#Dewasa
Ga tau kenapa, aku sok empet kalo sudah ada orang yang ngafir-ngafirin orang lain...
Kebenaran yang katanya cuma milik Tuhan, kenapa pula ada manusia yang merasa paling benar menyalahkan orang lain mengatasnamakan Tuhan.
Aku pikir di dunia ini, kebenaran hakiki itu tidak ada. Yang ada hanyalah kebetulan. Tidak pada tempatnya kita mengorbankan sisi kemanusiaan hanya karena faktor kebetulan semata.
Mungkin ini suatu kesalahan fatal.
Tapi aku meyakini seyakin-yakinnya atas pemikiran itu.
Contoh soalnya gini...
Habib Rese suka teriak, "Islam agama paling benar di muka bumi, yang lain kafir..."
Buatku itu bukan kebenaran dan tetap suatu kebetulan. Kepikir engga sih, andai kata kebetulan dia tidak lahir di keluarga muslim, apakah akan tetap ngomong seperti itu..?
Bila kebetulan dia jadi anaknya DN Aidit misalnya. 99% aku yakin dia akan teriak-teriak kabir kalo ketemu orang NU atau Masyumi yang waktu itu jadi rival politik PKI.
Kebenaran hakiki di dunia tetaplah faktor kebetulan.
Tak perlu terlalu jauh ngomong ketuhanan. Di hukum negara khususnya Indonesia Raya, faktor itu pun dominan berlaku.
Ambil saja contoh pada kasus kecelakaan lalu lintas.
Karena kebetulan namanya Afriyani Susanti, dia langsung jadi tersangka pada hari yang sama dia celaka. Pasti akan beda bila kebetulan namanya Afriyani Bangsat Rajasa misalnya. Tak perlu masuk penjara malah bisa keluyuran keluar negeri.
Trus kalo kebenaran tidak ada, bagaimana bisa menghindari kesalahan..?
Tak masalah kita meyakini sebuah kebenaran asal itu untuk diri pribadi dan tidak dipaksakan ke orang lain. Benar salah ketika berselisih paham dengan yang lain, serahkan saja kepada hakim yang sebenar-benarnya. Tak perlu jadi hakim sendiri, apalagi rame-rame...
Tak masalah kita meyakini sebuah kebenaran asal itu untuk diri pribadi dan tidak dipaksakan ke orang lain. Benar salah ketika berselisih paham dengan yang lain, serahkan saja kepada hakim yang sebenar-benarnya. Tak perlu jadi hakim sendiri, apalagi rame-rame...
Seperti keyakinan kalo aku ganteng, tak pernah aku paksakan ibue untuk mengakui itu. Soal kenapa dia mau diajakin menikah, bisa saja karena kebetulan waktu ketemu lagi sakit mata.
Atau kebetulan dia kasihan juga bisa...
Kasihan orang ganteng kok jomblo
#sampluk panci...
Intinya
Ketika orang sudah mulai menghakimi orang lain dengan mengatasnamakan Tuhan, saat itulah agama menjadi sumber bencana kemanusiaan terbesar dan tak lagi jadi rahmatan lil alamin....
Tapi itu prinsip pribadi
Orang lain mau ngomong apa juga monggo...
Wah, kalau urusan menghakimi orang dengan menyebut nama Tuhan, aq gak berani om.
BalasHapusTp untuk yang terakhir ntu, saya perlu menambahkan #sampluksandal plus sepatu plus semuanyah :p
biasa alas sandal nya ada telek kucinge , kebetulan ada telek kucing, dan kebetulan mantap nek kenek lambene
Hapussemoga manusia seperti om berdua ini semakin banyak, sehingga tak orang orang sok suci bisa mendekati kepunahan..
Hapuskalo urusan "sok suci" tiap2 orang punya jalan hidup untuk menyakini yg dipahami dan biasanya ini urusan Allah yg menilai, dan tetap bernilai bila berdasar syariat
Hapusnah kalo itu aku setuju. keyakinan itu urusan vertikal dan jangan digunakan secara horisontal...
HapusNamanya prinsip pribadi, jadi gag mau ikut-ikutan deh..
BalasHapusMungkin saja dulu belum ada Insto atau Aito, jadi Ibue langsung saja mau.. :)
ibuke pas klilipen mas, klilipen sepur
Hapussantai saja, om
Hapusaku ga suka mengintervensi pendapat orang kok. kebebasan pendapat itu indah asalkan diimbangi kebebasan mendengar...
Makin menjadi2. Sadarlah hai anak manusia bhw Alloh SWT berfirman
BalasHapusMendustakan kebenaran yg telah nyata termasuk perbuatan yg paling dolim (Al ankabut : 68)
Utk para pembaca hati2lah dg tulisan provokatif dr kafir pki spt ini. Ingat ini sdh diingatkn dlm surah Al Hujurat : 6 Wahai orang-orang yang beriman! Jika datang kepada kamu seorang fasik membawa sesuatu berita, maka selidikilah (untuk menentukan) kebenarannya, supaya kamu tidak menimpakan sesuatu kaum dengan perkara yang tidak diingini – dengan sebab kejahilan kamu (mengenainya) – sehingga menjadikan kamu menyesali apa yang kamu telah lakukan.
Jgn smp adzab turun ke dunia hari ini jg krn ikut org sesat spt ini. Ingat sdh ada larangan mendekati org yg mendustakan kebenaran : Maka janganlah kamu ikuti orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah). Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak lalu mereka bersikap lunak (pula kepadamu). Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa, yang kaku kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya kerana dia mempunyai (banyak)harta dan anak. Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata, "(Ini adalah) dongeng-dongengan orang-orang dahulu kala." Kelak akan Kami beri tanda dia dibelalainya. (Al-Qalam:8-16)
Berhati2lah dan berlindunglah dr godaan syetan yg terkutuk
munafik loe tc...
HapusSiapa yang Tuhan beri petunjuk tidak akan ada sesuatu pun yang bisa menyesatkannya....
HapusJanganlah menghakimi manusia dengan ayat-ayat Tuhan apalagi orang berbeda kepercayaan...
Tuhan maha pengasih, kenapa manusia bersikap anarkis untuk memaksa orang lain percaya Tuhan maha pengasih..?
kolom diskusi di sini menunjukkan bahwa kita saling sayang.
HapusItu kan pendapat pribadi sik ya. Selow aja. Lagian kenapa pake anonim sik? gak aci ah.
HapusKalo gak setuju ya bikin aja postingan yang menyanggah trus promosiin di sini tanpa pake nyetan-nyetanin orang. auk ah.
Maturnuwun Kang dah disharing opininya..
woles saja lah, lebih enak cari kimcil dulu...
Hapusbener kata mas zach pak anoman memang sayang mas eko, kasih cipok basah dulu dong
howalah sudah dikutipin an najm : 32 di posisi paling atas masih saja ngeyel nih orang.
Hapuskalo suka nulis panjang lebar begitu, mbok bikin blog saja, pak. jadi enak kan..?
jangan sampai aku jadi berpikir, "berteman dengan orang suci itu jauh lebih repot dibanding jadi orang suci itu sendiri..."
om anoman ini sepertinya belum pernah merasakan hidup di keluarga seperti keluarga saya....
HapusEven God does not judge human-beings till the judgement day (hari pembalasan), why human does?
HapusPrinsip ceret ajalah..
apa yang keluar sesuai isi
:-)
pak rawins gak usah di tanggapi toh orang seperti itu, malah makin seneng tuh orang kalo di tanggepi terus . anggap aja angin lalu
Hapuspanci mana panci...?
Hapusapapun itu...
Hapusbeliau adalah tamu yang musti aku sambut layani dengan baik. karena aku tidak mau membenci orang lain hanya karena pendapatnya berbeda. pun aku tidak suka memutuskan silaturahmi dengan orang yang jujur mengungkapkan hasil pandangan matanya terhadapku.
beliau lebih aku hargai ketimbang mereka yang tak suka dengan gayaku, namun cuma bisa diam di sini dan baru bicara banyak saat di luaran. efeknya, andai aku benar dia tak bisa menerima alasanku. dan saat aku salah, aku tak pernah tahu kesalahannya karena tidak dikasih koreksi.
bagaimanapun juga aku butuh peran antagonis agar bisa instropeksi...
maaf pak aku malah ngomong ke gitu, .. iya juga ya pak.. gak rame kalo gak ada peran antagonisnya :)
Hapusapapun isinya, itu adalah respon jujur dari orang lain akan pemikiran orang yang lainnya. itu lebih keren ketimbang bilang nais impoh atau polbek ya :D
Hapuskalo saya pro yang nafsi-nafsi saja lahh.
BalasHapuslakum dii nukum waliyadiin.
yang penting saya punya tim, saya punya gawang, itu saja yang saya jaga.
kewajiban syiar yang ada, saya laksanakan semampunya.
lha wong saya saja masih blentang-blenteng begini.
cuma ya itu, saya juga pengin masuk surga.
itu saja.
simple tapi berat ya mas
Hapusadem...
Hapustujuan yg nyata perlu perjuangan yg keras.
Hapusnyessss adem di kolom ini... meskipun perut kosong...
Hapusemang pasukan cacing kemana, mang..?
Hapusgabung disini ahhh...
Hapusudah 17 taun belom..?
Hapusehh, Aidit itu juga melaksanakan shalat lho Kang...
BalasHapuskomunis tidak identik dengan atheist.
sejarah lokal saja yang membelokkan itu kan.
ini masalah politis saat itu, kebetulan mas rawin nulis aidit sih..
Hapusdisitu ironinya...
Hapuskomunis yang identik dengan atheis saja teriaknya kabir, tidak mengkafirkan orang lain. lupa bahwa manusia tak bisa digeneralisir. fidel castro, voltaire itu atheis namun teramat humanis. pejabat kita yang rata rata haji malah jadi haji ngan tengik, korupsi jalan terus.
tapi sudahlah. aku pun kalo kebetulan jadi pejabat mungkin akan berbuat yang sama...
Ilmu saya masih nakiroh tentang filsafat seperti ini, terlalu dalam bagi saya mas, yang penting saya sudah melaksanakan apa yang saya pelajari dari guru saya. Kalau masalah mengkafirkan orang saya tidak berani mas, lha wong saya sendiri kafir atau tidak hanya Allah subhanahu wata'ala yang maha tau. Mana berani mengkafirkan orang. Coba kalau yang ngomong kafir pernah merasakan kafir pasti deh tidak akan mengkafirkan orang, pasti lebih lunak pendekatannya.
BalasHapusagama itu tentang keimanan kok...
Hapuskeimanan itu seringkali harus mengabaikan logika. jadi memperdebatkan keyakinan yang berbeda adalah kebodohan yang besar. karena kalo kita pikir secara logika, kita tak pernah punya jaminan tuhan atau agama mana yang benar. bisa jadi keyakinan kita itu sebanarnya kw7, tapi karena kita mengimaninya ya musti yakini 100% tanpa harus maksa orang lain yang beda
makanya saya suka heran, bila ada debat ustadz bla bla bla dengan pastor bla bla dari bla bla...sudah jelas beda, ngapain pula didebatkan. bahkan di fesbuk banyak sekali beredar debat2 kayak gini. menurut saya, rugi kita menghabiskan banyak waktu, tenaga dan pikiran untuk berdebat...sudah jelas dan pasti nggak akan sampai ke titik temunya--debat kusir saja...kusir saja nggak suka debat, mendik naik delman saja ...ehh
Hapusitu yang aku anggap aneh
Hapusorang dari sononya sudah beda kenapa musti disama-samain. lagian emang ada apa sih dengan perbedaan wong itu yang bikin dunia lebih berwarna. emang indah kalo dunia ini hitam putih saja
tapi biarin sajalah, toh mereka mau menjalaninya...
Saya hanya menduga duga mas eko juga kebetulan pipis kan, Jadi tidak sengaja dong.
BalasHapuskalo pipisnya itu kebenaran, om
Hapuskebetulannya adalah telat nyabut..
keenakan sih...modol itu apa mas ?
Hapustuh di kotak pencarian di atas
Hapusketik modol...
iya saya sepakat sama posting mas eko yang ini:)
BalasHapusselamat pagi mas
tumben ada yang dukung
Hapustrims, sis... :D
tumben postingannya bener...hehee
Hapusjiaaah...
Hapusperasaan jurnal ini ngaco deh
buktinya dikomplen...
nyimak aja om,,,,
BalasHapusnamanya juga manusia pnya prinsip masing",,,
kalau sama prinsip gmna? g asyeek dunk,,,,
tiada warna,,,,
buwetul, neng
Hapussepakat untuk itu...
yang ngerti postingan ini cuman 4 orang ya?
BalasHapusengga
Hapuscuman pak anoman doang tuh...
saya nggak begitu mempermasalkan agama, karena kenyataan dalam keluarga saya ada banyak agama yang dianut, mulai dari oma saya, tante-tente, cici, koko dll, agama asli nenek moyang tionghoa, kristian, katholik dll, dan saya muslimah...tapi saya nggak mau mencampuradukkan diantaranya. karena setiap pribadi menganut keyakinannya masing-masing. bagi saya seperti pak Zach bilang, lakum dinukum waliyadin--untukmu agamamu dan untukkulah agamaku--saya berusaha menjalankan apa yang saya yakini, apa yang saya pelajari, bukan kata dia dia atau dia, tapi cukuplah bagi saya Quran dan Hadits...walau kami berbeda, bukan berarti saling benci--tapi tetep, keluarga.
BalasHapusitu yang aku kurang suka, bu
Hapuskenapa perbedaan jadi sumber kebencian. kalo sukanya yang seragam, jangan-jangan kawinnya juga dengan yang sesama jenis, haha...
sekarang banyak orang yang meng-kafirkan orang lain. tapi yang ngomong gitu nggak becermin dulu..*aneh
BalasHapussaya nunngu pasukan pak anoman aja Mas. sapa tau pak anoman nongol bawa pasukan, jadi seru..xixixixi
sebenarnya itu manusiawi sih, om...
Hapuscuma sayang pada kebablasan ngungkapnya di muka umum
memang benar kita punya kebebasan pendapat. namun kita juga harus ingat bila orang lain pun punya hak atas kebebasan yang sama
*menyimak
BalasHapuserus dilaksanakan dengan baik ya..hehee
Hapusminggu depan ulangan... :D
Hapushehe, kalo saya sih sudah biasa membedakan mana horizontal (hubungan manusia dengan manusia) dan mana vertikal (hubungan manusia dengan Tuhan)
BalasHapuskalo dianggap sama, mungkin kesamaannya cuman garis lurus aja (memiliki suatu penghubung)
manusia tetaplah manusia, kebenaran mutlak itu milik sang pencipta, dan manusia hanya punya kebenaran semu :D
nah itu poinnya...
Hapusdi dunia yang ada hanya kebenaran semu. kita jalani saja apa yang kita yakini tanpa perlu terpengaruh ataupun mempengaruhi orang lain yang berbeda keyakinan...
setuju om
BalasHapusmerdeka..
Hapusnah dapat dua pendukung...
Hapussatu lagi dapat payung nih...
mrengees aja deh..
BalasHapussaya dukung FPI oom..
aku kurang suka perilaku fpi yang sok sokan itu
Hapusnamun aku ga pernah benci fpi dan tak setuju fpi dibubarkan
itu tidak demokratis...
tema tulisan tentang agama atau perbedaaan keyakinan, memang sangat sensitif...
BalasHapusSaya ikut nyimak aja gan...gak mau ikut campur, takutnya ada salah-salah kata
duduk yang manis aja ya, jangan kemana-mana entar dikasih teh ama pisang goreng...
Hapuspasti sensitif lah kalo kita memaksakan keyakinan pribadi kepada orang lain yang jelas berbeda. kalo pun kita ambil posisi normal masih ada yang tersinggung, berarti yang tersinggung itu memang tidak siap dengan yang namanya kebebasan pendapat...
Hapuskalau masalah agama tidak sembarang ngomong, karena salah dikit aja bisa jadi perang brontoyudo. mungkin dikarenakan kemampuan berpikir yang minim jadi bisa cepet terbawa emosi. Yang paling gak aku suka menyalahkan orang lain karena kesalahannya sendiri....*balang sandal.
BalasHapuspaling tidak itu jadi bukti bahwa agama seringkali tidak mampu mendewasakan umatnya. umat dibikin sibuk dengan tatacara beragama sampai melupakan tatacara bertuhan
HapusSuperb sekali mas !!! Suka sama yang ini --> "Tak masalah kita meyakini sebuah kebenaran asal itu untuk diri pribadi dan tidak dipaksakan ke orang lain"
BalasHapusnah tambah satu lagi pendukung
Hapusjadi deh dapat payung, hehe...
beraaaaaaat... kalo urusan dinnul islam, sy yakin, bila masih dalam lingkar syariat, dia benar. kan urusan ijtihad, benar dapet pahala dua, salah dapet satu.
BalasHapuscuman sy tidak sepakat ada term "kebetulan", karena Allah yg serba Maha tidak mnciptakan ssuatu dg kebetulan. pokoknya adem ayem sj lah.
gapapa, om...
Hapuskalo buatku sih sesuai. om bilang term tersebut tidak sesuai karena kebetulan om tidak setuju, hehe...
Setuju banget Pak! Seseorang gak bisa mengklaim suatu agama adalah agama yang paling benar. Tuhan mungkin boleh ngomong gitu, tapi manusia... darimana dia bisa tau? Pengetahuan manusia, seluas-luasnya, belum tentu hakiki dan sejati kan.
BalasHapuskalo kita mau jujur dan melepas kata iman sesaat saja, kita pun sebenarnya tak pernah tahu yang kita anut itu yang paling benar apa bukan. karena semua kecap pasti bilang nomor satu.
Hapusadalah fakta bahwa kebanyakan dari kita beragama itu bukan dari pencarian, melainkan warisan. karena kita lahir di keluarga dan dibesarkan di lingkungan beragama anu, maka kita ikutan pake agama anu...
kalau saya belum nyampe seperti filsafat ini... jadi nyimak aja deh dengan kepala dingin eheheh
BalasHapusasal jangan pipis dalam botol aja mang, nanti di tiru mas rawins
Hapusemang yang bikin panas apanya..?
Hapusga ada gambar kompor kok... :D
hush...
Hapusngeri ini pemabahsannya, perlu tinjauan lebih mendalam
BalasHapus#buka kamus siapin kalkulator
harus itu, om
Hapusditunggu kajiannya...
.
BalasHapushihihi, sy mau senyum2 aja dulu baca yg anonim. Knp hrs anonim? :D
BalasHapusmungkin beliau malu nulis namanya anoman...
Hapussetuju dengan pembahasan elo sobat!.
BalasHapusmemperdebatkan hal yang bersifat keimanan atas dasar keyakinan dari diri pribadi tidak akan pernah selesai sampai kita tidak bisa berbicara sekalipun.
100% Sepakat untuk tulisan ini.
atau mungkin menyesuaikan prinsip
Hapuskalo bisa diperpanjang, kenapa harus singkat...
simple saja >> bagiku agamaku, bagimu agamamu
BalasHapustoh semua agama yg baik juga mengajarkan kebaikan
sepertinya itu akan lebih bagus...
Hapusaku yo ngunu kui... ketemu calonku yo kebetulan bien eruhe pas kuru ahahahah
BalasHapuskalo itu namanya untung besar, om...
Hapusmanjerin waktu masih 50 kilo, dapetnya sudah 80 kilo
mantep...
guduk 80 maning kie... 99
Hapus