15 Juli 2012

Naik Kereta Api Tututut

#Semua Umur

Keismean lagu anak-anak jadul, kalo sudah bete di rumah Citra suka bilang "kereta api tututut" yang artinya dia ngajak ke stasiun kereta. Aku memang suka mengajaknya nonton sepur di kolong flyover Lempuyangan. Tiap sore sampai malem lokasi itu memang cukup ramai oleh pengunjung yang bertujuan sama. Kebetulan pesawat yang terbang atau mendarat di bandara Adi Sucipto juga jalurnya mengikuti alur rel. Jadinya acara nonton sepur itu sekalian liat pesawat yang terbang rendah. Lumayan menarik untuk anak-anak berwisata murah.

Kasihan hanya nonton doang, minggu lalu aku ajak ibue dan anak-anak naik kereta api ke Solo. Beneran pengen numpak sepur doang tanpa ada tujuan lain. Memang sempat muter-muter sampai Kraton Solo. Soalnya begitu sampai stasiun Balapan, kereta yang ke arah Jogja pas berangkat. Daripada bengong nunggu di stasiun sampai satu jam, mendingan nyarter becak 30 ribu perak sudah include penggenjotnya.

Berangkat dari Jogja menggunakan kereta Prambanan Express atau lebih dikenal dengan nama Prameks. Tiketnya 10 ribu perak per orang dengan bonus Ncit dan Ncip gratis. Kondisi gerbong dan interiornya mirip Commuter Line di Jakarta tapi lebih bersih. Perjalanan Jogja Solo ditempuh tak sampai satu jam dan berhenti di stasiun Lempuyangan, Maguwo, Klaten dan Purwosari. Lebih cepat dibandingkan naik mobil yang suka kejebak macet khususnya saat masuk Kartasura.

Waktu balik ke Jogja, kebetulan yang ada adalah kereta Madiun Jaya. Sama-sama KRD seperti Prameks tapi lebih keren. ACnya adem dan seatnya pakai kursi, bukan lagi bangku panjang. Tarifnya lebih mahal yaitu 20 ribu perak per orang. Tapi untuk soal pelayanan petugasnya hampir tidak ada bedanya antara Prameks dan Madiun Jaya.

Di setiap gerbong dekat pintu tersedia tempat sampah yang selalu dikosongkan saat berhenti di stasiun. Petugas cleaning servicenya rajin banget bolak-balik memeriksa kebersihan gerbong. Yang paling keren tuh waktu ada penumpang yang buang tisu ke lantai. Setelah mungut tisu, petugas segera ngepel lantainya.

Sepintas kelihatan lebay, cuma tisu doang sampai dipel. Namun yang jelas, penumpang yang buang tisu tadi kelihatan banget salah tingkahnya. Mungkin ini cara petugas kebersihan Prameks mendidik penumpang agar menjaga kebersihan. Cukup tersenyum, bilang maaf lalu ngepel agak lama. Tanpa perlu marah-marah bisa bikin penumpang kapok untuk sembarangan lagi.

Terus terang aku terkesan dengan gebrakan PT KAI sekarang. Kelihatan banget perubahan pelayanannya dibanding jaman aku masih akrab dengan kereta api dulu. Petugasnya ramah, gerbongnya nyaman, suspensinya empuk dan suara benturan roda dengan rel tidak terlalu keras terdengar dalam gerbong. Bayar ongkos 10 atau 20 ribu tak lagi merasa sayang. Tapi kalo bisa sih dimurahin lagi biar masyarakat banyak merasa benar-benar terlayani.

Aku ga tau ini cuma ada di Prameks saja atau sudah menjadi standar nasional dari PT KAI. Soalnya waktu nyobain naik KRL di Jakarta kayaknya tidak terasa senyaman ini. Bisa jadi karena di Jakarta penumpangnya terlalu padat akibat armada yang kurang. Atau karena Jakarta kebanyakan orang kali ya..?

Kereta nyaman memang asik. Cuma jadi mikir kalo mbah buyutnya Citra dari kampung diajak naik Prameks. Tar liat lantainya bersih mengkilat, waktu masuk gerbong sendalnya dilepas...


Prameks

Madiun Jaya

Interior Madiun Jaya

Yang pengen nyobain bisa liat jadwalnya pada link di atas

10 comments:

  1. ternyata interiornya bagus juga ya keretanya

    BalasHapus
  2. saya dulu suka naik matarmaja... kuotor... hehehe... wong cuma nemlikur seko semarang ning malang..... #maklumm....

    BalasHapus
  3. wahhh, mewahh >.< saya belum pernah sekalipun naik kereta api om hiks

    BalasHapus
  4. interiornya mantap2 gan :)

    BalasHapus
  5. artikel yg bagus nih..
    mantap sob..
    bermanfaat sekali..


    #Salam Silaturahmi

    BalasHapus
  6. Tampilan luar mentereng, eee.. interirornya juga okeeeee... niscaya masyarakat akan menikmati perjalanan dengan santai. Semoga tidak ada pelaku kriminal yang juga menjadi penumpang

    BalasHapus
  7. Wuuuaaaah kok ada kereta api tuut tuut tuuut warna kuning gitu ya??
    kok apik yooo.....
    aku kepingin numpak

    BalasHapus
  8. wah seru ya liat kereta api sama pesawat..
    jujur aja aku belum pernah naik kereta api pak. takut.

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena