#Semua Umur
Sekian puluh tahun tak pernah mengenakan seragam coklat berdasi merah putih, namun setiap masuk tanggal 14 Agustus selalu saja ada sms masuk dari teman-teman seperjuangan di masa lalu. Kenangan lama yang membekas terlalu dalam sulit untuk dihilangkan oleh perputaran waktu.
Jujur waktu itu tak pernah terpikirkan apa manfaatnya ikut Gerakan Pramuka. Pertama gabung waktu SD tak lebih karena pemaksaan sepihak dari sekolahan. Setiap ada acara kemah di kecamatan pembina selalu memilih anak-anak yang dianggap mampu untuk berlomba. Karena tidak didasari minat, begitu masuk SMP dimana ekstra kulikuler diperbolehkan memilih, aku tak ikutan sama sekali.
Mulai aktif beneran setelah masuk STM. Itupun pada awalnya bukan murni ketertarikan akan kegiatannya. Melainkan karena status ABG yang mulai suka dengan lawan jenis. Tau sendiri yang namanya STM murid hampir seribu orang tapi ceweknya hanya belasan. Di lain pihak ada SMKK yang kondisinya berkebalikan. Dan waktu itu gugus depan STM ku sering mengadakan latihan bersama dengan gudep SMKK. Jadilah aku ikut serta agar ada alasan untuk sering-sering ke SMKK.
Saking aktifnya aku ngapel ke sanggar SMKK, oleh pembina diartikan lain. Dianggap aku anak rajin makanya diangkat jadi pengurus di gugus depan. Telanjur basah dan merasa bertanggungjawab akan tugas yang dibebankan, aku jadi sekalian terjun secara total. Jadilah aku seorang pramuka mania yang sulit untuk dipisahkan lagi. Apalagi setelah merasakan kerasnya pelatihan di Pramuka Bhayangkara. Aku sampai dianggap militan oleh teman-teman.
Segala tempaan pramuka baru terasa manfaatnya setelah aku lepas seragam. Aku yang semula minderan jadi pede abis saat menghadapi banyak orang. Hasil yang paling terasa mungkin saat akan gabung di kerjaan baru. Segala wawancara dengan HRD bisa aku jawab dengan tenang tanpa gugup walau banyak bohongnya. Pokoknya salah satu kunci sukses wawancara dengan HRD adalah, lebih baik kepedean daripada minder.
Setiap masuk ke lingkungan baru, aku tak pernah merasa kesulitan bersosialisasi dengan penghuni lama. Berbagai kondisi alam pun bisa aku adaptasi tanpa kesulitan. Termasuk di kerjaan sekarang dimana aku harus masuk hutan dengan segala keterbatasan fasilitas. Naik turun gunung, menerobos semak belukar, menghadapi serbuan serangga hutan dengan asupan gizi kurang tak sampai membuatku mengeluh. Dan yang paling terasa adalah saat air bersih susah didapat. Aku bisa menjalaninya sambil meneriakan lagu lama masa pramukaan. Tidak mandi sudah biasa...
Mungkin itu saja
Dirgahayu Pramuka Indonesia
Semoga tetap jaya dalam mendidik anak-anak bangsa
Salam
Pramuka...!!!
salam pramuka :))
BalasHapuswalaikumsalam
HapusSalam pramuka, masih hafal dasa sarma pramuka gak mas?
BalasHapusdasa darma
Hapuspramuka itu
satu. ketuhanan yang maha esa...
dirgahayu pramuka indonesia
BalasHapusberarti manfaatnya memang banyak ya? dulu saya ngiranya masuk pramuka paling buat dibentak2in, hehehe. Dulu saya cuman gabung di KIR sih.
dibentak bentakin mah pramuka kurang kegiatan
Hapushehe...
saya juga rindu dengan seragam pramuka...salam pramuka...jayalah pramuka Indonesia :)
BalasHapusmasa lalu om...
Hapushiks...
salam pramuka :))
BalasHapussama sama..
Hapusora pernah pramuka mbien
BalasHapusberarti ora ngerti lagu pramuka ora madang kencot...
Hapussaya dulu juga aktif di pramuka dan DKR... pas SMA..
BalasHapusjadi inget tragedi kesurupan masal....
wah keren dong bro
Hapuskalo ikut kesurupan rame rame...
PAling inget sama lagu yang diajarin kak raw : Waktu Aku Masih Kecil... dst dst
BalasHapushahaha lambenyah...
Hapussalam pramuka..eh salam kenal ding
BalasHapussama sama lik..
Hapuskarena kemping seminggu di Pacet Mojokerto (beberapa tahun/bulan sesudahnya ada kejadian longsor itu), aku juga ikut gak mandi seminggu. Biasaaa lah ya mas buat anak Pramuka! horeee :))
BalasHapushahaha ada juga yang mau ngaku males mandi...
Hapussalam pramuka!! salam kenal juga mas...
BalasHapuskerja di perusahaan apa mas di kalimantan??
salam kenal kembali
Hapuskerja di tambang bro...
PAMA PERSADA toh??
Hapusbukan om
Hapustapi tetanggaan sama pama