11 November 2008
Teknisi vs Dukun
Telanjur tenar ke seantero jagat sebagai teknisi, ternyata sulit untuk ditepis apapun profesi yang dikerjakan saat ini. Status tukang mbengkel yang siap menerima panggilan yang sebelumnya cuma via telepon, kemudian merambah ke email dan sekarang YM.
Dan sebuah konsekuensi bila memang siap go international membuat status siaga satu harus benar-benar 24 jam. Mengganggu sih engga, cuman suka rada sedih juga kalo pas kebeneran mimpi enak trus keputus. Abis itu susah nyambung lagi sih. Dipaksain, malah jadi mimpi basah.
Kejebur selokan...
Seperti tengah malam ini, setelah ada yang konsultasi teknis pakai acara teriak-teriak lewat telepon dari Jerman cuman karena YM error. Baru saja ngliyep, Mas Semarfad nelpon komputere ga mau idup. Belum sempat bangun, datang lagi panggilan dari pejabat kompeni dengan tugas untuk betulin teplok.
Halah...
Terasa banget kecanggihan jaman, sampai betulin teplok saja via internet. Cuman kelupaan aja hasil capture nya masih tersimpan di komputer. Pas temen-temen yang lagi lembur persiapan exhibition mendatang, mencari-cari image lukisan yang dah masuk. Trus liat gambar itu malah nanya. "Ko, kamu cari penglaris ke dukun mana. Kok pake lampu aladin segala..?"
Hehehehe...
Orang betulin teplok kok malah dianggap dukun.
Apa emang dukun yak..?
Auk ah...
Takut disantet...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar
Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih