24 Juli 2007

Alasan Mengapa Saya Menyendiri

Aku ingin berbagi sebuah pengalaman spiritual yang entah nyata entah tidak. Dulu waktu masih jadi pramuka aku berkemah di tepi hutan. Saat mencari kayu bakar golok aku hilang. Tentu aku sedih dan bingung karena hari sudah sore. Aku kembali ke kemah tentu akan kemalaman. Tiba didepanku muncul Malaikat menyapaku :

Malaikat : He.. kamu kenapa kog sedih  sekali ?
Aku : Iya nih malaikat, golok saya satu-satunya hilang, gimana saya bisa mencari kayu bakar?
Malaikat :  Oh..gitu, ok kamu jangan sedih saya akan bantu carikan.
Kemudian Malaikat baik hati  turun ke bawah jurang, dan rupanya dia ingin mengetes
kejujuranku  tersebut dengan memberikan golok yang lain, yang pertama dikasihkan golok dari emas.
Malaikat : Ini bukan goloknya ?
Aku :  bukan...bukan, golok saya jelek kog.
Kemudian Malaikat tersebut kasih golok  yang kedua yang terbuat dari perak.
Aku : bukan juga,  yang punya saya sudah jelek goloknya.
Malaikat tersebut rupanya senang karena aku ini jujur, dan
Malaikat ngomong : He, karena kamu  jujur orangnya saya akan berikan tiga-tiganya buat kamu.

Sepuluh tahun berlalu, Aku sudah memiliki keluarga dan dikaruniai seorang anak. Sampai suatu hari istriku hilang entah kemana. Aku sedih sekali. Dan tiba-tiba datang lagi malaikat yang dulu bertemu aku di tepi hutan.

Malaikat : Lho..kamu kenapa, kog sedih  lagi ?
Aku : Iya nih, istri saya hilang, saya sedih sekali karena dia istri satu-satunya.

Terus malaikat itu berjanji akan membantu mencari istriku. Malaikat itu rupanya belum puas ingin ngetes lagi sama seperti dulu, dengan memberikan Nila kepadaku. (yg penasaran Nila kaya apa,  fotonya ada disini, tapi jangan brisik ya....tar ketauan orangnya)
Malaikat : he, ini bukan istrimu ?
Aku : (agak gugup)..hmm, iya!  yah! dia istri saya.

Karena aku berbohong si malaikatnya  sedih.
Malaikat : (sedih)..kog kamu tidak jujur dan berbohong pada saya ?
Aku (membela diri) : Iya..soalnya kalau saya jujur, nanti saya dikasih 3 istri lagi.....

0 comments:

Posting Komentar

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena