25 Januari 2018

Roda Berputar

Iseng mampir di blog...
Ternyata bukan cuma penuh jamur, juga kadas, kudis, kurap dan iklan obat kuat memenuhi kolom komentar.

Rasanya sayang begitu banyak waktu terlewat meninggalkan lompatan-lompatan tanggal bahkan bulan di arsip blog. Namun sayangnya keinginan sebatas keinginan tanpa disegerakan untuk memulai bergerak. 

Waktu luang banyak wong statusnya pengangguran. Sebagai tukang ojek online, semarpun plus paket data tak pernah lepas dari genggaman. Tapi tetap saja blog terlantarkan. Waktu terluang lebih banyak dipake mantengin grup wasap atau pesbuk cari info dimana lokasi yang rame orderan walau kebanyakan statusnya palsu.

Dibilang males, di pesbuk kadang nulis panjang lebar. Perbedaan platform atau memang sudah terkena autobaiat jadi jamaah pesbukiyah?

Ah wes mbuh...
Lagi terkena dampak perputaran roda dunia ketoknya. Dimana kondisi pernulisan juga harus dijungkirbalikan. Dulu nulisnya di blog, share ke pesbuk. Kayakne gapapa kalo status-status ga jelas di pesbuk ganti di-share ke blog. 

Anggep saja lagi darurat dimana kondisi side A side B dihalalkan menjamah dunia persempakan...

Ngono wae lah...

Read More

24 Januari 2018

Pendidikan Ngeblong Bangjo Sejak Dini

Sekitar jam 6 pagi saya mengglidig mulai dari Blok O, ikuti ringroad - yang sekarang entah apa nama jalannya - sampai terminal Giwangan. Belok ke utara lewat SGM, UIN, Gejayan, UGM, balik ke selatan menuju Lempuyangan, Bonbin trus sarapan di Pasar Bantengan.

Di tiap bangjo, iseng-iseng saya ngitung pemotor yang melanggar lalu lintas. Dari yang langgar marka, tanpa helm , ngeblong bangjo atau yang nyolong start semuanya tak catet di hape. Terkecuali mbak-mbak yang “nyolong ati”, pengine dilengkapi data no wasap juga, sayange ga kesampean...

Proses kerjanya cuma berhenti di bangjo, amati sekeliling, hitung yang melanggar. Di bangjo berikutnya buka notes di hape nyatet temuan sebelumnya, baru lanjut celingukan lagi. Terakhir menggok ke burjonan, ngitung hasil pengumpulan sampel sekalian ngutang teh anget. Tercatat 148 pelanggar dan 67 diantaranya dalam posisi membawa balita mulai sekitar 3 tahunan sampai usia SD.

Dari rekapan itu, kayane boleh saya anggap 45% pelanggar orang tua yang saya temui di jalan saat itu sudah siap, ikhlas bahkan mendukung anaknya jadi tukang “yak-yakan” saat besar nanti walau di bibir mereka bilang oh nooo...

Infone, otak anak usia 10 tahun ke bawah itu kaya asbak. Pengalaman apapun diterima dan diserap dengan mudah. Kalo sejak dini secara rutin dicekoki pengalaman melanggar lalu lintas oleh orang tuanya sendiri, misal isi kepalanya sedikit mlengse mungkin mas anang pun akan bilang oh yess...

---- 

Satu tambahan lagi...
Banyak anak yang dibonceng pelanggar tadi mengenakan atribut sekolahan mahal nan ternama. Ketika orang tua yang rajin ngeblong bangjo dan sekolah bonafid plus religius berkolaborasi mendidik anak, saya jadi membayangkan satu dekade ke depan akan tercipta generasi yang pinter melanggar lalu lintas secara agamis. Kira-kira piye bentuknya, lek..?

Mbuhlah...
Malah kaya wong legan golek bolongan
Sok mikirin anak orang sampai satu dekade mendatang padahal anggaran jajan anak sendiri saja belum dapat. Mending segera selesaikan sarapan dan mikir mau mangkal dimana yang kira-kira bisa bikin kaya raya.

Dan sekali lagi...
Ini bukan survai resmi yang bisa dipertanggungjawabkan. Murni iseng karena kurang kerjaan, eh kerjaan okeh ning kurang penghasilan ding. Perbedaan rute, waktu dan amal ibadah akan mendapatkan hasil yang berbeda pula.

Mohon maaf bila kurang berkenan
Sekian dan terima kasih

Tak narik sek om/tante
Salam aspal gronjal... 

Post di ICJ (Info Cegatan Jogja)


Read More

23 Januari 2018

Katanya IT Itu Mahal #3

Yang menilai IT tanpa melihat outputnya bukan cuma orang awam. Beberapa bulan lalu, ada permintaan presentasi dari perusahaan retail apparel yang sudah lumayan punya nama. Beliau menyerahkan poin poin yang mesti dikerjakan sistem, aku hitung volume pekerjaannya lalu ajukan sederet angka.

Komentarnya pendek, "kok mahal, pak..?"

"Kalo mau murah jangan bikin, pak. Beli saja aplikasi jadi di glodok atau online. Aplikasi legal ada yang 200 ribuan. Beli bajakan, satu CD harga 50 ribu isinya banyak aplikasi..."

"Tapi itu kan aplikasi generik, pak. Customisasinya sulit. Kita butuhnya aplikasi yang spesifik..."
"Nah. Bapak bisa kan bedakan kenapa pakaian di butik sama batik kodian di Beringharjo harganya beda..?"
" Yang di pasar kan bikinnya masal..."
"Trus bedanya sama aplikasi apa..?"

Beliau diam sejenak kirain dapat pencerahan. Ternyata komentarnya masih senada, "iya sih, pak. Tapi tetap kemahalan kalo segitu..."
"Indikatornya apa..?"
"Nominal biayanya..."

Nyerah...
Wegah cari contoh kasus lain...

Masa harus diceritain soal sistem ibadah malem jumat yang kebutuhan biayanya unlimited kalo pengen aplikasi yang multitasking bisa umbah-umbah segala.

Pengen murah yo cari aplikasi generik dengan resiko susah dibawa multitasking. Kalo multiuser bisa banget, sodara...

Kira-kira begitu...

Read More

IT Kok Mahal Pak..?

Yang menilai IT tanpa melihat outputnya bukan cuma orang awam. Beberapa bulan lalu, ada permintaan presentasi dari perusahaan retail apparel yang sudah lumayan punya nama. Beliau menyerahkan poin-poin yang mesti dikerjakan sistem, aku hitung volume pekerjaannya lalu ajukan sederet angka.

Komentarnya pendek, "kok mahal, pak..?"

"Kalo mau murah jangan bikin, pak. Beli saja aplikasi jadi di glodok atau online. Aplikasi legal ada yang 200 ribuan. Beli bajakan, satu CD harga 50 ribu isinya banyak aplikasi..."

"Tapi itu kan aplikasi generik, pak. Customisasinya sulit. Kita butuhnya aplikasi yang spesifik..."
"Nah. Bapak bisa kan bedakan kenapa pakaian di butik sama batik kodian di Beringharjo harganya beda..?"
" Yang di pasar kan bikinnya masal..."
"Trus bedanya sama aplikasi apa..?"

Beliau diam sejenak kirain dapat pencerahan. Ternyata komentarnya masih senada, "iya sih, pak. Tapi tetap kemahalan kalo segitu..."
"Indikatornya apa..?"
"Nominal biayanya..."

Nyerah...
Wegah cari contoh kasus lain...

Masa harus diceritain soal sistem ibadah malem jumat yang kebutuhan biayanya unlimited kalo pengen aplikasi yang multitasking bisa umbah-umbah segala.

Pengen murah yo cari aplikasi generik dengan resiko susah dibawa multitasking. Kalo multiuser bisa banget, sodara...

Kira-kira begitu...

Read More

20 Januari 2018

Kontradiksi


Bersyukurlah bapak itu bisa cari nafkah di lahan basah. Sementara satunya malah singsot menyenandungkan lagu pergi untuk ngiyup...

#OdjekBedjo
#RaTeyengNgode
Read More

19 Januari 2018

Pemerasan Helm

Hujan sejak pagi wuenaknya mlungker sambil nonton Nela Kharisma. Ndilalah hape bunyi ngasih tau ada samwan butuh jemputan.

Dari rumah sudah kepikiran helm sedikit basah sisa semalam. Kenyataan sesuai dugaan, mbaknya komen, "helmnya kok basah, pak..?"

Walau dalam hati bilang, "toh mau hujan-hujanan, mbak..."

Tapi bibir berkata lain, "iya mbak maaf semalem kehujanan. Talinya doang kok yang basah, dalemannya kering. Tapi kalo ndak nyaman cancel aja ndak papa..."

"Buru-buru, pak. Liat di aplikasi ga ada driver lain sekitar sini..."

"Terus gimana, mbak..?"
"Diperes dulu ga bisa, pak..?"
"Whaaatttt...???"

#OdjekBedjo
#MendadakMumet

Read More

Meres Helm


Hujan sejak pagi wuenaknya mlungker sambil nonton Nela Kharisma. Ndilalah hape bunyi ngasih tau ada samwan butuh jemputan.

Dari rumah sudah kepikiran helm sedikit basah sisa semalam. Kenyataan sesuai dugaan, mbaknya komen, "helmnya kok basah, pak..?"

Walau dalam hati bilang, "toh mau hujan-hujanan, mbak..."

Tapi bibir berkata lain, "iya mbak maaf semalem kehujanan. Talinya doang kok yang basah, dalemannya kering. Tapi kalo ndak nyaman cancel aja ndak papa..."

"Buru-buru, pak. Liat di aplikasi ga ada driver lain sekitar sini..."

"Terus gimana, mbak..?"
"Diperes dulu ga bisa, pak..?"
"Whaaatttt...???"

#OdjekBedjo
#MendadakMumet

Read More

18 Januari 2018

Katanya IT Itu Mahal #2

Produk IT harus mahal..?
Tidak cukup dengan menyebut nominal semata tanpa menghitung outputnya.

Gambaran mudahnya, krupuk harga 500 perak lebih murah ketimbang singkong goreng yang harganya seribuan. Tapi untuk memperoleh rasa kenyang yang setingkat dengan singkong seribu, beli kerupuknya mungkin harus 2 ribu perak.

Di lain sisi, kalo cuma bicara kenyang, minta air putih di warung banyak yang bisa kasih gratis. Soal rasanya tawar, itu bab yang berbeda walau bukunya sama.

Jadi sebenarnya mahal atau murah..?
Jawabannya tergantung kebutuhan, isi dompet dan amal ibadah masing-masing orang...

Katanya begitu...

Read More

IT, Kerupuk dan Singkong Goreng

Produk IT harus mahal..?
Tidak cukup dengan menyebut nominal semata tanpa menghitung outputnya.

Gambaran mudahnya, krupuk harga 500 perak lebih murah ketimbang singkong goreng yang harganya seribuan. Tapi untuk memperoleh rasa kenyang yang setingkat dengan singkong seribu, beli kerupuknya mungkin harus 2 ribu perak.

Di lain sisi, kalo cuma bicara kenyang, minta air putih di warung banyak yang bisa kasih gratis. Soal rasanya tawar, itu bab yang berbeda walau bukunya sama.

Jadi sebenarnya mahal atau murah..?
Jawabannya tergantung kebutuhan, isi dompet dan amal ibadah masing-masing orang...

Katanya begitu...

Read More

17 Januari 2018

Katanya IT Itu Mahal

Beberapa bulan lalu ada yang nelpon, ceritanya ingin bikin aplikasi ala startup yang sekarang lagi marak. Ketika sampai ke masalah biaya, aku sampaikan, "siapkan saja sekitar 500 jutaan, pak..."
"Terlalu mahal, kemarin ada yang nawarin 30 jt saja untuk bikin aplikasi..."
Pembicaraan selesai sampai di situ tanpa minta kejelasan lebih lanjut. Sore tadi beliau nelpon lagi, curhat sudah habis 150an juta tapi bisnisnya belum berjalan sesuai yang diharapkan dan akhirnya kandas di tengah jalan.
Biar gampang dipahami, aku cerita gini. "Bapak ingin ikutan taksi online, cuma nyiapin uang muka mobil doang langsung mikir penghasilan jutaan tiap bulan. Cicilan kredit, bensin, servis, pulsa dll tidak diperhitungkan padahal beban biaya terbesar ada di situ. Gagal bisnis taksi masih mendingan mobilnya bisa dipake yang lain atau dijual untuk mengurangi kerugian. Aplikasi gagal dapatnya cuma kode kode program yang saya sendiri ga tau enaknya diapain..."
"Habisnya masnya bilang 500, ada orang lain bilang 30 cukup. Gimana saya tidak mikir macam-macam. Enaknya gimana ya, saya susah habis banyak..."
"Enaknya anggap saja itu biaya sekolah, pak. Lanjut kumpulin dana lagi kalo memang masih minat di bidang itu..."
Case closed...
Sekilas infonya...
Yang seperti itu bukan cuma beliau seorang. Satu tahun terakhir ada 6 orang yang ngontak dengan cerita dan pola pikir sama. Bikin aplikasi, pajang di playstore, dapat duit banyak...

Tapi yang lain ndak curhat seperti beliau, semoga sih sukses.


Read More

Bikin Startup atau Bikin Aplikasi..?

Beberapa bulan lalu ada yang nelpon, ceritanya ingin bikin aplikasi ala startup yang sekarang lagi marak. Ketika sampai ke masalah biaya, aku sampaikan, "siapkan saja sekitar 500 jutaan, pak..."

"Terlalu mahal, kemarin ada yang nawarin 30 juta saja untuk bikin aplikasi..."

Pembicaraan selesai sampai di situ tanpa minta kejelasan lebih lanjut. Sore tadi beliau nelpon lagi, curhat sudah habis 150 jutaan juta tapi bisnisnya belum berjalan sesuai yang diharapkan dan akhirnya kandas di tengah jalan.

Biar gampang dipahami, aku cerita gini. "Bapak ingin ikutan taksi online, cuma nyiapin uang muka mobil doang langsung mikir penghasilan jutaan tiap bulan. Cicilan kredit, bensin, servis, pulsa dll tidak diperhitungkan padahal beban biaya terbesar ada di situ. Gagal bisnis taksi masih mendingan mobilnya bisa dipake yang lain atau dijual untuk mengurangi kerugian. Aplikasi gagal dapatnya cuma kode kode program yang saya sendiri ga tau enaknya diapain..."

"Habisnya masnya bilang 500, ada orang lain bilang 30 cukup. Gimana saya tidak mikir macam-macam. Enaknya gimana ya, saya susah habis banyak..."

"Enaknya anggap saja itu biaya sekolah, pak. Lanjut kumpulin dana lagi kalo memang masih minat di bidang itu..."

Case closed...

Sekilas infonya...
Yang seperti itu bukan cuma beliau seorang. Satu tahun terakhir ada 6 orang yang ngontak dengan cerita dan pola pikir sama. Bikin aplikasi, pajang di playstore, dapat duit banyak...

Tapi yang lain ndak curhat seperti beliau, semoga sih sukses

#ITMumet


Read More

14 Januari 2018

Gendut PMS

Minggu sore yang mendung dapat order mbak-mbak dengan tujuan jembatan merah. Begitu ngasih helm sudah dapat instruksi, "cepetan pak, sudah telat ini..."

"Siap, mbak. Lewat selokan mataram njih.."
"Ringroad aja, pak. Dibilang telat malah muter-muter..."

Manut...
Sampai Hartono Mall, kondisi sesuai dugaan. Mbaknya komen lagi, "duuh kok pake macet segala sih, pak..."

Pengen jawab "dikandani ngeyel" takut malah panjang urusan. Akhirnya kasih alternatif, "lewat jalan kampung sebelah hartono gimana? Tapi jalannya rusak..."
"Pokoknya cepet..."
"Njih, mbak..."

Baru jalan sebentar, mbaknya komplen, "cepetan dikit kenapa, pak..?"

Males jawab. Langsung saja tarik gas agak dalam. Eh, komplen masih berlanjut, "motornya ga enak bener sih, pak. Sakit perut aku..."

Tarik nafas, lalu coba susun kata-kata pencerahan yang rada ilmiah. "Jalan rusak, mbak. Biar nyaman, kecepatan harus disesuaikan beban. Shockbreaker sampai mentok-mentok begitu karena bebannya berat kecepat..."

Ndak sampai tamat. Keburu dipotong, "maksudnya saya kegendutan gitu..???"

Trus aku kudu kepiye..?

#OdjekBedjo
#LagiPMS

Read More

Tukang Ojek PMS

Minggu sore yang mendung dapat order mbak-mbak dengan tujuan jembatan merah. Begitu ngasih helm sudah dapat instruksi, "cepetan pak, sudah telat ini..."

"Siap, mbak. Lewat selokan mataram njih.."
"Ringroad aja, pak. Dibilangin dah telat malah mau muter-muter..."

Manut...
Sampai Hartono Mall, kondisi sesuai dugaan. Mbaknya komen lagi, "duuh kok pake macet segala sih, pak..."

Pengen jawab "dikandani ngeyel" takut malah panjang urusan. Akhirnya kasih alternatif, "lewat jalan kampung sebelah hartono gimana? Tapi jalannya rusak..."
"Pokoknya cepet..."
"Njih, mbak..."

Baru jalan sebentar, mbaknya komplen, "cepetan dikit kenapa, pak..?"

Males jawab. Langsung saja tarik gas agak dalam. Eh, komplen masih berlanjut, "motornya ga enak bener sih, pak. Sakit perut aku..."

Tarik nafas, lalu coba susun kata-kata pencerahan yang rada ilmiah. "Jalan rusak, mbak. Biar nyaman, kecepatan harus disesuaikan beban. Shockbreaker sampai mentok-mentok begitu karena bebannya berat kecepat..."

Ndak sampai tamat. Keburu dipotong, "maksudnya saya kegendutan gitu..???"

Trus aku kudu kepiye..?

#OdjekBedjo
#LagiPMS

Read More

13 Januari 2018

Emak Emak Jomblo Expired

Menikmati hujan malam minggu di emperan trotoar seberang JEC. Ada 2 ibu-ibu keluar dari ATM melipir ikut berteduh menghindari hujan yang mendadak bertambah deras.

Speak little little sampai akhirnya si ibu bilang, "apa tidak sayang waktunya dibuang-buang hanya untuk nongkrong, mas. Buat usaha kan lebih bermanfaat..."

Biar si ibu yang katanya dari Jakarta itu tetap berhati nyaman, ojekers yang nongkrong kompakan manggut.

Sebentar dua bentar masih semangat bilang iya iyaa. Lama-lama jadi pengen nyetel lagunya Via Valen, "sori sori to saying... dst dst.."

Apalagi setelah beliau buka-bukaan sebut kata keramat MLM. Aku mendadak sok bijak walau asline empet, "rejeki ada yang atur, bu.."

"Iya, mas. Tapi harus giat berusaha dan mencari jangan cuma menunggu..."
"Kalo disuruh milih, saya bakal pilih mondar mandir antar penumpang ketimbang menunggu. Apa menurut ibu menunggu itu pekerjaan yang enak? Suer lebih cape, bu. Kalo ndak percaya coba aja ibu tanya ke kaum jomblo akut yang nunggu jodoh sampai hampir expirrrr...."

Ceramah balasanku ga sampai tamat. Keburu si ibunya mendadak berubah sikap 180° lalu kabur sambil entah ngomel apa....

Teman si ibu beranjak menyusul. Tapi beliau nyempatin berbisik, "maaf jangan diambil hati ya, mas. Lagi semangat cari downline dia..."

"Ooo pantesan seperti ngambek pas saya bilang begitu..."
"Eh kalo itu lain kasus..."
"Maksudnya..?"
"Masnya sih pake bilang expired segala..."
"Ooo ibu itu jomb...."
"Ssstttt..."

Ya sudah lupakan saja...
Mendingan kembali menikmati dinginnya malam, dinginnya jaket basah dan juga dinginnya order...

#OdjekBedjo
#MelowMinggu

Read More

05 Januari 2017

Bandung Keringetan

#Semua Umur

"Bandung keringetan..."

Komentar paling sering aku dapat bila ada teman main ke Bandung aku minta singgah ke kantor.

Memang bener sih...
Lokasinya dari bunderan Cibiru naik tinggi ke lereng gunung Manglayang. Namun setidaknya tidak sepelosok Cilembu. Secara administratif masih masuk wilayah kota alias belum dibilang Bandung coret

Bikin kantor tidak di tengah kota bukan tanpa tujuan. Pekerjaan berkutat dengan coding program butuh ketenangan. Faktor strategis bagiku bukan masalah. Karena bidang usahanya lebih banyak nyamperin konsumen bukan konsumen yang harus datang berkunjung.

Bagiku Bandung kota bukan pilihan. Bising oleh lalu lintas yang makin macet, banjir mulai melanda kemana-mana, menepi ke lereng gunung sepertinya alternatif terbaik.

Gunung Manglayang yang merupakan barisan akhir dari jajaran gunung Burangrang, Tangkubanparahu, Bukit Tunggul dalam mitologi Sangkuriang suasananya enak buat ngadem. Saat kepala mulai panas oleh pekerjaan, tinggal jalan kaki sedikit sudah bisa melihat keindahan bumi Parahyangan. Apalagi kalo malam, Bandung lautan cahaya terlihat jelas dari sana.




Memang tak sedingin Lembang atau Ciwidey. Namun sudah lumayan sejuk ketimbang di Bandung kota yang makin panas oleh para mojangnya. Tak perlu lagi pasang AC biar bisa nyenyak tidur. Yang ada malah pasang heater biar rada rajin mandi.

Dan soal heater di kamar mandi itu merupakan salah satu masalahku di sini. Mandi air panas terus, kulit mengelupas. Mandi pake air dingin, rematik kambuh. 

Tidak mandi juga masalah....
Bikin salah tingkah banyak mojang Priangan gareulis...

Kepiye jal..?

Read More

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena