#Semua umur
Situs Ratu Boko, warisan budaya yang penuh keindahan sekaligus penuh misteri. Dalam menyebut namanya saja masih simpang siur ada yang mengatakan istana dan ada pula yang menganggapnya candi, taman kerajaan atau benteng pertahanan. Apalagi saat kita berkunjung kesana, aura misterinya semakin terasa merasuk hati dalam kesejukan rasa yang nyata.
Sulit untuk berkomentar lain selain kata takjub melihat bangunan yang masih kokoh berdiri sejak abad ke 8. Membuat bangunan megah yang mampu bertahan seribu tahun lebih, dengan teknologi saat ini pun kayaknya butuh proses yang sangat rumit. Sebuah kenyataan yang memunculkan tanda tanya besar tentang masa lalu Nusantara. Benarkah nenek moyang kita bangsa primitif yang tidak memiliki kemampuan canggih di masanya..? Teknologi macam apakah itu..? Kenapa kemudian menghilang tidak diturunkan kepada anak cucunya..?
Betul-betul penuh misteri.
Lokasinya diatas bukit menggambarkan tingkat kesulitan yang teramat tinggi dalam pembangunannya. Hanya bawa badan saja kita sudah lumayan ngos-ngosan saat naik dari tempat parkir bawah. Bagaimana dengan para pekerja yang membawa bongkahan batu besar mendaki lereng yang terjal. Tak perlu sampai ke proses pengukiran relief, melihat batu-batu penyusun lantai saja sudah terlihat tingkat keseragaman dan presisinya. Suatu pekerjaan yang cukup berat bila benar-benar produk handmade seutuhnya.
View ke arah Merapi |
Adanya taman dan kolam pemandian juga jadi tanda tanya. Bagaimana para insinyurnya mendesain sistem pengaturan air untuk kebutuhan sehari-hari, mengingat situs tersebut berada di puncak pebukitan kapur yang tandus.
Pemilihan lokasi di ketinggian bisa jadi merupakan metode pencegahan bencana. Mungkin di masa itu, Gunung Merapi yang sampai sekarang aktifitasnya tinggi, jalur banjir lahar dinginnya mengarah timur atau selatan. Selain itu, dari sisi strategi pertahanan posisi tersebut juga bagus. Musuh yang akan menyerang bisa terlihat dari jarak jauh. Energi musuh sudah banyak terkuras saat mendaki bukit sehingga mudah untuk dikalahkan.
Pelataran |
Sebagai tujuan wisata, situs apik ini memang sangat keren. Buka sampai pagi sampai jam 6 sore. Namun secara pribadi aku menyarankan lebih baik berkunjung sore hari. Selain kalau siang panasnya minta ampun, pemandangan menjelang matahari terbenam teramat sayang untuk dilewatkan. Begitu indahnya sampai banyak yang sengaja menanti senja untuk mengambil gambar kenangan. Tak salah bila pengelola kemudian mengeluarkan paket pemotretan pre wedding.
Gerbang |
Dengan kendaraan sendiri, kita bisa menjangkaunya dalam setengah jam perjalanan dari Jogja. Sampai pertigaan pasar Prambanan, ambil arah kanan dan tak sampai 5 menit sudah kelihatan plang Ratu Boko. Tinggal belok kiri dan naik ke tempat parkir. Dari situ kita jalan kaki mendaki tangga yang lumayan tinggi sampai ke loket.
Sekedar bermain atau mengais rejeki kah..? |
Tapi yang parkir disitu biasanya pengunjung yang menggunakan bus besar. Pengguna kendaraan pribadi biasanya malas jalan kaki dan memilih parkir di atas. Untuk menuju tempat parkir atas, dari jalan yang ada plangnya tadi kita terus saja lurus. Sekitar 1 km kemudian ada plang lagi di pertigaan dan kita ambil arah kiri sampai nemu plang bertuliskan Ratu Boko dan Candi Ijo. Belok kiri dan ikuti terus jalan itu sampai ke tempat parkir. Jalan lumayan bagus walau sempit, nanjak dan berkelok-kelok. Selalu waspada kalau-kalau ada kendaraan dari arah berlawanan dan jangan paksakan pakai gigi persneling tinggi.
Untuk yang menggunakan kendaraan umum bisa naik bus jurusan Jogja - Solo. Pengunjung dari dalam kota lebih mudah menggunakan bus Trans Jogja trayek 1A atau 1B. Bisa naik dari halte Malioboro, Stasiun Tugu, Gembiraloka, UIN, Bundaran UGM, JEC, Janti ataupun Bandara Adi Sucipto. Turun di terminal atau halte pasar Prambanan. Dari situ bisa sewa ojek dengan harga relatif antara 5 - 20 ribu. Silakan dinego dan yang paling penting ojeknya disuruh nungguin. Kalau ditinggal nanti bakalan kebingungan saat mau turun.
Di ambang senja |
Kalau mau mengunjungi Candi Prambanan juga, sekalian saja ambil paket Prambanan Boko. Dari Candi Prambanan kita akan diantar ke Ratu Boko menggunakan suttle bus. Dari segi tiket jadi lebih hemat. Tiket masuk Ratu Boko per orang 25 ribu. Tiket ke Prambanan 30 ribu. Kalau ambil paket kita hanya perlu keluar 45 ribu sudah termasuk antar jemput Prambanan Boko. Selain paket Prambanan Boko, kita juga bisa ambil paket ke Borobudur juga. Karena memang Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko berada di bawah satu BUMN pengelola yaitu PT Taman Wisata Candi.
Dibanding Borobudur dan Prambanan, Ratu Boko ini memang gaungnya masih agak kurang. Namun justru itu daya tariknya buatku. Tidak terlalu ramai sehingga acara jalan-jalan terasa lebih nyaman. Gangguan dari pedagang asongan tidak ada. Setelah lelah mengitari situs, ada resto bersuasana eksotis untuk kita beristirahat sejenak sambil menikmati romantisnya temaram senja.
Temaram |
Tidak percaya..?
Atau malah penasaran..?
Tak ada salahnya anda masukan situs Ratu Boko dalam daftar kunjungan saat berwisata ke Jogja - Solo dan sekitarnya.
Temukan kesan pertamanya...
Selanjutnya..?
NB
Maap, modal kamera saku
Butuh foto keren silakan minta tolong google
niar pernah baca ratu boko kayak gini di tempatnya mas gaphe, bener2 keren yaa selain candi borobudur :D
BalasHapussecara pribadi aku lebih suka ke boko
Hapusmasih beneran alami
Sering denger Ratu Boko, yaitu di blognya gaphe juga..trus baca2..
BalasHapusCumaaa..
Aku setiap kali aku mudik ke Solo dan Yogya ga pernah sempet mampir sinih..
JAdi penasaran..
ayo mampiiir...
Hapusga rugi kok
aku kok baru tau tentang ratu boko ya? taunya sih roro mendut, hehe
BalasHapustemaramnya cocok buat foto pre wedding, hehe
ga perlu repot kalo mau prewed
Hapuspengelolanya dah nyiapin paket untuk itu kok
wah saya pernah tuh dulu kemah di sana :D
BalasHapuskeren tho..?
Hapusaku baru denger ratu boko gan...trima kasih...
BalasHapusayo ga ada salahnya kesana...
Hapuskalau saya bilang jujur ini pemandangan nya super sekali, mudah2an tetap di rawat dengan baik dan mudah2an lagi kalo saya bisa ke jogja kayak nya wajib mampir di situs ratu boko ini...
BalasHapuskontak kontak aja sapa tau aku pas cuti bisa nganterin
Hapussepertinya seru untuk berlibur kesini.. :)
BalasHapusbener sob, sayang jam 6 sore dah tutup. penasaran suasana malemnya
Hapuskekaguman, pertanyaan dan penasaran yang sama setiap mbaca ttg peninggalan bangunan tempo doeloe. Di Era yg katanya 'kuno' malah bisa membuta bangunan yg sanggup berdiri kokoh sampai ribuan tahun? Hemm...amazing dan penuh misteri.
BalasHapusBaru tahu kalau ada paket three in one wisata candi gini di Jogya. Edisi terbaru main ke Borobudur, saya nyoba naik motor dr Jogya..lumayan juga sih..lumayan kepanasan maksudnya.
hasrat mau ke pRambanan belum keturutan...brarti nanti klo ke jogya lagi langsung ambil paket saja neh..
satu pengelola soalnya. jadinya ga ribet buat cari cari angkutan dan lebih ekonomis pula
Hapusbangunan2 sejarah seperti candi2 memang mengagumkan. belum tentu orang masa kini bisa membangun tempat2 tersebut tanpa bantuan peralatan modern.
BalasHapuswah tumben nich Kang postingannya banyak fotonya, keren kok
tadinya mau ngirit benwit makanya selalu pasang foto satu biji
Hapustapi banyak yang komplen katanya no pict = hoax
diedit pake instagram atau photoshop?
BalasHapuspake gimp om..
Hapuskadang sotosop juga
loh itu anak kecil kok ada di situ..orang tuanya kemana...dan foto saat senja ..subhanallah sungguh indah menakjubkan..luarbiasa :)
BalasHapushalah itu anakku om
Hapushaha
fotonya bagus bagus... pengen kesitu...
BalasHapuseh.. anak siapa tuh???
dibilang anakku
Hapushihi
aku percaya manusia terdahulu itu cerdas kok... tanpa listrik tetap kreatif :)
BalasHapuscandi itu salah satu buktinya, begitu pula dgn piramid, dll
kenapa kita selalu menganggap leluhur itu primitip ya..?
Hapuspanas banget di sanaaaa
BalasHapusuntung pemandangannya bagus, jadi bisa mengalihkan panas...
makanya aku rekomendasikan berkunjung sore hari
Hapuswah ane sering kesitu :)
BalasHapusdeket sama rumah ahaha
rumahnya dimana tho, dab..?
HapusSeperti juga pembangunan Borobudu banyak sdj teori2 yg berusaha menjawab misterinya. tp itu kan hanya teori, prafuga yg belum tentu kebenarannya. terus gara2 terpikat pd buku erich von daniken, the charriots of god, biasanya aku berteori sendiri pula dlm menjawab misteri sprt di ratu boko ini. jangan bikinan astronot purba dr angkasa luar hehe..
BalasHapuswah penggemar daniken juga tho..?
Hapusseep seep sewaktu waktu kita bisa ngobrol ngobrol
Hihi kemarin aku ke situ... jam satu siang... gosong raiku @.@
BalasHapusApik, ning luas banget @.@
Apik candi ijo po barong hihi cilik luwih sepi meneh...
emang asline raimu piye un..?
Hapushahah
fotonya keren raw ..
BalasHapusabis lebaran aku ada rencana juga mampir ke sana..:)
makasih sharingnya..
mampir aja ke rumah
Hapusaja anak mbek sonoh...
aku suka tulisan tentang iptek termasuk arkeologi atau paleontologi. Dan tulisan ini keren punya.
BalasHapusketemu arkeolog nih...
Hapusfotonya juga keren banget.
BalasHapusga rugi kesana, bro
BalasHapusdeket deket situ banyak tempat keren lainnya
Satu kata,
BalasHapusINDAH