#Bimbingan Orang Tua
Orang pintar mengatakan, "keindahan hidup adalah saat kita mampu melihat perbedaan..."
Aku sepakat dengan pendapat itu, walau ternyata membuat perbedaan itu tak mudah dilakukan. Sifat gumunan dan budaya sawang sinawang yang begitu mengakar di masyarakat menjadi hambatan utama.
Gumunan, kagetan, sok heboh sudah jadi tren. Apa yang lagi rame, itu yang diikutin. Asal banyak yang omongin, dianggapnya sebuah fakta dan tak perlu pikir panjang untuk klik bagikan. Seolah lupa bahwa yang banyak itu juga sama dengan aku yang asal share.
Sawang sinawang pun sama. Aku suka membuat asumsi tentang orang lain disesuaikan dengan mood pribadi. Tak cari data pembanding sudah berani ambil kesimpulan. Lihat orang suka tertawa, dianggapnya tak punya air mata. Ada yang sedikit berbagi, dipikirnya punya BRI.
Huuuh...
Kenapa aku seringkali melihat simbol tanpa tahu nilainya. Bukankah kita dilarang berunjukrasa hanya karena kesempatan yang tidak sama. Seolah aku lupa bahwa hidup punya banyak pilihan dengan tingkat kenyamanannya berbeda.
Kenapa aku tak berpikir seperti waktu nonton Dian Satro membaca puisi..?
Aku tak mengerti sastra, makanya enggan berdebat tentang gaya dia membaca atau salah pengucapannya. Lebih suka kunikmati wajah cantiknya, asal tak lupa bahwa puisi itu dibuat tak ada urusan dengan wajah mulus. Walau sama-sama indah, aku harus belajar untuk memisahkan yang aku bicarakan itu keindahan perempuan atau tentang sastra.
Di lain sisi, aku musti mampu mencerna semua pendapat orang lain secara positif. Pro kontra hanyalah soal suka dan tak suka dalam wacana. Secara personal, tak boleh ada kebencian yang ditebarkan. Tak suka gaya seseorang dalam satu kesempatan, bukan berarti aku harus membencinya. Karena suatu saat pasti ada pendapat dia yang aku suka.
Seperti waktu aku baru kenal ibue Ncip dulu. Ada teman sekantor yang tanpa sengaja melihat sepotong cetingan ibue lalu bilang, "dasar keong racun..."
Walau tak sependapat, aku musti mengerti bahwa temanku tak terlalu salah. Siapapun yang tak suka crosscheck, pasti akan berpikir sama saat melihat seorang laki-laki dan perempuan yang baru kenal sudah ada kalimat, "tidur kok ga ngajak-ajak...?"
Mana dia tahu kalo kalimat itu sebenarnya komplen yang disampaikan secara halus. Penyebabnya adalah aku ketiduran saat chatting sebelumnya. Mungkin temanku akan berpikir lain bila mau sedikit scroll ke bawah dan menemukan kalimat selanjutnya, "kalo ngantuk pamitan dong. Udah ngetik panjang lebar ga dibales-bales, emang enak..?"
Intinya
Kesalahpahaman yang fatal kadang bisa dihindari hanya dengan sedikit energi. Tapi kenapa ya, sekedar memutar roda mouse saja aku seringkali malas. Apakah melihat sesuatu secara lengkap dari segala sisi memang sesuatu yang berat..?
#mumet...
*gambar comot di yutub
iyah, tidur sama Dian Sastro kok nggak ngajak-ngajak?
BalasHapusngajak2 mah bakal mangpret dian sastronya tauuu
Hapuspacul kan biasanya tidur sama lik sastro...
HapusSalah satu tren dan ciri khas postingan Mas Rawins serimg disisipi (sengaja disisipi) gambar atau foto wanita cantik, seksi, dan Bohay. Jadi betah betah juga di sini secara gambar wanita cantik menjadi daya pikat juga. Soalnya saya kan laki laki, masa iya sih mengagumi laki laki hiheiheiheiee.
HapusNgomong ngomong soal DS alias Dian Sastro, saya ada kawan kantor yang fans berat sama DS ini. Nyaris semua yang ada unsur DS nya dia beli hiheiheie. Namanya juga idola ya nda
Bohong ah...
HapusKemarin katanya ngefans sama lik Zach, hayooo...?
baru tahu kalau puisi dian sastro ada keong racun,,,,
BalasHapusehehehehehehehe,,,,,,,
Keong racun maksude sama yg nulis artikele mba hehe...
Hapusmakanya aku kasih tau, neng...
Hapuscoba tanya si om tuh :D
cetingan itu apa sih mas??
BalasHapustembok yang di CET, ngga lama kemudian temboknya langsung MLENTING....gituh azh segala nanya2 seh...huh
Hapushaha bener tuh kata si mamang...
Hapusditinggalin tidur saat chating sama dian sastro ko' baru cerita sekarang sih....coba sejak dulu....pasti aku udah mangpret lari kerumahnya DianSastro yng di Cilebut
BalasHapusdi cilebut mah bukan dian sastro kali mang...
Hapustapi aki sastro...
Ya kadang gitu sih mas, penyakitnya males mikir, kadang asal jeplak nuduh dan ngomong, penyakit kronis manusia
BalasHapusitu dia om...
Hapusaku yang sudah sedikit menyadari saja masih enggan berubah. semua masih sekedar wacana semata. payah ya..?
karena tiap orang berada dan tumbuh dgn lingkungan yg berbeda-beda, jd wajar saja klo sudut pandang / pemikiran mereka berbeda-beda :D
BalasHapusdian sastro nya cakep skali :3
katanya berbeda beda, kok ikutan bilang cakep sih..?
Hapusapa dia dilihat dari segala sudut pandang memang cakep..?
terlepas dari gaya dan cara Dian Sastro menyampaikan puisi, yang pasti jangan sampai mas mengalami kontroversi hati ...
BalasHapus#tervicky
justru itu masalahnya, om...
Hapussi dian itu bisanya mempersuram isi hati ini sampai bikin labil ekonomi, haha...
wah baru tahu kalau Dian sastro pinter membaca puisi hehe...
BalasHapusjadi tau kan..?
Hapusdian sastro itu ternyata anaknya pak sastro bakul jambu ya
BalasHapusgak tau lik. taunya bakul jamu. tapi namanya ginem...
HapusTapi kadang gue om yg suka salah paham.. Kalo ada cewek cantik mau kenalan ama gue, langsung tak dhedhes kalo dia musti jadi pacar gue ... Itu baru kenalan, apalagi kalo ngajak tidur bareng, pasti langsung gue bilang, "Wegah! ... Wegah nolak!" <== iki komen opo iki?
BalasHapusJIah.. kita sama brow... saya jg pasti menolak... menolak untuk ga di ajak..
Hapuskalo yang kayak gini sih enaknya langsung ditanya, wani piro..?
HapusHmmm kayaknya saya termasuk yang GUMUNAN... fakta, wkwkwkk
BalasHapuswah kita senasib dong, bang...
Hapuspuisinya indah, apalagi yang baca puisinya.
BalasHapusgumunan itu artinya keheranan yah kang..
Hapuskira kira begitu, om
Hapusasal dengar apa langsung kaya orang gunung lihat laut. heran yang teramat sangat sampai hebih sendiri..
khusus tulisan yang ini berat bray...
BalasHapusberat untuk difahami, gak ngerti ngomong apa lah
mbuhhhhh....
haha aing ge lieur...
Hapuskumaha kegiatan pasukan, naha sepi di grup..?
pasukan keur saribuk, coba we cek di web aya nu alanyar geura
Hapuseuweuh ning
Hapusterakhir shangrila nya..?
Walau terlihat indah, namun tetaps aja ada perbedaannya. Hidup tidak terlepas dari kodrat dan pilihan Kan ?
BalasHapusSalam wisata
kita memang musti memilih jalan sendiri walau kadang dikacaukan oleh yang disebut takdir, pak. hehe
Hapuspusisi ya? mmm, bahasa yang sulit dicerna (bagi saya) karena tiap orang punya interpretsi yang berbeda-beda...dulu waktu sekolah, puisi yang cuma 1 bait, bisa diterjemahkan menjadi satu halaman oleh bu guru bahasa indonesia...intinya, puisi itu ngirit...xixixixi, ngirit kertas, yang maknanya lebih ramah lingkungan, mengurangi penebangan kayu akasia, mengurangi polusi udara, emisi gas rumah kaca......xixixi...# dijewer sama Mbak admin puisi cinta
BalasHapuspuisi = ajaran sesat :))
Hapusnggak juga sih Mang, saya cuma becanda kok...
Hapusaku juga tak pernah bisa mengerti puisi. penuh penafsiran yang kadang tak bisa ditebak maunya kemana. lebih enak yang blak blakan dan gamblang. makanya aku suka bingung kalo ada yang posting puisi musti komen apa. jadilah aku pembaca gelap karena memang tak bisa komentar apa apa...
Hapusyang sesat mah pulisi kali, mang..? :D
lho ibu khusna ngga tau apa ? ada puisi yang sangat pendek tapi katanya isinya saaaanggaaaaat paaanjaaang dannnn lebaaaarrrr daaan luaaaasss banget.
Hapusdikata-katain sama orang pinter sih katanya : kalau mau ngarti-in dan nerjemahin itu puisi jika semua pohon (kayu) dijadikan penanya dan semua air dijadikan tintanya : ngga akan pernah selesai untuk menuliskannya___ kata orang pinterrrrr
judul puisi sama isinya ini tho : "TUHAN"
halah...
Hapusmulai kapan bisa ngomong tuhan, mang..?
mabok artikel, jadi ngomong ngaco dagh...
Hapusdian sastro memang raja tidur, itu ya kesimpulannya ?
BalasHapushehe..
sampean kuwi pinter tapi koyo ilmu padi mas ,
ngerti prokotol kyoto, woconane voltaire, bukune kang lenin, kang marx, habermas, wes embuh kok puinter tho sampean kuwi.
jo seru sero tho, om...
Hapuscuma copas di google apa susahnya...
bukune akeh mas ? nyilih
Hapustinggal buka google doang kok :D
Hapussaya termasuk yg suka juga dgn dian sastro..
BalasHapusapalagi sayah...
Hapus*ngences..
iya pak kebanyakan seperti itu jarang banget yang mau scroll mouse. tapi kalo saya malah rajin scroll mouse.. soalnya takut ada yang ketinggal :D
BalasHapusaku paling rajin scroll mouse kalo buka blog orang
Hapusliat judulnya doang langsung scroll ke komen... :D
bahsa gaul baru nih keong racun = tidur bareng :D .
BalasHapusGaul..?
HapusEmang siapa yang gaulin..? :D
aku gak ngerti mas, maksutne dian sastro salah baca puisi yg mane?
BalasHapus