#Semua Umur
Pada dasarnya, idealisme itu sama dengan sifat kekanakan. Suatu sumber inspirasi untuk menggali ide-ide liar agar kehidupan tidak terasa monoton. Dan masih sama dengan kekanakan, idealisme yang timbul pun harus bisa dikembangkan secara dewasa dalam tidak membabi buta.
Nah kayaknya disini susahnya
Orang yang merasa idealis seringkali tak mampu mengedalikan diri. Dia ingin bebas bicara ke orang lain tapi kadang enggan mendengar apa kata orang. Perbedaan pendapat bukan dijadikan sarana mewarnai dunia, malah suka dianggap sebagai bentuk permusuhan.
Entah berapa kali aku diajak gabung dalam suatu komunitas oleh teman yang katanya idealis. Sayangnya lebih banyak mentok di perbedaan pola pikir. Dalam membuat perubahan, mereka maunya frontal dan total. Sementara aku lebih suka bergerak senyap dari diri sendiri. Apa yang aku belum mampu, aku enggan memaksakan ke orang lain. Tak peduli itu sebuah kebaikan.
Pola pikirku yang terlalu sederhana ini sering mereka kecam namun aku tak pernah peduli. Toh yang sudah-sudah, ada masanya karma wolak waliking jaman berlaku.
Contohnya salah satu teman getol membagikan idealismenya melalui pesbuk. Keinginannya teramat mulia, ingin membuat perubahan di negara yang katanya carut marut ini. Dan beliau selalu mengatakan prinsip memulai dari diri sendiri sebagai tindakan pengecut.
Sampai suatu saat beliau mengeluh billing warnetnya error. Entah kenapa, obrolan teknis tentang software komputer bisa kembali ke diskusi lama tentang perubahan negara. Itu yang bikin aku tidak mengerti. Bagaimana orang yang begitu semangat mau berantas korupsi di Indonesia, tapi dia sendiri cari makan masih pakai software curian.
Ini yang aku bilang idealisme tanpa kedewasaan. Dalam kondisi seperti itu pun masih berusaha ngeyel. Pantas saja masalah negara ini tak pernah usai. Karena mereka yang merasa reformis hanya bisa teriak-teriak tunjuk hidung orang, namun tak mau instropeksi diri.
Payahnya...
Budaya ngeyelan semacam ini begitu mengakar. Tidak hanya generasi tua yang susah diingatkan, anak mudanya pun sama saja. Lihat contohnya di skrinsut berikut...
Intinya
Tak mau nyeramahin orang lain tidak selamanya bisa dianggap masa bodoh ke lingkungan. Berusaha merubah orang banyak sementara merubah diri sendiri belum mampu, kayaknya lebih banyak ditertawakan orang ketimbang dikatakan sukses. Toh mau susah mau senang aku sendiri yang menikmati. Emang negara mau mikirin aku ga punya duit..?
Tapi ini prinsipku pribadi. Anoman sih sebodo amat...
Yang penting hepi...