Dalam rangka hari raya mudik 2018, Going to Cilacap with Love dilaunching hari ini.
Tidak lewat jalan tol, karena bakal kejauhan bila harus lewat Cipali cs. Sengaja pilih melalui jalan Daendels agar bebas dari resiko terjebak konflik kecebong vs kampret yang menyebalkan. Masalah nanti disebut tidak nasionalis atau antek kompeni itu beda kasus.
Tahun ini beneran berbeda dengan sebelumnya sampai-sampai navigator salah perhitungan. Instruksi berangkat dari Jogja jam 8:00 WIB dengan perkiraan sampai tujuan sebelum maghrib. Jebulnya jam 12:00 gapura kota Cilacap sudah melambai-lambai di depan mata. Tak apalah tidak terlalu meleset kok, targetnya kan tiba sebelum maghrib.
Perjalanan lancar jaya. Pasar tumpah yang biasanya jadi biang macet kali ini tidak sampai bikin padat merayap. Sedikit tersendat di bangjo terminal Adipala. Lik Tusanto mungkin bisa menggalang dana untuk program pencegahan wabah buta warna yang melanda kecamatan Adipala sebelum semakin parah. Mumpung masih stadium awal dimana penderita cuma tidak bisa bedakan warna merah dan hijau di lampu setopan.
Balik ke soal perjalanan, kemarin mbah Djati Widodo sempat kasih kultum tentang naik kaleng dengan kecepatan 120 kpj. Hari ini bisa direalisasi tanpa masalah. Bisa jadi karena bukan kaleng khong guan tapi kaleng susu yang mengandung aa dan dha bebas riba.
Tidak terlalu sulit pancal 120 kpj dengan syarat ketentuan berlaku. Yang pasti kondisi aman jalan lurus rata dan tidak banyak bening-bening penganggu konsentrasi. Kedua muatan full dengan beban merata. Ketiga musiknya wajib koplo oa oe jangan Kenny G atau Bengawan Solo dkk. Selanjutnya yang paling penting, navigatornya lagi tidur biar terhindar dari resiko dilempar bunga sak-pot nya.
Akhirulkalam, berkat dukungan Gambarpacul dan all pesbuk friends, alhamdulillah acara hari ini bisa sukses selamat sampai tujuan. Segenap keluarga dan kerabat kerja mengucapkan Terima kasih sama sama semoga diterima di sisi-Nya...
0 comments:
Posting Komentar
Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih