Masih hangat dalam ingatan dan belum lagi pupus rasa penasaran tentang temanku si buruh migran yang belum jelas nasibnya. Siang tadi masuk SMS dari seorang teman yang cukup akrab di Multiply, berkeluh kesah tentang kisah yang nyaris sama.
Belum lama dia bercerita tentang keinginannya untuk pulang kampung setelah 12 tahun merantau. Hanya saja nasib sebagai tenaga kerja ilegal hanya memiliki satu pilihan untuk bisa kembali ke tanah air, deportasi.
Sebagai tenaga kerja ilegal memang ada dua pilihan. Menyerahkan diri atau ditangkap. Sama-sama harus ngekos di hotel prodeo, tapi katanya kalo menyerahkan diri tidak selama kalo tertangkap.
Entah bagaimana, tiba-tiba rencananya berubah. Ada agen yang bisa mengusahakan paspor dan mengatur segala sesuatu hingga bisa pulang walau dengan biaya yang cukup besar. Yang bila dirupiahkan mencapai sekitar 15 jutaan.
Rencana kepulangan sempat mundur beberapa kali dengan berbagai keluhan tentang sulitnya menghubungi agen itu menjadi kesehariannya. Dan akhirnya temanku itu mengatakan minggu ini bisa pulang.
Tapi kenapa harus ada SMS mengatakan ada masalah di imigrasi?
Ingat pengalaman kemarin, aku langsung nelpon untuk mendapat kejelasan. Namun belum sempat ngobrol panjang, telpon ditutup setelah ada hardikan yang tak aku pahami artinya.
Aku harap tidak sampai masuk sel seperti temanku kemarin.
Dan semua urusannya segera kelar.
Semoga...
Ilustrasi "Help"
Karya Sri Maryanto
I Report I Decide Exhibition
Belum lama dia bercerita tentang keinginannya untuk pulang kampung setelah 12 tahun merantau. Hanya saja nasib sebagai tenaga kerja ilegal hanya memiliki satu pilihan untuk bisa kembali ke tanah air, deportasi.
Sebagai tenaga kerja ilegal memang ada dua pilihan. Menyerahkan diri atau ditangkap. Sama-sama harus ngekos di hotel prodeo, tapi katanya kalo menyerahkan diri tidak selama kalo tertangkap.
Entah bagaimana, tiba-tiba rencananya berubah. Ada agen yang bisa mengusahakan paspor dan mengatur segala sesuatu hingga bisa pulang walau dengan biaya yang cukup besar. Yang bila dirupiahkan mencapai sekitar 15 jutaan.
Rencana kepulangan sempat mundur beberapa kali dengan berbagai keluhan tentang sulitnya menghubungi agen itu menjadi kesehariannya. Dan akhirnya temanku itu mengatakan minggu ini bisa pulang.
Tapi kenapa harus ada SMS mengatakan ada masalah di imigrasi?
Ingat pengalaman kemarin, aku langsung nelpon untuk mendapat kejelasan. Namun belum sempat ngobrol panjang, telpon ditutup setelah ada hardikan yang tak aku pahami artinya.
Aku harap tidak sampai masuk sel seperti temanku kemarin.
Dan semua urusannya segera kelar.
Semoga...
Ilustrasi "Help"
Karya Sri Maryanto
I Report I Decide Exhibition
hujan emas di negeri sendiri masih lebih baik dair hujan batu di negri orang .. iya nggak sih? ... :)
BalasHapusgampang-gampang susah untuk mengomentari masalah ini. kalo sudah urusan perut orang memang seringkali lupa berpikir jernih
BalasHapusLucit, bukannya kebalikannya, hujan emas dinegeri orang,namun lebih enak hujan batu dinegeri sendiri.Namanya juga orang cari rejeki, kalau ada kemungkinan kerja di luar negeri lebih menjamin buat kehidupan keluarga, why not?
BalasHapusklo aku sih di mana ada hujan emas aku akan ke sana dan mengambil emas2 itu lalu aku bawa pulang
BalasHapusIndonesia negara kayaraya - tinggal kita harus belajar cara memanfaatkanya
BalasHapuswww.oraber.com