#Bimbingan Orang Tua
Tinggal di kota budaya yang merupakan salah satu pusatnya kesenian Indonesia, aku juga pengen anak-anak bisa akrab atau minimal kenal dengan dunia seni. Makanya tiap cuti selain ke gunung atau wisata sejarah, aku juga suka bawa Citra ke galeri atau tempat seniman memajang karya-karya besarnya. Walau baru bisa ngusapin patungnya Timbul atau nyoret-nyoret muralnya Samuel, sudah cukup buatku sebagai pengenalan tahap awal. Yang penting jangan diajak ke rumahnya Budi Ubruk, karena pasti bakal lari ke kandang kambing daripada mainan kuas lukis.
Tidak bermaksud mendikte atau mencekoki anak. Hanya sekedar mengenalkan dia ke banyak dunia biar saat besar nanti punya banyak pilihan. Masalah nanti dia mau terjun ke bidang apa terserah anak. Aku tak ingin punya anak yang fanatik pada satu dua hal hanya karena sejak kecil cuma dikenalkan dengan sedikit dunia. Pengennya fokus di satu dua bidang tapi pikirannya terbuka dan bisa menerima banyak pandangan. Seperti kata Ahmad Dahlan, fanatik itu sumber kebodohan.
Sudah menjadi sifat manusia suka mengikuti kata pepatah "tak kenal maka tak tonjok". Karena dari kecil cuma dikasih susu terus, setelah gede liat yang minum kopi jadi antipati. Tidak harus anak ikutan minum atau menyukai kopi, tapi minimal dia tahu bahwa di dunia ini tak hanya ada susu saja. Tak suka kopi tak apa, asalkan tidak terus memusuhi mereka yang suka kopi dibilang haram, musyrik, dll dll
Sama halnya dengan memahami dunia seni yang kadang nyleneh. Sebagai contoh misalnya tentang lukisan nude. Aku ingin anak bisa membedakan antara sisi artistik dan pornografi. Karena buatku, masalah pornografi itu bukan pada obyeknya semata namun lebih dominan ada di otak para penikmatnya. Saat kita bisa merasakannya sebagai suatu keindahan berarti kita sudah bisa dikatakan umat yang mensyukuri ciptaan Tuhan. Sebaliknya saat kita merasakan itu sebagai pornoaksi, otak kitalah yang jorok dalam arti kata yang sebenar-benarnya.
Namun sekali lagi, faktor obyek juga punya peran dan musti dipilih-pilih. Karena ada obyek tertentu yang memang tidak bertujuan artistik. Melainkan dari awal sudah diniatkan untuk pamer aksi porno seperti yang banyak bertebaran di internet. Gampangnya, kalo yang bertujuan keindahan itu karya seniman atau seniwati, kalo yang XXX itu karya seniwen.
Soal Citra...
Memang sampai saat ini belum kelihatan sama sekali ketertarikannya terhadap kesenian secara khusus seperti hobinya ke alam bebas atau bermain dengan kambing. Tapi minimal aku sudah melihat ada jiwa seni yang berkembang dengan caranya sendiri. Contohnya saat aku ajak nonton pameran lukisan kemarin. Disuruh masuk ke ruang pamer tidak mau. Namun malah berpartisipasi melakukan art performance melengkapi karya instalasi yang terpajang di halaman galeri.
Semoga dia bisa lebih memahami agar hidupnya lebih berseni
Jangan seperti bapaknya yang cuma demen urusan air seni doang...
wekekek ... sepertinya lucu sekali yah Citra ^_^
BalasHapuskalo aku sih lebih suka lihat lukisan dari pada art performance
ya ampun kirain itu kosong ternyata ada citra didalamnya :)
BalasHapusAmin..,,semoga apa yang sobat harapkan sama citra bisa terkabul..
BalasHapussapa tau kan nnti citra malah jadi profesional dalam bidang seni... :)
betul sob, harus bisa pisahin antara unsur seni dan porno ya, jadi jangan asal maen cap cap aja, btw ... tuh bocah mu, kenapa nyelup disitu ... Cit ... pindah Cit ... ke bak mandi gih, hehehehe :D
BalasHapuswes - wes..... malah renang di ember... pertanyaanya tuh air hujan apa air apa tuh kang.... waduhh....
BalasHapus