21 Juni 2018

WIsata Sampah Teluk Penyu

Habis nonton ebeg kemarin, si Ncip keterusan "mendem" seharian uring-uringan minta ke pantai. Pengen ke nyebrang ke Nusakambangan, juru kunci pelabuhan Karangsuci lagi syawalan di Jojok. Alhasil ke Teluk Penyu dengan nawaitu "asal meneng..."



Karena beneran tidak ada yang menarik di sana...
Sebenarnya punya potensi bagus, tapi entah ada apa dengan Disparta Cilacap. Di pintu masuk bayar untuk 3 orang, jebul tiket cuma dikasih 2 lembar. Penataan pantai kacau balau. Dulu warung-warung seafood pinggir pantai digusur kirain mau dibikin taman, ternyata dibiarkan yang pada akhirnya dikapling Deasy Ratnasari dengan lagu tenda biru buat pedagang rupa-rupa.

Sampah dimana-mana. Sempat nanya ke seseorang, mungkin petugas karena pakai kaos dengan identitas pemkab, dapat jawaban, "namanya orang banyak, pak..." 
Tidak ada kambing hitam malah nyalahin banyak
Emang banyak yang warnanya hitam ada?

Pengamen persis kaya lagu jadul, datang dan pergi sesuka hatimu. Baru lewat serombongan belum lima menit datang lagi gerombolan yang baru. Dibilang ga ada receh, ada yang jawab nanti dikasih kembalian. Dibilang baru saja ada yang ngamen sudah datang lagi, eh jawab, "astopirloh pak banyakin istigfar ini lagi lebaran sekali kali amal kenapa...?"

Puas si Ncip bermain pasir, mandi dan beranjak pulang, datang tukang parkir nyamperin. Dikasih 5 ribu perak minta tambah 5 ribu lagi. Dikomplen, "mahal amat..?"
"Dikiranya ga cape apa nungguin mobil..?"
"Yang nyuruh nungguin siapa..?"
"Lah pokoknya 10 ribu..."

Timbang rame, cung mangewu lagi
Dan tiada karcis sebagai gantinya...

Kaya kuwe ceritane, lik...
Wassalam...

#PlesirCilacap
#AjaDolanTelukPenyu 
#PokokeLah

0 comments:

Posting Komentar

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena