan tidak termasuk dari mitos tersebut. hihihih

    BalasHapus
  105. salam buat semuanya, saya juga suku orang dayak dari KAL-BAR yg kini sedang menempuhi studi S1 di SURABAYA. terimakasih atas tulisan dan pandangan anda terhadap suku kami,.

    BalasHapus
  106. Ijin kopi gan
    sangat menarik , agar kito tau karakter suku dayak terutama wanitanya

    http://www.terapinarkoba.com/2012/10/hati-hati-dengan-gadis-dayak-itu-mitos.html

    BalasHapus
  107. saya juga orang dayak yang sekarang sedang melanjutkan kuliah S2 di Undip semarang..

    BalasHapus
  108. permisi mas, saya orang jawa malang,di daerah saya banyak orang madura yang tinggal disini,tapi mengapa tanggapan mereka negatif ke suku dayak,padahal menurut saya orang dayak baik2,malah orang madura suka berbuat ulah,orang madura suka nempati tanah orang, (dalam bahasa jawa ngende panggone uwong) dan kata mereka orang dayak (maaf) ga kenal peri kemanusiaan,apa itu benar ?

    BalasHapus
  109. Nuwun sewu nggih kang mas mbak yu, saya org sumatra campur kalimantan, campur mindanau, menurut saya betapa bodohnya streotipe yg dilekatkan penjajah ratusan silam utk memecah belah masih ada dibenak orang2 yg ngaku berpendidikan, padang pelit, batak kasar, dayak buas etc....hahahaha...

    Kerusuhan yg terjadi itu sdh jelas setting politik, serta tidak adanya tindak hukum yg pasti,
    yang berjalan dalam banyak kasus dimasyarakat,
    Orang dayak sudah mengubur budaya mandup/berburu, hamunu/membunuh, ngayau/heading etc itu ratusan tahun silam dalam perjanjian Tumbang Senaman, itu berkaitan dengan peristiwa pembantaian keluarga runting vs tingkes, kalo liat di tv masih ada betang yg terkenal dengan pintu "setumbang mendeng" , hanya selebar badang utk pertahanan.

    Kenapa sumpah itu dicabut ? karena kekecewaan mendalam masyarakat dayak akan tindakan kriminal yg selalu selesai dengan uang, walau tidak sesederhana itu sebenarnya.
    Namun apa itu bisa jadi sebuah pembenaran? Ya jelas tidak ! Saya berdarah dayak kahayan mengatakan itu peristiwa kemanusian yg sangat keji, apapun alasannya.

    Jadi sahabat semua, mari kita belajar dari kebodohan dan pembodohan, damai itu indah, kecantikan itu dimiliki setiap setiap suku, kearifan juga dimiliki setiap suku, bentar lagi Pemilu 2014, masih betah kita liat peristiwa bantai membantai lagi ?

    BalasHapus
  110. ya pada karo wong batak, ketone ladak tapi genah merga terbiasa suarane lantang

    BalasHapus
  111. Terbukalah pintu pengetahuanku betapa bodohnya aku selama ini tentang stereotip negatip suku dayak, ternyata istilah orang bijak yang menyatakan tak kenal maka tak sayang masih relevan sampai kini, sekarang aku semakin sayang sama saudaraku suku dayak, salam dari putra betawi.

    BalasHapus
  112. Wah jadi ingin jalan-jalan juga ke kalimantan jadinya. tapi gimana ya cerita tentang yang di papua? tentang hutan terlarang dan manusia-manusianya yang "ganas"? di tempat saya, di jambi, ada juga suku semacam suku dayak, tapi lebih sedikit primitif dibandingkan yang di kalimantan kali ya, namanya Suku Anak Dalam (SAD), yang ceritanya sudah di filmkan dengan judul Sokola Rimba, dari cerita Butet Manurung. :) salam kenal ya mas :)

    BalasHapus
  113. calon suamiku juga orang kalimantan asli...tapi orangnya penyabar dan gak seperti yg kebanyakan orang bilang tentang suku dayak sana....orang manapun ksuku apaun kalo di jahati ya pasti bakal ngamuk,,,,,

    BalasHapus
  114. Mantap artikelnya mas, sebenarnya saya masih penasaran ama potonya, heehee apa benar tu, cantik benar ya,.!!!

    BalasHapus
  115. sama sih yah...dulu pas mau ke kalimantan, duh diwejangi ini itu ama orang2. kayak menakutkan gtu pokoke. e eh ternyatah yah enggak. malah punya teman perempuan dayak yg baaaaiiiik banget, sering diundang makan-makan. aku suka mereka putih putih. cuantik pisan.

    BalasHapus
  116. Makanya Madura Jgn Sok JagoaN.... Entar kepalanya Yg di atas sama yg di bawah Hilang LOhh...!!!!

    BalasHapus
  117. itumah mitos yang di buat agar orang jawa takut ke sana,takut direbut cewek2nya kali..

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena