#Bimbingan Orang Tua
Seperti halnya kebanyakan orang yang lebih mengenal Kaliurang saat ke Jogja ingin wisata gunung, wisata pantai yang jadi tujuan juga tak jauh-jauh dari Parangtritis dan sekitarnya. Padahal Parangtritis saat ini tidaklah senyaman dulu untuk dipakai jalan-jalan. Ramai, cenderung kotor dan terlalu banyak pelaku ekonomi yang kadang mengganggu acara refreshing.
Aku sendiri lebih suka jalan ke daerah Gunung Kidul untuk urusan dolan pantai. Masih banyak pantai alami, bersih dan relatif sepi tidak terlalu banyak pengganggu. Tiket masuk, parkir dan jajanan masih relatif murah. Cuma payahnya, loket pembayaran tiket masuk letaknya jauh bisa beberapa kilo dari pantai. Kondisi di seputaran pantai macet atau tidak tidak kelihatan dari situ. Jadinya ketika memutuskan balik kanan kita sudah telanjur bayar.
Yang paling asik adalah pantai-pantai cantik yang ada, jaraknya tak terlalu jauh. Sebut saja pantai Baron, Indrayanti, Sundak, Ngobaran, Siung, Sadeng dan banyak lagi pantai-pantai sepi yang kurang dikenal namun tak kalah keren. Jalan kesana sudah beraspal mulus dan berkelok-kelok menyusuri punggung gunung. Dengan kendaraan sendiri, dari Jogja bisa diakses sekitar 2 jam perjalanan santai.
Kendaraan umum juga cukup banyak dari terminal Giwangan. Dari Wonosari nyambung pake bus kecil jurusan Jepitu. Kalo mau asik sih mendingan nyewa motor atau nyarter ojek agar lebih leluasa menyambangi seluruh pantai yang ada. Kalo mau agak hemat, cari motornya dari Baron, Tepus atau Jepitu saja. Tinggal pilih mau dari barat, tengah atau timur untuk memulai petualangannya.
Asal bukan musim liburan, di hari minggu pun pantai-pantai tersebut tidak terlalu ramai kecuali Baron. Kalo musim liburan sekolah seperti kemarin sih jangan tanya. Aku saja harus keluar masuk pantai untuk mencari yang agak sepi. Asal sudah kelihatan macet, langsung putar balik ke pantai berikutnya. Dari rencana mau ke Sundak, akhirnya malah merapat ke pantai Siung yang sebenarnya lebih cocok untuk para pemanjat karena banyak tebing karang tegak.
Trus ada baiknya bawa stok makanan sendiri kecuali memang niatnya mau cari kuliner khas yang jarang di daerah lain seperti sate landak misalnya. Selain warungnya memang belum banyak variasi jajanannya juga sedikit. Memang selalu ada yang memajang papan menu begitu kumplit di depan warungnya. Ikan bakar, udang, kepiting dan lain-lain tercantum. Tapi tak jarang saat tanya ini dijawab habis, tanya itu habis juga. Begitu ditanya apa yang tersedia, paling-paling mie rebus...
Satu lagi yang tidak boleh dilupakan, piknik kesana otak ga boleh ngeres. Soalnya orang Jogja kan paling pinter bikin istilah singkatan keren. Bus jurusan Parangtritis biasanya bertuliskan Jogja - Paris pp. Jalan Kaliurang disebut Jakal, Jalan Magelang dibilang Jamal. Yang tidak keren mungkin Jalan Karangturi. Paling tidak keren ya di Gunung Kidul itu dimana obyek wisata lebih sering disebut tempat piknik. Masa tempat piknik Gunung Kidul disingkat tempik gundul..?
Well, fasad karang-karang raksasa seperti foto Mas di atas selalu menarik buat jadi tempat foto-fotoan. Senang mengetahui batu karang bagus beginian masih ada di Jawa dan gampang dicapai.
BalasHapusAku kepingin bisa ada di sana! Itu foto diambil di pantai mana tho, Mas?
yang itu di pantai siung bu...
BalasHapuskapan ke jogja tak ojek deh
Aku pengeeeen ke pantai di GK...
BalasHapusParangtritis elek... etapi ada jarannya...
Baru pernah ke Ngrenehan, Ngobaran, ama Kukup~ pantai di GK pasirnya putih-putih~ lalalala...
hehehe ...tetep ya kudu bawalogistik sendiri, atau terima nasib makan mie rebus lagi- mie rebus lagi, hehehehe ... nasib kali sob :D
BalasHapusgunung kidul masih panas kah ???
jalan2 ke jakarta kapan mas?:)
BalasHapushahaha..... istilahnya itu lho..... masak singkatannya jadi jelek gitu (yang terakhir)....
BalasHapusHoahahahaha. Kirain opo Paaak. Sampe penasaran dan tak buka. :P
BalasHapusPantainya bagus banget. apalagi di bagian terakhir potonya si Ncip main air itu.
Ini TEMpat PIKnik GUNung kiDUL.. yaa.?
BalasHapus