15 Oktober 2013

Jones

#Bimbingan Orang Tua

Seperti biasa kalo ada teman yang baru nikah, kongkow sore di mess didominasi acara ngecengin teman yang berstatus jomblo ngenes. Becandaan kayak gitu merupakan hiburan buat orang hutan tanpa maksud lain-lain. Namun kali ini kayaknya ada yang sedikit tersentuh.

Setelah semua masuk kamar masing-masing, ada satu teman yang keluar lagi nyamperin aku yang masih mantengin laptop di teras. Sempat muter-muter dulu sebelum dia curhat tentang kejombloannya.


Urusan jodoh memang tak pernah bisa didefinisikan sebagai perkara gampang atau rumit. Karena menyangkut selera, setiap orang punya permasalahan berbeda. 

Otak rada nge-hang efek dua bulan belum pulang, aku cuma bisa cerita kalo dulu aku pun pernah mengalami masa krisis semacam itu. 

Wajah bisa saja tersenyum. Namun hati tak bisa bohong setiap lihat tetangga sebelah bertelpon mesra. Siapa ga galau, orang lain bicara cinta atau kirim sms bilang miss you, aku cuma bisa ketik reg spasi jodoh...

Tak jarang mikir kejauhan tentang keadilan cinta. Biar tak sampe meratap-ratap, tiap kali ditolak cewek hati kecil suka berbisik, "apa sih kurangnya aku..?"

Banyak-banyak berdoa juga tak ada hasilnya. Sampai-sampai aku mikir baca surat Al Fatihah atau surat Yasin saja tak cukup. Kayaknya musti ditambah surat tanah atau surat kendaraan masukin pegadaian baru bisa ngegaet cewek.


Akhirnya aku pun pasrah...
Untuk menghibur diri, aku banyak-banyak keluar rumah dari sekedar nongkrong di pinggir jalan sampai ikut aktif di organisasi. Siapa sangka saat tak lagi banyak berharap, malah jadi banyak penggemar.

Mungkin ini berkaitan dengan aura
Hati galau, ada rasa iri lihat teman, kata orang auranya negatif. Sudah aslinya berwajah kusut, setiap waktu kening berkerut, bisa jadi bikin sinar muka makin gelap.

Beda setelah banyak jalan-jalan, ketemu banyak orang dan selalu lepas tertawa. Aura positifnya keluar dan itu jadi daya tarik tersendiri bagi orang lain. Aku percaya ini setelah lihat teman yang wajahnya biasa saja, namun terasa menarik buat dilihat. Sebaliknya ada teman yang kesannya ga enak dipandang padahal semua orang bilang dia cantik.




Dari pengalaman itu, aku bilang ke teman untuk tidak mengurung diri di ruangan kerja mulu agar jodoh semakin dekat. Cari duit itu perlu, namun cari teman untuk tertawa lebih penting. Memang isi dompet itu menarik buat banyak cewek. Tapi yang tertarik pada orang yang bisa bikin tertawa itu lebih banyak. 

Keluarlah dari ruang yang tertutup dan belenggu perasaan
Perluas pergaulan dan jangan terlalu pilih-pilih teman
Ingat-ingat saja prinsipnya

Dari sekedar sahabat menjadi dekat
Dari sekedar temen berubah demen
Dari sekedar heng ot bisa ngen..
*ngenalin calon mantu ke ortu


Aku bilang
Jodoh itu gimana hati dan tak bakalan bisa dibuatkan satu teori ilmu pasti. Dibuat mudah saja biar tak bikin susah. Kalo dibikin rumit, tar malah jadi sulit...

Orang bilang
Jadilah anak gaul kalo pengen mengauli - Jablay Lanang


Read More

Esensi Kurban

#Dewasa

Bicara tentang kurban, kebanyakan dari kita sering terpaku pada ritual Idhul Adha. Padahal kurban ini merupakan ibadah universal yang dilakukan oleh semua keyakinan di dunia dalam berbagai bentuk yang intinya sama.

Ritual kurban pertama kali diyakini terjadi pada jaman nabi Adam. Pengorbanan Habil (Abel) diterima Tuhan karena dinilai lebih tulus dengan mempersembahkan ternak terbaik sementara Kabil (Cain) menyerahkan hasil panen yang busuk. 

Kurban lebih dianggap milik agama Semitis berkaitan dengan cerita Ibrahim (Abraham) mengorbankan putranya. Memang ada pertentangan tentang siapa yang dikorbankan. Kaum Samaria, Yahudi dan Nasrani mengatakan Ishak sedangkan umat Muslim berpendapat Ismail walau Quran sendiri tak pernah secara gamblang menyebut nama anak yang dikorbankan.

Namun hal itu tak perlu dipertentangkan karena tercium bau politisasi sejarah, dimana Ishak dianggap menurunkan kaum Yahudi dan Nasrani sedangkan Ismail merupakan leluhur umat Muslim. Atas nama toleransi kita sebut saja kurban itu tentang Ibrahim yang menjadi bapak  agama Samawi tersebut.

Lebih jauh lagi
Ibrahim bisa dikatakan sebagai leluhur hampir semua keyakinan di dunia mengingat agama besar lain banyak yang berakar dari tradisi Hindu. Seperti kita tahu, budaya Hindu dibawa ke India oleh ras Indo-Arya yang berasal dari Persia, tak begitu jauh dari tempat Ibrahim menjalani hidup.

Beberapa literatur sejarah bahkan mengatakan asal muasal agama Hindu pun berawal dari Ibrahim berdasarkan kemiripan nama. Ibrahim dikaitkan dengan Rama/Brahma, Ismail adalah Ish-Mahal (The Great Siva) dan Ishak itu Ishaku (Friend of Siva).

Beberapa pemikiran berbeda tapi hampir senada datang dari Voltaire yang mengatakan Abraham berasal dari India, bukannya Timur Tengah. Aristoteles pun pernah berkata bahwa bangsa Yahudi berasal filsuf India yang dinamakan Indians Calani. Pemikiran ini juga didukung oleh Clearchus, "the word "Abraham" is none other than a malpronunciation of the word Brahma."




Tanpa bermaksud mengacak-acak keyakinan orang, aku cuma ingin mengatakan bahwa Ibrahim merupakan titik simpul hampir semua agama. Dan semua keyakinan memiliki ritual bernama kurban baik itu mengorbankan ternak, hasil bumi atau bahkan manusia.

Kurban sering diidentikan dengan hewan, bisa jadi karena mengacu pada pengorbanan Habil yang diterima Tuhan. Namun secara sepihak aku menganggap esensi kurban bukan pada apa yang dikorbankan melainkan nilai keikhlasannya. 

Dan aku menganggap...
Universalitas kurban yang bersumber dari Ibrahim sebenarnya sangat dibutuhkan bangsa yang tengah dilanda keterpurukan multidimensional ini. Tidak semestinya kita terus bersikukuh pada tata cara berkurban saja. Melainkan harus mampu menyelami makna hakiki kurban untuk memperbaiki krisis moral bangsa.

Sudah bukan masanya kita memahami kurban secara secara harfiah sebatas menyembelih hewan ternak. Sehingga setelah acara kurban selesai, kita anggap selesai pulalah kewajiban menunaikan tugas agama.

Alangkah indahnya bila kita sebagai bangsa multi agama mampu merefleksikan kurban ini dengan cara bersatu padu berkurban secara esensial melupakan ego untuk menyelesaikan segala masalah yang menimpa bangsa. Karena hanya dengan ketulusan hati kita bisa menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis dan menyejahterakan umat manusia tanpa melihat apa ageman-nya...

Kayaknya sih begitu...

Gambar 1 : Coexist | Wahyu Geiyonk | Acrylic on canvas | 2009
Gambar 2 : Kambing kurban Posko Relawan Merapi Muntilan 2010

Aku bilang
Memaknai Hari Raya Qurban dengan menyembelih hewan saja tak akan ada artinya tanpa kita mau menggali esensi hakiki kurban demi kemaslahatan bangsa Indonesia...

Orang bilang
Kehidupan bisa berlanjut bila yang bersatu adalah dua hal berbeda namun satu visi - Aktivis anti gay


Read More

14 Oktober 2013

Pipis

#GambarBercerita




Bermain Air
...

Rwn | Telangbaru - Barito Timur
29/11/2012 14:55


Read More

Tumpuk-tumpukan

#Banyumasan

Nasib pancen wis dadi bubur. Arep minggat mengdi ora tetep bae katut angel ucul. Salah sijine bab turu mlungker...

Jaman esih cokan turu langgar, ora bakalan teyeng slonjor. Kademen modal kemulan sarung, gelem ora gelem kudu nekuk dengkul.

Siki nang mess ya pada baen
Perusahaan kadang ora ngitung jumlah menungsane. Kasur siji kudu dinggoni wong telu, ora mungkin bisa turu mujur. Kasur paling ambane 160 senti, meksa awake lempeng mesti jujul. Arep njaluk awake dicindheki ora mungkin wong wis kang kanane diwei pawakan dawa.

Nangumah apa maning, amben siji dituroni wong papat. Ngalaih turu misah nang kamer mburi, biyung bocah sing ora kanti nek bengi nusul pindah. Padahal nek mamake pindah, bocahan sok terus nglilir nggoleti biyunge.

Turu jejer papat, sing loro ora teyeng anteng. Rama biyunge nang pinggir bocahan nang tengah ketone paling maen ketimbang bocahan tiba kang amben. Tapi bocah nek ora dipisah, sedela bae wis pada jejek-jejekan. Jempol sikil ora mlebu irung wis termasuk untung.

Timbang kudu bola bali kudu misah bocah turu tumpuk-tumpukan, posisine diwalik sing tua nang tengah. Bocahan didelah pinggir dialangi bantal men ora kejedot tembok. 

Dipageri sing tua, pancen bocahan bisa turu angler ora nganggo tawuran maning
Tapi malah rama biyunge sing dadi ora teyeng turu
Tumpuk-tumpukan...





Read More

13 Oktober 2013

Telu Kawin

#Bimbingan Orang Tua

Beberapa hari ga sempat balesin komen...

Sebenarnya di kerjaan ga sibuk-sibuk amat. Tapi berhubung ada anggota pasukan mau kawin, jadilah beberapa hari sebelumnya lembur terus biar kerjaan tidak menganggu acara bolos.

Kegiatannya sama aja dengan acara kawinan sebagaimana umumnya. Cuman si Telu tidak ngasih tau jauh-jauh hari biar bantuin persiapannya bisa dicicil. Untung koplak and the gank diijinkan libur 2 hari sama mamake sehingga bisa bantu secara penuh.

Di sini cari kertas asturo buat bikin tulisan pun susah. Musti jauh ke kota keluar masuk toko tanpa jaminan dapat yang sesuai keinginan. Jadilah dekorasinya banyak memanfaatkan sumber daya lokal berupa ranting dan dedaunan dari hutan belakang rumah.

Sorenya sih banyak tenaga bantuan untuk menghias rumah. Bikin hiasan janur juga lancar tanpa hambatan berarti. Rada apes itu waktu bikin tulisan. Waktunya sudah lewat tengah malam, bir dan kopi sudah berganti ciu oplosan. Sejak sore aku bikin tulisan serapi mungkin, begitu selesai digunting dan ditempelin malah jadi miring-miring...
*mondol


Peri Hutan


Subuh baru tidur, pagi-pagi sudah dibangunin untuk jadi fotografer di upacara adat. Begitu selesai mandi, baru ketahuan kalo kemeja yang bersih tinggal sebiji itupun warna hitam. Sampe-sampe temen komentar, "sekalian aja pake celana dan kacamata hitam, pak..."
*lu pikir mau ngelayat..?


And The Gank


Perkawinan memang acara yang luar biasa dampak psikologisnya. Teman yang biasanya cengengesan mendadak tegang atas bawah. Ditanya pastor siap apa engga malah bengong berkeringat dingin. Baru bisa jawab setelah dibisikin dari belakang, "pengen malem pertamaan gak, lu..?"

"Iya iya saya bersedia, bersedia banget..."
*kalo itu sih aku juga mau...


Masa Pertumbuhan


Dengan segala keterbatasan, acaranya bisa dibilang sukses
Setidaknya telah sukses mengurangi satu bujangan galau dalam tim kerjaku...


Aku bilang
Semoga hari-harimu ke depan semakin indah, teman...

Orang bilang
Cinta memang tidak memandang fisik, namun bercinta mana enak tanpa kontak fisik - Telu Antonius



Read More

11 Oktober 2013

Tersangka

#Bimbingan Orang Tua

Jadi IT jauh dari peradaban memang susah. Penilaian orang lain kadang terlalu tinggi sehingga sering jadi tersangka dalam beberapa kasus yang sebenarnya tidak ada hubungannya. IT dianggapnya orang serba tahu segala hal yang berbau komputer tanpa mau mengerti bahwa bidang itu teramat luas. 

Pernah orang ngomel gara-gara aku ga bisa bikinin rumus excel atau ngakalin pesbuk orang lain. Bolak-balik dijelasin kalo aku di bagian infrastruktur banyak yang ga ngerti juga. Payahnya sok dibolak-balik. Temen yang programer pernah didamprat orang gara-gara ada jalur radio putus ga bisa betulin.

Lebih repot lagi, masalahnya suka melebar kemana-mana. Di sini bukan hal aneh ada genset atau AC rusak laporannya ke IT. Sampai pasang penangkal petir atau grounding juga musti diembat. Makanya orang yang baru masuk hutan sering geleng kepala, "katanya IT, kok ngelas pipa segala, pak..?"


Jadi tersangka itu cape
Tapi ada bagusnya juga. Minimal jadi ngerti kerjaan bidang lain walau sedikit tak sampai pinter.

Dapat tugas yang sebenarnya ga ngerti sama sekali juga sering. Untungnya IT itu punya kelebihan dimana dia selalu dekat dengan internet. Apapun masalahnya harus bisa diselesaikan dengan modal google.

Kelebihan itu pula yang jadi alasan kenapa saat masuk kerja dulu aku pilih IT. Apapun pertanyaan waktu wawancara, asal sedikit ngerti aku akan jawab bisa. Pikirku, apa sih ga ga ada di google..?




Sempat kena batunya juga...
Biasa urus server Linux, mendadak disuruh bikin pake Windows plus ditungguin ga pake lama. Ga sempat browsing-browsing dulu, hasilnya pun berantakan. Komplenlah si bos menuduh aku bohong waktu wawancara.

"Dulu lu bilang bisa Windows server..?"
"Emang bisa kok. Tuh servernya bisa nyala..."
"Tapi error mulu kan..?"
"Nah itu masalahnya, aku bisa doang tapi ga pinter, bos..."
"Trus ini gimana..?"
"Ya lain kali kalo nanya calon karyawan, jangan bisa apa engga. Tapi pinter apa engga..?"
"Servernya wooy bukan elu..."
#mondol..


Aku bilang
Hidup itu sawang sinawang. Dianggap lebih tinggi atau lebih rendah dari keadaan sebenarnya tak perlu dianggap masalah. Ambil sisi enaknya saja lah. Yang ga enak buang di blog...

Orang bilang
Lebih baik low profile daripada low profit - Pengemis Pasar Ngipik


Read More

Bravo Kominfo Kalteng

#Semua Umur

Kemarin...
Lagi sibuk ngelamun di pinggir hutan, tiba-tiba Mamake nelpon, "ada yang nyariin dari Polda, lu urusin deh..."

Buruan aku ngacir ke kantor sambil mikir, "tumben urusan polisi aku yang dipanggil. Jangan-jangan razia orang ganteng..."

Nanya satpam
Ternyata dari Kominfo Palangkaraya didampingi petugas Polda, Kejaksaan dan Perhubungan dengan keperluan memeriksa ijin penggunaan radio komunikasi perusahaan.

Pas lewat depan ruangan Deputy Direktur, Mamake manggil, "yang datang berapa orang..? Butuh dana taktis berapa..?"

Kebiasaan buruk...
Yang dimaksud dana taktis adalah biaya entertaiment untuk aparat yang datang agar urusan tidak diperpanjang. Aku bilang nanti saja, biar aku selesaikan secara prosedur dulu.

Kasih amplop memang bisa menyelesaikan masalah secara cepat. Namun hanya permukaan saja tanpa menyentuh permasalahan pokok. Saat ini dianggap selesai, besoknya mereka kepikiran datang minta duit lagi. Buntutnya jadi lingkaran setan yang tiada habisnya.

Untuk kasus ini memang rada ribet karena ini teguran ketiga yang mestinya diikuti penyitaan perangkat, sementara ijin yang diurus Jakarta belum kelar. Harus nego agak panjang untuk meyakinkan mereka bahwa perusahaan sudah ada itikad baik mengurus ijin namun masih dalam proses. 

Negosiasi sukses dengan syarat aku harus menunjukan tanda terima berkas dari Kominfo Pusat. Aku nelpon ke Jakarta agar mengirimkan berkas lewat email. Selesai ngeprint, asisten Mamake nyamperin ngasih amplop 7 biji, "lu kasihin ini ke mereka biar cepet beres..."
#Teuteup..




Prosesku beres tanpa penyitaan alat. Waktu rombongan berpamitan pulang, aku serahin amplopnya, "ada titipan dari ibu..."

Eh, mereka menolak. Aku bilang ini rutin dari perusahaan buat transport dan tidak berkaitan dengan masalah ijin, ketua rombongannya jawab, "jangan biasakan begitu, pak. Untuk tugas ini kita sudah dibiayai negara..."

Semprul ah...
Bikin malu aja tuh amplop...

Tapi jadi mikir, bahwa kasus suap atau gratifikasi tak selalu keinginan aparat. Mereka berupaya mengikuti aturan, kita yang maksa ngajak damai. Hanya saja yang seperti ini memang jarang diangkat ke permukaan. Beneran masyarakat yang egois...


Aku bilang
Bravo Kominfo Palangkaraya. Semoga makin banyak birokrat Indonesia Raya yang seperti ini. Sudah masanya masyarakat yang gemar nyodorin amplop dipermalukan...

Orang bilang
Korupsi jauh lebih buruk daripada prostitusi - Preman Sarkem


Read More

10 Oktober 2013

Double Ten Day

#Semua Umur

Mendengar kata Double Ten Day, umumnya orang kepikiran hari nasional Taiwan yang memperingati lepasnya kekuasaan dinasti Qing di pulau Formosa itu pada tanggal 10 Oktober 1911. 

Ada juga yang memperingatinya sebagai hari anti hukuman mati, sebagai hasil konggres organisasi penentang hukuman tersebut di Roma pada bulan Mei 2002.


Sedangkan buatku pribadi, hari kesepuluh di bulan sepuluh itu memiliki dua cerita bersejarah. Yang pertama merupakan kisah sedih saat aku melakukan pendakian ke gunung Slamet bersama sang pujaan hati.

Perjalanan awal lancar
Menjelang puncak, kabut pancaroba yang turun disertai suhu jauh dibawah normal memaksaku mendirikan tenda. Selesai bikin api unggun dan memasak, si Ayang kupanggil-panggil tak juga menyahut. Segera aku periksa dan cuma bisa bergumam pelan, "hipotermia..."

Kubuang semua barang berat tak begitu penting dari ransel agar bisa menyeretnya turun. Sampai pos Samarantu bahkan kutinggalkan semua peralatan setelah dia tak sadarkan diri. Aku harus menggendongnya karena hanya ketinggian dibawah 1500 meter yang bisa menyelamatkannya.

Beberapa saat kemudian dia sadar dan memintaku berhenti. Aku iyakan saja karena kupikir kondisinya sudah membaik dan tenagaku pun hampir habis. Kuselimuti dia dengan jaketku sambil mengajak bicara tentang kebahagiaan agar semangat hidupnya tak menyurut.

Namun siapa sangka obrolan pendek itu benar-benar teramat pendek. Nafas terakhirnya dihembuskan di pangkuanku...

Sedih...
Tapi sudahlah...




Untuk sejarah kedua, aku ga ngerti ini kisah sedih, senang atau yang lainnya. Yang jelas di tanggal ini teman-teman perusuh di STM bikin slayer norak warna pink sebagai tanda dideklarasikannya geng Rawin's.

Ga tau kenapa nama itu yang dipilih. Padahal semua teman punya nama panggilan yang tak kalah keren. Ada Bawor, Kampil, Komplong, Daplun, Prenges dll dll

Aku pikir julukan Rawin dianggap istimewa karena didapat dari guru, sementara nama yang lain berasal dari antar teman saja. 

Waktu itu damai saja pake nama Rawin sampai kemudian ada perkemahan di daerah Sumbang. Karena kebetulan ada guru yang rumahnya dekat, mampirlah kita kesana. Baru saat itu ketahuan bahwa Rawin itu nama orang gila tetangga pak guru...
#Semprul...


Aku bilang
Sekedar kenangan lalu yang tak perlu jadi beban di masa depan...

Orang bilang
Sepeda motor itu tak perlu spion biar gampang move on - Korban PHP


Read More

09 Oktober 2013

Hapuskan Agama

#Dewasa

Sebuah pertanyaan umum saat dengar teman mau menikah, "lu mau nikah di KUA apa gereja..?"

Di sini...
Pernikahan lintas agama bukanlah sesuatu yang istimewa. Mereka tetap pada keyakinan masing-masing atau ikut salah satu pihak terjadi nyaris tanpa konflik. 

Sungguh kearifan lokal luar biasa dimana perpindahan agama seseorang dianggap hak paling asasi tentang hubungan manusia dengan tuhan dan bukan dikatakan sebagai kekalahan suatu agama terhadap agama lainnya.


Adalah kekeliruan Orde Baru yang menyatukan sekian banyak keyakinan di Indonesia menjadi 5 agama saja. Secara pembinaan organisasi mungkin bagus. Negara tak perlu membuat badan pembinaan agama terlalu banyak. Namun di masyarakat, penyatuan itu berpotensi menimbulkan konflik horisontal yang melanggar asas kemanusiaan.

Dalam Islam, Rasululloh pernah menyampaikan bahwa umatnya akan terpecah menjadi 73 golongan dan hanya satu yang akan masuk surga. Semestinya hadist ini tidak dipahami secara membabibuta dengan menganggap golongan kita lah yang berhak menyandang gelar Al Jamaah dan mengatakan orang lain kafir.

Emang kita bisa buktikan golongan mana yang berhak masuk surga selain dengan iman.? Padahal iman ini teramat subyektif tergantung latar belakang masing-masing orang. Dan siapa tahu kelompok yang kita serang justru golongan Al Jamaah itu.


Kembali ke konflik di Indonesia...
Banyaknya aliran keyakinan dalam satu agama yang diakui membuat konflik itu semakin memanas. Lihat saja penyerangan ke kaum Ahmadiyah atau Syiah. Hanya rebutan kata Islam, kita menutup mata mengorbankan kaum wanita dan anak-anak.




Cobalah pake logika terbalik. Misalkan Habib Rese yang suka berbagi kekerasan itu lahir di kelompok yang selama ini dia serang. Apa ya masih bisa berpikir sama..?

Makanya aku kepikiran kata agama dihapuskan saja dari masyarakat. Ganti dengan kata yang lebih luas misalnya keyakinan, agar pertanyaannya bukan lagi agamamu apa. 

Ketika di KTP sudah tercantum aku Kaharingan, saya Kejawen dll, tak perlu lagi berantem untuk rebutan kata "Islam itu hanya Syiah" atau "Naqsabandiyah adalah Islam sesungguhnya" dan sebagainya. Entah kalo dari sononya memang berbakat rese...

Perlu gak sih kita melukai orang lain atas nama Tuhan, bila Tuhan sendiri menyuruh manusia menciptakan kedamaian agar bisa beribadah dengan genah, merenah dan tumani'nah..?


Intinya
Kebenaran hakiki buat manusia hanyalah kebetulan semata. Aku bilang keyakinanku saat ini adalah kebenaran, karena kebetulan aku lahir dan dibesarkan dalam keyakinan ini. Yang mungkin akan akan berbeda jika aku lahir di lingkungan yang lain...

Kata Orang
Kita punya cukup banyak agama untuk membuat kita saling benci, tapi tak cukup banyak agama yang membuat kita saling mencintai - Jonathan Swift (1667 - 1745)


Read More

07 Oktober 2013

Nungguin Lilin

#GambarBercerita



Mencari Penerang
...

Ncip | Banguntapan - Yogyakarta
30/09/2013 | 10:52


Read More

Safety Flag

#Semua Umur

Ada yang nanya, foto mobil di jurnal Bendera itu beneran apa engga..?

Mobil pake bendera tinggi menjulang begitu memang jarang ada di jalanan umum. Bendera keselamatan lebih banyak dipake di area terbatas macam di tambang. Dimana aturan berkendara lebih ketat ketimbang di jalan raya.

Untuk bisa nyupir di area tambang, SIM dari kepolisian saja tak cukup. Sekedar masuk tambang orang perlu kartu ijin khusus yang dinamakan Mine Permit. Agar boleh bawa kendaraan perlu ditambah satu ijin lagi bernama SIMPER. Mirip SIM yang mencantumkan hak akses dan jenis kendaraan yang diijinkan.

SIMPER ini berlaku satu tahun. Sekali melakukan pelanggaran akan dilubangi kartunya. Bila terjadi kecelakaan, lubangnya langsung tiga biji. Apabila dalam satu tahun ada 6 lubang, ijinnya akan dicabut dan untuk mengajukan lagi butuh waktu 3 bulan peninjauan.

Ketatnya aturan berkendara ini berkaitan dengan tingginya resiko kerja. Mau maju atau mundur harus tekan klakson dua kali biarpun cuma geser satu meter. Rute selalu berubah-ubah termasuk pemakaian lajur yang tak selalu ambil sisi kiri jalan. Salah baca rambu bisa fatal. Apalagi jarak pandang seringkali terbatas terhalang debu tebal.




Safety flag termasuk salah satu ketentuan keselamatan selain lampu rotator. Kendaraan kecil kadang tak terlihat oleh operator alat berat. Makanya dibantu dengan bendera berwarna menyolok bertiang tinggi agar pengemudi kendaraan raksasa bisa melihat ada kendaraan kecil di depannya.

Sudah pake aturan ketat pun masih saja ada yang ugal-ugalan mengejar ritase agar penghasilannya banyak. Mulai berkurang setelah operator cewek dibanyakin. Mereka lebih santai dan hati-hati bawa kendaraan. Plus perhitungannya bukan ritase lagi, melainkan hour meter.




Sayang turunnya angka kecelakaan itu berbanding terbalik dengan angka keributan karyawan cowok. Ada saja orang hutan berantem berebut perhatian makhluk manis turun dari excavator
Kalo yang ini no komeng deh...


Intinya
Penyebab kematian harus dicegah walau mati itu sendiri tak bisa ditolak...

Quote of the day
Tak ada yang berharap, namun bisa jadi sandaran hidup orang lain - Tukang Gali Kubur


Read More

06 Oktober 2013

Ncip Ucul

#Bimbingan Orang Tua

Dulu...
Melihat Citra jarang nangis waktu bayi, ibue sempat bilang, "anakmu kalem kaya ibu, yah..."

Setelah gede dikit, baru ketauan kalo tebakannya keliru. Anak cewek pecicilannya ngepol apa aja dipanjat. Pagar rumah, meja, lemari sampai tipi pun dia panjat. Jatuh berdarah-darah boro-boro bikin kapok. Nangis pun tidak...

Begitu Cipta lahir dan kelihatan lebih tenang ketimbang mbaknya, komentar ibue segera berubah, "Anak ibu nih kalem, ga kaya mbak anak ayah..."

Timbang benjol, aku iyakan aja apa kata ibue. Toh ada benernya, si Ncip tidak selincah kakaknya. Badannya terlalu gemuk untuk bisa bergerak cepat. 

Ga taunya tebakan itu meleset juga

Ncip memang tak suka manjat-manjat. Tapi tidak berarti bikin ibue nyantai kaya di pantai, karena Ncip seneng banget kabur dari rumah. Meleng dikit, dijamin tuh anak ngacir sampe jauh. Kunci pintu diumpetin tak lagi efektif karena dia sudah pinter buka grendel jendela.




Tiap pergi ke mana-mana musti dipegangin erat. Lepas dari pegangan bakalan repot ngejar-ngejarnya. Belum lagi gaya dia lari ga pernah tengok kanan kiri. Jadi ngeri kalo sampe kabur ke jalan yang banyak kendaraan.

Ditinggal dalam mobil pun tak menyelesaikan masalah. Ncip sudah tau cara buka jendela terkunci sekalipun. Mesin mobil dimatikan biar jendela tak bisa dibuka pun tak mungkin kalo ada orang didalamnya. 




Makanya aku ngikik doang waktu ibue nyeletuk, "anak kok ga ada yang ikut ibunya..."

Habisnya mau nawarin bikin lagi pasti ditolak mentah-mentah. 

"Iya kalo kaya ibu. Kalo ikut bapaknya lagi apa ga tambah repot..?"
"Trus gimana dong..?"
"Makanya pulang, jangan pergi jauh mulu..."
#Hiks...


Intinya
Jadi pengen pulang...

Quote of the day
Takdir itu musti disyukuri, kalo nasib boleh tuh disukurin.. - Mama Lemont


Read More

05 Oktober 2013

Tidak Sayang Anak

#Bimbingan Orang Tua

Lama ga buka YM
Begitu onlen langsung disamber teman lama yang komplen, katanya caraku ngeblog tidak sayang anak...

Bener juga sih
Tapi nyeritain yang baik-baik saja dari anak-anak, aku pasti bingung nyari batasannya. 

Karena yang namanya balita, mau bikin polah apapun tak bisa dikategorikan tindak kriminal. Semuanya terselesaikan hanya dengan komentar, "namanya juga anak-anak..."

Buatku, blog adalah catatan sejarah keseharian yang tak perlu ditutup-tutupi. Aku terlalu pemalas untuk memilah-milah cerita ga penting. Lebih enak nulis apa adanya biar hidup terasa mengalir tanpa beban.


Adalah sebuah kenyataan, aku tak memiliki keluarga yang perfectSampe monyong bilang anaknya serba indah paling-paling diketawain orang. Makanya seadanya saja lah. Anak-anak lagi baik hati ya aku tulis baik, lagi berantem ya aku ketik musim tawuran.

Misalkan selama ini aku ngomong Citra dan Cipta itu kalem dan tak pernah nakal, kira-kira apa yang terpikirkan oleh Mang Lembu saat aku mampir kemarin. Bertamu perdana belum sampai hitungan menit, mereka sudah ngacak-acak sampai ke kamar mandi.




Mungkin benar kata teman di YM
Apa yang aku perbuat tak sesuai dengan norma di masyarakat. Tapi aku pilih jalan ini berdasarkan pengalaman pribadi di masa lalu. Contohnya pada awal kenal pacaran, aku tak pernah bertahan lama.

Semua itu gara-gara aku selalu ingin kelihatan tanpa cacat. Segala keburukanku diumpetin rapat-rapat dan itu menjadi sumber masalah setelah ketahuan punya kebiasaan jelek. 

Belajar dari situ, aku mencoba tampil apa adanya. Siapa sangka jadi bisa awet pacaran. Ketika kandas juga, itu sih lain cerita. Salah satunya karena ucapan, "yang bener aja, tong. Gua haji tujuh kali, masa punya mantu badung kaya elu..?"

Selain itu
Aku pake logika terbalik dari pandangan pribadi saat menilai teman. 

Jarang banget aku berubah rasa punya teman yang ngakunya nakal, saat ketemu beneran nakal. Seringnya malah jadi salut setelah tahu dia itu tak senakal yang aku kira.

Dan perasaan itu tak pernah aku dapatkan dari teman yang selalu tampil maksimal, namun begitu jumpa ternyata tak seindah kesan awalnya.


Intinya
Lain ladang lain pula cara maculnya. Gitu aja deh...
*sekedar cari pembenaran doang...

Quote of the day
Jangan liat buku peraturan kalo mau menghakimi, tapi liat isi kopernya - Akil Muchtar


Read More

Uripe Tanggalan

#Banyumasan

Nang kantor, status stap kabeh digawe all in. Kayane perusahaan lagi pengin ngirit mulane lembur diilangna.

Aturan sing gawe repot. Nek ana gawean tanggung kudu ngliwati jam kerja dari rikuh arep meksa bocahan kon bali bengi.

Pada rewel tah ora, mung dadi katon semangate ora kaya maune. Apa maning nek tanggalane lagi tua. Ditakoni gelem bali bengi apa ora kadang semaure, "ya kena. Tapi sante bae ya, dompet lagi kisut..."

Padahal apa hubungane kerja karo dompet..?

Nyatane tanggal nom sing kudune dompet lagi kandhel ya pada bae. Dikandhani minggu kon mangkat, semaure, "aja siki lah, pak. Mumpung duwe duit, tek plesir meng kota dimin..."

Ngerti malem minggu arep pada mudhun kota, nyong prentah, "gawakna antena omni sing nang gudang pelabuhan ya, ampirna meng PLTU..."

Mau awan, sing arep plesir pada mampir. Rung kober tek takoni wis ndisiti takon, "ndi antena sing arep digawa pelabuhan..?"

"Bocah gemblung. Mulane nek ana wong prentah derungokna..."
"Kepriwe sih..?"
"Antena sing nang pelabuhan gawa ngeneh, udu antena kan kene degawa nganah.."

Dikandhani kaya kuwe boro-boro njaluk ngapura
Malah nyengir aseng lunga, "tanggal nom, pak. Mending ganti oli bae yuh..."
"Sih lah, ninimu ampeg. Nganah losss..."
#Mumet


Intine
Uripe menungsa pancen manut tanggalan. Tanggal nom melu nom, tanggal tua ya melu tua. Apese nek tanggalane diuyuih anake...


Read More

Hati-Hati Belanja Online

#Semua Umur

Kamera pesenan teman yang aku ceritakan di jurnal Manipulasi sudah sampai ke tujuan dengan selamat. 

Urusan proses belanja online, aku akui Lazada memang keren. Seperti waktu beli Moto Defy dulu. Pagi aku pesan, siangnya dikonfirmasi, besok siang barang sudah sampai di kantor. 

Tapi itu pake alamat pengiriman Jakarta. Pesanan kamera ini aku pake alamat Kalimantan. Aku pesan hari kamis. Namun terhambat susah sinyal, baru jumat sore konfirmasi per teleponnya aku terima. Mungkin ketubruk hari libur, baru rabu pagi kamera nyampe ke kantorku yang di pedalaman.

Paket aku terima dalam kondisi baik tanpa cacat. Namun teman sempat komplen karena bentuknya beda dengan yang terpampang di websitenya Lazada, padahal tipenya sama Fuji FinePix S4600

Di website, gambar yang terpajang pake viewfinder. Sedangkan kamera yang datang tidak ada lubang intipan alias pake LCD doang.




Ga enak sama temen, buruan cek lagi ke website Lazada. Aku temukan ketidakcocokan antara gambar terpajang dengan spesifikasinya. Spek tertulis zoom 26X, pada gambar kamera tercantum 30X.



Sebagai pembanding aku buka Bhinneka. Spek yang tercantum sama dengan yang ada di Lazada, namun gambarnya sama dengan kamera pesananku. Harganya pun sama Rp 2.099.0000,- 

Cari data lain, nyangkut di FocusNusantara. Di sini kasusnya beda lagi. Gambarnya sama dengan kamera pesenanku yang tanpa viewfinder, tapi spek tercantum persis gambarnya Lazada yang pake zoom 30X. Trus harganya lebih mahal 200 ribu dibanding Lazada dan Bhinneka.



Masih penasaran, aku langsung ke websitenya FujiFilm. Disitu FinePix S4600 dinyatakan satu tipe dengan S4700 dan S4800. Cuma beda di optical zoomnya yang masing-masing 26X, 28X dan 30X. Sayang Fuji tidak pajang harga jadinya tak bisa bikin perbandingan.



Dah ah mumet...
Toh teman tak komplen lagi, karena speknya memang sesuai dengan yang tercantum di bagian spesifikasi. Namun karena konsumen rata-rata lebih suka lihat gambar ketimbang baca, ada baiknya Lazada lebih teliti lagi saat memajang produk.

Ini jadi pengalaman agar pembeli lebih hati-hati sebelum memutuskan untuk belanja online. Memang Lazada kasih jaminan pengembalian barang dalam 14 hari bila ada masalah. Namun tetap saja membuang waktu. 

Mendingan cari dulu data pembanding dari berbagai website. Apabila menemukan kejanggalan, langsung hubungi customer service toko yang bersangkutan. Setelah beres, baru bayar...

Yang masih penasaran atau mau lihat-lihat kamera, silakan langsung ke sumbernya :

Ket.
Yang aku pernah belanja hanya di Lazada dan Bhinneka


Quote of the day
Jangan beli sapi dalam sarung di internet - Amat Patonah



Read More

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena