28 Agustus 2008

Cinta si Biru Malam

Masih soal kereta Bima yang dulu dikenal dengan nama Kereta Biru Malam. Saya jadi ingat waktu kecil suka nonton wayang. Dan Bima atau saya dulu lebih suka menyebutnya Werkudara adalah tokoh favorit saya. Saking ngefans nya sampai-sampai saya suka ngimpi menjadi anak kesayangannya. Makanya tak heran bila akhirnya saya menjadi seperti Gathotkaca yang memiliki tagline "Otot kawat balung thok..."

Setelah agak gede, saya pun masih memfavoritkan Bima yang memiliki istri yang begitu setia dan mencintainya sampai mati. Saking cintanya, sosok raseksi atau raksasa cewek itu bisa berubah menjadi cantik jelita bagai bidadari . Sayangnya penghayatan cinta itu tak pernah saya dapatkan dari tokoh raseksi. Yang datang kepada saya selalu yang cantik dan indah-indah. Jadi wajar kalo akhirnya begitu aku cinta berat, mereka malah jadi berubah brengsek.

Aneh memang manusia. Kalah penghayatan oleh kereta. Mungkin masih inget kejadian di Purwokerto dulu. Bima menunjukkan gairah asmara mautnya sampai banyak korban tewas. Bus Arimbi sampai babak belur tak berdaya setelah bercinta dengan Kereta Bima di perlintasan Jl Gerilya.

Lalu kenapa sih istri-istri Bima yang tiga orang bisa begitu mencintai sang suami, padahal berlatar belakang yang berbeda. Nagagini merupakan keturunan penguasa dalam bumi, Arimbi dari bumi dan Urangayu dari penguasa lautan. Lihat pula bagaimana sang pleiboi Arjuna bisa mendapatkan begitu banyak cinta yang mendalam, sampai-sampai Banowati mau dinikahi Duryudana dengan syarat yang merias dirinya menjelang mantenan adalah Arjuna pacar gelapnya selama 40 hari 40 malam dalam satu kamar. Weeeeh...

Trus kenapa Rama yang begitu setia dan lurus-lurus saja malah ditinggal kabur oleh Shinta dengan alasan diculik.Wajar saja kalo dibuat skenario untuk pembenaran itu. Namanya juga selebritis. Saya pikir Shinta jenuh dengan kehidupan cinta yang landai dan tanpa ada cemburu. Karena rama ga juga selingkuh untuk dibikin ribut, makanya dia sendiri yang pengen membuat Rama cemburu.

Halah... malah melenceng dari topik.
Dah ah... malah jadi pengen selingkuh neh...

Dan saya tetap saja cuma bisa jadi bawor

4 comments:

  1. Duuuh... aku ga mudeng wayaaang

    BalasHapus
  2. Analogi yang bagus...

    BalasHapus
  3. Jadi pengen nonton wayang neeh...

    BalasHapus
  4. Wah maz bnyak tau neh tentang pwayangan...Btw gak usah slingkuh..Coba sampeyan gmn rasanya kalo punya pasangan yang slingkuh?Gak enak toh?Tul gak?

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena