Bukan Super Hero

#Bimbingan Orang Tua

Beberapa hari lalu, gejala ga enak badan sebenarnya sudah mulai terasa. Namun sebagai warga bani ndableg, sekedar sakit kepala dikit-dikit mah ga pernah aku permasalahkan. Paling-paling pengaruh dari kepala lain yang mulai menuntut sesuatu. Makanya aku terus saja aku kebut kerjaan siang panasan di lapangan dan malam kedinginan di ruang server.

Ketika ibue nelpon bilang Citra demam, baru aku mulai menurunkan aktivitas. Mengingat selama ini aku dan Citra seringkali nyetrum kalo urusan sakit. Tapi kayaknya aku telat menginjak rem, kemarin sore begitu turun dari tower kepala mendadak puyeng berat. Ambulans kantor langsung parkir namun aku tolak. Aku cuma minta suplemen vitamin C dan masuk kamar untuk menjalankan tugas.
#Turu gasik...

Biasanya kalo puyeng, modal vitamin C dosis tinggi dan tidur agak banyak sudah bisa mengatasi masalah. Eh, bangun tidur malah nambah geraham atas pada sakit semua dan gigi berasa mau copot. Jadilah acara ke pelabuhan aku serahkan ke stafku dan aku jadi tuman.
#Turu maning...

Kalo sudah begini, baru kerasa bila aku bukan seorang superhero. Biarlah cukup ibue yang selalu memujiku sebagai jagoan tak terkalahkan. Beneran kok. Waktu masih bareng di Jogja saat Citra kecil, ibue suka mendadak romantis bilang, "Waktu awal kenal, ayah tuh bagai Sapiderman..."
"Kok bisa..?"
"Soalnya setiap waktu selalu menjerat hatiku..."
#Coocuuiiiit....

"Kalo setelah nikah..?"
"Ayah bagai Superman..."
"Kok bisa...?"
"Karena setiap waktu selalu melindungi dan melendungi mulu..."
#Hmmmm...

"Setelah punya anak..?"
"Ayah pantas disebut Ironman..."
"Kenapa..?"
"Setrikaan numpuk, bantuin dooong..."
#-*&#$%^&*(!@

Cepat sembuh ya, nak...
Biar ayah juga segera sehat...