01 Agustus 2012

Ratu Boko

#Semua umur

Situs Ratu Boko, warisan budaya yang penuh keindahan sekaligus penuh misteri. Dalam menyebut namanya saja masih simpang siur ada yang mengatakan istana dan ada pula yang menganggapnya candi, taman kerajaan atau benteng pertahanan. Apalagi saat kita berkunjung kesana, aura misterinya semakin terasa merasuk hati dalam kesejukan rasa yang nyata.

Sulit untuk berkomentar lain selain kata takjub melihat bangunan yang masih kokoh berdiri sejak abad ke 8. Membuat bangunan megah yang mampu bertahan seribu tahun lebih, dengan teknologi saat ini pun kayaknya butuh proses yang sangat rumit. Sebuah kenyataan yang memunculkan tanda tanya besar tentang masa lalu Nusantara. Benarkah nenek moyang kita bangsa primitif yang tidak memiliki kemampuan canggih di masanya..? Teknologi macam apakah itu..? Kenapa kemudian menghilang tidak diturunkan kepada anak cucunya..? 
Betul-betul penuh misteri.

Lokasinya diatas bukit menggambarkan tingkat kesulitan yang teramat tinggi dalam pembangunannya. Hanya bawa badan saja kita sudah lumayan ngos-ngosan saat naik dari tempat parkir bawah. Bagaimana dengan para pekerja yang membawa bongkahan batu besar mendaki lereng yang terjal. Tak perlu sampai ke proses pengukiran relief, melihat batu-batu penyusun lantai saja sudah terlihat tingkat keseragaman dan presisinya. Suatu pekerjaan yang cukup berat bila benar-benar produk handmade seutuhnya.

View ke arah Merapi

Adanya taman dan kolam pemandian juga jadi tanda tanya. Bagaimana para insinyurnya mendesain sistem pengaturan air untuk kebutuhan sehari-hari, mengingat situs tersebut berada di puncak pebukitan kapur yang tandus.

Pemilihan lokasi di ketinggian bisa jadi merupakan metode pencegahan bencana. Mungkin di masa itu, Gunung Merapi yang sampai sekarang aktifitasnya tinggi, jalur banjir lahar dinginnya mengarah timur atau selatan. Selain itu, dari sisi strategi pertahanan posisi tersebut juga bagus. Musuh yang akan menyerang bisa terlihat dari jarak jauh. Energi musuh sudah banyak terkuras saat mendaki bukit sehingga mudah untuk dikalahkan.

Pelataran 

Sebagai tujuan wisata, situs apik ini memang sangat keren. Buka sampai pagi sampai jam 6 sore. Namun secara pribadi aku menyarankan lebih baik berkunjung sore hari. Selain kalau siang panasnya minta ampun, pemandangan menjelang matahari terbenam teramat sayang untuk dilewatkan. Begitu indahnya sampai banyak yang sengaja menanti senja untuk mengambil gambar kenangan. Tak salah bila pengelola kemudian mengeluarkan paket pemotretan pre wedding.

Gerbang

Dengan kendaraan sendiri, kita bisa menjangkaunya dalam setengah jam perjalanan dari Jogja. Sampai pertigaan pasar Prambanan, ambil arah kanan dan tak sampai 5 menit sudah kelihatan plang Ratu Boko. Tinggal belok kiri dan naik ke tempat parkir. Dari situ kita jalan kaki mendaki tangga yang lumayan tinggi sampai ke loket.

Sekedar bermain atau mengais rejeki kah..?

Tapi yang parkir disitu biasanya pengunjung yang menggunakan bus besar. Pengguna kendaraan pribadi biasanya malas jalan kaki dan memilih parkir di atas. Untuk menuju tempat parkir atas, dari jalan yang ada plangnya tadi kita terus saja lurus. Sekitar 1 km kemudian ada plang lagi di pertigaan dan kita ambil arah kiri sampai nemu plang bertuliskan Ratu Boko dan Candi Ijo. Belok kiri dan ikuti terus jalan itu sampai ke tempat parkir. Jalan lumayan bagus walau sempit, nanjak dan berkelok-kelok. Selalu waspada kalau-kalau ada kendaraan dari arah berlawanan dan jangan paksakan pakai gigi persneling tinggi.

Untuk yang menggunakan kendaraan umum bisa naik bus jurusan Jogja - Solo. Pengunjung dari dalam kota lebih mudah menggunakan bus Trans Jogja trayek 1A atau 1B. Bisa naik dari halte Malioboro, Stasiun Tugu, Gembiraloka, UIN, Bundaran UGM, JEC, Janti ataupun Bandara Adi Sucipto. Turun di terminal atau halte pasar Prambanan. Dari situ bisa sewa ojek dengan harga relatif antara 5 - 20 ribu. Silakan dinego dan yang paling penting ojeknya disuruh nungguin. Kalau ditinggal nanti bakalan kebingungan saat mau turun.

Di ambang senja

Kalau mau mengunjungi Candi Prambanan juga, sekalian saja ambil paket Prambanan Boko. Dari Candi Prambanan kita akan diantar ke Ratu Boko menggunakan suttle bus. Dari segi tiket jadi lebih hemat. Tiket masuk Ratu Boko per orang 25 ribu. Tiket ke Prambanan 30 ribu. Kalau ambil paket kita hanya perlu keluar 45 ribu sudah termasuk antar jemput Prambanan Boko. Selain paket Prambanan Boko, kita juga bisa ambil paket ke Borobudur juga. Karena memang Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko  berada di bawah satu BUMN pengelola yaitu PT Taman Wisata Candi.

Dibanding Borobudur dan Prambanan, Ratu Boko ini memang gaungnya masih agak kurang. Namun justru itu daya tariknya buatku. Tidak terlalu ramai sehingga acara jalan-jalan terasa lebih nyaman. Gangguan dari pedagang asongan tidak ada. Setelah lelah mengitari situs, ada resto bersuasana eksotis untuk kita beristirahat sejenak sambil menikmati romantisnya temaram senja.

Temaram

Tidak percaya..?
Atau malah penasaran..?
Tak ada salahnya anda masukan situs Ratu Boko dalam daftar kunjungan saat berwisata ke Jogja - Solo dan sekitarnya.

Temukan kesan pertamanya...
Selanjutnya..? 

NB
Maap, modal kamera saku
Butuh foto keren silakan minta tolong google

41 comments:

  1. niar pernah baca ratu boko kayak gini di tempatnya mas gaphe, bener2 keren yaa selain candi borobudur :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. secara pribadi aku lebih suka ke boko
      masih beneran alami

      Hapus
  2. Sering denger Ratu Boko, yaitu di blognya gaphe juga..trus baca2..
    Cumaaa..
    Aku setiap kali aku mudik ke Solo dan Yogya ga pernah sempet mampir sinih..

    JAdi penasaran..

    BalasHapus
  3. aku kok baru tau tentang ratu boko ya? taunya sih roro mendut, hehe
    temaramnya cocok buat foto pre wedding, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. ga perlu repot kalo mau prewed
      pengelolanya dah nyiapin paket untuk itu kok

      Hapus
  4. wah saya pernah tuh dulu kemah di sana :D

    BalasHapus
  5. aku baru denger ratu boko gan...trima kasih...

    BalasHapus
  6. kalau saya bilang jujur ini pemandangan nya super sekali, mudah2an tetap di rawat dengan baik dan mudah2an lagi kalo saya bisa ke jogja kayak nya wajib mampir di situs ratu boko ini...

    BalasHapus
    Balasan
    1. kontak kontak aja sapa tau aku pas cuti bisa nganterin

      Hapus
  7. sepertinya seru untuk berlibur kesini.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener sob, sayang jam 6 sore dah tutup. penasaran suasana malemnya

      Hapus
  8. kekaguman, pertanyaan dan penasaran yang sama setiap mbaca ttg peninggalan bangunan tempo doeloe. Di Era yg katanya 'kuno' malah bisa membuta bangunan yg sanggup berdiri kokoh sampai ribuan tahun? Hemm...amazing dan penuh misteri.

    Baru tahu kalau ada paket three in one wisata candi gini di Jogya. Edisi terbaru main ke Borobudur, saya nyoba naik motor dr Jogya..lumayan juga sih..lumayan kepanasan maksudnya.

    hasrat mau ke pRambanan belum keturutan...brarti nanti klo ke jogya lagi langsung ambil paket saja neh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. satu pengelola soalnya. jadinya ga ribet buat cari cari angkutan dan lebih ekonomis pula

      Hapus
  9. bangunan2 sejarah seperti candi2 memang mengagumkan. belum tentu orang masa kini bisa membangun tempat2 tersebut tanpa bantuan peralatan modern.
    wah tumben nich Kang postingannya banyak fotonya, keren kok

    BalasHapus
    Balasan
    1. tadinya mau ngirit benwit makanya selalu pasang foto satu biji
      tapi banyak yang komplen katanya no pict = hoax

      Hapus
  10. diedit pake instagram atau photoshop?

    BalasHapus
  11. loh itu anak kecil kok ada di situ..orang tuanya kemana...dan foto saat senja ..subhanallah sungguh indah menakjubkan..luarbiasa :)

    BalasHapus
  12. fotonya bagus bagus... pengen kesitu...

    eh.. anak siapa tuh???

    BalasHapus
  13. aku percaya manusia terdahulu itu cerdas kok... tanpa listrik tetap kreatif :)

    candi itu salah satu buktinya, begitu pula dgn piramid, dll

    BalasHapus
    Balasan
    1. kenapa kita selalu menganggap leluhur itu primitip ya..?

      Hapus
  14. panas banget di sanaaaa
    untung pemandangannya bagus, jadi bisa mengalihkan panas...

    BalasHapus
    Balasan
    1. makanya aku rekomendasikan berkunjung sore hari

      Hapus
  15. wah ane sering kesitu :)
    deket sama rumah ahaha

    BalasHapus
  16. Seperti juga pembangunan Borobudu banyak sdj teori2 yg berusaha menjawab misterinya. tp itu kan hanya teori, prafuga yg belum tentu kebenarannya. terus gara2 terpikat pd buku erich von daniken, the charriots of god, biasanya aku berteori sendiri pula dlm menjawab misteri sprt di ratu boko ini. jangan bikinan astronot purba dr angkasa luar hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah penggemar daniken juga tho..?
      seep seep sewaktu waktu kita bisa ngobrol ngobrol

      Hapus
  17. Hihi kemarin aku ke situ... jam satu siang... gosong raiku @.@
    Apik, ning luas banget @.@
    Apik candi ijo po barong hihi cilik luwih sepi meneh...

    BalasHapus
  18. fotonya keren raw ..
    abis lebaran aku ada rencana juga mampir ke sana..:)
    makasih sharingnya..

    BalasHapus
  19. aku suka tulisan tentang iptek termasuk arkeologi atau paleontologi. Dan tulisan ini keren punya.

    BalasHapus
  20. ga rugi kesana, bro
    deket deket situ banyak tempat keren lainnya

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena