Di jaman canggih ini, kunci pintu konvensional sudah mulai ditinggalkan orang, terutama di gedung-gedung penting baik milik swasta maupun negara. Penggunaan kartu ID berikut pin untuk membuka pintu sudah menjadi standar keamanan.
Dengan menggunakan ID, pintu tidak perlu ditungguin setiap waktu oleh petugas khusus. Karena hanya orang-orang yang memiliki kartu ID saja yang bisa membuka pintu. Pemegang kartu pun bisa dibatasi aksesnya ke pintu tertentu tergantung wewenangnya. Selain itu siapa masuk kemana jam berapa bisa dipantau dan tercatat dalam sistem keamanan.
Namun ketika keluyuran ke Pusat Data & Informasi Kementrian Pertahanan, aku sempat bengong. Ternyata Indonesia Raya masih saja begini. Pintu boleh saja dipasang kontrol akses yang canggih. Tapi kalo disitu digantungin kartu, trus fungsinya apa..?
Uang negara dihamburkan untuk proyek keamanan di instansi yang menjadi pusat data pertahanan negara hanya untuk disia-siakan. Untuk mencuri data orang tak perlu menjadi peretas canggih seperti kalo kita ingin membobol Pentagon. Nyelonong boy aja kita ga ada kesulitan kok.
Itu kan cuma pintu masuk ruang yang ga penting, mungkin bisa berkilah begitu. Tapi itulah Indonesia Raya yang begitu mudah menyepelekan hal kecil. Padahal selama ini kita lebih sering tertusuk duri yang kecil daripada linggis. Kita juga lebih mungkin tersandung kerikil daripada kerbau. Walau sebuah pintu kecil di sudut kemegahan Pusdatin Kemhan, tidak layak menurutku untuk mengatakan itu hal sepele. Untuk hal yang kecil saja kita tak mampu, apalagi yang besar..?
Beda banget dengan keamanan gedung-gedung swasta yang kontrolnya lumayan ketat. Baru masuk saja harus ninggalin KTP di satpam lobi. Kemana-mana dikawal petugas buat ngebukain pintu ke ruang-ruang tertentu. Padahal aku cuma masuk ke ruang server data center sebuah perusahaan swasta yang tidak ada apa-apanya bila dibanding urusan negara. Haruskah kita serahkan urusan hankam ke pihak swasta agar pengelolaannya lebih baik..?
Kira-kira begitu pemikiran sepele dari otak kecilku yang awam dengan urusan pertahanan negara...
Dengan menggunakan ID, pintu tidak perlu ditungguin setiap waktu oleh petugas khusus. Karena hanya orang-orang yang memiliki kartu ID saja yang bisa membuka pintu. Pemegang kartu pun bisa dibatasi aksesnya ke pintu tertentu tergantung wewenangnya. Selain itu siapa masuk kemana jam berapa bisa dipantau dan tercatat dalam sistem keamanan.
Namun ketika keluyuran ke Pusat Data & Informasi Kementrian Pertahanan, aku sempat bengong. Ternyata Indonesia Raya masih saja begini. Pintu boleh saja dipasang kontrol akses yang canggih. Tapi kalo disitu digantungin kartu, trus fungsinya apa..?
Uang negara dihamburkan untuk proyek keamanan di instansi yang menjadi pusat data pertahanan negara hanya untuk disia-siakan. Untuk mencuri data orang tak perlu menjadi peretas canggih seperti kalo kita ingin membobol Pentagon. Nyelonong boy aja kita ga ada kesulitan kok.
Itu kan cuma pintu masuk ruang yang ga penting, mungkin bisa berkilah begitu. Tapi itulah Indonesia Raya yang begitu mudah menyepelekan hal kecil. Padahal selama ini kita lebih sering tertusuk duri yang kecil daripada linggis. Kita juga lebih mungkin tersandung kerikil daripada kerbau. Walau sebuah pintu kecil di sudut kemegahan Pusdatin Kemhan, tidak layak menurutku untuk mengatakan itu hal sepele. Untuk hal yang kecil saja kita tak mampu, apalagi yang besar..?
Beda banget dengan keamanan gedung-gedung swasta yang kontrolnya lumayan ketat. Baru masuk saja harus ninggalin KTP di satpam lobi. Kemana-mana dikawal petugas buat ngebukain pintu ke ruang-ruang tertentu. Padahal aku cuma masuk ke ruang server data center sebuah perusahaan swasta yang tidak ada apa-apanya bila dibanding urusan negara. Haruskah kita serahkan urusan hankam ke pihak swasta agar pengelolaannya lebih baik..?
Kira-kira begitu pemikiran sepele dari otak kecilku yang awam dengan urusan pertahanan negara...
Mobile Post via XPeria
bener win,,pemerintah kita ga terlalu peduli sama sistem keamanan sendiri. Dan selalu saja mengahmburkan biaya yang manfaatnya kurang sama sekali. . .nice post bro
BalasHapusItulah kelemahan dari pemerintahan kita...
BalasHapusSelalu menyepelekan hal2 yg kecil..padahal hal2 yg kecil itu justru malah yg lebih penting..
Met pagi Bang...
Met aktifitas key..
Wkwkw... bener2 itu yg juga pernah aku liat Sob... buat apa coba dipasangin alat canggih klo buat buka pintunya udah ada kartu bersama haha.... kecuali klo itu tempat privasi dan untuk yg punya ID aja baru tuh berfungsi dengan baik haha.....
BalasHapusindonesia ya kan ..... :P
happy blogging n semangat Sob...
pihak swasta lbh ketat krn itu unk menjaga milik segelintir orang yg mau merogoh kocek lbh dalam unk kepentingan pribadi
BalasHapusdan mereka pasti tau bahwa apa yg mereka keluarkan pasti akan kembali kekantong mereka
sedang negara, dikelola swasta bisa tp apa iya mau tanpa dibayar??
konsep pintunya sih udah pada canggih, tapi kadang pihak pengeLoLanya yang kurang canggih. apaLagi kebanyakan para penggunanya, hehehe...
BalasHapus