06 Januari 2014

Kamera DSLR Paket Hemat

#Iklan

Beberapa waktu lalu...
Waktu aku ngutang Canon EOS 600D Kit3, ada temen yang minat beli. 

Modusnya sama denganku tergiur promo lihat kamera yang sebelumnya dibanderol 8,5 juta tau-tau ditawarkan 6 jutaan.

Selain lagi promo, aku nekat ambil karena dapat 2 lensa dalam paketnya, kit standar 18 - 55 mm dan 55 - 250 mm. Dimana lensa kedua kalo aku beli terpisah paling tidak harus merogoh kocek hampir 3 jutaan.

Lensa tele ini memang aku butuhkan mengingat hobiku motret secara candid. Jepret potret pake tele bokehnya lumayan bagus untuk kelas pemula yang tak mampu beli lensa seharga puluhan juta.

Pertimbangan lain kenapa pilih EOS 600D adalah bentuknya yang ringkas dan beratnya cuma setengah kilo. Dibawa jalan-jalan tak begitu membebani.

Paling asik itu LCDnya yang bisa diputar balik
Bikin mudah saat harus memotret dari sudut rendah atau sudut tinggi yang tak memungkinkan pake intipan. LCD ini bisa dipasang pada posisi tertutup saat tidak digunakan. Jadinya aman dari goresan khususnya saat bersama anak-anak mengingat si Ncip suka banget iseng.



Dual lens kit : EF-S 18-55mm F3.5-5.6 II IS dan 55-250mm F4-5.6 II IS

LCD bisa diputar balik


Kalo penasaran, spesifikasi detilnya bisa dicari sendiri di google atau langsung buka di Lazada atau Bhinneka.

Patokanku untuk belanja online memang hanya itu 
Toko online lain banyak, tapi aku ga berani jadikan referensi ke teman karena aku belum pernah nyoba. Aku ga mau disamain dengan teman yang suka ngereview produk dengan gegap gempita namun nyentuh aja belum pernah.
#mondol...

Yang jelas pelayanannya cepat. Kirim ke pedalaman Kalimantan Tengah tak pernah sampai seminggu barang sudah diterima. Dan yang paling menarik adalah bisa ngutang :D

Ini contoh hasil jepretannya


Contoh foto portrait

Contoh foto landscape


Contoh lain dalam resolusi tinggi bisa dilihat di Fotoku.

Kembali ke soal teman...
Waktu itu dia tak langsung ambil katanya tar nunggu dapat THR natal. Begitu THR turun dia malah ngomel-ngomel katanya harga di Lazada sudah naik jadi 8 juta. Aku kasih liat yang di Bhinneka masih 7,5 juta dia ga mau juga. Bilangnya, "masih kemahalan..."

Pagi ini iseng aku cek Lazada harganya turun lagi jadi 6,9 juta. 
Aku kasih tau temen, eh masih ngomel juga dia.

"Udah ambil aja tar keburu naik lagi. Beda 400 ribu doang kok..."
"Bukan 400 ribunya, tapi duitnya udah habis kepake, dodol..."
#nasib...


Ya sudahlah...
Buat yang minat DSLR hemat silakan buka

Yang dananya mepet, kamera Prosumer bisa jadi alternatif
Silakan klik Kamera Semipro Murah

Semoga membantu...


Read More

05 Januari 2014

CCTV di WC

#Bimbingan Orang Tua

Pagi-pagi...
Lagi sibuk nyiapin peralatan buat betulin CCTV yang ngadat, terdengar kasak kusuk di depan pintu.

Buruan aku tanya siapa tau ada gosip kenaikan gaji. 

Eh, ternyata cuma ngecengin teman, "masa modolnya sambil jongkok, pak..."

Hadeuh...
Persoalan sepele tapi tak pernah habis dari pembahasan. Tak hanya di hutan sini. Di masyarakat umum pun pro kontra closet duduk masih saja berlanjut.

Biar cepet selesai aku bilang saja. "Lu badan segede gajah, beol pake gaya kuda kawin emang ga takut closetnya ambruk..?"

Clear...
Tapi agar tak terkesan memihak
Setelah berduaan doang buruan aku bisikin kalo aku juga selalu jongkok.

Ini bukan soal katrokisme...
Namun menyesuaikan prinsip pribadi yang berbunyi, "lebih baik jongkok di closet duduk daripada duduk di closet jongkok..."

Dibilangin gitu, teman malah jawab, "tapi katanya IT pasang CCTV di WC, pak..."
#whooattts.???




Tapi bodo ah
Toh aku lebih suka di kali
Aman nyaman dan sriwing sriwing...

Cuman...
Kenapa urusan buang tokai bisa jadi kerjaan IT ya..?
#mumets





Read More

04 Januari 2014

Belum Sembuh

#Dewasa

Obat sudah habis...
Mampir ke klinik komplen ke bu dokter, "pileknya sudah sembuh, bu. Tapi kenapa malah jadi batuk, ya..?"

Yang dikomplen cuma senyum sambil kasih pencerahan dengan lemah lembut. Udah biasa dapat keluhan atau memang dari sononya penyabar makanya ga terpengaruh komplen sepihak.

Baru komentar pas mergokin aku perbaiki antena radio dekat klinik. "Bapak kan masih sakit. Hujan begini kenapa manjat tower...?"

Aku cuma nyengir, "abisnya mau manjat yang lain, jauh bu..." *dalam hati tapinya...


Aku ga minta obat lagi dan pilih kota beli obat batuk sirup. Pertimbangannya kalo sirup ada efek hangat di tenggorokan gatal. Lumayan membantu secara instan ketimbang obat dalam bentuk pil.

Soal kasiat kayaknya sama saja wong komposisi yang tercantum dikemasan juga mirip-mirip.

Hampir habis dua botol belum sembuh, iseng aku baca-baca keterangan di kemasannya. Takutnya kaya obat yang aku ceritakan di jurnal Pilek Sebelah. Obat sakit kepala tapi efek sampingnya sakit kepala juga...
#mondol

Akhirnya ketemu juga penyebabnya...
Ternyata kekeliruan bukan di komposisi obat, melainkan cara pakainya
Tapi cek aja sendiri di gambar di bawah
Aku ga tega nulisnya...





Jadi pengen mau...
Tiga minggu lagi cuti
Sabaaar...


Read More

03 Januari 2014

Tidur Terus

#Bimbingan Orang Tua

Dua minggu lebih kurang gaul di blog...

Seminggu pertama sih beneran sibuk di kerjaan jadi single fighter seperti aku ceritakan di jurnal Lembur Terus. Jarang onlen di minggu berikutnya adalah efek samping.

Beneran dikerjain cuaca...
Panas begitu terik maksain ke lapangan, begitu manjat langsung diguyur hujan. Turun berteduh, ga pake lama terus reda. Ditunggu lama masih saja panas, ya manjat lagi. Eh hujan maning...

Jadinya persis lagu dangdut
Baju basah kering dibadan basah lagi sampe keringetan lagi...

Biar kata Iron Man...
Karena spesifikasinya emang tukang nyetrika doang, dikasih kondisi kaya gitu lama-lama pilek juga.

Kalo cuma flu, aku tak pernah menganggapnya sebagai sakit. Tetap saja ke lapangan sampe terbit fatwa dari ibue Ncip. Timbang benjol, buruan aku ke klinik perusahaan ngapelin bu dokter.

Masalahnya justru di situ...
Virus flu tak pernah mampu membuatku berhenti beraktifitas. Giliran minum obat malah KO telak. Mata susah diajak melek. 

Boro-boro begadang. Ada kerjaan di tambang aja ga bisa bantuin teman-teman. Kerjanya cuma pindah tidur. Nyampe lokasi langsung molor lagi di mana tempat.

Yang bikin repot...
Posisi saat ini aku lagi ga punya sopir sementara teman-teman pada males ngurus SIMPER. Kemana-mana harus aku yang antar. Makanya berasa main sinetron antara cinta dan dilema. Antara kesehatan, target pekerjaan dan resiko di jalan.

Sampe ga sadar aku nyeletuk, "dokternya kacaw nih. Tau kerjanya gini kasih obat yang bikin susah bangun..."

Eh ada yang nyamber, "jangan liat obatnya, pak. Liat aja dokternya. Tar juga ada yang bangun.."
"Emaksutloh...???"

Tidur lagi aaah...


Read More

01 Januari 2014

Huma Di Atas Bukit

#Semua Umur

Jurnal awal tahun
Sesekali nulis serius...

Ini bukan bahas lagunya God Bless walaupun sepenuhnya terinspirasi dari sana

Ini tentang gambaran akan keluarga kecilku
Sejak lama aku selalu membayangkannya sebagai huma di atas bukit dengan sebuah gubuk mungil di puncaknya. Tak perlu mewah namun terasa indah selaras dengan keinginanku untuk membentuk anak-anak yang dekat dengan alam.

Suasana pedesaan memang selalu kurindukan. Aku bisa menjauhkan diri dari hiruk pikuk kota yang menyebalkan. Ibue dapat menyalurkan hobinya berkebun. Citra bakalan selalu dekat dengan mbek kesayangan dan Cipta bebas bermain lumpur atau mandi di selokan.

Aku sendiri tak mengerti kenapa selalu bercita-cita kembali ke desa untuk menghabiskan hari tua. Rasanya ada kedamaian sederhana namun luar biasa yang tak bisa aku temukan di kota. Makanya aku terima saja saat ada yang bilang aku kampungan.

Berawal dari situ...
Aku kepikiran untuk menjadikannya tema website Rawins.com yang sudah dua tahun lebih tak pernah berubah wujud. Bukan tampilannya melainkan kesederhanaannya. Tema buku kemarin begitu berat pake flash aku ganti pake html yang enteng. 





Tak banyak cerita memang
Karena web itu bukan blog tempat berbagi cerita keseharian. Hanya semacam penanda saja kalo aku ini sok narsis maksain diri bikin website padahal bukan orang penting... :D

Itu aja deh
Cuma jurnal pembuka di 2014 doang
Kalo terlalu panjang tar keburu melantur kemana-mana seperti biasanya...


...nampaknya tiada lagi yang diresahkan
dan juga tak digelisahkan
kecuali dihayati
secara syahdu bersama
selamanya bersama selamanya...

by God Bless


Read More

31 Desember 2013

Malam Ini

#Semua Umur

Akhir tahun yang sunyi...

Tak pernah ada bedanya dari tahun ke tahun. Tetap saja aku menyendiri di belakang mess yang kosong ditinggalkan penghuninya menikmati hura-hura pergantian kalender.

Entahlah...
Aku jarang menjadi antusias dengan acara seremonial semacam ini. Bersukaria saling mengucap selamat dan berbagi harapan setinggi langit. Namun begitu pagi datang, semua kembali ke gaya hidup semula tanpa ada perubahan semangat yang berarti.

Terkesan pesimis memang...
Namun begitulah adanya. Aku kurang suka terlalu banyak berharap apalagi yang sifatnya cuma euforia sesaat. Tak pernah kugantungkan cita-cita setinggi bintang yang pasti sangat sulit aku raih. Cukup kuangankan harapanku setinggi tower saja yang jelas-jelas aku mampu menggapainya.

Sebenarnya cukup banyak ajakan dari sekedar nongkrong di kota sampai bakar ayam atau minum bir di rumah teman. Pasukanku malah sempat ngajak ke Banjarmasin atau Muara Teweh dengan syarat aku rentalin Inova atau Avanza.




Aku pikir mending pinjam kendaraan kantor biar lebih hemat. Pake Ford Ranger atau Strada Triton kan cukup orang yang mau ikut cuma 4 orang termasuk aku.

"Daripada aku buang duit sejuta buat rental dan bensin, mendingan buat makan-makan elu, coy..."
"Ga muat, pak. Kan 7 orang..?"
"Siapa lagi yang 3 orang..?"
"Yayang-yayang kita diajak juga, pak..."
"Kalian mau pacaran..? Trus aku ngapain..?"
"Kan bapak nyupir...?"
#Semprul...

Ya sudahlah...

Selamat tahun baru 2014 
*bagi yang merayakan...



Read More

26 Desember 2013

Lembur Terus

#Semua Umur

Musim liburan adalah saat terbaik untuk membenahi infrastruktur. Pekerjaan bisa dilakukan dengan tenang tanpa diganggu orang kantor yang komplen laporan laptop rusak, internet lelet dll dll

Sedikit berbeda dengan liburan akhir tahun seperti kali ini. Pasukan merayakan natal semua sama artinya aku harus jadi single fighter. Nyopir sendiri, angkat angkut sendiri, manjat-manjat sendiri, masak masak sendiri, makan makan sendiri, tidurpun sendiri, huwoo huwooo...

Makanya ga pake ngoyo...
Berkeliling dari site satu ke site lainnya dengan santai. Kalo nemu spot menarik di hutan berhenti dulu buat jeprat jepret. Pokoknya dibayangin jadi turis nyasar aja, ga dipikir lagi kerja lembur tanpa bayaran...

Ga enaknya keluyuran sendiri itu kalo pas ketiban sial ban kempes atau mobil amblas di kubangan saat hari sudah beranjak malam plus di tempat yang kata orang angker, hiks...

Resikonya jadi pulang malam terus
Badan keburu lelah sampai blog saja tak keurus. Kalo pun sempat onlen paling nyeletuk-nyeletuk doang di pesbuk atau jawabin miskol di chat sekenanya.




Dampak buruk lainnya jarang nelpon ke rumah
Tengah malem baru nemu sinyal maksa nelpon bisa bikin ibue repot. Anak-anak suka bangun kalo dengar orang nelpon. Ngobrol paling satu jam, mereka bisa begadang sampe pagi dengan bonus berantem rebutan hape.

Solusinya cuma sms atau chatting
Itu pun ngelag abis
Nanya sekarang dijawabnya besok

Susahnya...
Ibue Ncip mungkin apes punya suami yang ga romantis blash. Susah komunikasi, mungkin maunya bermesraan biar ga terlalu berat menanggung rindu. 

Sekali dua kali sih bisa bergaya abg pacaran
Tapi selalu saja endingnya berkata lain
Seperti cerita pendek kemarin




Dah ah...
Biasa aja deh...
Maap ya sayangku...


Read More

21 Desember 2013

Tidak Berbuah

#Bimbingan Orang Tua

Desember kelabu untuk warga hutan...

Biasanya bulan-bulan segini merupakan masanya pesta buah gratisan. Entah kenapa kali ini pohon-pohon di hutan ngambek ga ada yang berbuah.

Padahal di sini buahnya asik-asik dan banyak yang tak pernah aku temukan di Jawa. Duren saja ada bermacam-macam bentuk, aroma, warna dan rasa. Ada sih nama lokalnya. Tapi males repot, aku sebut saja semuanya dengan satu kata, duren.

Yang agak repot justru membedakan daerah sasaran penjarahannya. Batasan antara hutan beneran dengan hutan milik warga lumayan susah.

Ini terkait dengan tradisi lokal tentang kepemilikan tanah. Misalkan dulu nenek moyangnya pernah bikin ladang atau tinggal disitu, biarpun sudah ditinggalkan puluhan tahun dan kembali jadi hutan, secara adat tanah tersebut milik keluarga atau ahli warisnya.

Secara adat saja
Secara administrasi tetap dianggap hutan negara. Namun pemerintah mengakui kepemilikan itu dengan status hak guna pakai dan bukan hak milik. Dasarnya hanya Surat Kepemilikan Tanah yang dikeluarkan oleh Kepala Desa.




Biar ga salah masuk ke tanah orang, aku selalu ajak teman dari warga setempat. Itu pun tak menjamin akurat.

Tahun lalu teman bilang di tanah keluarga dia banyak duren dan cempedak yang berbuah. Semangat 45 dong manjat bawa karung.

Baru saja nangkring di dahan, entah darimana nongolnya tau-tau ada orang teriak-teriak pake bahasa yang susah dimengerti. Teman yang nunggu di bawah bukannya bantu nerjemahin malah ngacir duluan. Acara selanjutnya ya terjun bebas dan ikutan kabur.

Sampe mess buruan tuh temen diinterogasi
"Tadi yang teriak-teriak orang gila ya..?"
"Bukan, pak. Dia teriakin kita maling nyolong buah dia..."
"Eh, lu bilang itu tanah keluarga elu..?"
"Kayaknya sih iya, pak. Tapi ga tau juga sih. Makanya saya lari..."
#Monyong...




Read More

19 Desember 2013

Karena Titipan

#Bimbingan Orang Tua

Sebenarnya...
Perintah ke Jakarta sudah diberikan sejak awal bulan namun sengaja aku ulur-ulur sampai pertengahan bulan. Selain banyak kerjaan, aku punya udang dibalik kolor.

Asumsiku...
Menjelang natal dan tahun baru, biasanya kondisi di tambang rada adem ayem karena bos-bosnya pada liburan ke luar negeri. Aku bisa pulang dulu ke Jogja dan balik ke kantor sebelum para juragan balik.

Eh...
Baru aja nyampe, si bos nelpon nyuruh aku balik ke Kalimantan. Ada barang titipan untuk acara natalan di tambang dan harus nyampe besok pagi. Tak mungkin dikirim pake cargo dan kebetulan orang site yang lagi di Jakarta cuma aku doang.

Yoweslah... 
Pasrah tralala ketika tiket diserahkan

Tapi mendadak empet ketika nanya mana titipannya
Aku kira yang namanya titipan itu cuma kantong kresek atau barang yang bisa dijinjing. Jebulnya dipanggul pun susah...





Dalam perjalanan ke bandara, rasa was was sudah ada. Begitu check in, kekawatiran itu benar adanya. Petugasnya bilang, "kelebihan bagasinya 89 kilo, pak..."

Nah lho...
Duit di dompet cuma 500 ribu
Ngacir ke ATM isinya mepet padahal harus bayar 2 juta lebih

Langsung pasang tampang bego lalu bilang ke petugasnya, "ninggal KTP boleh, pak..?"

Kirain mau dibego-begoin...
Eh malah dibisikin, "dah bayar sejuta saja, pak. Tapi ga pake kuitansi ya..."

Plong rasanya bisa dapet solusi walaupun melawan hukum...

Baru kepikiran saat mau lepas landas
Jangan-jangan di penerbangan ini banyak bagasi gelap yang bikin pesawat kelebihan beban tanpa terkontrol. Tar kaya Mandala yang jatuh di Medan gara-gara dapat titipan duren 2 ton...

Halah bodo ah...
Kalo pun ketiban sial
Anggap saja itu karma buruk yang harus aku tanggung




Nyanyi dangdut wae ah...
Karena titipan...
Kujatuh cinta...
Huwoo huwooo...

Nasib sudah menjadi bubur...
Jangan lagi-lagi ya...




Read More

18 Desember 2013

Atas Nama Toleransi

#Semua Umur

Pulang kampung itu bikin hati senang...
Asal sudah nyampe Banjarmasin, Jogja beneran berasa deket karena satu jam kemudian sudah bisa ketemu anak-anak.

Suka bete itu di perjalanan Tamianglayang ke Banjarmasinnya. Naik travel semaleman bersama orang banyak, sama artinya harus banyak-banyak menahan diri atas nama toleransi.

Kadang ada ibu-ibu yang tak mau pake AC dengan alasan mabuk. Sebagai gantinya pilih buka jendela lebar-lebar bikin mangkel yang duduk di belakangnya. Udara malem masuk beramai-ramai bikin masuk angin plus bonus aroma minyak angin yang menyengat.

Lebih nyebelin lagi
Begitu ada jendela terbuka, mulai deh ada yang nyalain rokok. Efek dominonya, knalpot mobil bisa pindah ke mulut sebagian penumpang. 

Aku ga ngerti dengan mereka
Kayaknya tidak merokok beberapa jam bisa bikin mereka mati masuk neraka kali..?
#Amiiin...


Tidak enaknya toleransi edisi berikutnya aku rasakan di Adi Sutjipto

Begitu nyalain hape, telpon dan sms datang berhamburan. Naik Trans Jogja sambil sibuk nelpon bikin aku tak begitu memperhatikan sekeliling langsung duduk saja.

Setelah urusan perhapean kelar, aku lihat ada ibu-ibu pake batik warna hijau berdiri dekat pintu. Atas nama toleransi aku berdiri dan mempersilakan beliau duduk.

Si ibu nanya, "turun di mana, mas..?"
"Terminal Giwangan, bu..."
"Masih jauh, mas. Duduk lagi saja..."

Masih mengatasnamakan toleransi aku bilang dengan wajah yang kayaknya innocent, "maksud saya, ibu saja yang duduk biar saya yang berdiri..."

Si ibu malah bengong dengan kening sedikit berkerut. Belum sempat beliau angkat bicara, bapak-bapak di sebelahku ngomong duluan, "mase kok apikan tenan. Wong kondektur kok disuruh duduk..?"

#Whoooaaattttssss...?

Resiko dari yang namanya toleransi...



Read More

12 Desember 2013

Belajar Photoshop

#Semua Umur

Mengajak teman Belajar Motret bareng, pasti bakalan diikutin dengan belajar mengolah gambar.

Sama dengan kasus buku-buku yang aku Bawa Pulang lagi. Ngasih artikel tutorial yang baik dan benar mereka tanggapin dengan ogah-ogahan.

Makanya aku pake cara terbalik...
Ingat mereka manusia-manusia hutan yang kesepian dan hiburan termurahnya adalah saling ejek dengan teman, aku pancing untuk edit foto apa saja buat lucu-lucuan. 

Dengan cara itu, mereka jadi sukarela belajar tanpa merasa disuruh. Kalo bingung pake tool atau bikin efek apa, mereka cari-cari sendiri tutorialnya di google.

Aslinya mereka itu punya banyak ide. 
Apalagi yang suka narsis di pesbuk

Punya foto cewek cakep, maunya diedit biar jadi barengan. Mungkin karena tidak ada yang mengarahkan saja, jadilah mahakarya sotosopnya seperti foto diatas...


Sekarang sih sudah lumayan trampil...
Malah kalo ada teman yang pengen tampil beda, mereka mau ngedit secara gratis. Lumayan rapi biarpun berasa kaya photoshop troll...

Seperti teman yang pengen foto berduaan, tapi tau-tau ada pengikut.





Perintahnya, "tolong ilangin cewek yang di sebelah kanan dong. Ganggu pemandangan saja..."

Setelah diedit malah ngomel-ngomel
Padahal aku lihat hasilnya sesuai permintaan...





Mustinya bilang dong, ilangin satu aja...


Contoh yang lain foto ini



Rikuesnya, "editin dong biar aku kelihatan lebih tinggi..."


Hasilnya sesuai  pesanan
Beneran terkesan lebih tinggi dibanding sebelumnya kan..?





Semoga teman-temanku makin semangat belajar...

Maap telat mulu bales komennya
*masih kejar setoran...



Read More

11 Desember 2013

Dibawa Pulang

#Semua Umur

Ingin memdorong teman-teman meningkatkan kemampuan pribadi, setiap mau pulang cuti aku selalu perhatiin mereka lagi seneng belajar apa.

Nanti sambil momong anak-anak ke Gramed, aku carikan buku-buku tutorial ringan yang mudah dipelajari sebagai oleh-oleh. 

Sayangnya...
Keinginan itu sampai sekarang belum juga terwujud

Rasanya teman-teman lebih antusias menyambut bakpia ketimbang buku yang aku bawa. Sesekali aku lihat dibuka-buka. Tapi besoknya sudah numpuk lagi di pojokan sampe berdebu.

Kalo ditanya kenapa ga mau baca, paling sering jawabannya, "cari di google lebih keren, pak..."

Memang bener sih...
Tapi yang aku lihat, definisi keren itu dalam artian baca artikel sepintas lalu komen-komenan di pesbuk sampe tengah malem.
#Hadeuh...

Dasar anak muda...


Cerita akhirnya tak bakalan jauh
Aku bawa pulang buku-bukunya sampe ibue Ncip kadang nanya, "kenapa dibawa pulang..? Katanya buat bacaan di hutan..?"

"Ya kan besok bawa buku baru lagi..."
"Jajan buku mulu. Dibaca engga sih..?"
"Ya dibaca lah..."
"Kok segel plastiknya belum dibuka..?"
#Hening...



Read More

10 Desember 2013

Belajar Motret

#Bimbingan Orang Tua

Nyambung jurnal Mulai Rajin Ngeblog...

Biar tidak mutung lalu wegah ngeblog lagi, teman-teman aku arahkan untuk belajar fotografi. Toh selama ini mereka suka foto-fotoan modal hape untuk diaplut ke pesbuk.

Sudah ada satu kamera DSLR, dua kamera prosumer dan tripod untuk berlatih, aku pesan buku DSLR Itu Mudah dan Travel Fotografi Itu Mudah dari infofotografi.com

Aku minta mereka beradu kreasi jepret dan hasilnya diaplut ke web masing-masing. Sebodo amat tidak ada sangkut pautnya dengan pekerjaan. Yang penting suatu saat aku pergi dari perusahaan ini, ada warisan yang berguna buat mereka. 

Dan tujuan jangka pendeknya
Mereka punya kegiatan baru yang lebih bermanfaat ketimbang mancing, mancing dan mancing...


Tapi ya gitu...
Karena aku sendiri tak punya dasar fotografi, acaranya adalah belajar bersama. Tak ada aturan tentang cara motret yang baik dan benar. Pokoknya asal jepret tapi secara manual dan pantang pake mode auto

Kemudian hasilnya dibuka bersama-sama di laptop. Bukan untuk direview secara profesional memang. Yang ada malah saling mengejek ketika lihat jepretan teman gambarnya kacau.

Aku tak pernah melarang kebiasaan buruk itu. Aku pikir ejekan termasuk salah satu cara memotivasi yang efektif, ketimbang memuji ala Tino Sidin dimana semua gambar bakal dibilang bagus.





Setiap ada waktu luang di sore hari, aku ajak keluar mencari target foto. Kadang ajak staf cewek untuk jadi modelnya biar mereka tidak jenuh motret pemandangan mulu.

Beruntung banyak spot menarik dan eksotis di sini. Bosen di sungai pindah ke hutan. Atau hunting ke kampung memotret aktifitas warga secara candid walaupun bikin was-was kalo mereka motretin orang mandi mulu.

Kadang ada respon positif dari warga. Tapi aku malah kurang suka melihat mereka sengaja bergaya lagaknya model. Kesannya jadi kurang alami terasa dibuat-buat.





Nyebelin kalo kaya kemarin...
Temen nyamperin dan bilang, "ada yang minta foto bareng. Sama bapak aja ya..."

"Sama lu aja lah. Emang gua artis..?"
"Engga, pak. Soalnya dia bilang pengen foto sama buaya..."
#Monyooong...



Read More

08 Desember 2013

Kebelet Pulang

#Bimbingan Orang Tua

Cuaca kian tak menentu
Mendung membawa petir menghampiri tiap hari. Makin tak jelas kapan pekerjaan ini bisa selesai

Untung saja sinyal hape susah didapat. Sehingga tak perlu terganggu pikiran oleh teriakan si Ncip, "ayaaaah puyaaaaang..."

Biar begitu...
Tetap saja kerinduan berkumpul bersama anak-anak mulai terasa menyiksa

---> skip

---> skip

---> next

Andai saja aku bisa terbang
Pasti aku segera pulang

Tak peduli belum gajian
Yang penting bisa gathengan

Benar-benar otak sialan
Rasa kangen sampai tak tertahan

Menginginkanmu hadir disisi
Memaksaku untuk bikin puisi

Sayang semuanya tetap ilusi
Sampai aku anggap hidup adalah fiksi

Where are you now
Don't make me sontoloyow

I wish you always know
Waiting tresno jalaran soko kulinow

Wong jowo anake loro
Sayange wis duwe bojo

Gemar gremet asal slamet
Sing jelas aku mumet

Kupat disiram santen
Sedoyo lepat nyuwun ngapunten

Wabillahi taufik walhidayah
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

#Kumats...


Read More

07 Desember 2013

Penilaian Karyawan

#Semua Umur

Punya tim yang penuh dedikasi memang menyenangkan.

Sayang perusahaannya rada menyebalkan, dimana perhatian terhadap karyawan belum merata. Sepertinya manajemen masih menganggap bagian produksi sebagai anak mas, mengesampingkan unit kerja lain yang bersifat support.

Seolah perusahaan berpikir bahwa bagian produksilah yang menghasilkan duit. Sedangkan bagian lain macam unit kerjaku cuma bisa ngabisin doang.

Tak kepikiran bahwa semuanya harus bersinergi agar bisa meningkatkan pendapatan perusahaan. Produksi jalan terus kalo marketing-nya melempem, emang batubaranya bisa terjual..?

Tidak ada HRD yang mengelola karyawan, mana mungkin produksi bisa jalan. Orang salah hitung gaji sedikit saja sudah berbuntut pemogokan kerja.


Makanya kemarin...
Saat staf HRD nyodorin map berisi form penilaian kinerja karyawan untuk staf IT, aku terima ogah-ogahan sambil nyeletuk, "teman-teman aku kasih nilai bagus atau jelek tetap saja semuanya cuma naik seratus ribu..."

Dikomplen gitu, orang HRD nya malah nyengir sambil jawab, "elu sudah berapa tahun sih kerja di sini..? Masih saja ga paham kebiasaan perusahaan..."

Ga pake lama map itu aku balikin ke HRD. Dan sorenya orang HRD nyamperin sedikit komplen, "serius dikit dong kalo isi form penilaian karyawan..."

"Ga serius bagaimana sih..? Aku isi apa adanya kok..."
"Yang lain-lain sih oke. Tapi di bagian kekurangan karyawan, becanda lu..?"

Ah elah...
Emang aku salah kalo ngisinya begini..?




Orang kenyataannya gitu kok...
#Mondol...




Read More

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena