09 Juni 2018

Liburan : Urus Sendiri atau Pakai Travel Agent..?


Musim liburan hampir tiba...
Benarkah urus liburan sendiri itu lebih murah dan meriah ketimbang menggunakan jasa agen perjalanan..? Tidak ada patokan pasti, namun kira kira ceritanya begini... 

 Pake agen itu terkesan tidak leluasa karena harus mengikuti jadwal yang sudah ditentukan dan relatif sulit diubah ketika mendadak menemukan sesuatu yang lebih menarik di sekitar tujuan. Misal begitu mendarat di Stasiun Tugu jadwalnya ke Kraton, ya wajib ke kraton. Keinginan menjelajahi flower market harus ditahan sekuat hati walau dari stasiun jaraknya cuma saknyukan. Begitu juga durasi waktunya...

Jatah di bonbin cuma satu jam, biar kata masih kangen berat sama saudara tua di sana, mau tidak mau harus say good bye. Rasanya seperti diburu-buru memang. Seperti habis begadang di Malioboro  itu enaknya bangun siang, eh sebelum subuh dibangunin untuk mengejar jadwal nonton sunrise di Bukit Panguk. Belanja oleh-oleh penginnya bakpia Kurniasapi, pemandu wisata antarnya ke bakpia 577 dengan alasan, "kurniasapi itu bakpianya bikin mual mules, kalo tidak percaya tanya ke tukang becak, ojek atau sopir travel..." 
Nyebelin kan..? 

 Urus sendiri artinya bebas menentukan segala sesuatu sehingga anggaran biaya "katanya" bisa ditekan seminimal mungkin. Yang diperlukan hanya sedikit tambahan waktu untuk riset tujuan, penginapan, transportasi dll yang datanya bertebaran di google.


Sayangnya dis wan indonesia no yu es e...
Kadar kemalasan admin web wisata dalam meng-update informasi banyak yang berada di level pekok. Jadi harus siapkan cadangan dana dan waktu untuk antisipasi perbedaan rencana dengan kondisi nyata apalagi bila berada di posisi long weekend atau peak season

Misal...
Pesan homestay liat di web (mungkin karena jepretnya pake aplikasi kamera jahat) tampilannya persis Luna Maya. Begitu disamperin, weladalah ternyata berwujud Lucinta Luna. Merasa kurang sreg, otomatis butuh waktu untuk cari pengganti. Ada yang kamarnya cocok harganya jauh diatas budget. Cocok kamar dan harga, lokasinya agak jauh yang artinya butuh tambahan biaya untuk ngojek. Belum soal kejebak macet, disasarin GPS dan sejenisnya yang berpotensi membuang waktu dan membengkakan anggaran dengan semena-mena.

Nyebelin kan..? 

Melalui agen perjalanan...
Segala sesuatunya sudah dipersiapkan. Mau makan di kuliner terkenal tak perlu antri karena petugas dari agen sudah jalan duluan sebelum wisatawan sampe ke warung makan. Kemana-mana ada pendamping yang kenal medan. Belanja batik bisa minta info terlebih dulu harga wajarnya berapa. Ketemu jalanan macet bisa dicarikan jalan tikus. Rasa cemas akan overbudget relatif tidak terjadi. 

Yang penting karena travel agen harus bayar di depan, cari agen yang terpercaya, respon cepat dan mudah diajak diskusi. Jangan tergiur penawaran paket murah, nanti ketiban nasib seperti jamaah umroh yang itu kan cucian banget. 

Carilah testimoni dari internet atau teman dekat yang pernah liburan pake agen perjalanan. Semakin banyak referensi semakin baik karena testimoni bersifat subyektif. Tidak semua cerita buruk murni kesalahan agen. Ada loh satu cerita. Agennya baik-baik saja, tapi yang umroh diajak balik ga mau malah bikin tagar #2019GantiAgen
Nyebelin kan..?

Trus kepiye..?
Selamat berlibur..!

Tulisan ini dimuat di AdventureYogya.Com  

0 comments:

Posting Komentar

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena