Aku ingin berbagi untuk membahas software-software dan tips trik untuk pengenalan dan pembelajaran komputer bagi anak-anak. Penanaman dasar-dasar komputer sejak dini dapat merangsang dan mengarahkan perhatian anak terhadap teknologi yang semakin dibutuhkan di masa yang akan datang.
Selama ini orang tua sering salah pengertian bahwa komputer bagi anak tak lebih dari sarana bermain game tak ubahnya play station. Padahal dengan pengarahan dan perangkat lunak yang tepat, anak bisa mulai belajar mengenal aplikasi.
Pengarahan itu tidak boleh dipaksakan. Biarkan anak belajar sesuai dengan kemapuan nalar dan minatnya. Usahakan anak agar terpancing untuk mempelajari sesuatu tanpa merasa dipaksa. Orang tua hanya memberi penjelasan pada saat anak menanyakan sesuatu. Berikan penjelasan dengan jelas dan mudah dipahami anak tapi tidak melenceng dari kajian teknis.
Berikan perumpamaan-perumpamaan yang bisa dimengerti anak. Bila ada pertanyaan yang kita kurang menguasai lebih baik kita menahan diri dan segera mencari informasi. Jangan biasakan untuk mengarang sendiri karena bagi anak-anak apa yang pertama kali tertangkap dalam otaknya akan melekat kuat dan sedikit sulit untuk meralatnya di kemudian hari.
Seperti yang saya alami sendiri, anak saya Adi mulai mengenal komputer pada umur satu tahun. Aplikasi yang pertama kali dikuasai adalah game Roadrash. Pada permainan tersebut rem menggunakan huruf X dan Z untuk gas. Pada saat saya mulai mengenalkan aplikasi anak untuk mengenal huruf, sulit sekali untuk merubah bila huruf Z harus dibaca jet, bukannya gas.
Dalam mengenalkan suatu aplikasi saya tidak secara langsung menyuruh anak untuk membuka program tersebut. Saya Cuma membuka-buka program saat anak berada dekat komputer. Perlu waktu beberapa hari sampai anak saya menanyakan “itu sih buat apa, yah?”
Setelah ada ketertarikan baru saya mulai menerangkan sedikit demi sedikit.
Pertama kali saya kenalkan adalah software mewarnai gambar. Setelah kelihatan sedikit bosan saya kenalkan lagi software mengenal huruf, musik dan mengenal huruf arab.
Karena software itu memang dibuat sedemikian rupa dengan memasukkan unsur game di dalamnya, anak pun betah dan tak terasa anak telah banyak belajar sesuai perkembangan otaknya.
Seringkali Adi memperhatikan saya bekerja dan mulai mau mencoba-coba aplikasi semacam MS Word atau CorelDraw. Saya biarkan dia berimajinasi sendiri dengan susunan huruf atau gambar yang entah apa maksudnya. Biarkan saja. Sekali kali saja dipancing untuk menulis namanya atau ayah, ibu, dll
Dengan begitu, anak tidak hanya mengenal game semata. Tapi bila sewaktu-waktu main game juga jangan dilarang.
Saat ini dalam umur 5 tahun Adi sudah mulai bisa menggambar mobil atau kereta menggunakan CorelDraw atau Visio atau menjahili photo ibunya dengan CorelPhotopaint.
Selain pengenalan aplikasi, anak juga perlu diajari cara-cara menggunakan komputer secara tertib. Misalkan mengganti wallpaper, mematikan komputer dengan shutdown atau menunggu sampai scandisk selesai bila komputer restart karena listrik mati.
Juga jangan biasakan membuatkan shortcut di desktop untuk game atau aplikasi yang kita siapkan untuk mereka. Ini akan membuat anak selalu ingin mudah saja. Biasakan untuk menyimpan aplikasi dalam startmenu. Bimbing anak untuk membukanya dari sana.
Lagipula terlalu banyak icon pada desktop akan merusak pemandangan wallpapper dan juga sedikit membebani system. “Gambarnya cemat-cemot” begitu kata Adi setiap kali melihat layar desktop yang bertaburan icon.
Aplikasi apa saja yang saya berikan untuk Adi? Ini yang akan kita bahas dalam setiap edisi.
DRAWING FOR CHILDREN
Aplikasi freeware sebesar 1,7MB yang support Windows 98, ME dan XP ini saya download dari website : www..cs.uu.nl. Anda hanya perlu menginstal sebentar dan anak sudah bisa menggunakannya untuk mengasah imajinasinya tanpa anda perlu keluar uang ekstra untuk membeli pensil warna dan kertas. Atau anda juga tidak perlu terlalu sering mengecat rumah karena penuh goresan pensil di dinding rumah.
Tampilannya sederhana. Kita bisa memilih menggunakan pensil, kuas ataupun semprotan untuk membuat gambarnya. Memilih warna juga mudah, tinggal klik kotak-kotak warna di toolbox sebelah kanan atas. Selain itu ada semacam template dan shape atau bentuk-bentuk gambar siap pakai yang bisa dimanfaatkan anak untuk membuat sesuatu. Gambar yang sudah dibuat bisa dihapus lagi, disimpan dan dicetak.
Tidak terlalu sulit karena semuanya menggunakan mouse. Biarkan anak berkreasi. Cetak dan berikan pujian. “Mamas, gambarnya bagus sekali” Anakpun akan bersorak gembira
Dan kita sebagai orang tua, senang kan punya anak yang kreatif?
Selama ini orang tua sering salah pengertian bahwa komputer bagi anak tak lebih dari sarana bermain game tak ubahnya play station. Padahal dengan pengarahan dan perangkat lunak yang tepat, anak bisa mulai belajar mengenal aplikasi.
Pengarahan itu tidak boleh dipaksakan. Biarkan anak belajar sesuai dengan kemapuan nalar dan minatnya. Usahakan anak agar terpancing untuk mempelajari sesuatu tanpa merasa dipaksa. Orang tua hanya memberi penjelasan pada saat anak menanyakan sesuatu. Berikan penjelasan dengan jelas dan mudah dipahami anak tapi tidak melenceng dari kajian teknis.
Berikan perumpamaan-perumpamaan yang bisa dimengerti anak. Bila ada pertanyaan yang kita kurang menguasai lebih baik kita menahan diri dan segera mencari informasi. Jangan biasakan untuk mengarang sendiri karena bagi anak-anak apa yang pertama kali tertangkap dalam otaknya akan melekat kuat dan sedikit sulit untuk meralatnya di kemudian hari.
Seperti yang saya alami sendiri, anak saya Adi mulai mengenal komputer pada umur satu tahun. Aplikasi yang pertama kali dikuasai adalah game Roadrash. Pada permainan tersebut rem menggunakan huruf X dan Z untuk gas. Pada saat saya mulai mengenalkan aplikasi anak untuk mengenal huruf, sulit sekali untuk merubah bila huruf Z harus dibaca jet, bukannya gas.
Dalam mengenalkan suatu aplikasi saya tidak secara langsung menyuruh anak untuk membuka program tersebut. Saya Cuma membuka-buka program saat anak berada dekat komputer. Perlu waktu beberapa hari sampai anak saya menanyakan “itu sih buat apa, yah?”
Setelah ada ketertarikan baru saya mulai menerangkan sedikit demi sedikit.
Pertama kali saya kenalkan adalah software mewarnai gambar. Setelah kelihatan sedikit bosan saya kenalkan lagi software mengenal huruf, musik dan mengenal huruf arab.
Karena software itu memang dibuat sedemikian rupa dengan memasukkan unsur game di dalamnya, anak pun betah dan tak terasa anak telah banyak belajar sesuai perkembangan otaknya.
Seringkali Adi memperhatikan saya bekerja dan mulai mau mencoba-coba aplikasi semacam MS Word atau CorelDraw. Saya biarkan dia berimajinasi sendiri dengan susunan huruf atau gambar yang entah apa maksudnya. Biarkan saja. Sekali kali saja dipancing untuk menulis namanya atau ayah, ibu, dll
Dengan begitu, anak tidak hanya mengenal game semata. Tapi bila sewaktu-waktu main game juga jangan dilarang.
Saat ini dalam umur 5 tahun Adi sudah mulai bisa menggambar mobil atau kereta menggunakan CorelDraw atau Visio atau menjahili photo ibunya dengan CorelPhotopaint.
Selain pengenalan aplikasi, anak juga perlu diajari cara-cara menggunakan komputer secara tertib. Misalkan mengganti wallpaper, mematikan komputer dengan shutdown atau menunggu sampai scandisk selesai bila komputer restart karena listrik mati.
Juga jangan biasakan membuatkan shortcut di desktop untuk game atau aplikasi yang kita siapkan untuk mereka. Ini akan membuat anak selalu ingin mudah saja. Biasakan untuk menyimpan aplikasi dalam startmenu. Bimbing anak untuk membukanya dari sana.
Lagipula terlalu banyak icon pada desktop akan merusak pemandangan wallpapper dan juga sedikit membebani system. “Gambarnya cemat-cemot” begitu kata Adi setiap kali melihat layar desktop yang bertaburan icon.
Aplikasi apa saja yang saya berikan untuk Adi? Ini yang akan kita bahas dalam setiap edisi.
DRAWING FOR CHILDREN
Aplikasi freeware sebesar 1,7MB yang support Windows 98, ME dan XP ini saya download dari website : www..cs.uu.nl. Anda hanya perlu menginstal sebentar dan anak sudah bisa menggunakannya untuk mengasah imajinasinya tanpa anda perlu keluar uang ekstra untuk membeli pensil warna dan kertas. Atau anda juga tidak perlu terlalu sering mengecat rumah karena penuh goresan pensil di dinding rumah.
Tampilannya sederhana. Kita bisa memilih menggunakan pensil, kuas ataupun semprotan untuk membuat gambarnya. Memilih warna juga mudah, tinggal klik kotak-kotak warna di toolbox sebelah kanan atas. Selain itu ada semacam template dan shape atau bentuk-bentuk gambar siap pakai yang bisa dimanfaatkan anak untuk membuat sesuatu. Gambar yang sudah dibuat bisa dihapus lagi, disimpan dan dicetak.
Tidak terlalu sulit karena semuanya menggunakan mouse. Biarkan anak berkreasi. Cetak dan berikan pujian. “Mamas, gambarnya bagus sekali” Anakpun akan bersorak gembira
Dan kita sebagai orang tua, senang kan punya anak yang kreatif?
Arsip Multiply
0 comments:
Posting Komentar
Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih