28 Agustus 2008

Digerebek polisi

Sekitar jam 9 malem, abis makan di jalan solo, baru saja nyalain komputer yang aku boyong ke halaman belakang depan kamar. Weeeh... ndadak mati lampu lagi. Pas gitu dibalik tembok pagar persis dibelakang kamar, terdengar dar der dor suara senapan. Trus disusul sirene polisi yang tidak berperasaan mengeong-eong bikin budeg. Mbok yao kalo mau ribut-ribut pindah ke mandala krida apa ke alun-alun. Masa sih galeri lukisan kok digrebek polisi.

Mau ga mau ikutan keluar juga, sebelum disuruh angkat tangan atas nama undang-undang. Kayaknya sah aja datang sebelum dipanggil. Emangnya undang-undang kencuren...?

Nyampe di luar udah banyak tuh polisi baik yang berpakaian dinas maupun yang berpakaian preman. Termasuk polisi yang jadi preman tukang malak di perempatan juga ada kali. Tadinya sih aku mau angkat kaki sebelum disuruh angkat tangan. Tapi kok mereka pada lari ke belakang galeri. Ikut juga lompat pagar sembunyi tangan sambil bingung sedikit heran.

Sampai di sana ada orang yang diseret-seret karena ga bisa jalan. Ternyata kakinya ditembak tuh. Aku langsung mikir, jagoan bener polisi kita nih. Pelor tepat kena betis, padahal ngincer kepala.

Ternyata mereka lagi nggerebek transaksi narkoba tuh. Ngawur banget yakin. Berani-beraninya transaksi di belakang kamarku tanpa kasih fee ke yang punya kawasan. Yang lebih ngaco tuh, jualan kayak gitu bawa-bawa anak lagi. Masih balita lagi.

Tapi malah ada untungnya. Pas diinterogasi rada ngebentak, anaknya nangis, polisinya jadi pelan lagi ngomongnya. Bentak lagi, nangis lagi anaknya.

Jadi kepikiran, kenapa istri, adik, kakak, kakek, nenek ga dibawa sekalian yah, biar nangis bareng kalo pas ditonjok ama pak polisi. Rame kali, kaya kurkurwok pas agustusan. Hihihi... aja aja ada neh...

Akhirnya bubar deh pasukan ribut itu. Tinggal diriku kembali kesepian nungguin PLN nyalain lampu.

Yaaaah.... nasib.!!!


0 comments:

Posting Komentar

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena